Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kandungan alkaloid dan flavonoid tiga spesies anggrek berpotensi obat dari Kawasan Gunung Gumitir Kabupaten Jember Dwi Setyati; Desy Lutfianasari; Tri Ratnasari
Jurnal Biologi Udayana Vol 26 No 1 (2022): JURNAL BIOLOGI UDAYANA
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBIOUNUD.2022.v26.i01.p02

Abstract

Tumbuhan anggrek dikenal sebagai tumbuhan hias, selain itu juga berpotensi sebagai obat diantaranya adalah Dendrobium linearifolium Teijs & Binn., Bulbophyllum odoratum (Blume) Lindl., dan Vanda tricolor Lindl. Khasiat obat pada tumbuhan adalah karena adanya metabolit sekunder, antara lain alkaloid dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan alkaloid dan flavonoid pada tiga spesies anggrek berpotensi obat dari kawasan Gunung Gumitir Kabupaten Jember. Sampel ketiga spesies anggrek dipisahkan antara batang, pseudobulb dan daunnya kemudian dikeringanginkan dan dihaluskan sampai mendapat serbuk. Serbuk anggrek di ekstraksi dan diuji secara kuantitatif dengan spektrofotometri. Rata- rata kandungan alkaloid dan flavonoid tertinggi terdapat pada daun. Kandungan alkaloid tiga tertinggi berturut-turut adalah daun Dendrobium linearifolium Teijsm. & Binn. (43,84 mgBE/g), pseudobulb dan daun Bulbophyllum odoratum (Blume) Lindl. (21,91 mgBE/g) dan (18,01 mgBE/g, sedang terendah daun Vanda tricolor Lindl (9,35 mgBE/g). Kandungan flavonoid tertinggi terdapat pada daun Dendrobium linearifolium Teijsm. & Binn. (219,59 mgQE/g) diikuti daun Bulbophyllum odoratum (Blume) Lindl. (132,21 mgQE/g) dan daun Vanda tricolor Lindl. (122,69 mgQE/g) dan terendah batang Dendrobium linearifolium Teijs & Binn (56,26 mgQE/g).
Implementasi “TEMAN” (Metode Pengenalan Tanaman Sayuran) Bagi Anak SDN Tamansari 01 Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Suci Ristiyana; Ika Purnamasari; Tri Wahyu Saputra; Yagus Wijayanto; Arthur Frans Cesar Regar; Ummi Sholikah; Tri Ratnasari
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 2 (2023): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i2.4125

Abstract

Pengenalan bercocok tanam dapat dilakukan melalui pelatihan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di SDN Tamansari 01, bertujuan untuk memberikan pengenalan kepada anak-anak agar mereka belajar secara mandiri terkait kebutuhan sayuran yang sehat dan mengoptimalkan kebun atau pekarangan khususnya di sekolah. Kegiatan ini dilakukan dengan perencanaan., kegiatan tersebut meliputi pemilihan lokasi sekolah dasar, tujuan, dan penyiapan alat dan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan. Pengabdian masyarakat dilakukan di SDS Negeri Tamansari 01 Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Kegiatan pertanian ini dinamakan kegiatan “TEMAN” (Metode Pengenalan Tanaman Sayuran) sebagai solusi bercocok tanam memanfaatkan pekarangan terbatas untuk sayuran sehat. Kegiatan sederhana ini dapat dilakukan oleh siapa saja khususnya warga SDN Tamansari 01. Metode meliputi presentasi, praktik dan tanya jawab. Siswa diberi tugas untuk menanam dan merawat tanaman sayuran.
Upaya Kemandirian Benih di Desa Sumbersalak Ledokombo Kabupaten Jember, Melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat Ummi Sholikhah; Ahmad Ilham Tanzil; Wahyu Indra Duwi Fanata; Tri Ratnasari
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 3 (2023): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i3.6081

Abstract

Implementation of community service regarding plant breeding was carried out in Sumbersalak Village, Ledokombo District with the Kenconowungu farmer group. The activities in this service program are to provide knowledge and understanding related to rice plant breeding. Breeding is carried out by crossing rice plants with the aim of producing superior rice varieties in accordance with the problems of farmers in Sumbersalak village. To improve theoretical mastery of the material, the method used is through material presentation activities, discussion sessions and evaluation. To facilitate the transfer of mastery of plant crossing skills in the field to target farmers, the direct practice method is used. The results of the service evaluation show that all target audiences have experienced a change in mastery of knowledge from not knowing and not understanding to knowing and understanding how to cross rice plants
Penyuluhan Kesehatan Tentang “Mata Sehat, Belajar Semangat: Kenali Dan Atasi Sakit Mata” Di SMK IT Subulussalam Samarinda Tri Ratnasari; Jihaan Nazhiirah Ilham; Barolym Tri Pamungkas
Jurnal Praba : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum Vol. 3 No. 3 (2025): September : Jurnal Praba : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum
Publisher : STIKES Columbia Asia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62027/praba.v3i3.545

Abstract

Indonesia, as a tropical country, has a high potential for the spread of infectious diseases, including conjunctivitis, or inflammation of the eye membranes. Densely populated residential environments such as Islamic boarding schools and boarding schools are vulnerable to the transmission of this disease due to intense interaction and suboptimal hygiene. Based on various studies, the prevalence of conjunctivitis is quite high among adolescents, especially in boarding-based educational environments. This condition not only disrupts comfort but also impacts the learning and worship processes of students. As a form of promotive and preventive efforts, a health education program themed "Healthy Eyes, Enthusiastic Learning: Recognize and Treat Eye Pain" was conducted at SMK IT Subulussalam Samarinda. This activity aimed to increase students' knowledge about the causes, transmission, and prevention of conjunctivitis, with the hope of encouraging behavioral changes towards a clean and healthy lifestyle. The education was conducted through interactive lectures, discussions, and question-and-answer methods. The results of the activity showed an increase in students' understanding of the importance of maintaining eye and environmental health. It is hoped that this activity can be a real contribution to the pharmacist profession in supporting the creation of a healthy and productive learning environment among adolescents.