Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengenalan Pengenalan Pertanian Secara Kreatif Dengan Teknologi AI Di SDN Tamansari 02 Wuluhan Kabupaten Jember: Pengenalan Pertanian Secara Kreatif Dengan Teknologi AI Di SDN Tamansari 02 Wuluhan Kabupaten Jember Ristiyana, Suci; Tri Wahyu Saputra; Ika Purnamasari; Yagus Wijayanto; Yusuf Rachmandhika
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.9057

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep pertanian secara kreatif kepada siswa-siswa SD melalui pembuatan buku bacaan anak yang mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI). Studi ini dilakukan di SDN Tamansari 02 Wuluhan, Kabupaten Jember. Dalam kegiatan ini, buku bacaan anak tentang pertanian dirancang dengan bantuan AI untuk membuat konten yang lebih menarik dan edukatif. Buku ini berfokus pada pengenalan dasar-dasar pertanian dan pentingnya pertanian bagi kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan buku bacaan berbasis AI meningkatkan minat siswa dalam mempelajari pertanian dan membantu mereka memahami konsep-konsep pertanian dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan. Dengan demikian, penggunaan teknologi AI dalam pembuatan bahan ajar seperti buku bacaan anak dapat menjadi salah satu solusi inovatif untuk meningkatkan literasi dan pemahaman siswa terhadap sektor pertanian.
Pengaruh Komposisi Bahan dan Bentuk Media Pembibitan pada Hasil Seedling Tanaman Cabe Rawit (Capsicum frutescens L.) Yusuf Rachmandhika; Andhika Setiawan; Tri Wahyu Saputra; Gatot Subroto; Ahmad ilham tanzil; Syafina Pusparani
Berkala Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bip.v8i2.53707

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan komoditas hortikultura penting di Indonesia dengan nilai ekonomis tinggi. Namun, produktivitas sering terganggu oleh kualitas bibit yang kurang optimal. Penelitian ini menguji berbagai komposisi media tanam, termasuk campuran tanah, kompos, dan bahan organik lainnya, serta berbagai bentuk media seperti pot, tray, dan polybag. Dilaksanakan pada Februari 2023 di Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor, yaitu media tanam (cocopeat, lumut, dan tanah) dan bentuk media (blok tanah, polybag sosis, dan potray), melibatkan 27 unit percobaan dengan 2 ulangan. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, panjang akar, jumlah daun, berat segar, dan berat kering. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan uji DMRT dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil menunjukkan bahwa kombinasi cocopeat, lumut, dan tanah memberikan hasil terbaik pada semua parameter pertumbuhan: tinggi tanaman 5,63 cm, jumlah daun 6,11 helai, diameter batang 1,60 mm, berat kering 0,06 gram, panjang akar 11,17 cm, dan berat segar 0,33 gram. Media polybag sosis adalah yang paling efektif, menghasilkan tinggi tanaman 5,89 cm, jumlah daun 6,22 helai, diameter batang 1,48 mm, berat kering 0,07 gram, panjang akar 9,44 cm, dan berat segar 0,37 gram. Hasil ini menunjukkan bahwa pemilihan komposisi media tanam dan bentuk media yang tepat sangat penting untuk meningkatkan kualitas bibit cabai rawit, yang pada akhirnya dapat mendukung produktivitas dan keberlanjutan pertanian cabai rawit di Indonesia.
Pupuk Organik Kaji Sebagai Alternatif Pemanfaatan Limbah Ternak – Pertanian Di Desa Dukuh Dempok Kabupaten Jember Pusparani, Syafina; Suci Ristiyana; Rina Kumalasari; Yusuf Rachmandhika; Ika Purnamasari; Tri Wahyu Saputra; Yagus Wijayanto; Wildan Muhlison; Irwanto Sucipto; Ahmad Ilham Tanzil
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 4 (2025): Oktober-Desember 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i4.13134

Abstract

Komoditas utama pertanian di desa Dukuh Dempok, Kabupaten Jember, Jawa Timur merupakan padi yang menghasilkan sebanyak 50% limbah jerami yang belum termanfaatkan. Sebagian petani juga memiliki hewan ternak berupa sapi dan domba yang kotoran ternak tersebut Sebagian besar belum termanfaatkan dan menjadi limbah yang cukup mengganggu lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan memberikan solusi terkait permasalahan limbah pertanian-peternakan melalui pembuatan pupuk organik Kaji (Kandang Jerami). Melalui kegiatan pengabdian ini, petani yang berasal dari kelompok tani dapat memperoleh informasi terkait manfaat pupuk organik dan cara pembuatan pupuk organik yang berasal dari limbah pertanian-peternakan yang belum termanfaatkan. Kegiatan pengabdian ini juga mampu memberikan solusi mengurangi limbah yang mengganggu lingkungan menjadi produk yang memiliki nilai tambah yaitu berupa pupuk organik. Pembuatan pupuk organik ini juga menjadi pendukung kemandirian petani dalam memproduksi pupuk secara mandiri yang dapat digunakan dalam kegiatan budidaya pertanian.
Penguatan Kemandirian Benih Padi Lokal melalui Pelatihan Teknologi Backcross di Desa Sumbersalak, Jember: Program Pengabdian kepada Masyarakat Sholikhah, Ummi; Ahmad Ilham Tanzil; Wahyu Indra Duwi Fanata; Tri Ratnasari; Yusuf Rachmandhika
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 4 (2025): Oktober-Desember 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i4.13026

Abstract

Strengthening the independence of local rice seeds is a strategic effort to increase agricultural productivity while preserving the sustainability of local varieties. Sumbersalak Village, Ledokombo Sub-district, Jember Regency, has the potential of adaptive local rice, yet the seed quality still needs improvement. This community service program aims to provide training and technical assistance to farmers in applying backcross technology for the improvement of local rice seeds. The implementation methods include socialization, hands-on training in backcrossing, field assistance, as well as evaluation through pretests and posttests. The results showed an increase in participants’ understanding from an average of 30% (pretest) to 94% (posttest) in terms of backcross concepts and techniques. Field practices successfully demonstrated the stages of crossing and line selection, although a small number of participants still required additional guidance in the controlled pollination stage. This activity demonstrates that the transfer of backcross technology can enhance farmers’ capacity to produce high-quality and adaptive local rice seeds, thereby supporting seed self-reliance in Sumbersalak Village.