Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

DEPOSISI P TULANG AYAM BROILER DIBERI RANSUM DENGAN PENAMBAHAN ENZIM FITASE PADA KADAR PROTEIN BERBEDA Setiawati, Datik; Sukamto, Bambang; Wahyuni, Hanny Indrat
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui efisiensi penggunaan enzim fitase pada taraf protein ransum yang tepat untuk meningkatkan pemanfaatan P pada ayam broiler. Perlakuan dimulai umur 8 hari dengan rerata bobot awal 104,16±13,16g, dipelihara dalam 16 unit percobaan. Masing-masing unit terdiri dari 8 ekor. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu T0 (ransum protein 23%), T1 (ransum protein 21% + enzim fitase 1000 FTU), T2 (ransum protein 23% + enzim fitase 1000 FTU), T3 (ransum protein 23% + tepung tulang 1%) dan 4 ulangan. Parameter yang diamati adalah konsumsi P, retensi P, serta massa P tulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enzim fitase dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi P, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap retensi P, koefisien retensi P, kandungan P tulang, dan massa P tulang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan enzim fitase pada ransum protein rendah memberikan hasil penyerapan nutrien yang sama dengan ransum berprotein tinggi.
LEMAK DAN KOLESTEROL DAGING PADA AYAM BROILER YANG DIBERI PAKAN STEP DOWN PROTEIN DENGAN PENAMBAHAN AIR PERASAN JERUK NIPIS SEBAGAI ACIDIFIER Hasanuddin, Sumaiyah; Yunianto, Vitus Dwi; Sukamto, Bambang
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.955 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menghasilkan daging ayam broiler yang rendah lemak dan kolesterol dengan pemanfaatan air perasan jeruk nipis (APJN) maupun asam sitrat (AS) sebagai acidifier dalam pakan step down protein tanpa mengganggu fungsi saluran pencernaan ayam broiler. Materi yang digunakan adalah DOC (day old chick) strain Hubbard MB 202 “unsex” sebanyak 192 ekor. Pola penelitian menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 24 unit percobaan yang. Masing-masing unit percobaan  terdiri dari 8  ekor  ayam  broiler.  Perlakuan  terdiri  dari   P0:  Pakan  Kontrol  (tanpa  step  down), P1: Pakan Step down, P­2: Pakan Step down + AS 0,8 %, P3: Pakan Step down+ APJN 0.4% (6,9 ml/100g pakan), P4:Pakan Step down+APJN 0.8% (13,8 ml/100g pakan) dan P5:Pakan Step down + APJN 1,2% (20,7 ml/100g pakan). Parameter yang diamati adalah kadar kolesterol dan lemak daging. Data yang diperoleh diolah dengan analisis ragam, menggunakan bantuan software SPSS versi 16. Apabila perlakuan berpengaruh  nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan step down protein dengan penambahan air perasan jeruk nipis sebagai acidifier berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap penurunan kolesterol daging (mg/g) dengan rataan (0,99, 0,89, 1,11, 1,02, 1,03 dan 0,81), tetapi  tidak  berpengaruh (P>0,05) terhadap penurunan lemak daging (%) dengan rataan (5,53, 6,30, 6,13, 6,15, 7,38 dan 4,8) pada ayam broiler.                                                                                         Kata kunci: Ayam Broiler, Lemak Daging, Kolesterol Daging, Step down Protein, Jeruk Nipis.
PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF CAIR BUAH NAGA MERAH DAN AIR KELAPA TERHADAP KECERNAAN PROTEIN KASAR, ENERGI METABOLIS DAN PRODUKTIVITAS BURUNG PUYUH (The influence of liquid additive addition of red dragon fruit and coconut water on the digestibility of energy and crude protein for productivity quail) Uki, Uki D; Wahyono, Fajar; Sukamto, Bambang
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 14, No 2 (2017): Jurnal Pengembangan Penyuluhan Peternakan
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.651 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengetahui pengaruh pemberian aditif cair buah naga merah dan air kelapa terhadap kecernaan protein kasar dan energimetabolis, produktifitas burung puyuh. penelitian menggunakan puyuh betina sebanyak 120 ekor umur 20 minggu. Kandang menggunakan kandang battery. Aditif cair yang diberikan adalah buah naga merah dan air kelapa. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan digunakan adalah T0 = tanpa perlakuan , T1 = aditif cair buah naga merah 50 ml 2x sehari, T2 = aditif cair air kelapa 50 ml 2x sehari, T3 = aditif cair buah naga merah 50 ml 1x pagi hari dan air kelapa 50 ml 1x siang hari, T4 = aditif cair buah naga merah dan air kelapa yang dicampur 50 ml 2x sehari. Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, kecernaan protein kasar dan energi, quail day production, dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian aditif cair buah naga merah dan air kelapa berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap quail day production, tetapi tidak memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadapkonsumsi, konversi pakan, kecernaan protein dan energi energy metabolis. Kata Kunci : burung puyuh, aditif cair, kecernaan. 
ENERGI METABOLIS DAN KECERNAAN PROTEIN RANSUM YANG MENGANDUNG TEPUNG KULIT SINGKONG TERFERMENTASI PADA BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica) JANTAN Metabolism Energy And Protein Digestibility In The Diet Containing Fermented Cassava Peel Meal Of Male Quail (Coturnixcoturnix Japonica) Nur Na’imah, Siti; Sarengat, Warsono; Sukamto, Bambang
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 14, No 2 (2017): Jurnal Pengembangan Penyuluhan Peternakan
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1079.579 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung kulit singkong terfermentasi dalam ransum terhadap energi metabolis dan kecernaan protein burung puyuh jantan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Juni - 31 Agustus2016 di Kandang Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang. Materi yang digunakan adalah burung puyuh jantan umur 2 minggu sebanyak 200 ekor dengan bobot badan rata-rata sebelum perlakuan 30,03 ± 3,36 gram (CV = 12,31%) diperoleh dari peternakan di Colomadu, Boyolali. Bahan ransum yang digunakan yaitujagung, bungkil kedelai, bekatul, tepung ikan, tepung kulit singkong fermentasi dan PMM. Perlakuan terdiri dari T0 (ransum tanpa penggunaan tepung kulit singkong fermentasi), T1 (ransum dengan penggunaan tepung kulit singkong fermentasi 5%), T2 (ransum denganpenggunaan tepung kulit singkong fermentasi 10%), T3 (ransum dengan penggunaan tepung kulit singkong fermentasi 15%). Data diuji dengan analisis ragam berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji F dan bila hasil menunjukkan pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan energi metabolis dan kecernaan protein tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Simpulan penelitian adalah kulit singkong terfermentasi dapat digunakan dalam ransum burung puyuh jantan hingga 15%.Kata Kunci : energi metabolis, kecernaan protein, tepung kulit singkong terfermentasi, dan burung puyuh jantan 
KOMBINASI VITAMIN E DAN BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) TERHADAP KONSENTRASI BAL DAN POTENSIAL HIDROGEN (pH) PADA AYAM KEDU DIPELIHARA SECARA IN SITU Cahyaningsih, Cahyaningsih; Suthama, Nyoman; Sukamto, Bambang
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.52 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan mengkaji pengaruh penambahan bakteri asam laktat dalam ransum terhadap potensial hidrogen (pH) dan konsentrasi bakteri asam laktat (BAL) dalam saluran pencernaan pada ayam kedu umur 12 bulan. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai Januari 2012 di Kelompok Tani Ternak (KTT) Makukuhan Mandiri Kedu, Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Penelitian menggunakan 100 ekor ayam kedu betina, dan 20 ekor ayam kedu jantan umur 12 bulan. Penelitian disusun dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan (5 betina dan 1 jantan). Perlakuan yang diterapkan adalah T0 = ransum tanpa suplement, T1 = ransum + vitamin E 20 IU, T2 = ransum + 0,6 ml bakteri asam laktat (Biostrater A) dan T3 = ransum + vitamin E 20 IU + 0,6 ml bakteri asam laktat (Biostrater A). Ransum tersusun dari bekatul, jagung kuning, bungkil kedelai, tepung ikan, tepung kerang, dan CaCO3. Parameter yang diamati meliputi konsumsi ransum, konsentrasi BAL, kondisi pH usus halus, laju digesta, dan produksi telur harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bakteri asam laktat (BAL) (P<0,05) nyata antar semua perlakuan tetapi dengan pemberian vitamin E dan BAL nyata menurunkan pH, demikian pula pemberian BAL maupun kombinasi nyata memperlambat laju digesta. Parameter lain seperti konsumsi dan produksi telur harian (HDP) tidak dipengaruhi oleh perlakuan. Simpulan dari penelitian bahwa pemberian vitamin E sebanyak 20 IU/100 g ransum dan bakteri asam laktat sebanyak 0,6 ml/ekor/hari menghasilkan konsumsi ransum dan produksi telur harian yang sama, tetapi dapat meningkatkan konsentrasi bakteri asam laktat, menurunkan pH usus halus, dan memperlambat laju digesta.Kata kunci : Ayam kedu, vitamin E, bakteri asam laktat, laju digesta, produksi telurABSTRACT The study aims to determine the effect of the addition of lactic acid bacteria in the ration to potential hydrogen (pH) and the concentration of lactic acid bacteria (LAB) in digestive track 12 months old kedu chicken. The research was conducted on November 2011 to January 2012 on Livestock Farmers Groups Makukuhan Mandiri Kedu, Temanggung. The Research using 100 female kedu chickens, and 20 male kedu chickens age of 12 months. Experimental design used was Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications (5 females and 1 male). Treatment applied is T0 = ration without supplements, T1 = ration + 20 IU vitamin E, T2 = ration + 0.6 ml lactic acid bacteria (Biostarter A) and T3 = ration + vitamin E 20 IU + 0.6 ml acid bacteria lactate (Biostarter A). Ration composed from bran, yellow corn, soybean meal, fish meal, shellfish meal, and CaCO3. Parameters observed include consumption, LAB concentrations, intestinal pH conditions, rate of digesta, and hen day production. The results showed that the concentration of lactic acid bacteria (LAB) (P <0.05) is significant among all treatments but the combination of vitamin E and LAB lower the pH and slow the rate of digesta. Other parameters such as consumption and hen day production (HDP) is not affected by the treatment. Conclusion from the study is addition of vitamin E by 20 IU/100 g ration and lactic acid bacteria as much as 0.6 ml / head / day make the same result in consumption of rations and daily egg production, but may increase the concentration of lactic acid bacteria, lowering the pH of the small intestine, and slow the rate of digesta.Keywords: Kedu Chicken, vitamin E, lactic acid bacteria, rate of digesta, hen day production
PENGARUH PENAMBAHAN ASAM SITRAT DALAM RANSUM SEBAGAI ACIDIFIER TERHADAP RETENSI KALSIUM DAN FOSFOR ITIK JANTAN LOKAL (The Effect of Citric Acids Addition in Diets as Acidifier on Calcium and Phospor Retention of The Local Male Ducks) Yendy, Siti Aminah; Mangisah, Istna; Sukamto, Bambang
Animal Agriculture Journal Vol 3, No 1 (2014): Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.183 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan asam sitrat terhadap retensi kalsium dan fosfor pada ransum itik jantan lokal. Penelitian ini menggunakan 80 ekor itik jantan lokal umur 8 minggu dengan rata-rata bobot badan 1221,17 + 38,43 g. Ransum basal diformulasi dari jagung kuning, dedak halus, nasi aking, bungkil kedelai, tepung ikan dan mineral. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan asam sitrat pada T0= 0 g/0% asam sitrat, T1= 1 g/0,67% asam sitrat/ ekor/ hari, T2= 2 g/1,33% asam sitrat/ ekor/ hari dan T3= 3 g/2,00% asam sitrat/ ekor/hari. Parameter yang diamati meliputi konsumsi ransum, konsumsi kalsium dan fosfor, retensi kalsium dan fosfor dan bobot badan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan analisis data menggunakan sidik ragam pada taraf 5 %, jika ada pengaruh yang signifikan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan asam sitrat dalam ransum itik jantan lokal berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap retensi kalsium dan retensi fosfor, akan tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada konsumsi ransum, konsumsi kalsium dan fosfor serta bobot badan itik jantan lokal.Kata kunci: asam sitrat; itik jantan lokal; retensi; kalsium; fosfor ABSTRACT             The aim of this research was to study the effect of citrit acids addition on calcium and phospor retention of the local male ducks diets. This experiment was conducted using 80 local male ducks at 8 weeks with average live weight 1221,17 + 38,43 g. Basal diets were formulated from yellow corn, rice brand, parched rice, soybean meal, fish meal and mineral. The treatment was added citric acids at level T0= 0 g or 0% ; T1= 1 g or 0,67 ; T2= 2 g or 1,33% and T3= 3 g or 2,00%. The parameters of the research were feed consumption, calcium and phospor consumption, calcium and phospor retention, and body weight. Research design used was Completely Randomized Design (CDR) with 4 treatments and 5 replications. Analyzed data was using Analysis of variance in 5% level, if there were significant effected would be tested by Duncan’s Multiple Range Test Method. The result showed that citrit acids addition in local male ducks diets were different significantly (P<0,05) on calcium and phospor retention, mean while were not different significantly (P>0,05) on feed consumption, calcium and phospor consumption, and body weight of local male ducks.Keyword: citric acid; local male ducks; retention; calcium; phospor
EFEK PENAMBAHAN ASAM SITRAT DALAM RANSUM TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KARKAS ITIK JANTAN LOKAL PERIODE GROWER Mulyani, Titik Dwi; Mahfudz, Luthfi Djauhari; Sukamto, Bambang
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 4 (2013): Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.435 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan asam sitrat dalam ransum terhadap tingkat produksi dan karkas itik jantan lokal periode grower. Itik yang digunakan sebanyak 80 ekor umur 11 minggu diperoleh dari peternakan di Pengging Boyolali. Ransum basal tersusun dari jagung kuning, dedak halus, nasi aking, bungkil kedelai, tepung ikan dan mineral. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan asam sitrat pada T0= 0% asam sitrat, T1= 0,67% asam sitrat/ekor/hari, T2= 1,33% asam sitrat/ekor/hari dan T3= 2,00% asam sitrat/ ekor/hari. Parameter yang diamati meliputi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, bobot potong dan persentase karkas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dan analisis data menggunakan sidik ragam pada taraf 5 %, jika ada pengaruh yang signifikan dilakukan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan pada taraf pemberian asam sitrat 1,33% berpengaruh signifikan terhadap bobot potong namun tidak mempengaruhi konsumsi, pertambahan bobot badan, dan persentase karkas pada itik jantan lokal periode grower. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan asam sitrat sebesar 1,33% meningkatkan bobot potong itik jantan lokal.
Kecernaan Lemak Kasar dan Energi Metabolis pada Itik Magelang jantan yang Diberi Ransum dengan Level Protein dan Probiotik Berbeda Pramudia, Arista; Mangisah, Istna; Sukamto, Bambang
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 4 (2013): Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.016 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level protein dan probiotik pada ransum itik magelang jantan periode grower terhadap kecernaan lemak kasar dan energi metabolis ransum.Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi dalam penggunaan level protein dan probiotik yang tepat dalam ransum itik. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 2x3 dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Faktor pertama adalah level protein ransum yaitu ransum standar dengan PK 18% (T1) dan ransum sub optimal dengan PK 16% (T2), faktor kedua adalah level penambahan probiotik yaitu 0% (V0), 1,5% (V1) dan 2% (V2). Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum, kecernaan lemak kasar, energi metabolis serta pertambahan bobot badan harian (PBBH).  Materi penelitian adalah 150 ekor Itik Magelang jantan yang berumur 2 minggu dengan bobot badan awal rata-rata 191,63±3,65 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi nyata (p<0,05) antara level protein dan probiotik terhadap semua parameter penelitian. Level protein ransum tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap konsumsi ransum. Level protein tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap kecernaan lemak kasar dengan T1 dan T2 secara berturut-turut sebesar 69,69% dan 67,62%. Level protein nyata (p<0,05) meningkatkan energi metabolis dengan T1 2858,39 kkal/kg lebih tinggi dibandingkan T2 2570,31 kkal/kg dan pertambahan bobot badan harian T1 19,01 g/ekor lebih tinggi daripada T2 16,07 g/ekor. Level probiotik memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap semua parameter.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata ROXB.) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS PADA AYAM BROILER (The Effect of feeding fingerroot (Boesenbergia pandurata ROXB.) Powder on Broiler Performance) Artanto, Eriski Dian; Sukamto, Bambang; Atmomarsono, Umiyati
Animal Agriculture Journal Vol 3, No 1 (2014): Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.387 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung temu kunci (Boesenbergia pandurata ROXB.) dalam ransum terhadap performans, persentase karkas dan meat bone ratiopada ayam broiler. Seratus dua puluh ayam broiler unsex umur 7 hari bobot badan awal 137,5 g ± 16,04 g setiap unit percobaan terdapat 6 ekor ayam broiler dibagi 5 taraf pemberian tepung temu kunci (0; 0,8; 1,2; 1,6; dan 2%). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, 5 perlakuan dan 4 ulangan.Data yang diperoleh  dianalisis sidik ragam uji F taraf signifikasi 5%, apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, persentase karkas dan meat bone ratio tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap penambahan temu kunci dalam ransum.Kesimpulan hasil penelitian penambahan temu kunci belum mampu meningkatkan performans ayam broiler.Kata Kunci: temu kunci; performans; persentase karkas; meat bone ratio; ayam broiler ABSTRACTThis study aimed to determine the effect of dietary fingerroot (Boesenbergia pandurata ROXB.)powderaddition on performance (feed consumption, body weight again, feed conversion ratio), carcass percentage and meat bone ratio of broiler chickens. One hundred and twenty broiler chick unsex age of 7 days body weight 137,5 g ± 16,04 g each experimental unit 6 chickens were allocated in five levels of fingerrootpowder addition (0; 0,8; 1,2; 1,6;  and  2%). The experimental design used in this study was Completely Randomized Design with 5 treatments and 4 replications. The data obtained were analyzed using analisis of varianc with F-test level 5% and if the results of the analysis show that the real effect of treatment will be followed by the Least Significant Duncan test. The result showed that feed feed consumption, body weight again, feed conversion ratio carcass percentage and meat bone ratio not significantly effect (P>0,05) in dietary fingerroot ration.The conclusion of the experiment is that fingerroot powder could be effect performance in broiler.Key word : fingerroot; performance; carcass percentage; broiler chickens
KANDUNGAN PESTISIDA ORGANOKLORIN DAGING AYAM ROILER YANG DIBERI GULMA Salvinia molesta RAWA PENING SEBAGAI CAMPURAN PAKAN (Organochlorine Content Of Broiler Administered With S. molesta Containing Feed Of Rawa Pening’s Weed) Mahacitra, Rima Adhika; Sukamto, Bambang; Dwiloka, Bambang
Animal Agriculture Journal Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.368 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan mengetahui adanya pengaruh pemberian gulma S. molesta Rawa Pening sebagai campuran pakan terhadap kandungan organoklorin pada daging ayam broiler. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging komposit ayam yang diperoleh dari 16 ekor pemotongan ayam, dalam 100 ekor pemeliharaan ayam broiler strain Lohman selama 42 hari dengan bobot rata-rata 1-1,5 kg. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, meliputi tahap persiapan dan pemeliharaan ayam, pemotongan ayam, preparasi sampel, dan analisis dengan alat Gas Chromatography (GC). Rancangan percobaan yang dipergunakan dalam pemeliharaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali (To = ransum dengan S. molesta sebanyak 0 %; T1 = ransum dengan S. molesta sebanyak 6 %; T2 = ransum dengan S. molesta sebanyak 12 %; T3 = ransum dengan S. molesta sebanyak 18 %). Analisis total organoklorin menggunakan 16 sampel daging komposit ayam dari 4 perlakuan 4 ulangan acak. Analisis profil organoklorin menggunakan 4 sampel daging komposit ayam dari 4 perlakuan. Data kandungan total organoklorin dianalisis dengan uji F (One Way Anova) pada taraf signifikansi (α) = 0,05. Dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16. Sedangkan data kandungan profil organoklorin dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan perlakuan sampai taraf 18 % pada ayam broiler nyata berpengaruh (P<0,05) terhadap kandungan organoklorin pada daging ayam. Analisis total organoklorin menunjukkan adanya kenaikan secara signifikan sebesar 0,05 ppm; 0,09 ppm; 0,14 ppm; dan 0,18 ppm. Analisis profil organoklorin pada semua taraf pemberian dinyatakan tidak terdeteksi karena hasil analisis masih di bawah ambang batas deteksi.Kata kunci : pestisida organoklorin; daging ayam broiler ABSTRACTThe goal of this research is to examine whether there is an effect of giving S. molesta weed in Rawa Pening as the composition for brolier chicken ration. The ration contains of organochlorine pesticides. Material given in this research are chicken meats from 16 cut up of the chickens. These chicken are from 100 broiler chickens strain Lohman which have been raised for about 42 days. The approximate mass of chicken body for each chicken is about 1 up to 1.5 kilograms. This reserach used several stages. The stages are preparation and raising the chickens, cutting up the chickens, preparation for the samples, and the analysis by using Gas Chromatography (CG) procedure. The design of the research used in the raising the chickens is Complete Random Design with 4 treatments which for each treatments has been done in four times treatment (To = Broiler ration with 0 % of S. molesta; T1 = Broiler ration with 6 % of S. molesta; T2 = Broiler ration with 12 % of S. molesta; T3 = Broiler ration with 18 % of S. molesta). The analysis for total organochlorine used 16 samples of chicken meats with 4 treatments by 4 times random repetitions. The analysis for the organochlorine profile used 4 samples of chicken Broiler meat by 4 treatments. The data about the content of total organochlorine was analyzed with F test (One Way Anova) in significant range (α) = 0.05. Then, continuing the analysis was by using double region test Duncan, processing of the data was used SPSS 16.0 program. While, the data about the content of organochlorine profile was analyzed descriptively. The result of  the research showed that the ration with treatment until 18 % for the broiler chicken has affected (P<0.05) towards organochlorine for chicken meat. The total analysis in organochlorine shows that there is a siginicant increase. The increasing data are 0.05 ppm; 0.09 ppm; 0.14 ppm; dan 0.18 ppm. It has been stated that all the analysis for organochlorine profile for all the giving ration could not be detected because the result was still beyond the detection limit.Key words: organochlorine pesticides; broiler chicken meat