Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF CAIR BUAH NAGA MERAH DAN AIR KELAPA TERHADAP KECERNAAN PROTEIN KASAR, ENERGI METABOLIS DAN PRODUKTIVITAS BURUNG PUYUH (The influence of liquid additive addition of red dragon fruit and coconut water on the digestibility of energy and crude protein for productivity quail) Uki, Uki D; Wahyono, Fajar; Sukamto, Bambang
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 14, No 2 (2017): Jurnal Pengembangan Penyuluhan Peternakan
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.651 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengetahui pengaruh pemberian aditif cair buah naga merah dan air kelapa terhadap kecernaan protein kasar dan energimetabolis, produktifitas burung puyuh. penelitian menggunakan puyuh betina sebanyak 120 ekor umur 20 minggu. Kandang menggunakan kandang battery. Aditif cair yang diberikan adalah buah naga merah dan air kelapa. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan digunakan adalah T0 = tanpa perlakuan , T1 = aditif cair buah naga merah 50 ml 2x sehari, T2 = aditif cair air kelapa 50 ml 2x sehari, T3 = aditif cair buah naga merah 50 ml 1x pagi hari dan air kelapa 50 ml 1x siang hari, T4 = aditif cair buah naga merah dan air kelapa yang dicampur 50 ml 2x sehari. Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, kecernaan protein kasar dan energi, quail day production, dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian aditif cair buah naga merah dan air kelapa berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap quail day production, tetapi tidak memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadapkonsumsi, konversi pakan, kecernaan protein dan energi energy metabolis. Kata Kunci : burung puyuh, aditif cair, kecernaan. 
Tingkat Status Pencemaran Bakteri Selama Penyimpanan Di Jalur Distribusi Telur Ayam Layer Mutiarini, Oktavia; Wahyono, Fajar; Susanti, Siti
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 13, No 24 (2016): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1193.915 KB) | DOI: 10.36626/jppp.v13i24.90

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penyimpanan pada berbagai tempat pendistribusian telur dalam kurun waktu tertentu untuk mengetahui jumlah total bakteri dan Coliform. Rancangan yang digunakan adalah uji Ttest dan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu T0 (tanpa perlakuan); T1 (penyimpanan di konsumen) ; T2 (penyimpanan di peternakan) dan T3 (penyimpanan di pasar), penyimpanan dilakukan selama 4 minggu. Data dianalisis menggunakan T Test untuk mengetahui pengaruh perlakuan pada jumlah total bakteri dan ANOVA untuk mengetahui perlakuan pada bakteri coliform. Hasil menunjukkan bahwa tingkat status cemaran bakteri T0: 0,86 ± 0,96, T1: 19,70 ± 12,56, T2: 57,20 ± 6,61, dan T3: 50,60 ± 34,8 (104 cfu/g) sedangkan Coliform T0: 16,76 ± 17,98, T1: 28,08 ± 22,24, T2: 93,24 ± 79,10, dan T3: 354± 77,05 104 (cfu/g)  berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap tempat penyimpanan pendistribusian. Dapat disimpulkan bahwa jumlah total bakteri dan Coliform dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, sinar matahari, angina, kontaminan dan penyimpanan.
KECERNAAN BAHAN KERING, KECERNAAN BAHAN ORGANIK, PRODUKSI VFA DAN NH3 PAKAN KOMPLIT DENGAN LEVEL JERAMI PADI BERBEDA SECARA IN VITRO Widodo, Widodo; Wahyono, Fajar; Sutrisno, Sutrisno
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.497 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan leveljerami padi berbeda dalam pakan komplit terhadap nilai kecernaan danfermentabilitasnya. Penelitian dilakukan melalui 2 tahap yaitu penyusunan pakanserta analisis kecernaan dan fermentabilitasnya secara in vitro. Rancanganpercobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4perlakuan (P1, P2, P3 dan P4) dan 4 ulangan (U1, U2, U3 dan U4) yaitu P1 =Pakan komplit (25% jerami padi), P2 = Pakan komplit (30% jerami padi), P3 =Pakan komplit (35% jerami padi), P4 = Pakan komplit (40% jerami padi). Pakanpembanding disusun menggunakan sumber serat rumput gajah 70%. Parameteryang diamati meliputi KcBK, KcBO, produksi VFA dan NH3. Data yangdiperoleh dianalisis berdasarkan analisis ragam, dan apabila perlakuanberpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan taraf 5% untukmenguji perbedaan antar perlakuan.Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan level jerami padi berbedadalam pakan komplit tidak berpengaruh nyata terhadap nilai KcBK, KcBO,produksi VFA dan NH3. Rata-rata KcBK pada perlakuan P1, P2, P3 dan P4secara berturut-turut adalah 64,53; 63,36; 62,70 dan 60,93%, sedangkan rata-rataKcBO adalah 65,65; 65,14; 65,02 dan 62,92%. Rata-rata produksi VFA padaperlakuan P1, P2, P3 dan P4 secara berturut-turut adalah 122,50; 117,50; 112,50dan 110,00 mM, sedangkan rata-rata produksi NH3 adalah 3,57; 3,55; 3,30 dan3,27 mM. Rata-rata KcBK, KcBO, produksi VFA dan NH3 pakan pembandingsecara berturut-turut adalah 64,70%; 55,87%; 116,25 mM dan 6,02 mM.Berdasarkan hasil penelitian mengenai KcBK, KcBO, produksi VFA dan NH3pakan komplit dapat disimpulkan bahwa penggunaan jerami padi dengan level25% mampu menggantikan pakan pembanding yang menggunakan rumput gajahsebagai sumber seratnya.Kata Kunci : Pakan komplit, jerami padi, kecernaan in vitro.
KECERNAAN NUTRIEN DAN FERMENTABILITAS PAKAN KOMPLIT DENGAN LEVEL AMPAS TEBU YANG BERBEDA SECARA IN VITRO Wijayanti, Eka; Wahyono, Fajar; Surono, Surono
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.017 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan formulasi pakankomplit dengan penggunaan ampas tebu sebagai sumber serat yang berbeda terhadapKecernaan Bahan Kering (KcBK), Kecernaan Bahan Organik (KcBO), produksivolatille fatty acids (VFA) dan produksi amonia (NH3) secara in vitro. Rancanganyang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4ulangan yaitu R1 (Pakan komplit dengan kandungan ampas tebu 25%, R2 (Pakankomplit dengan kandungan ampas tebu 30%, R3 (Pakan komplit dengan kandunganampas tebu 35%) dan R4 (Pakan komplit dengan kandungan ampas tebu 40%). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa pakan komplit dengan penggunaan level ampas tebu(25%, 30%, 35% dan 40%) secara in vitro memberikan pengaruh nyata (P<0,05)terhadap KcBK dan KcBO, tetapi tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyataterhadap produksi VFA dan NH3. Rata-rata KcBK pada perlakuan R1, R2, R3 danR4 berturut-turut adalah 50,68; 49,46; 46,46 dan 45,62%. Rata-rata KcBO berturutturut56,06; 54,42; 51,76 dan 51,38%. Rata-rata VFA berturut-turut 154,50; 152,00;149,50 dan 143,25 mM. Rata-rata NH3 berturut-turut 3,99; 4,26; 4,08 dan 3,82 mM.Simpulan dari penelitian ini adalah semakin tinggi penggunaan level ampas tebudalam pakan komplit sebagai sumber serat, memberikan efek menurunkan kecernaanbaik BK, BO, VFA dan NH3. Pilihan terbaik dari keempat perlakuan yang diamatiadalah penggunaan ampas tebu sebagai sumber serat dalam pakan komplit sebanyak25%.Kata kunci: ampas tebu, KcBK, KcBO, produksi VFA, NH3, in vitro
PEMBERIAN OROK - OROK (Crotalaria usaramoensis) PADA RANSUM BURUNG PUYUH PERIODE LAYER TERHADAP LEMAK ABDOMINAL DAN LEMAK TELUR Kayatun, Kuter Kaswaningrum Sri; Mulyono, Mulyono; Wahyono, Fajar
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.114 KB)

Abstract

ABSTRACTThe research objective was to determine the extent of the effect of Crotalaria usaramoensis in the quail ration on abdominal and egg fat. The study was conducted on 18 November up to December 30, 2011 in Jamal Sari, District Mijen Semarang, Livestock and Food Science Laboratory of Nutritional Biochemistry Laboratory of the Faculty of Animal Husbandry and Agriculture, Diponegoro University, Semarang. The material used in this research were as many as 100 quail with 7-12 weeks of age, were given feed is concentrate, corn, fish meal, and Crotalaria usaramoensis (3%, 6%, 9%). The study design used was completely randomized design with 4 treatments and 5 replications, each replication consisted of five quail. T0 = ration without Crotalaria usaramoensis, T1 = ration with 3% Crotalaria usaramoensis, T2 = ration with 6% Crotalaria usaramoensis, T3 = ration with 9% Crotalaria usaramoensis. Parameters measured were ration consumption, egg production, abdominal fat, and egg fat. The data were statistically processed by analysis of the range and if there is a significant effect of treatment was continued multiple regions Duncan test at 5% level. The results showed that administration of Crotalaria usaramoensis (3%, 6%, 9%) in the quail ration layer period showed a significant effect on consumption, but had no effect on abdominal fat, egg fat, and egg production. The inference is that the provision of research Crotalaria usaramoensis for the purpose of egg quality (fat loss), which is best by giving 9%.Key words: Quail, Crotalaria usaramoensis, Abdominal and egg fat.ABSTRAKTujuan penelitian adalah mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian orok-orok (Crotalaria usaramoensis) pada ransum terhadap lemak abdominal dan lemak telur burung puyuh. Penelitian dilakukan pada 18 November sampai dengan 30 Desember 2011 di Dusun Jamal Sari, Kecamatan Mijen Kota Semarang, Laboratorium Ilmu Makanan Ternak dan Laboratorium Biokimia Nutrisi Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah burung puyuh betina sebanyak 100 ekor dengan umur 7-12 minggu, pakan yang diberikan adalah konsentrat, jagung, tepung ikan, dan orok-orok (3%, 6%, 9%). Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, setiap ulangan terdiri dari 5 ekor puyuh. T0 = ransum tanpa orok - orok, T1 = ransum dengan 3% orok - orok, T2 = ransum dengan 6% orok - orok, T3 = ransum dengan 9% orok - orok. Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum, produksi telur, lemak abdominal, dan lemak telur. Data diolah secara statistik dengan analisis ragam dan jika terdapat pengaruh perlakuan yang nyata dilanjutkan uji wilayah ganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian orok-orok (3%, 6%, 9%) pada ransum burung puyuh periode layer menunjukkan pengaruh nyata pada konsumsi, tetapi tidak berpengaruh pada lemak abdominal, lemak telur, dan produksi telur. Simpulan penelitian adalah bahwa pemberian orok-orok untuk tujuan kualitas telur (penurunan lemak) yang paling baik dengan pemberian 9%.Kata Kunci: Burung Puyuh, Orok-orok, lemak abdominal, dan lemak telur.
STATUS DARAH DAN TITER NEWCASTLE DISEASE PADA BURUNG PUYUH PETELUR YANG DIBERI RANSUM MENGGUNAKAN TEPUNG DAUN OROK-OROK (Crotalaria usaramoensis) SEBAGAI SUMBER PROTEIN Ariyani, Siti Anisah; Wahyono, Fajar; Murwani, Retno
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.351 KB)

Abstract

The experiment was carried out to study of adding orok-orok (Crotalariausaramoensis) leaf meal in quail diets with different level on hemoglobin, PVC,and ND titer of layer quail. The data were analyzed by a Completely RandomizedDesign and continued with Duncan’s Multiple Range Test for differences. Theexperiment used 100 quail 7 weeks old which were randomly devided into 4groups and each group had repeated 5 times and each consisted of 5 quails. Thegroups were T0 (basal diet as a control), T1 (basal diet with 3% orok-orok leafmeal), T2 (basal diet with 6% orok-orok leaf meal), dan T3 (basal diet with 9%orok-orok leaf meal). Diets and water were offered ad libitum. Data werecollected during 35 days to obtain the data of total amount of protein intake,hemoglobin, and ND titer. PVC showed that there was no significant different(P>0,05). Conclusion of this research, orok-orok leaf meal can used quail layersdiet until 3%.Key Words: Orok-Orok Leaf Meal, Hemoglobin, Hematokrit, ND Titer.
PEMBERIAN DAUN Crotalaria usaramoensis SEBAGAI SUMBER PROTEIN RANSUM BURUNG PUYUH PERIODE GROWER TERHADAP ENERGI METABOLIS, RETENSI NITROGEN DAN EFISIENSI RANSUM Dianti, Rostika; Mulyono, Mulyono; Wahyono, Fajar
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.179 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of leaf C.usaramoensis with different percentage rate period quail grower diet for metabolicenergy, protein retention and diet efficiency. The material used in the study werefemale quail age of three weeks with an average body weight of 49,55 g ± 2.69with the amount 100 quail. Diet composed of three materials consist of wheat leafC. usaramoensis, concentrate of Charoen Pokpand and yellow corn. Diet researchcompiled by ± 24% protein content and metabolic energy ± 3000 kcal / kg. Thedesign used was completely randomized design with 4 treatments and 5replications and 5 tail quail for each experimental unit. Treatment research is T0(diet without leaf C. usaramoensis), T1 (diet with 3% leaf C. usaramoensis), T2(diet with 6% with leaf C. usaramoensis) and T3 (diet with 9% with leaf C.usaramoensis). Parameters measured were diet consumption, body weight,metabolic energy, nitrogen retention and diet efficiency. Processing data usinganalysis of variance to determine the effect of various treatments. The resultsshowed no significant difference (P> 0.05) due to the provision of leaf C.usaramoensis on metabolic energy, nitrogen retention and diet efficiency. Basedon the results of research on the provision of leaf C. usaramoensis to 9% the sameas the diet control so that leaf C. usaramoensis can be used as an alternativesource of protein feed ingredients in the diet quail.Key words : Crotalaria usaramoensis, metabolic energy, nitrogen retention, dietefficiency
Profil Lemak Darah Pada Ayam Broiler Akibat Ransum Ditambahkan Ekstrak Buah Noni (Morinda citrifolia) Krismiyanto, Lilik; Suthama, Nyoman; Sukamto, Bambang; Yunianto, Vitus Dwi; Wahyono, Fajar; Mangisah, Istna
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v11i2.129

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan ekstrak buah Noni (Morinda citrifolia) dalam ransum terhadap profil lemak pada ayam broiler. Sejumlah 200 ekor ayam broiler dengan bobot badan 245,67 ± 10,27 g, eksktrak buah Noni (EBN), ethanol absolute, kertas saring, spuit, vacum tainer, alkohol dan alat tulis digunakan pada penelitian ini. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan (masing-masing diisi 10 ekor). Perlakuan yang diterapkan meliputi Kontrol (+) = Ransum control/RK, Kontrol (-) = RK+Bacitracin 0,04%, T1= RK+EBN 0,04%, T2= RK+EBN 0,08%, dan T3= RK+EBN 0,12%. Parameter yang diukur meliputi kolesterol, trigliserida, high density lipoprotein dan low density lipoprotein darah. Data dilakukan uji Anova dan beda nyata Duncan pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penambahan EBN berpengaruh (p<0,05) terhadap kolesterol darah, trigliserida, high density lipoprotein dan low density lipoprotein. Penambahan EBN pada level 0,12% (T3) mampu menurunkan kadar kolesterol, trigliserida dan low density lipoprotein darah serta meningkatkan high density lipoprotein darah dibandingkan perlakuan lainnya. Simpulan adalah profil lemak darah yang ditambahkan EBN sampai level 0,12% (T3) mampu menjaga kesehatan tubuh.
Pengaruh pemberian aditif cair buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap kecernaan proein, energi metabolis dan produksi telur burung puyuh Astuti, Rika Dwi; Wahyono, Fajar; Mangisah, Istna
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 25, No 3 (2015)
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2015.025.03.10

Abstract

The study was aimed to evaluate the effect of liquid additive red dragon fruit as the addition of drinking water on the digestibility of protein, metabolizable energy and the production of quail eggs. Experimental animals used in the research were 200 female quails, 7 day old with average body weight of 13.61 ± 0.49 g. The experiment used a completely randomized design with 4 treatments and 5 replications : T0 (control), T1 (addition of a liquid additive red dragon fruit about 5 ml twice a day), T2 (once a day) and T3 (two days on time). The parameters measured were feed intake, digestibility of protein, metabolizable energy and production of quail eggs. Data were analyzed using a variety of F test at the level 5%, followed by Duncan’s Multiple Range test when there are significant effects on the treatment. The results showed that liquid additives red dragon fruit was not significant (P>0.05) on the digestibility of protein, metabolizable energy and the production of quail eggs. In conclusion, the adition of liquid additives reddragon fruit did not increase digestibility of protein, metabolizable energy and the production of quail eggs. Keywords: digestibility of crude protein, quail, quail egg production, red dragon fruit
Kecernaan protein dan energi metabolis akibat pemberian zat aditif cair buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) pada burung puyuh japonica betina umur 16-50 hari Meina Yuniarti; Fajar Wahyono; Vitus Dwi Yunianto B. I
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 25, No 3 (2015)
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2015.025.03.06

Abstract

Digestibility of crude protein and energy is used to measure digestibility in poultry, digestible shows of feed substances absorbed by the body which will affect the productivity of quail. This experiment was conducted to study the effect of red dragon fruit liquid additif (Hylocereus polyrhizus), digestibility protein and metabolizable energy by quail female age 16-50 days. Experiment used 200 japanese quails females, 7 weeks age with average body weight of 13.61±0.49 g. The study was conducted in battery cages. The experiment used Completely Randomized Design with 4 treatments and 5 replications: T0 (control), T1 (Award liquid additives red dragon fruit twice a day), T2 (one a day) and T3 (two days). The dose of a liquid additive is 5 ml/quail. Observation of digestibility of crude protein (KcPK) and the energy carried by the method of total collection for 3 days, measurements using a bomb calorimeter gross energy and protein analysis using Kjeldahl method.  Data were analyzed using a variety of test F at the level 5%, followed by Duncan's Multiple Range Test (UJBD) there is significant effect of the treatment each treatment was showed liquid additives red dragon fruit was not significant (P> 0.05) on crude protein digestibility and apparent metabolizable energy. The conclusion, the given of liquid additives red dragon fruit did not increase digestibility of crude protein and apparent metabolizable energy. Keywords: quail, red dragon fruit, digestibility of crude protein