Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Potensi Hama Pomacea canaliculata sebagai Antibakteri Terhadap Patogen Xanthomonas oryzae pv oryzae Irwanto Sucipto; Ahmad Ilham Tanzil; Wildan Muhlison
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 9, No 2 (2020): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tjp.v9i2.2186

Abstract

Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) merupakan salah satu penyakit penting pada padi. Kunci pengendalian utama Xoo adalah menggunakan benih bebas penyakit atau benih yang diperlakukan dan rotasi tanaman. Namun relevansi penggunaan benih atau bibit bersertifikasi akan menjadi berkurang jika terdapat kombinasi serangan hama utama yang membantu masuknya patogen ini kedalam tanaman, salah satu contohnya adalah keong mas dari golongan mollusca. Berdasarkan beberapa sumber penelitian, golongan mollusca  yang berada di daerah laut merupakan sumber yang tidak dimanfaatkan dan dapat digunakan untuk mencari kandungan baru sebagai antimikroba. Bertolak dari hal tersebut maka dapat dilihat bahwa  salah satu hama penting di padi yaitu keong mas (Pomacea canaliculata) merupakan bagian dari filum mollusca yang sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai antimikroba. Mengingat bahwa P. canaliculata merupakan salah satu hama penting pada tanaman padi yang sangat merusak maka hal tersebut dapat menjadi salah satu keuntungan yaitu hama tersebut tidak akan menyandang status hama kembali melainkan akan menyandang status sebagai bahan baku antimikroba yang digunakan pada tanaman padi juga. Hal tersebut menjadi suatu inovasi tersendiri di bidang pengendalian penyakit hawar daun bakteri karena selain dapat mengendalikan penyakit, hama penting keong mas dapat terkendalikan. Chitosan dan Antimicrobial Peptides (AMPs) didapatkan dengan cara melakukan ekstraksi dari keong mas dengan teknik yang berbeda. Tiap perlakuan chitosan dan AMPs pada tiap konsentrasi menunjukkan tingkat penghambatan yang berbeda. Penghambatan tertinggi terlihat pada perlakuan AMPs dengan konsentrasi 1%. Tercatat bahwa peningkatan konsentrasi berbanding terbalik terhadap daya hambat di setiap perlakuan. Kesimpulan yang didapat pada penelitian ini adalah perlakuan chitosan dan AMPs memiliki potensi yang sangat baik sebagai antibakteri ramah lingkungan dengan bahan baku melimpah yang ditunjukkan oleh perlakuan terbaik yaitu AMPs 1%. Semakin banyaknya penelitian baru terkait antibakteri ramah lingkungan akan menjadi titik balik dalam dunia pengembangan antimikroba.                                                                                                      
Potensi Fungisida Perlakuan Benih terhadap Perenosclerospora sp. penyebab Penyakit Bulai Jagung Ahmad Ilham Tanzil; Hari Purnomo
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2021): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v5i1.401

Abstract

Jamur patogen Perenosclerospora sp. merupakan penyakit penting pada tanaman jagung. Dampak yang ditimbulkan dapat menimbulkan kerugian hingga 100%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan aktif fungisida sebagai perlakuan benih dalam mengendalikan penyakit bulai (Perenosclerospora sp.) pada tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan dengan diawali menanam tanaman jagung yang diinokulasi bulai sebagai tanaman spreader (sumber inokulum alami) dan pembatas antar perlakuan. Selanjutnya saat tanaman border sudah terinfeksi bulai baru ditanam benih perlakuan yang sudah dicampur dengan bahan aktif fungisida. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap dengan delapan perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol tanpa fungisida (P0), dimetomorf (P1), dimetomorf + piraklostrobin (P2), fenamidon (P3), fenamidon dan propamokarb hodroklorida (P4), metalaksil (P5), mefenoksam (P6), dan fluopikolid+propineb (P7). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kontrol lebih bagus dalam meningkatkan daya kecambah dibandingkan dengan menggunakan fungisida. Benih jagung yang diberikan perlakukan bahan aktif dimetomorf + piraklostrobin memiliki potensi yang paling tinggi dalam menekan keterjadian penyakit bulai pada jagung manis dan mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman jagung yang dibandingkan perlakuan lainnya.
pelatihan Pelatihan Pembuatan Pie Pisang Sebagai Makanan Khas di Desa Kandangtepus Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang: Pelatihan Pembuatan Pie Pisang Sebagai Makanan Khas di Desa Kandangtepus Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang suci ristiyana; Ahmad Ilham Tanzil; Tri Wahyu Saputra; Ika Purnamasari
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 1 (2022): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.259 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i1.1339

Abstract

Kandangtepus Village is an area where the majority of the people grow Kirana bananas, and its marketing has penetrated the export market. Kandangtepus village produces the famous banana, Mas Kirana banana. However, the area does not yet have a typical food processing from the base of bananas which can increase the price of Kirana bananas in the future other than as an export commodity. Therefore, for this service, we chose a training activity for making banana pie which is expected to later become a special food in the Kandangtepus area and can be known to the wider community outside Lumajang. Banana pie has good nutritional content for the health of the human body, one of which is for digestion, besides that the nutritional content contained in banana pie / 50 grams is as follows: calories 158 kcal, fat 8.05 grams, protein 1.5 grams, carbohydrates 21.3 g, 1.3 g fiber, 10.7 g sugar, 187 mg sodium, 32 mg potassium, 0 mg cholesterol. It is hoped that by making banana pie, the community is more creative and has more skills so that it can improve the welfare of the community, especially in the village
KEANEKARAGAMAN Fusarium sp. DI LAHAN ENDEMIS DAN SUPRESIF LAYU FUSARIUM TOMAT Ahmad Ilham Tanzil; Irwanto Sucipto; Ankardiansyah Pandu Pradana; Ramadhani Mahendra Kusuma; Bayu Widhayasa; Arrohmatus Syafaqoh Li'aini; Mukhlish Jamal Musa Holle; Restu Nugraha
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 10 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2022.010.3.1

Abstract

Peran jamur Fusarium non patogenik sangat penting dalam mengendalikan maupun mencegah serangan jamur patogen Fusarium oxysporum f. sp. lycopersici. Tujuan dari riset ini yaitu mengetahui keanekaragaman jamur Fusarium sp. di lahan endemis dan supresif serta potensi antagonismnya terhadap patogen layu fusarium. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya dan laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan komparasi dan eksplorasi jamur Fusarium dalam rizosfer di lahan endemis layu fusarium tomat dan lahan supresif. Jamur fusarium yang ditemukan di lahan endemis terdiri dari 58 koloni dengan hasil identifikasi sebanyak 3 isolat yaitu Fusarium sp. 1, Fusarium sp. 2, Fusarium sp. 3. Sedangkan jamur fusarium yang ditemukan di lahan supresif sebanyak 11 koloni yang terdiri dari 2 isolat yaitu Fusarium sp. 4 dan Fusarium sp. 5. Nilai indeks keanekaragaman di lahan endemis (4,06) termasuk kategori keanekaragaman tinggi, penyebaran jumlah individu tiap jenis tinggi dan lahan supresif (2,39) termasuk kategori keanekaragaman sedang, penyebaran jumlah individu tiap jenis sedang. Indeks keseragaman di lahan endemis (0,465) dengan kriteria rendah dan lahan supresif (0,701) dengan kriteria sedang. Nilai indeks dominasi di lahan endemis (3,689) dan di lahan supresif (3,45) termasuk kriteria terdapat jenis yang mendominasi. Hasil penghambatan uji antagonis tertinggi yaitu isolat Fusarium sp. 3 (58,46) dari lahan endemis sedangkan dari lahan supresif yaitu isolat Fusarium sp. 5 (55,38).
Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pupuk Dan Mulsa Organik Bagi Kelompok Tani Harapan Desa Slateng Ledokombo Menuju Zero Waste Basuki; Vega Sari; Ahmad Ilham Tanzil
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.57 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.1965

Abstract

Jember is part of ​​East Java with 65% of the area dominated by agriculture. Agricultural waste produced from various crop commodities in each region has a large amount of biomass. Hope farmer groups located in the Ledokombo area, precisely in Slateng Village, have a group of 25-30 members with an area of ​​15-30 hectares. The potential for waste generated from each crop commodity in farmer groups is expected to be abundant after each harvest and most of it is not utilized properly and is sometimes spread by the side of the road. The aim of the service program is to provide counseling and training on the use of agricultural waste as organic fertilizer and mulch. Community service activities were carried out in the Hope Farmers' Group, Slateng Village, Ledokombo District, Jember Regency from July to August 2022. Service activities were carried out through several methods, namely counseling/socialization, and training. Among 85% of participants were very satisfied and 15% satisfied with the material presented and 90% of the participants supported about the sustainability of the program and could carry out training activities with different programs.
Inovasi Polybag Ramah Lingkungan Anti Pindah Tanam Dari Kompos Kotoran Sapi Di Desa Seputih Kabupaten Jember Suci Ristiyana; Ahmad Ilham Tanzil; Tri Wahyu Saputra; Ika Purnamasari; Yagus Wijayanto; Ummi Sholikhah
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.519 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i3.2147

Abstract

Desa Seputih merupakan salah satu desa di Kecamatan Mayang Kabupaten Jember yang terdiri dari enam Dusun antara lain Dusun Krajan, Pandian, Sumberjeding, Sumberwadung, Tetelan, dan Dusun Wetan Kali. Kondisi geografis yang mendukung seperti kondisi tanah, iklim, kebudayaan masyarakat lokal dengan mayoritas sebagai petani menjadikan wilayah Seputih memiliki keunggulan di bidang pertanian. Sektor peternakan juga menjadi unggulan desa yaitu ternak sapi dengan jumlah hampir 70% kepala keluarga yang memiliki ternak. Tingginya ternak sapi masyarakat juga akan menyebabkan meningkatnya limbah yang dihasilkan seperti kotoran ternak. Salah satu solusi yang dapat diterapkan guna mengurangi limbah tersebut yaitu dengan mengolah limbah kotoran sapi menjadi kompos yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di lahan pertanian.. Harapan dari program ini dapat memberikan solusi bagi masyarakat dalam pengelolaan limbah kotoran ternak secara terpadu sehingga dapat memberikan dampak positif baik lingkungan, ekonomi, maupun sosial budaya
Effects of Various Agroecosystem Landscape on Arthropod Diversity: A Study Case in Kemiri Village, Jember, Indonesia: Effects Agroecosystem Landscape on Arthropod Diversity Agung Sih Kurnianto; Nilasari Dewi; Ahmad Ilham Tanzil; Wildan Muhlison; Nur Laila Magvira; Luhur Septiadi
Journal of Tropical Life Science Vol. 12 No. 3 (2022)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jtls.12.03.14

Abstract

Agroecosystem landscapes have been studied extensively and it is known that there is  a relationship between the spatial structure and the ecological processes. The composition of arthropods in the agroecosystem shows population differences that are closely related to the location. This study aims to isolate and analyze the interactions  of arthropods and landscape structures and features of different agroecosystems  landscapes in Kemiri, Jember, Indonesia. The plot method (20x20 m and 1x1 m dimension) was carried out to observe seedling, sapling, and tree (seedling h = 0-1.5  m, sapling h ≥ 1.5 m, tree D > 20 cm). The trees' species name, distance, number, and  DBH were collected. Arthropods were sampled using PFT and SN methods. A vial  (d=5 cm) was used for PFT, and SN was applied at a distance of 1x10 meters with 3  repetitions. Plants with the role of weeds in monoculture dominate (TA=45). Drosophilidae is the most recorded family in monoculture. Polyculture and agroforestry systems increased the diversity of arthropods in the vegetation, and Formicidae predominated by PFT (TA=28% and 81%, respectively). PCA shows the role of detrivores is  mostly found in agroforestry, and herbivores dominate the monoculture. CCA shows that detrivore association in agroforestry is influenced by humidity, and herbivores  are particularly interested in monoculture systems that provide high light, temperature, and wind intensity.
SOSIALISASI TEKNOLOGI PESTISIDA NABATI DI KELOMPOK TANI HARAPAN, DESA SLATENG, KECAMATAN LEDOKOMBO, KABUPATEN JEMBER Ahmad Ilham Tanzil; Vega Kartika Sari; Basuki Basuki
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11021

Abstract

ABSTRAKKelompok Tani Harapan terdapat di Desa Slateng, Kecamatan Ledokombo memiliki anggota kelompok 25-30 anggota dengan luas lahan 15-30 hektar dan tiap kelompok memiliki luas lahan bervariasi mulai dari 0,5 hektar sampai lebih dari 1 hektar. Komoditas tanaman yang dibudidayakan neliputi tanaman padi yang ditanam mendekati musim hujan bulan Agustus-September. Selain itu ada pula tanaman kedelai, cabai, dan tembakau. Potensi limbah yang dihasilkan dari tiap komoditas tanaman di Kelompok Tani Harapan tiap selesai panen melimpah dan sebagian belum dimanfaatkan dengan baik. Adapun permasalahan lainnya yaitu serangan hama dan penyakit selama kegiatan budidaya. Berdasarkan permasalahan tersebut tim pengusul melalui program hibah DRTPM berinisiatif untuk memberikan penyuluhan terkait pemanfaatan limbah sebagai pestisida nabati. Manfaat kegiatan agar masyarakat khususnya di wilayah Slateng dapat memanfaatkan limbah pertanian yang mempu mendukung kelestarian lingkungan melalui program Eco Farming dengan memanfaatkan limbah pertanian menjadi pestisida nabati. Kata kunci: biopestisida; penyuluhan; eco farming; kelompok tani ABSTRACTHarapan Tani Group located in the Slateng Village, Ledokombo Sub-district, has a group of 25-30 members with a land area of 15-30 hectares and each group has a land area varying from 0.5 hectares to more than 1 hectare. Cultivated crop commodities include rice which is planted near the rainy season in August-September. In addition, there are also soybean, chili, and tobacco plants. The potential for waste generated from each crop commodity in farmer groups is expected to be abundant after each harvest and some are not yet utilized properly. The other problem is pest and disease attack during cultivated. Based on these problems, the proposing team through the DRTPM grant program took the initiative to provide counseling related to the use of waste as vegetable pesticides. The benefit of the activity is that the community, especially in the Slateng area, can utilize agricultural waste that is able to support environmental sustainability through the Eco Farming program by utilizing agricultural waste into vegetable pesticides. Keywords: biopesticide; counseling; eco farming; farmer group
SOSIALISASI BUDIDAYA MAGGOT BSF SEBAGAI PAKAN TERNAK DI DESA CAKRU, KECAMATAN KENCONG, KABUPATEN JEMBER Ahmad Ilham Tanzil; Ryka Afhe Amela; Wildan Muhlison; Bety Etikasari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.12708

Abstract

ABSTRAKMasyarakat Desa Cakru, Kecamatan Kencong memiliki mayoritas penduduk sebagai petani sekitar 80% dan sisanya hampir 20% menjadi peternak hewan dan ikan. Komoditas tanaman yang dibudidayakan meliputi tanaman padi yang ditanam saat mulai musim penghujan. Selain itu ada pula tanaman jagung dan palawija. Potensi limbah yang dihasilkan dari tiap komoditas tanaman di Desa Cakru tiap selesai panen melimpah dan sebagian belum dimanfaatkan dengan baik. Berdasarkan permasalahan tersebut tim pengusul melalui program hibah Satu Desa Satu Dosen dari Pemerintah Kabupaten Jember yang berkerjasama dengan Universitas Jember  berinisiatif untuk memberikan penyuluhan terkait pemanfaatan limbah sebagai bahan budidaya Maggot BSF (Black Soldier Fly). Manfaat kegiatan agar masyarakat khususnya di wilayah Cakru dapat memanfaatkan limbah pertanian yang mampu mendukung kelestarian lingkungan melalui program Pertanian Terpadu (Integrated Farming). Pertanian terpadu mampu memanfaatkan limbah pertanian sebagai bahan baku pakan Maggot BSF untuk nantinya sebagai pakan ternak ikan maupun hewan serta limbah sampingan menjadi pupuk organik tanaman. Kata kunci: black soldier fly; satu desa satu dosen; hermetia illucens; pertanian terpadu, dekomposer. ABSTRACTThe people of Cakru Village, Kencong District have the majority of the population as farmers, around 80%, and the remaining almost 20% are animal and fish breeders. Cultivated plant commodities include rice plants planted at the start of the rainy season. In addition, there are also corn and crops. The potential for waste generated from each plant commodity in Cakru Village after each harvest is abundant and some have not been properly utilized. Based on these problems the proposing team through the One Village One Lecturer grant program from the Jember Regency Government in collaboration with the University of Jember took the initiative to provide counseling regarding the use of waste as BSF Maggot cultivation material. The benefits of this activity are so that the community, especially in the Cakru area, can utilize agricultural waste which can support environmental sustainability through the Integrated Farming program by utilizing agricultural waste as a raw material for Maggot BSF feed to later be used as fish and animal feed as well as by-products to become organic plant fertilizer. Keywords: black soldier fly; one village one lecturer; hermetia illucens; integrated farming, decomposer.
PEMBEDAYAAN POKTAN HARAPAN DESA SLATENG MELALUI PENGETAHUAN ECO-ENZIM MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN Basuki Basuki; Ahmad Ilham Tanzil; Fefi Nurdiana Widjayanti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.16990

Abstract

ABSTRAKIndonesia merupakan negara agraris dengan sebagain mata pencaharian penduduk sebagai petani. Luas lahan pertanian di Indonesia 7.463.948 hektar. Tanah sawah di Indonesia dan khususnya di pulau Jawa dalam kurun waktu 25 tahun terakhir mengalami dengradasi. Kandungan C-Organik tanah sawah dalam kategori rengdah < 2%. Lahan yang terdegradasi secara terus-menerus dapat menurunkan hasil dan tidak berkelanjutan. Penggunaan organisme dan produk eco-enzim mampu meningkatkan kualitas lahan sawah. Tujuan kegiatan pengabdian yaitu pembedayaan kelompok tani harapan desa slateng dalam rangka pembuatan eco-enzim menuju pertanian berkelanjutan. Kegiatan yang dilakukan meliputi sosialisasi Pengelolaan Limbah Pertanian dan pentingnya pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan danpelatihan praktek  pembuatan eco-enzim di kelompok tani harapan Metode yang digunakan dalam kegiatan ini terbagi atas model participatory  rural  appraisal  (PRA), edukatif. Hasil kegiatan pengabdian yang dilakukan di Desa Slateng terkait pembedayaan poktan harapan desa slateng melalui pengetahuan eco-enzim menuju pertanian berkelanjutan dapat disimpulkan bahwa tingkat keantusiasan petani terutama anggota poktan harapan sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan sebesar 96%, tingkat pengetahuan meningkat 250%, serta keberlanjutan program sangat diinginkan dengan presentase 95%. Kata kunci: degradasi lahan sawah; eco-enzim; pertanian berkelanjutan; pupuk organik cair (POC) ABSTRACTIndonesia is an agricultural country, with part of the population's livelihood as farmers. The area of agricultural land in Indonesia is 7,463,948 hectares. Paddy soils in Indonesia, particularly on the island of Java, have deteriorated over the last 25 years. The C-Organic content of paddy soil is in the low category of 2%. Continuously degraded land can reduce yields and is not sustainable. The use of organisms and eco-enzyme products can improve the quality of paddy fields. The purpose of the service activity is to empower the Harapan Farmer Group in Slateng Village in the Context of Making Eco-Enzymes for Sustainable Agriculture. The activities carried out included socialization of Agricultural Waste management, the importance of environmentally friendly sustainable agriculture, and practical training on making eco-enzymes at the Harapan Farmer Group. The methods used in this activity were divided into Participatory Rural Appraisal (PRA) models and educational methods. The results of the community service activities carried out in Slateng Village regarding the empowerment of Poktan Harapan in Slateng Village through eco-enzyme knowledge towards sustainable agriculture can be concluded that the level of enthusiasm of farmers, especially members of Poktan Harapan, is very high in participating in activities by 96%, the level of knowledge increases by 250%, and the sustainability of the program is very desirable with a percentage of 95%. Keywords: paddy field degradation; eco-enzyme; sustainable agriculture; liquid organic fertilizer