Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

ANALISIS PERAN LIMBAH CAIR TAHU DALAM PRODUKSI BIOGAS Utami, Amaliyah Rohsari Indah; Triwikantoro, Triwikantoro; Muntini, Melania Suweni
Prosiding Seminar Biologi Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.235 KB)

Abstract

Biogas merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat menggantikan peran bahan bakar minyak bumi dan gas alam. Salah satu komponen biogas adalah gas metana. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi gas metana dilakukan dengan menambahkan bahan aditif berupa limbah cair tahu ke dalam bahan baku penghasil biogas yaitu  kotoran sapi. Penambahan limbah cair tahu ke dalam kotoran sapi tersebut berdasarkan perbandingan massa dengan variasi (80:20), (70:30), dan (60:40). Selanjutnya bahan campuran tersebut diblending dengan air berdasarkan  perbandingan massa 1:2 sebelum dimasukkan ke dalam reaktor skala laboratorium.  Hasil karakterisasi limbah cair tahu menggunakan alat Spectrofotometry dan Kjeldahl menunjukkan kandungan protein, glukosa, dan karbohidrat sebesar 0,45%, 2,31% dan 2,08%. Pengamatan terhadap produksi biogas dilakukan dengan melihat perubahan tekanan gas  setiap hari serta melihat hasil uji kromatrogafi gas metana masing-masing sampel. Produksi biogas tertinggi yang diperoleh dari campuran bahan tersebut adalah sampel ((70:30):2) pada hari ke- 12 yaitu 1,004 atmosfer dengan jumlah mol gas yang terbentuk sebesar 0,1946 mol. Serta kandungan gas metana yang terukur adalah sebesar 6056,12 ppm.    Kata kunci : biogas, metana, limbah cair tahu.
Telaah Potensi Penerapan Teknologi Terkini pada Hidrolisis Selulosa dengan Sistem Pengendalian Terintegrasi dalam Proses Bioetanol G2 Ditia, Anissa; Bardant, Teuku Beuna; Utami, Amaliyah Rohsari Indah; Maryana, Roni; Irawan, Yan; Muryanto, Muryanto; Triwahyuni, Eka; Sudiyani, Yanni
JURNAL SELULOSA Vol 11, No 01 (2021): JURNAL SELULOSA
Publisher : Center for Pulp and Paper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25269/jsel.v11i01.320

Abstract

Kajian ini merangkum teknologi dan inovasi sistem pengendalian yang berpotensi diterapkan dalam intensifikasi proses hidrolisis selulosa pada produksi bioetanol G2. Telaah dimulai dari perkembangan terbaru intensifikasi produksi bioetanol secara umum. Hidrolisis selulosa adalah tahapan pembeda antara proses bioetanol G2 dan generasi sebelumnya. Perhatian utama dalam intensifikasi hidrolisis selulosa adalah pada bagaimana hidrolisis selulosa terintegrasi dengan sistem pengendalinya dan integrasi hidrolisis selulosa dengan bagian hulu (pretreatment) dan hilir (penyulingan). Keunikan proses ini adalah durasi kerja yang membutuhkan 48 jam dan viskositas campuran yang tergantung waktu. Bagian akhir telaah ini memetakan potensi penerapan teknologi dan inovasi terbaru yang telah dirangkum. Pemetaan berdasarkan potensi peningkatan efisiensi dan potensi tambahan investasi. Sakarifikasi Very High Gravity (VHG) pada kecepatan pengadukan optimum dan intermitten dinilai sebagai pilihan paling menarik bila intensifikasi dilakukan pada unit produksi yang telah berdiri. Namun jika intensifikasi untuk rancangan pabrik baru, maka tangki hidrolisis yang dirancang dengan simulasi CFD, dilengkapi dengan sekat (baffles) yang bergerak terkendali, dan rancangan batang pengaduk (impeller) paling cocok menurut simulasi adalah pilihan menarik. Rancangan ini kemudian diintegrasikan dengan sistem pengendali yang mampu memperkirakan perubahan viskositas. Review on Potency of Application Recent Technology in the Integrated Process and Control on Cellulose Hydrolysis in Bioethanol G2 Production ProcessAbstractThis review listed current technologies and innovations in the control system which potentially applied in the intensification of cellulose hydrolysis as part of 2nd Generation Bioethanol production process. The review started from the general latest innovations in the 2nd Generation Bioethanol. Cellulose hydrolysis as the main characteristics in the 2nd Generation of Bioethanol required further attention in the intensification. Especially in how to integrate cellulose hydrolysis with its control system and to integrate it with upstream and downstream units. The special requirements in cellulose hydrolysis are 48 hours agitation duration and time-dependent mixture viscosity. At the end of the review, listed technologies were assessed to be applied in the 2nd Generation Bioethanol. The assessment was based on their potency in increasing process efficiency and the potency of required investment if they are applied. A Very High Gravity (VHG) saccharification at optimum intermittent agitation speed was a promising innovation for cellulose hydrolysis if intensification was conducted onto the existing production plant. If intensification is conducted to a plant design, building an agitation tank according to best Computational Fluid Dynamic (CFD) simulation, complemented with controlled moving baffles and best suitable impeller design is a promising design for efficient hydrolysis. This agitation tank was then completed with the advanced available control system, which is capable to adapt the viscosity changes.
ANALISIS PERAN LIMBAH CAIR TAHU DALAM PRODUKSI BIOGAS Amaliyah Rohsari Indah Utami; Triwikantoro Triwikantoro; Melania Suweni Muntini
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biogas merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat menggantikan peran bahan bakar minyak bumi dan gas alam. Salah satu komponen biogas adalah gas metana. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi gas metana dilakukan dengan menambahkan bahan aditif berupa limbah cair tahu ke dalam bahan baku penghasil biogas yaitu  kotoran sapi. Penambahan limbah cair tahu ke dalam kotoran sapi tersebut berdasarkan perbandingan massa dengan variasi (80:20), (70:30), dan (60:40). Selanjutnya bahan campuran tersebut diblending dengan air berdasarkan  perbandingan massa 1:2 sebelum dimasukkan ke dalam reaktor skala laboratorium.  Hasil karakterisasi limbah cair tahu menggunakan alat Spectrofotometry dan Kjeldahl menunjukkan kandungan protein, glukosa, dan karbohidrat sebesar 0,45%, 2,31% dan 2,08%. Pengamatan terhadap produksi biogas dilakukan dengan melihat perubahan tekanan gas  setiap hari serta melihat hasil uji kromatrogafi gas metana masing-masing sampel. Produksi biogas tertinggi yang diperoleh dari campuran bahan tersebut adalah sampel ((70:30):2) pada hari ke- 12 yaitu 1,004 atmosfer dengan jumlah mol gas yang terbentuk sebesar 0,1946 mol. Serta kandungan gas metana yang terukur adalah sebesar 6056,12 ppm.    Kata kunci : biogas, metana, limbah cair tahu.
The Effect of Greenhouse and Biopore on Community Development of Economy and Knowledge of Citeureup Village During the Pandemic Tania Verasta; Ihsan Maulidin; Hapsah Aulia Azzahra; Aulya Sholehah Wataawa Sau Bhis Sobri; Amaliyah Rohsari Indah Utami
Journal of Innovation and Community Engagement Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jice.v2i1.3603

Abstract

Citeureup Village, RW 06, located in Bandung Regency, West Java Province, is a regional area with low-level economy. The Covid-19 pandemic has made it worse and adding difficulties to the villagers. On the other hand, this area also often experiences flooding with an erratic pattern. Therefore, efforts are needed to improve local food security, economy, and flood disaster mitigation for the Citeureup Village community. Efforts has been made by Telkom University, some through activities carried out by students of the Undergraduate Program in Engineering Physics (TF), which were to carry out community service activities funded by the Village Development and Empowerment Holistic Program (PHP2D) in 2020. These activities were decided by decree number 29/E2/KM/2020. The results of these activities are the construction of a Hydroponic Greenhouse (HG) on ??10m x 4m and biopore infiltration holes as many as 45 hole constructions throughout RW 06 Citeureup Village. Three months after construction, HG's existence has succeeded in improving Citeureup Villagers behavior and practical knowledge in hydroponic and biopore systems from 21% to 98%. As conclusion, Telkom University has succeeded in playing role in improving knowledge, local food security, economy, and reducing flood inundation at Citereup Village.
Analisis Pengaruh Rasio Volume Lumpur Sawah dan Limbah Kulit Pisang Sebagai Substrat Terhadap Produksi Energi Listrik Pada MFC Yeremia Kristianto Adi; M. Ramdlan Kirom; Amaliyah Rohsari Indah Utami
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sains dan Teknologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.927 KB)

Abstract

Microbial Fuel Cell (MFC) adalah suatu teknologi energi terbarukan untuk menghasilkan energi listrik melalui proses oksidasi dan reduksi dengan menggunakan substrat sebagai bahan bakar dan bakteri sebagai katalisator. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis produksi listrik yang dihasilkan oleh sistem MFC ini terhadap pengaruh campuran limbah kulit pisang dan lumpur sawah sebagai substrat. Sistem MFC yang digunakan pada penelitian ini adalah reaktor jenis dual-chamber yang terdiri dari kompartemen anoda dan katoda yang mampu menampung hingga 500 mL, dimana kompartemen anoda diisi oleh substrat limbah kulit pisang dan lumpur sawah sedangkan kompartemen katoda diisi oleh akuades. Kedua kompartemen tersebut dipisahkan oleh jembatan garam yang terbuat dari pilinan sumbu kompor yang direndam pada larutan NaCl (1M). Pada penelitian ini disiapkan lima buah reaktor yang masing – masing reaktor akan diisi dengan berbagai variasi volume rasio antara limbah kulit pisang dan lumpur sawah dan juga variasi lama waktu inkubasi limbah kulit pisang. Pengamatan akan dilakukan setiap empat jam dalam empat belas hari dan elektroda yang digunakan pada penelitian ini adalah seng dan tembaga dengan luas permukaan 10 cm2. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa daya maksimum yang dapat dihasilkan dari sistem MFC ini sebesar 0,2604 mW dan energi maksimum sebesar 3749,6 mJ pada reaktor dengan variasi rasio lumpur sawah 300 mL dan kulit pisang 100 mL dengan masa inkubasi selama 7 hari.
Optimasi Produksi Gas Hidrogen Berdasarkan Perbandingan Limbah Baggase Tebu Dan Tetesan Tebu Menggunakan Single Stage Reaktor Anaerob Reza Ayu Febriana; M. Ramdlan Kirom; Amaliyah Rohsari Indah Utami
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari substrat yang paling optimal dalam menghasilkan gas hidrogen dari limbah baggase tebu, tetes tebu dan pencampuran baggase tebu-tetes tebu. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah baggase tebu dan tetes tebu. Baggase tebu diolah terlebih dahulu melalui proses pretreatment secara kimiawi selama 16 jam dengan konsentrasi NaOH 4% (w/v) sehingga diperoleh selulosa dan hermiselulosa. Setelah itu selulosa dan hermiselulosa pada baggase tebu di hidrolisis selama 42 jam, memggunakan buffer sitrat tekanan 1 atm dan pH=3. Setelah itu akan difermentasi menggunakan bakteri enterobacter aerogenesis selama 96 jam dengan pH=7. Hasil penelitian menunjukan bahwa puncak produksi gas hidrogen terjadi pada jam ke-48. Selain itu, gas hidrogen yang dihasilkan paling optimal diperoleh dari tetesan tebu sebanyak 62,8837%, sedangkan pada baggase tebu 47,4056% dan pencampuran baggase tebu-tetesan tebu 59,4877%. Kata Kunci- Baggase tebu dan tetesan tebu, Enterobacter aerogenesis, Fermentasi, Hidrogen.
Analisis Performansi Solar Collector Pelat Datar Finned Absorber Terhadap Efisiensi Termal Sistem Solar Drying Tesla Pinantun Hamonangan; M. Ramdlan Kirom; Amaliyah Rohsari Indah Utami
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Saat ini kebutuhan energi sudah sangat tinggi. Hal ini dikarenakan kebutuhan yang semakin meningkat dan tidak berimbang dengan ketersediaan energi yang terbatas. Karena itulah dibutuhkan sumber energi baru di mana energi terbarukan yang merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi krisis energi. Salah satu energy terbarukan adalah energi panas. Orang-orang mendapatkan panas secara gratis dari matahari. Kolektor Surya adalah salah satu contoh energi alternatif yang menggunakan panas matahari. Potensi energi surya yang tinggi dapat dimanfaatkan untuk pemanasan makanan secara tidak langsung. Dalam jurnal ini akan dibahas bagaimana cara membuat kolektor surya bersirip dan thermometer digital sebagai alat ukur temperatur dan blower kecil untuk mengalirkan fluida panas. Untuk mendapatkan efisiensi yang maksimal juga harus memperhatikan peletakan kolektor surya dan insulasi yang baik untuk mengurangi heat loss. Kata Kunci: solar absorber, finned absorber, efficiency, heat loss
Analisis Perfomansi Absorber V-Groove Sistem Solar Drying Bayu Setiawan; M. Ramdlan Kirom; Amaliyah Rohsari Indah Utami
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem solar drying adalah salah satu aplikasi yang dibutuhkan untuk mengeringkan bahan pangan. Pemilihan jenis panel surya sebagai absorber pada sistem solar drying mempengaruhi besar efisiensi yang dihasilkan. Pada penelitian ini akan diuji efisiensi solar drying ketika sistem tersebut menggunakan panel surya V-groove sebagai absorber. Pengujian dilakukan dengan mengatur sudut absorber V-groove sebesar 50o, 60o, dan 70o serta dengan memberikan laju aliran udara sebesar 0,4 m/s, 0,8 m/s, dan 1,2 m/s. Hasil yang diperoleh dari pengujian tersebut pada sudut 60o dengan kecepatan 0,8 m/s merupakan efisiensi tertinggi dengan nilai 63%. Dari seluruh pengujian menunjukan bahwa perbedaan suhu input dan output absorber, sudut absorber dan besar laju aliran udara mempengaruhi efisiensi absorber V-groove. Kata kunci: Solar drying, absorber, efisiensi, heat loss, absorber V-groove
Pengaruh Temperatur Terhadap Ph Substrat Nasi Di Tangki Pengadukan Tpad(temperature Phased Anaerobic Digestion) Rosalia Mustika Hermawati; Amaliyah Rohsari Indah Utami; Ahmad Qurthobi
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tangki pencampuran adalah bagian dari reaktor TPAD yang salah satu fungsinya sebagai tempat penyimpanan sementara substrat yang telah dicacah hingga menjadi campuran bubur padat yang homogen. Karena tangki ini berfungsi menyimpan substrat sementara, maka substrat dikondisikan supaya tidak terjadi proses fermentasi yang ditandai tidak adanya penurunan pH menjadi asam dengan cara proses pendinginan. Penyimpanan suhu rendah akan memperpanjang masa hidup jaringan dalam substrat karena menghambat aktivitas mikroorganisme. Oleh karena itu, penelitian ini membuktikan apakah dengan penyimpanan suhu rendah tidak terjadi penurunan pH. Kata kunci : Tangki pencampuran, suhu rendah, proses fermentasi
Analisis Kinerja Pemurnian Gas Karbon Monoksida Dengan Filter Zeolite Dalam Reaktor Biogas Skala Laboratorium Terhadap Produksi Biogas Maulana Afchor Aulia; Amaliyah Rohsari Indah Utami; Ahmad Qurthobi
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Biogas merupakan salah satu energi alternatif yang dikembangkan untuk ketersediaan energi di masa akan datang. Telah dilakukan rancang bangun reaktor anaerob untuk menghasilkan biogas dalam proses fermentasi yang dilengkapi sensor pendeteksi konsentrasi gas karbon monoksida dan filter zeolite sebagai treatment. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh performansi kinerja reaktor biogas anaerob berdasarkan parameter gas karbon monoksida dengan filter zeolite dan tanpa filter zeolite terhadap kemurnian biogas. Pada reaktor anaerob yang dikondisikan sebelum dan sesudah teradsorbsi filter zeolite, diisi campuran substrat kohe sapi dan limbah cair tahu dengan perbandingan volume 2:1 selama 15 hari. Hasil reaktor anaerob singlestage digunakan sebagai penghasil biogas dengan sistem reaktor fixed domed dan laju aliran substrat batch feeding. Hasil konsentrasi gas karbon monoksida pada reaktor mengalami penurunan perhari sebesar 2 10-4% (sebelum terabsorpsi) dan 10-4% (sesudah terabsorpsi) disebabkan kemampuan filter zeolite sebagai adsorben. Produksi gas metana meningkat secara signifikan dihari ke 9 sebesar 11,6896 % (sebelum terabsorpsi) dan sebesar 11,6910% (sesudah terabsorpsi). Rata-rata hasil gas metana sebelum terabsorpsi sebesar 10,7796%, sedangkan rata-rata gas metana setalah terabsorpsi sebesar 10,7824%. Perubahan konsentrasi gas karbon monoksida tidak mempengaruhi waktu retensi dan jumlah gas metana pada produktivitas biogas, tetapi berpengaruh pada kemurnian gas metana. Dari data tersebut menunjukkan hasil konsentrasi gas metana pada reaktor anaerob mengalami kemurnian setalah dilakukan proses absorpsi menggunakan filter zeolite. Kata kunci: Biogas, Metana, Karbon Monoksida, Limbah Kotoran Sapi, Limbah Cair Tahu.