Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

THE ROLE OF LEAF WATER CLOVER (Marsilia crenata) SQUEEZE TOWARDS ESTROGEN BLOOD LEVEL AND UTERINE HISTOLOGY IN RATS (Rattus norvegicus) Pratiwi Trisunuwati
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 17, No 2 (2016): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production (JTAPRO)
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.357 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2016.017.02.1

Abstract

Water clover (Marsilea crenata) is contained with isoflavones, shown to mimic the role of the female hormone estrogen. Isoflavones binding to estrogen receptors that produce beneficial effects. However, research on the optimal dose of water clover use is still not much studied. The purpose of this study was to determine the effects of leaf squeeze water clover  towards estrogen and how affect the histology of uterine. This study used 30 female Wistar Rats (Ratus norvegicus) divided into six groups. P1 as a negative control group, P2 as a positive control group. P4, P5 and P6 were given squeeze water cloverleaf  concentrations given as follow (6.25%, 12.5%, 25%, 50%). The results was analized with one way ANOVA showed significant (p< 0.05) between groups, among  group P3, P4, P5 and P6 increase the blood  estrogen mostly  higher than the negative control (P1) and a positive control (P2). Histological features of the uterus in the positive control group showed endometrial lining thicker than the negative control group. Histology of the uterus in the treatment group P4, P5 and P6 are also seen endometrium thickening as in group P3. This research has proved that water clover extract consumption show a promising supporting phytoestrogen hormone theraphy in the future both in animal and human. However there was needed a much futher research in order to found a proper dose for as a prospective pytotherapy. Keyword: Water Clover (Marsilia crenata), estrogen, uterine histology
PENGARUH VAKSINASI BRUCELLOSIS PADA SAPI PERAH DENGAN BERBAGAI PARITAS TERHADAP EFISIENSI REPRODUKSI Utami Kurniawati; Pratiwi Trisunuwati; Sri Wahyuningsih
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 20, No 1 (2010)
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Brucella vaccination was not only able to reduce the prevalence of brucellosis, but it could also affect reproductive efficiency. The objective of the study was to know the effect of brucellosis vaccination on reproductive efficiency of dairy cattle in terms of service per conception (S/C), days open (DO) and calving interval (CI). Data from individual records of 100 dairy cows at parity one, two and three owned by ranchers were analyzed descriptively based on a randomized block design. The results showed that vaccination had a significant effect on days open (DO) and services per conception (S/C). (JIIPB 2010 Vol 20 No 1: 38-47).   Keywords: Brucellosis, reproductive efficiency, Vaccination
PENGARUH LAMA MASSAGE DAN LAMA MILK FLOW RATE TERHADAP LAJU PANCARAN PRODUKSI SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN DI PT GREENFIELDS INDONESIA Puguh Surjowardojo; Pratiwi Trisunuwati; Suratul Khikma
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 17, No 1 (2016): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production (JTAPRO)
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.448 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2016.017.01.6

Abstract

Produksi susu sapi perah dipengaruhi oleh manajemen pemerahan. Lama massage dan milk flow rate merupakan bagian dari manajemen pemerahan yang dapat mempengaruhi laju pancaran produksi susu sapi perah. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari sampai April 2016 di PT Greenfields Indonesia.Tujuan dari penelitian ini mengetahui adanya pengaruh interaksi lama massage dan lama milk flow rate yang berbeda pada sapi FH (Friesian Holstein) terhadap laju pancaran produksi susu. Materi penelitian menggunakan sapi FH periode laktasi sebanyak 64 ekor dengan bulan laktasi 3.Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang dilakukan 8 pengulangan.Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial, dan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam/Analysis of Variant (ANOVA), dan apabila terdapat perbedaan yang nyata maka untuk mengetahui perlakuan yang optimal menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi lama massagedenganlama milk flow rate yaitu memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap laju pancaran produksi susu.  Perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan M4 MFR2 (lama massage 4 detik dengan lama milk flow rate 60-120 detik) dengan rata-rata laju pancaran produksi susu 9,64±0,38liter/ekor/milk flow rate. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang nyata interaksi lama massage, lama milk flow rate terhadap laju pancaran produksi susu. Berdasarkan dari hasil rata-rata laju pancaran produksi susu pada perlakuan dapat diketahui bahwa semakin lama waktu massage dan lama milk flow rate akan meningkatkan laju pancaran produksi susu. Kata kunci: lama massage, milk flow rate, laju pancaran produksi  susu dan sapi perah FH.
PEMBERIAN TEPUNG BONGGOL PISANG KEPOK FERMENTASI DAIAM PAKAN TERNAK BABI FASE GROWER DAN EFEKNYA TERHADAP KECERNAAN NUTRIEN (Inclusion of fermented kepok banana corm in the growing pigs diet and its effects on the nutrient digestibility) Sabarta sembiring; Pratiwi Trisunuwati; Osfar Sjofjan; Irfan H. Djunaidi
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 7 No 1 (2020): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v7i1.2237

Abstract

This study aimed at investigation the effects of kapok banana corm fermented with Saccharomyces cerevisiae and Aspergillus niger of a compound feed growing pigs on nutrient digestibility. Sixteen crossbred growing pigs Duroc x Landrace, (10 weeks of age; initial body weight 27 ± 3.92 kg) were allotted into four treatments in a randomized block design. There were four treatments diets offered: basal diets without corm fermented feeds (RO); basal diets + 7% corm fermented feeds (R1); basal diets + 14% corm fermented feeds (R2); basal diets + 21% corm fermented feeds (R3). Inclusion of 21% corm fermented feeds in the diet of pigs significantly reduced (P <0.01) dry matter intake and organic matter compared to the control diet. There were no significant different between 14% and 21% corm fermented feeds on the intake and digestibility of dry matter and organic matter of the pigs. However, inclusion of corm fermented feeds at the level of 7% showed the optimum digestibility of dry matter, organic matter, crude protein, and energy with the average value of 66.57%, 70.48%, 83.43% and 70.76%, respectively. It can be concluded that inclusion of corm fermented feeds as compound diet at the level of 7% increased dry matter digestibility and organic matter.
Penggunaan ekstrak semanggi air (Marsilea crenata) sebagai sumber fitoestrogen terhadap gambaran darah tikus (Rattus norvegicus) Nurina Titisari; Ahmad Fauzi; Pratiwi Trisunuwati
ARSHI Veterinary Letters Vol. 3 No. 1 (2019): ARSHI Veterinary Letters - Februari 2019
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.415 KB) | DOI: 10.29244/avl.3.1.11-12

Abstract

Tanaman semanggi air mengandung fitoestrogen yang mungkin dapat berpengaruh terhadap profil darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran darah pada tikus betina setelah pemberian semanggi air. Tikus betina (Rattus norwegicus) sebanyak 30 ekor dalam penelitian ini dibagi menjadi 6 kelompok yaitu: I (K-) kontrol negatif, II (K+) kontrol positif, III (P1) diberi ekstrak semanggi air 6.25%, IV (P2) diberi ekstrak semanggi air 12.5%, V (P3) diberi ekstrak semanggi air 25% dan VI (P4) diberi ekstrak semanggi air 50%. Ekstrak etanol semanggi air diberikan peroral selama 21 hari pascapenyerentakkan berahi menggunakan prostaglandin 2 alfa dua hari sebelumnya. Profil darah lengkap diperiksa sesudah perlakuanpada parameter White Blood Cell (WBC), Red Blood Cell (RBC), Hemoglobin (Hb) dan Packed Cell Volume (PCV). Hasil analisa menunjukkan bahwa WBC, RBC, Hb dan PCV pada darah tikus menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan diantara kelompok perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemberian ekstrak semanggi tidak mempengaruhi profil hematologi tikus.
PENGARUH LAMA SIMPAN SEMEN DALAM PENGENCER NaCl FISIOLOGIS PADA SUHU KAMAR TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) Debrina Chandra Wiyanti; Nurul Isnaini; Pratiwi Trisunuwati
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 1 (2013): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.031 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i1.566

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui kualitas spermatozoa ayam kampung dalam pengencer NaCl fisiologis dengan lama simpan yang berbeda pada suhu kamar. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen ayam kampung berumur 1-1,5 tahun. Lama simpan pada suhu kamar adalah 0, 30, 60, 90, dan 120 menit dengan 10 kali ulangan. Rasio pengenceran semen dengan pengencer 1:10. Variabel yang diamati yaitu motilitas dan viabilitas spermatozoa. Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa lama simpan semen ayam kampung pada suhu kamar dengan pengencer NaCl fisiologis selama 0, 30, 60, 90, dan 120 menit berpengaruh sangat nyata (P0,01) terhadap motilitas individu dan viabilitas. Rata-rata motilitas individu pada penyimpanan selama 0, 30, 60, 90, dan 120 menit masing-masing adalah 68,5+5,5; 58,5+5,79; 49,5+7,25; 39,5+8,9; dan 26+11,7% sedangkan rata-rata viabilitas masing-masing adalah 83,1+3,63; 77,6+3,47; 67,8+4,4; 57,7+7,7; dan 45,6+7,19%. Dapat disimpulkan bahwa motilitas dan viabilitas spermatozoa ayam kampung mengalami penurunan secara bertahap seiring dengan lama simpan pada suhu kamar.
PENGARUH LAMA SIMPAN SEMEN DALAM PENGENCER NaCl FISIOLOGIS PADA SUHU KAMAR TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) Debrina Chandra Wiyanti; Nurul Isnaini; Pratiwi Trisunuwati
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 1 (2013): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i1.566

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui kualitas spermatozoa ayam kampung dalam pengencer NaCl fisiologis dengan lama simpan yang berbeda pada suhu kamar. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen ayam kampung berumur 1-1,5 tahun. Lama simpan pada suhu kamar adalah 0, 30, 60, 90, dan 120 menit dengan 10 kali ulangan. Rasio pengenceran semen dengan pengencer 1:10. Variabel yang diamati yaitu motilitas dan viabilitas spermatozoa. Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa lama simpan semen ayam kampung pada suhu kamar dengan pengencer NaCl fisiologis selama 0, 30, 60, 90, dan 120 menit berpengaruh sangat nyata (P0,01) terhadap motilitas individu dan viabilitas. Rata-rata motilitas individu pada penyimpanan selama 0, 30, 60, 90, dan 120 menit masing-masing adalah 68,5+5,5; 58,5+5,79; 49,5+7,25; 39,5+8,9; dan 26+11,7% sedangkan rata-rata viabilitas masing-masing adalah 83,1+3,63; 77,6+3,47; 67,8+4,4; 57,7+7,7; dan 45,6+7,19%. Dapat disimpulkan bahwa motilitas dan viabilitas spermatozoa ayam kampung mengalami penurunan secara bertahap seiring dengan lama simpan pada suhu kamar.