Ulhaq Zuhdi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengenalan Bahasa Inggris Pada Kelas Permulaan Melalui Metode TPR (Total Physical Response) Ririn Pusparini, ; Ulhaq Zuhdi,
Pendidikan Sekolah Dasar Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Pendidikan Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article aims to describe how the TPR method can introduce English to the beginners or the first year of elementary school. In introducing English to very young learners (5-7 years old), students are not focused on reading and writing skills because students in this level are still in the level of introducing the letter, reading, and writing their first language (Indonesia language). On the other words, students concentrate on listening and speaking skills in learning English. The techniques used for students at 5-7 years old and related to TPR method are game, singing English songs,and telling story. Media used are picture, cards, realia, English song cassete,etc in hope that students can memorize English words easily.
PENGEMBANGAN PERANGKAT MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS (VOCABULARY) PADA MAHASISWA S-1 PGSD Ulhaq Zuhdi, ; Mulyani,
Pendidikan Sekolah Dasar Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Pendidikan Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on the observations of researchers to the process of teaching and learning  English in Primary School Teacher Education Programs, Faculty of Education, Unesa ,actually learning that used multimedia-based instructional such as Snakes and Ladders Digital still rare. Until now book text (print media) is still dominating the media used to teach at Primary School Teacher Education. That is why it is necessary to develop the Digital Media Learning Snakes and Ladders as a variety of media learning and improve student mastery of English language ability, particularly in terms of vocabulary.
Teori Pembelajaran Konstruktivisme dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa (Suatu Tinjauan Teoretis) Ulhaq Zuhdi,
Pendidikan Sekolah Dasar Vol 4, No 5 (2006)
Publisher : Pendidikan Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu prinsip yang paling penting dari konsep pendidikan adalah pendidik tidak dapat hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada anak didik. Anak didik harus membangun pengetahuannya sendiri dalam benaknya. Pendidik dapat membantu proses ini, dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi anak didik, dengan memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide, dan dengan mengajak anak didik agar dengan menyadari dan secara sadar menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Menurut Nur (1999), pendidik dapat memberi “tangga” yang dapat membantu anak didik mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, namun harus diupayakan agar anak didik sendiri yang memanjat tangga tersebut
Inovasi Pembelajaran Menyimak dengan Buku Dongeng Digital untuk Mengoptimal Neurolinguistik Siswa di Sekolah Dasar Asri Susetyo Rukmi; Nurul Istiq’faroh; Ulhaq Zuhdi; Maryam Isnaini Damayanti
JANACITTA Vol. 8 No. 1 (2025): Janacitta
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/janacitta.v8i1.3833

Abstract

AbstractThis study aims to examine the effect of using digital storybooks in improving listening skills among elementary school students, with a focus on optimizing neurolinguistics within the context of the Merdeka Curriculum. The research employs a quantitative method with a quasi-experimental approach involving two groups. These groups consist of an experimental group using digital storybooks as a medium for listening practice, and a control group using conventional learning methods. Data were collected through listening skill tests, classroom observations, student perception questionnaires, and semi-structured interviews. The results show that the experimental group experienced a significant improvement in listening skills, with higher post-test scores compared to the control group. The digital storybooks, which combine visual, audio, and interactivity elements, successfully enhanced student engagement and comprehension of the material being listened to. Overall, this study supports the use of digital storybooks as an effective learning medium to improve elementary students' listening skills and reinforces the principles of the Merdeka Curriculum, which is based on fun and creative learning. Abstrak Penelitian ini menganalisis inovasi pembelajaran menyimak dengan buku dongeng digital dalam mengoptimalkan neurolinguistik siswa sekolah dasar dalam konteks Kurikulum Merdeka. Dengan menggunakan metode kuantitatif dan desain eksperimen semu, penelitian ini membandingkan kelompok eksperimen yang menggunakan buku dongeng digital dan kelompok kontrol yang menerapkan metode konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan signifikan dalam keterampilan menyimak, dengan skor post-test meningkat dari 68 menjadi 84 (t = 12.89, p = 0.0001), dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya naik dari 69 menjadi 74 (t = 2.51, p = 0.021). Secara neurolinguistik, buku dongeng digital yang menggabungkan elemen visual, audio, dan interaktivitas mampu merangsang berbagai area otak yang berperan dalam pemrosesan bahasa, seperti korteks auditori, korteks visual, dan area Broca serta Wernicke, sehingga meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa dalam proses menyimak. Temuan ini menegaskan bahwa buku dongeng digital tidak hanya efektif dalam meningkatkan keterampilan menyimak tetapi juga berperan dalam mengoptimalkan pemrosesan bahasa siswa secara neurolinguistik. Oleh karena itu, buku dongeng digital dapat dijadikan media pembelajaran inovatif yang mendukung prinsip pembelajaran berbasis pengalaman dalam Kurikulum Merdeka.