Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : CHEMTAG Journal of Chemical Engineering

PEMBUATAN BIODIESEL DARI DEDAK PADI DENGAN METODE ESTERIFIKASI IN-SITU Puji Indrayati; Mega Kasmiyatun; Rudi Firyanto
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 3, No 1 (2022): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.289 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v3i1.3024

Abstract

Dedak padi merupakan produk samping proses penggilingan padi yang mengandung 16%-32% berat minyak. Dedak padi mengandung asam lemak bebas yang tinggi sehingga dapat dikonversi menjadi biodiesel (metil ester) dengan esterifikasi menggunakan alkohol. Pemanfaatan dedak padi selama ini sebagian besar untuk campuran pakan ternak dan bahan bakar reboiler. Pemanfaatan dedak padi untuk pembuatan biodiesel diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomisnya. Metode yang digunakan untuk pembuatan biodiesel menggunakan proses esterifikasi in-situ dengan methanol sebagai pelarut dan asam sulfat sebagai katalis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel yang paling berpengaruh dan kondisi optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu merupakan variabel yang paling berpengaruh dengan kondisi optimum perolehan yield biodiesel sebesar 84,56% pada waktu esterifikasi in-situ 180 menit, volume pelarut 250 ml, dan suhu esterifikasi in-situ 650C. Hasil pengujian mutu bodiesel dari penelitian ini adalah massa jenis sebesar 693,2 kg/m3, angka asam sebesar 0,75 mg-KOH/gr dan viskositas kinematic 2,352 mm2/s.
REDUKSI KANDUNGAN LOGAM BERAT Fe PADA AIR SUNGAI JETIS SALATIGA SECARA ADSORBSI MENGGUNAKAN KARBON AKTIF Panji Kurniawan; Mega Kasmiyatun; Soebiyono -
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 1, No 1 (2020): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.548 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v1i1.1323

Abstract

Besi (Fe) adalah salah satu dari sekian banyak logam berat yang banyak terkandung dalam perairan terbuka, seperti sungai. Apabila terakumulasi dalam tubuh, logam ini dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti iritasi pada kulit dan mata, masalah pernapasan, dan dalam jangka panjang; kanker. Penelitian dengan cara adsorbsi ini bertujuan mengetahui diantara variabel pH, ukuran karbon aktif, dan waktu kontak, manakah  yang paling berpengaruh terhadap reduksi kandungan Fe dalam air sungai Jetis, Salatiga. Metode penelitian yang digunakan yaitu experimental design dengan faktor 23 untuk menentukan kondisi optimum proses, tingkat penurunan kandungan logam Fe, dan kualitas hasil pengolahan yang dapat dicapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah pH, sehingga dilakukan optimasi pada kondisi pH 2;4;6;8;10;12, dan ukuran karbon >140mesh, serta waktu kontak 60menit. Setelah optimasi, diperoleh hasil pengurangan kadar logam Fe tertinggi sebesar 97,57% pada kondisi pH 8, ukuran karbon aktif >140mesh, dan waktu kontak 60menit. Kadar logam berat Fe yang dihasilkan dari penelitian ini adalah 0,150 mg/L dari semula 6,184 mg/L dapat dikatakan memenuhi baku mutu air sungai kelas 1 sesuai PP no.82 Tahun 2001 yaitu dengan nilai ambang batas Fe 0,3 mg/L.
Pembuatan Plastik Biodegradable dari Pati Biji Nangka dengan Penambahan Polyvinyl Alcohol (PVA) dan Sorbitol Kevin Dermawan; Retno Ambarwati Sigit Lestari; Mega Kasmiyatun
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 1, No 1 (2020): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.995 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v1i1.1388

Abstract

Biji nangka merupakan salah satu bahan yang mengandung karbohidrat yang cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat plastik dengan penambahan beberapa bahan aditif seperti PVA dan sorbitol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penambahan berat PVA dan volume sorbitol terhadap karateristik dari bioplastik yang dilihat dari beberapa analisis parameter. Parameter yang akan diteliti meliputi, tensile strength, dan % elongation. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dari penambahan massa PVA dan volume sorbitol yang digunakan dalam pembuatan bioplastik dari biji nangka terhadap parameter yang diteliti.
PENGAMBILAN PEKTIN DARI KULIT BAGIAN DALAM (ALBEDO) SEMANGKA DENGAN PROSES EKSTRAKSI Nur Hidayah; Mega Kasmiyatun; Ery Fatarina Purwaningtyas
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 1, No 2 (2020): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.758 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v1i2.1771

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi pektin dengan pelarut HCl yang bertujuan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh dan kondisi optimum pengambilan pektin dari albedo semangka dengan proses ekstraksi. Pektin yang dihasilkan diharapkan sesuai dengan standar mutu IPPA (International Pectin Producers Association). Percobaan dilakukan dengan mengeringkan albedo semangka dan diekstraksi dengan pelarut HCl. Larutan hasil ekstraksi disaring untuk memisahkan ampas dengan filtrat. Filtrat kemudian ditambah aceton. Setelah tercampur merata, filtrat didiamkan hingga terbentuk endapan, kemudian disaring dan dikeringkan dalam oven. Pektin kering ditimbang beratnya dan dianalisis kadar metoksil dan galakturonat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah variabel waktu dengan kondisi optimum pada waktu 80 menit, suhu 90oC dan pelarut HCl 0,05 N menghasilkan rendemen pektin 46,72%. Pektin yang dihasilkan memiliki kadar metoksil 4,65% dan kadar galakturonat 40,7% sehingga pektin sesuai dengan standar mutu IPPA
PENGAMBILAN MINYAK KELAPA MURNI MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI RAGI ROTI (Saccharomyces cerevisiae) Septya Diagung Manunggal; Mega Kasmiyatun; Sri Mulyaningsih
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 2, No 2 (2021): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.798 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v2i2.2817

Abstract

Virgin coconut oil Virgin coconut oil (VCO) diperoleh dari buah kelapa segar (non-kopra) dan diproses tanpa suhu tinggi dan bahan kimia. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi dan jumlah ragi terhadap rendemen VCO yang dihasilkan optimum, mendapatkan kualitas VCO yang dihasilkan berdasarkan Standar Nasional Indonesia. Variabel tetap yaitu 1500 ml volume air, bahan baku kelapa parut 3000 gram, suhu fermentasi 27 - 30 ºC, jenis ragi Saccharomyces cerevisiae, pH 6 – 8, volume kanil 2000 ml. Sedangkan variabel berubah yaitu waktu fermentasi (jam): 20, 22, 24, 26 dan jumlah ragi (gr): 1, 1,5, 2, 2,5, serta variable respon yaitu volume VCO yang dihasilkan. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah anova dua sisi. Metode anova dua sisi merupakan jenis metode anova yang digunakan untuk mengetahui adakah pengaruh berbagai kriteria yang diuji terhadap hasil yang diinginkan. Hasil analisis didapatkan keadaan fisik tidak berwarna, berbau khas minyak kelapa dengan berat jenis pada kondisi optimum, didapatkan kadar 0,96 gr/ml. Kadar bilangan iod 1,73 g iod/100 g dan kadar asam lemak 0,18%. Standar Nasional Indonesia berat jenis memiliki kadar 0,915 – 0,920, bilangan iod memiliki kadar 4,1 – 11 g iod/100 g, sedangkan bilangan asam memiliki kadar maksimal 0,2%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan waktu fermentasi berpengaruh terhadap hasil rendemen minyak VCO. Jumlah ragi berpengaruh terhadap hasil rendemen minyak VCO. Pada hasil pengujian bilangan Iod diperoleh hasil 1,73 sedangkan pada ketentuan syarat SNI sebesar 4,1 -11,0 mg/g. Hasil pengujian hipotesa pada taraf signifikan ???? = 0.01 dan ???? = 0.05 hipotesa diterima.
OPTIMASI WAKTU EVAPORASI PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU DENGAN MEMBRAN ULTRAFILTRASI agnes anggi simanjuntak; Mega Kasmiyatun; Sri Mulyaningsih
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 3, No 2 (2022): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/cjce.v3i2.3098

Abstract

Tahu merupakan makanan tradisional sebagian besar masyarakat di Indonesia.Kegiatan industri tahu di Indonesia didominasi oleh usaha-usaha skala kecil dengan modal yang terbatas, sehingga sebagian besar industri tahu tidak memiliki pengolahan limbah, dimana limbah cair langsung dibuang keselokan, sungai atau badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengakibatkan kadar oksigen dalam air menurun tajam. Limbah industri cair tahu mengandung zat tersuspensi sehingga mengakibatkan air menjadi kotor atau keruh,oleh karena itu teknologi pemisahan membran dapat menjadi alternatif dalam pengolahannya.Tujuan dari penelitian ini adalah mengoptimasi membran pada proses pengolahan limbah cair tahu.Langkah awal adalah preparasi membran dengan bahan yang digunakan adalah polisulfon, dimetil formamid dan aquadest. Polislfon dan dimetil formamid dicampurkan guna mendapatkan larutan dope 15%.Kemudian dilakukan debubbling pada temperatur 50C selama 24 jam. Lalu dilakukan waktu evaporasi dengan variasi waktu 2,5; 5; 7,5 menit dan dicelupkan kedalam bak koagulasi yang berisi aquadest.Membran yang dihasilkan kemudian dianalisa struktur morfologi dengan Scanning Elecron Microscopy (SEM) serta uji kinerjanya menggunakan membran Ultrafiltrasi. Kondisi operasi optimum yang diperoleh dari pengolahan limbah cair tahu dengan membran PSfDMF15% 7,5 menit terdapat pada P = 20 psia dengan nilai fluks (Jv) = 0,76 x 10-3 cm3/cm2.det, permeabilitas (Lp) = 0,0366 cm3/cm2.det.psia, dan rejeksi (R) = 96,80%. Sedangkan kondisi permeat yang dihasilkan pada pengolahan limbah cair tahu dengan membran PSfDMF15% 7,5 menit, yakni pada P = 20 psia dengan pH = 7,5; TSS = 74 mg/L, BOD= 90 mg/L, dan COD = 156 mg/L. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini cukup efektif, karena secara umum hasilnya sesuai dengan standar baku mutu limbah cair tahu.Kata kunci : Limbah Cair Tahu, Membran Ultrafiltrasi, Polisulfon, Waktu Evaporasi
PENENTUAN PARAMETER KINETIKA PERTUMBUHAN MIKROBA DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN REAKTOR HYBRID UPFLOW ANAEROBIC SLUDGE BLANKET (HUASB) sandi kurniawan; Mega Kasmiyatun; Priyono Kusumo
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 3, No 2 (2022): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/cjce.v3i2.3185

Abstract

Limbah cair tahu mengandung beban organik yang tinggi hal ini dikarenakan limbah cair tahu mengandung senyawa organik seperti karbohidrat, protein dan lemak Salah satu pengolahan yang tepat dengan menggunakan Reaktor Hybrid Uplow Anaerobic Sludge Blanket (HUASB). Reaktor ini memiliki kelebihan dalam mempertahankan konsentrasi biomassa, laju beban yang tinggi  pada operasinya, kemampuan mengendap yang baik, dan pemisahan padat-cair yang baik. Model Monod diaplikasikan untuk mengetahui nilai parameter kinetika dalam mendesain dan mengoperasikan bioreaktor sehingga menghasilkan konsentrasi effluent yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi konsentrasi  (25, 50, 75 dan 100 %) terhadap nilai parameter kinetika. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai parameter kinetika yang baik pada konsentrasi 75% yaitu konstanta pemanfaatan substrat (k) 2.0876 g l-1 d-1, Konstanta setengah jenuh (Ks) 2.58559 g l-1, yield coefficient (Y) 3.3475 g TSS/g COD,  decay constant (kd)  0.5159 d-, dan laju pertumbuhan maksimum (µm) 6.9882 g/L dengan nilai koefisien regresi (R2) mencapai 0.94.Kata Kunci: limbah cair tahu, kinetik parameter, HUASB
EKSTRAKSI KULIT KAYU MAHONI SEBAGAI PEWARNA ALAMI INDUSTRI TEKSTIL Oktavia, Vica; Kasmiyatun, Mega; Firyanto, Rudi
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 3, No 2 (2022): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/cjce.v3i2.3105

Abstract

Zat warna banyak digunakan pada berbagai macam industri termasuk industri tekstil. Zat warna tekstil terdiri dari zat warna alami dan zat warna sintetis. Bahan pewarna sintetis lebih banyak digunakan karena mudah diperoleh dan penggunaannya praktis tetapi penggunaan pewarna sintetis ini dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan zat warna alami. Salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pewarna alami adalah kulit kayu mahoni. Kayu mahoni menghasilkan warna kuning-cokelat yang dihasilkan dari pigmen Tanin. Penelitian ini dilakukan dengan mengekstraksi kulit kayu mahoni dengan teknik ekstraksi maserasi menggunakan pelarut aquadest. Proses pewarnaan dilakukan secara pre-mordanting dan tanpa mordan. Senyawa yang digunakan untuk mordan yaitu tawas. Pada proses pencelupan kain dilakukan variasi lama waktu perendaman yaitu 12, 18 dan 24 jam. Selanjutnya diuji tahan luntur terhadap pencucian, penodaan dan gosokan. Dari table diatas dapat dilihat bahwa lama perendaman dan pre-mordanting serta tanpa mordan tidak berpengaruh terhadap hasil warna ekstraksi kulit kayu mahoni pada kain katun, tetapi untuk uji ketahanan luntur warna terhadap gosokan mempunyai nilai 4-5 dimana tahan lunturnya adalah baik, sedangkan untuk uji tahan luntur terhadap pencucian 40°C memiliki nilai 1-2 dimana tahan lunturnya adalah jelek. Pre-mordanting dan tanpa mordan berpengaruh terhadap warna yang dihasilkan yaitu untuk kain yang dimordan berwarna coklat kemerahan dan tanpa mordan berwarna coklat pudar.
Ekstraksi Virgin Coconut Oil Secara Ultrasonik Julian, Offan Ricad; Sigit Lestari, Retno Ambarwati; Kasmiyatun, Mega
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 4, No 2 (2023): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/cjce.v4i2.4440

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) adalah hasil modifikasi proses pembuatan minyak kelapa dengan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum khas kelapa serta mempunyai daya simpan yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum pembuatan VCO dan kualitas mutu VCO dengan metode sonikasi. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh rasio volume aquadest dengan berat kelapa, lama sonikasi dan suhu operasi terhadap Jumlah VCO yang dihasilkan. Data dikumpulkan dan dianalisa dengan metode optimasi pada tiap variable bebasnya dan pada kondisi optimum dilakukan pengujian kualitas mutu VCO. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kondisi optimum pembuatan VCO adalah rasio volume aquadest terhadap berat kelapa 1:2, lama ekstraksi secara sonikasi selama 45 menit dan suhu operasi 65oC. Hasil uji mutu VCO didapatkan bilangan iod 4,6110  dan asam lemak bebas 0,1373%. Hasil ini menunjukkan mutu VCO yang dihasilkan dengan metode ultrasonik memenuhi SNI.