Paridah Paridah
Universitas Halu Oleo

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

GAMBARAN SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN NELAYAN DI WILAYAH PESISIR DESA PASIR PUTIH KECAMATAN WAWONII BARAT KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN Runi Dwiana Umirlan; Jumakil Jumakil; Paridah Paridah
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i1.43255

Abstract

Masalah utama sanitasi lingkungan perumahan nelayan di wilayah pesisir Desa Pasir Putih Kecamatan Wawonii Barat adalah sarana pengelolaan sampah masyarakat banyak yang tidak terdapat fasilitas penampungan sampah sementara disetiap gang, dan masih terdapat masyarakat yang membakar dan membuang sampah ke laut, serta kurangnya penyediaan tempat sampah umum sehingga menyebabkan sampah berserakan dan kondisi pembuangan air limbah penduduk yang tidak tertutup menyebabkan bau yang tidak sedap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran sanitasi lingkungan perumahan nelayan di wilayah pesisir Desa Pasir Putih Kecamatan Wawonii Barat Tahun 2022. Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif observasional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menjukkan bahwa penyediaan air bersih yang memenuhi syarat sebanyak 100 atau 100,0%, secara fisik air menunjukkan bahwa 100% air yang digunakan masyarakat sudah memenuhi syarat kesehatan. Saluran pembuangan air limbah menunjukkan hasil bahwa yang memenuhi syarat sebanyak 23 atau 23,0% serta yang tidak memenuhi syarat sebanyak 77 atau 77,0%. Jamban menunjukkan hasil bahwa seluruh sampel yang memenuhi syarat sebanyak 93 atau 93,0% serta yang tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 7 atau 7,0%. Penyediaan sarana tempat sampah menunjukkan hasil bahwa yang memenuhi syarat yaitu sebanyak 13 atau 13,0% serta yang tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 87 atau 87,0%. Kesimpulan: sanitasi lingkungan di Perumahan Nelayan Desa Pasir Putih Kecamatan Wawonii Barat masih tergolong kurang baik.
Penyuluhan dan Uji Kandungan Iodium Pada Garam Tingkat Rumah Tangga di Wilayah Pesisir Abeli Kota Kendari Irma Yunawati; Lisnawaty Lisnawaty; Siti Rabbani Karimuna; Jafriati Jafriati; Paridah Paridah
SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi Vol. 1 No. 3 (2021): SENADA: Semangat Nasional Dalam Mengabdi
Publisher : Politeknik Bina Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56881/senada.v1i3.72

Abstract

Gangguan Akibat Kekurangan Iodium merupakan salah satu masalah gizi yang dihadapi Indonesia. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium mengancam kualitas sumber daya manusia karena mempunyai potensi menurunkan tingkat kecerdasan. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium, salah satunya adalah fortifikasi garam yaitu garam beriodium. Namun dalam pelaksanaannya masih banyak dihadapi kendala seperti rendahnya mutu dan belum memadainya jumlah masyarakat yang mengonsumsi garam beriodium antara lain disebabkan karena distribusi garam beriodium yang belum merata, belum seluruh garam yang beredar di masyarakat mengandung cukup iodium, perbedaan harga garam beriodium yang cenderung lebih mahal, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi garam beriodium dan cara mengonsumsi yang benar. Tujuan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat agar mengonsumsi garam beriodium yang bermanfaat bagi kesehatan melalui penyuluhan dan uji kandungan iodium pada garam tingkat rumah tangga di wilayah pesisir Abeli Kota Kendari. Pengabdian ini menggunakan metode ceramah, praktik, dan diskusi. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyuluhan kesehatan tentang garam beriodium, uji kandungan iodium pada garam tingkat rumah tangga serta tanya-jawab tentang garam beriodium. Tidak ada perbedaan pengetahuan masyarakat sasaran sebelum dan sesudah penyuluhan dan uji kandungan iodium pada garam tingkat rumah tangga di wilayah pesisir Abeli, Kota Kendari (p-value = 0,661), dan masyarakat wilayah pesisir Abeli umumnya mengonsumsi garam merk Dp (28-30 ppm), Gm (28-30 ppm) dan Jn (20-27 ppm)
Pengaruh Edukasi Kesehatan terhadap Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Makanan Prelaktaeal Hartati Bahar; Sartiah Yusran; Hariati Lestari; Sabrina Wahyuni Meyitia; Paridah Paridah
Jurnal Kendari Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Kendari Kesehatan Masyarakat (JKKM)
Publisher : Program Studi S2 Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkkm.v4i2.1215

Abstract

Based on the 2019 Indonesian Health Profile, 67.74% of babies in Indonesia received exclusive breast milk, exceeding the target of 50%, while in Southeast Sulawesi Province, the figure reached 66.81%. Based on the 2023 Indonesian Health Survey, it was recorded that 28.2% of babies in Southeast Sulawesi aged 0-23 months received prelacteal food, with formula milk as the most common type (85.6%) and coconut water the least (0.3% ). This research uses a quantitative approach with a quasi-experimental design and purposive sampling technique. The total research sample was 25 respondents, namely mothers who have toddlers and live in the Lalodati Village area, Kendari City. The research method was carried out through lectures supported by poster media, with data collection using pre-test and post-test questionnaires. The research results showed an increase in the average level of maternal knowledge as measured through the pre-test and post-test. In the pre-test results, 13 respondents (52.0%) were in the sufficient category, while 12 respondents (48.0%) were in the poor category. Meanwhile, in the post-test results, 21 respondents (84.0%) were in the sufficient category, and 4 respondents (16.0%) were in the insufficient category. The t-test statistical test shows p-value (0.000) < (0.05), with an average pre-test score of 7.00 and post-test of 9.36. This shows that the education program was successful in increasing mothers' knowledge about prelacteal feeding