Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

KINETIKA REAKSI GLISEROLISIS MINYAK PUPA ULAT SUTERA MENGGUNAKAN KATALIS MgO Kasmiyatun, Mega; Purwaningtyas, Ery Fatarina; Mulyaningsih, MF Sri; Soleh, M. Komarudin
PROSIDING SENATEK FAKULTAS TEKNIK UMP 2015: PROSIDING SENATEK TAHUN 2015, 28 November 2015
Publisher : PROSIDING SENATEK FAKULTAS TEKNIK UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pupa ulat sutra (Bombyx mori) adalah salah satu produk samping dari Pusat Sutera Alam (PSA) Regaloh Pati yang belum banyak dimanfaatkan. Pupa ulat sutra ini dapat ditingkatkan nilai ekonomisnya melalui proses gliserolisis dengan menggunakan katalis MgO. Produk dari gliserolisis ini adalah monogliserida dan digliserida yang mempunyai potensi besar sebagai bahan baku sintesis surfaktan yang biodegradable.  Penelitian ini bertujuan mengkaji kinetika reaksi dari proses gliserolis minyak pupa sutra. Reaksi dilakukan pada berbagai variasi suhu dari 65oC sampai  85 oC pada tekanan 1 atm. Setiap selang waktu 1 jam, sampel diambil dari proses sampai dengan 4 jam waktu reaksi, untuk kemudian dianalisis kandungan sisa trigliserida yang ada dalam tiap sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu reaksi, reaksi berjalan semakin cepat. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi orde dua bolak-balik, dengan nilai k1 dan k2 (dalam L/mol.det) berturut-turut adalah sebagai berikut. k1(338) = 0,00013; k1(348) = 0,00028; k1(358) = 0,00041; k2(338) = 0,00004; k2(348) = 0,00009; k2 (358) = 0,00008. Kata kunci:  gliserolisis, MgO,  pupa sutra, surfaktan biodegrable
Hidrolisis Sekam Padi Menjadi Furfural Dengan Berbagai Katalisator Asam Mega Kasmiyatun; Agustien Zulaidah; Siti Rochana; St Muryanto
Neo Teknika Vol 7, No 2 (2021): Vol 7 No 2 (2021) : Jurnal Neoteknika Volume 7 Nomer 2 Desember 2021
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v7i2.1835

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris dengan produksi padi yang besar, dimana limbah sekam padi yang melimpah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan furfural. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kondisi optimum pengaruh besar ukuran bahan, suhu reaksi dan jenis katalisator asam dengan persen berat yang sama 9% terhadap kadar furfural yang dihasilkan. Penelitian dilakukan mulai hidrolisis sekam padi (50-80, 80- 100, 100 mesh) dengan beberapa jenis katalisa H2SO4, HCl, HNO3(9%) pada kondisi suhu 60oC, 80 oC, 105oC. Selanjutnya analisa kualitatif dengan anilin asetat, analisa kuantitaf yield furfural dengan volumetric, Spektrofotometer FTIR. Metode penelitian untuk menentukan kondisi paling efisien dalam menghasilkan furfural menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) Box Behnken dengan Software Design Expetr @9. Perolehan kondisi optimum yaitu ukuran bahan 90-100 mesh, suhu reaksi ≤ 90 °C, reaksi pada level tersebut didapatkan yield furfural ± 0,7%. Kata Kunci : Sekam padi, furfural, hidrolis, RSM Box Behnken, FTIR
EKSTRAKSI ASAM SITRAT DAN ASAM OKSALAT : PENGARUH TRIOCTYLAMINE SEBAGAI EXTRACTING POWER DALAM BERBAGAI SOLVEN CAMPURAN TERHADAP KOEFISIEN DISTRIBUSI Mega Kasmiyatun; Bakti Jos
Reaktor Volume 12, Nomor 2, Desember 2008
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.513 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.12.2.107-116

Abstract

Generally, liquid waste of citric acid industry containing a highly citric acid, oxalic acid, due to precipitation process of calcium citrate less completely. Liquid-liquid extraction process is this one alternative that used to recover citric acid and oxalic acid, either in the product separation process from the fermentor or the treatment of its liquid waste. In order to understand, that the extraction process can be applied both technically and economically, it needs a more study the extraction parameters. The investigation has carried out about study of the extraction of citric acid and oxalic acid used trioctyl-amine as extracting power on various mix solvent and its ratio, related to the distribution coefficient. Extraction used a separating funnel that it was shaked with using an automatic shaker, which adjusted on specific velocity during 2.5 hours. The rafinate and extract were separated by separating funnel, then they were analyzed both concentration of citric acid and oxalic acid using a high performance liquid chromatography (HPLC). The results of the research show that the mixed solvent (consist of 15% trioctyl amine, 70% dodecane, and 15% hexanol), for the extraction of citric acid  produce both the highest distribution coefficient and percentage of separation were 1.15 and 74.22%, respectively; and this were achieved for the ratio between the solvent and diluent of 2.5:1. For the extraction of oxalic acid similar result were obtained, and the value were 3.78 and 88.31%, respectively, for the ratio between solvent and diluent of 2:1.Limbah cair pabrik asam sitrat pada umumnya mengandung asam sitrat, asam oksalat, cukup tinggi akibat proses pengendapan calsium sitrat yang kurang sempurna. Proses ekstraksi cair-cair adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk pengambilan kembali asam sitrat dan asam oksalat, baik pada proses pemisahan produk yang keluar dari fermentor maupun pada proses pengolahan limbah cairnya. Untuk mengetahui apakah proses ekstraksi dapat diterapkan secara teknis, maka perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam parameter-parameter ekstraksi. Pada penelitian ini telah dilakukan pengkajian tentang ekstraksi asam sitrat dan asam oksalat dengan menggunakan trioctylamine sebagai extracting power pada bermacam solven campuran dan pada berbagai perbandingan, hubungannya dengan koefisien distribusinya. Ekstraksi pada berbagai kondisi rancangan percobaan dilakukan pada corong pemisah, yang penggojokannya dilakukan dengan bantuan automatic shaker yang di set pada kecepatan tertentu selama 2,5 jam. Rafinat dan ekstrak dipisahkan selanjutnya dianalisis kadar asam sitrat maupun asam oksalat dengan menggunakan HPLC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa solven campuran (yang terdiri dari 15% trioctylamine, 70% dodecane dan 15% hexanol) menghasilkan koefisien distribusi dan persentase pemisahan solute berturut-turut untuk asam sitrat 1,15 dan 74,22% pada perbandingan solven dan diluen 2,5:1; sedang untuk ekstraksi asam oksalat sebesar 3,78 dan 88,31% pada perbandingan solven dan diluen 2:1. 
Potential of Waste as Raw Silk Worm Biodegradable Surfactant Ery Fatarina P; Mega Kasmiyatun; MF. Sri Mulyaningsih; T. Da Silva
Jurnal ILMU DASAR Vol 17 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.91 KB) | DOI: 10.19184/jid.v17i1.2671

Abstract

Silkworm pupa is byproducts of silkworm farms are not fully utilized. This study aims to assess the potential silkworm waste as a raw material surfactant "biodegradable". Silk pupa oil has 43.70% triglyceride. The characterisation by the spectra FTIR showed the degradation results in wavelength 1050-1300 cm-1 and 1690-1760 cm-1 indicated the consecutive C‒O and C=O group of alcohol/ether/carboxylic acids/esters, and the wave number 2500-2700 cm-1 indicated the presence of O‒H groups of the carboxylic acid with hydrogen bonds. GC-MS analysis showed the components of palmitic acid β-monogliseride, α-monopalmitin, palmitic chloride acid, oleic acid, linoleic acid chloride. FTIR spectra degradation products Mono-diglyceride provide distinctive peaks that appear at wavelength 1041.56 cm-1 and 3659.61 cm-1 that showed group C-OH and OH, respectively. The performance test results of surfactant to the benzene-water system showed no effect of surfactant that is as an emulsifier. Silk pupa oil contains components that can be converted into a biodegradable surfactant. Keywords: silkworm pupa, surfactant, glycerolysis, monoglyceride 
PEMBUATAN BIODIESEL DARI DEDAK PADI DENGAN METODE ESTERIFIKASI IN-SITU Puji Indrayati; Mega Kasmiyatun; Rudi Firyanto
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 3, No 1 (2022): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.289 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v3i1.3024

Abstract

Dedak padi merupakan produk samping proses penggilingan padi yang mengandung 16%-32% berat minyak. Dedak padi mengandung asam lemak bebas yang tinggi sehingga dapat dikonversi menjadi biodiesel (metil ester) dengan esterifikasi menggunakan alkohol. Pemanfaatan dedak padi selama ini sebagian besar untuk campuran pakan ternak dan bahan bakar reboiler. Pemanfaatan dedak padi untuk pembuatan biodiesel diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomisnya. Metode yang digunakan untuk pembuatan biodiesel menggunakan proses esterifikasi in-situ dengan methanol sebagai pelarut dan asam sulfat sebagai katalis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel yang paling berpengaruh dan kondisi optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu merupakan variabel yang paling berpengaruh dengan kondisi optimum perolehan yield biodiesel sebesar 84,56% pada waktu esterifikasi in-situ 180 menit, volume pelarut 250 ml, dan suhu esterifikasi in-situ 650C. Hasil pengujian mutu bodiesel dari penelitian ini adalah massa jenis sebesar 693,2 kg/m3, angka asam sebesar 0,75 mg-KOH/gr dan viskositas kinematic 2,352 mm2/s.
REDUKSI KANDUNGAN LOGAM BERAT Fe PADA AIR SUNGAI JETIS SALATIGA SECARA ADSORBSI MENGGUNAKAN KARBON AKTIF Panji Kurniawan; Mega Kasmiyatun; Soebiyono -
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 1, No 1 (2020): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.548 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v1i1.1323

Abstract

Besi (Fe) adalah salah satu dari sekian banyak logam berat yang banyak terkandung dalam perairan terbuka, seperti sungai. Apabila terakumulasi dalam tubuh, logam ini dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti iritasi pada kulit dan mata, masalah pernapasan, dan dalam jangka panjang; kanker. Penelitian dengan cara adsorbsi ini bertujuan mengetahui diantara variabel pH, ukuran karbon aktif, dan waktu kontak, manakah  yang paling berpengaruh terhadap reduksi kandungan Fe dalam air sungai Jetis, Salatiga. Metode penelitian yang digunakan yaitu experimental design dengan faktor 23 untuk menentukan kondisi optimum proses, tingkat penurunan kandungan logam Fe, dan kualitas hasil pengolahan yang dapat dicapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah pH, sehingga dilakukan optimasi pada kondisi pH 2;4;6;8;10;12, dan ukuran karbon >140mesh, serta waktu kontak 60menit. Setelah optimasi, diperoleh hasil pengurangan kadar logam Fe tertinggi sebesar 97,57% pada kondisi pH 8, ukuran karbon aktif >140mesh, dan waktu kontak 60menit. Kadar logam berat Fe yang dihasilkan dari penelitian ini adalah 0,150 mg/L dari semula 6,184 mg/L dapat dikatakan memenuhi baku mutu air sungai kelas 1 sesuai PP no.82 Tahun 2001 yaitu dengan nilai ambang batas Fe 0,3 mg/L.
Pembuatan Plastik Biodegradable dari Pati Biji Nangka dengan Penambahan Polyvinyl Alcohol (PVA) dan Sorbitol Kevin Dermawan; Retno Ambarwati Sigit Lestari; Mega Kasmiyatun
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 1, No 1 (2020): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.995 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v1i1.1388

Abstract

Biji nangka merupakan salah satu bahan yang mengandung karbohidrat yang cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat plastik dengan penambahan beberapa bahan aditif seperti PVA dan sorbitol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penambahan berat PVA dan volume sorbitol terhadap karateristik dari bioplastik yang dilihat dari beberapa analisis parameter. Parameter yang akan diteliti meliputi, tensile strength, dan % elongation. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dari penambahan massa PVA dan volume sorbitol yang digunakan dalam pembuatan bioplastik dari biji nangka terhadap parameter yang diteliti.
PENGAMBILAN PEKTIN DARI KULIT BAGIAN DALAM (ALBEDO) SEMANGKA DENGAN PROSES EKSTRAKSI Nur Hidayah; Mega Kasmiyatun; Ery Fatarina Purwaningtyas
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 1, No 2 (2020): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.758 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v1i2.1771

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi pektin dengan pelarut HCl yang bertujuan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh dan kondisi optimum pengambilan pektin dari albedo semangka dengan proses ekstraksi. Pektin yang dihasilkan diharapkan sesuai dengan standar mutu IPPA (International Pectin Producers Association). Percobaan dilakukan dengan mengeringkan albedo semangka dan diekstraksi dengan pelarut HCl. Larutan hasil ekstraksi disaring untuk memisahkan ampas dengan filtrat. Filtrat kemudian ditambah aceton. Setelah tercampur merata, filtrat didiamkan hingga terbentuk endapan, kemudian disaring dan dikeringkan dalam oven. Pektin kering ditimbang beratnya dan dianalisis kadar metoksil dan galakturonat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah variabel waktu dengan kondisi optimum pada waktu 80 menit, suhu 90oC dan pelarut HCl 0,05 N menghasilkan rendemen pektin 46,72%. Pektin yang dihasilkan memiliki kadar metoksil 4,65% dan kadar galakturonat 40,7% sehingga pektin sesuai dengan standar mutu IPPA
PENGAMBILAN MINYAK KELAPA MURNI MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI RAGI ROTI (Saccharomyces cerevisiae) Septya Diagung Manunggal; Mega Kasmiyatun; Sri Mulyaningsih
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 2, No 2 (2021): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.798 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v2i2.2817

Abstract

Virgin coconut oil Virgin coconut oil (VCO) diperoleh dari buah kelapa segar (non-kopra) dan diproses tanpa suhu tinggi dan bahan kimia. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi dan jumlah ragi terhadap rendemen VCO yang dihasilkan optimum, mendapatkan kualitas VCO yang dihasilkan berdasarkan Standar Nasional Indonesia. Variabel tetap yaitu 1500 ml volume air, bahan baku kelapa parut 3000 gram, suhu fermentasi 27 - 30 ºC, jenis ragi Saccharomyces cerevisiae, pH 6 – 8, volume kanil 2000 ml. Sedangkan variabel berubah yaitu waktu fermentasi (jam): 20, 22, 24, 26 dan jumlah ragi (gr): 1, 1,5, 2, 2,5, serta variable respon yaitu volume VCO yang dihasilkan. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah anova dua sisi. Metode anova dua sisi merupakan jenis metode anova yang digunakan untuk mengetahui adakah pengaruh berbagai kriteria yang diuji terhadap hasil yang diinginkan. Hasil analisis didapatkan keadaan fisik tidak berwarna, berbau khas minyak kelapa dengan berat jenis pada kondisi optimum, didapatkan kadar 0,96 gr/ml. Kadar bilangan iod 1,73 g iod/100 g dan kadar asam lemak 0,18%. Standar Nasional Indonesia berat jenis memiliki kadar 0,915 – 0,920, bilangan iod memiliki kadar 4,1 – 11 g iod/100 g, sedangkan bilangan asam memiliki kadar maksimal 0,2%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan waktu fermentasi berpengaruh terhadap hasil rendemen minyak VCO. Jumlah ragi berpengaruh terhadap hasil rendemen minyak VCO. Pada hasil pengujian bilangan Iod diperoleh hasil 1,73 sedangkan pada ketentuan syarat SNI sebesar 4,1 -11,0 mg/g. Hasil pengujian hipotesa pada taraf signifikan ???? = 0.01 dan ???? = 0.05 hipotesa diterima.
PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KEWIRAUSAHAAN PEMBUATAN SABUN CAIR DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG Mega Kasmiyatun; Retno Ambarwati; Priyono Kusumo; Agustien Zulaidah; Ardine Athalia Christian
Majalah Ilmiah Inspiratif Vol 8, No 15 (2022): Majalah Inspiratif Vol.8 No.15 Juli 2022
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.986 KB)

Abstract

Masyarakat desa Susukan di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang hampir sebagian besar penduduknya mendapat dampak negatif dari pandemik Covid-19 yang cukup besar, tidak sedikit masyarakat mendapat PHK sehingga tingkat perekonomian didaerah tersebut mengalami penurunan yang menyebabkan penurunan  kesejahteraan masyarakat setempat. Salah satu solusi yang ditawarkan dengan meilhat peluang dan mudah dilakukan yaitu kewirausahaan pembuatan sabun cair oleh masyarakat baik secara individual maupun secara kelompok dengan sasaran pasar baik dalam wilayah maupun luar wilayah desa Susukan. Keefektifitas dalam kewirausahaan sabun cair ini diharapakan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih, kreatif dalam memajukan desa dengan dimilikinya ikon baru yang dikenal oleh wilayah lain. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat desa Susukan tentang bahan baku dan langkah cara pembuatan sabun cair. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah   Participatory   Action   Research   (PAR)   dengan   melakukan   penyuluhan   dan menunjukan praktik langsung pembuatan sabun cair. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah Masyarakat menjadi paham dan mengerti dari kegunaan bahan baku serta cara pembuatan sabun cair yang ekonomis untuk kewirausahaan di dan setelah masa pandemik covid-19, bertumbuhnya kreatifitas kemampuan masyarakat dalam menangani permasalahan perekonomian. Kesimpulannya masyarakat desa Susukan Sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Rekomendasi yang diberikan yaitu perlu diadakan kegiatan yang berkelanjutan mengenai “Praktik Langsung Oleh Warga dan Penjelasan Perhitungan Ekonomi”di  Desa  Susukan  supaya  masyarakat  lebih  memiliki  persiapan  yang  matang menuju dunia pasar. Kata kunci: sabun cair; kebersihan; peluang;pandemik; Susukan