Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Optimasi Ekstraksi Fenolik Daun Legetan Warak (Adenostemma Lavenia (L.) Kuntze) Berbantu Gelombang Mikro Muhamad Najibufahmi; Muhammad Walid; Dewi Azizah
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 16 No 1 (2019): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.174 KB) | DOI: 10.31001/jfi.v16i1.496

Abstract

Legetan warak (Adenostemma lavenia (L.) Kuntze) is a wild plant which has phenolic compounds and widely used as a natural antibacterial ingredient. The purpose of this study is to obtain the optimum condition of solvent concentration, microwave power and extraction time that appropriate with characteristic of phenolic compounds of leaf of Legetan warak. This experimental laboratory study developed a microwave asissted extraction method. The solvent concentrations which were tested are ethanol 50%, 60%, 70%, 80% and 90% in various extraction times, 1 minute, 3 minute, 5 minute and 9 minute. Meanwhile, the microwave powers which were used are 100 watt, 150 watt, 200 watt, 300 watt and 400 watt. The results showed that the optimum condition of microwave asissted extraction process of leaf of the Legetan warak used ethanol 80% as the solvent with the microwave power 200 watt and the extraction time 5 minute.
Uji Kombinasi Antidiabetik antara Ekstrak Kulit Durian dan Acarbose dengan Perhitungan Combination Index dalam Penghambatan Kerja Enzim α-Amilase Mahfur Isfa; Muhammad Walid
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 01 Juli 2019
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.815 KB) | DOI: 10.30595/pharmacy.v16i1.4482

Abstract

Hiperglikemia adalah suatu gangguan metabolisme yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah melebihi batas normal (> 120 mg/dL). Pengelolaan dan pencegahan DM dilakukan melalui pengaturan kadar glukosa yang baik. Terapi menggunakan obat sintetis seperti acarbose memiliki efek samping yang merugikan salah satunya adalah gangguan fungsi hati. Terapi dengan menggunakan obat alam juga memiliki kelemahan yaitu dosis penggunaan yang sangat besar untuk mencapai target terapi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek kombinasi antara ekstrak kulit durian dan acarbose dengan perhitungan combination index dalam penghambatan enzim α-amilase. Metode penelitian ini termasuk dalam metode penelitian eksperimental. Diawali dengan pembuatan ekstrak etanol kulit durian dengan metode maserasi, pengujian efek antidiabetik dalam penghambatan kerja enzim α-amilase, dilanjutkan dengan perhitungan combination index menggunakan software compusyn. Ekstraksi yang dilakukan memperoleh rendemen sebesar 14,96%. Selanjutnya ekstrak tersebut diuji daya hambatnya terhadap enzim α-amilase, dimana nilai IC50 yang dihasilkan sebesar 731,05 ppm. Daya hambat acarbose terhadap enzim α-amilase menunjukkan IC50 yang diperoleh sebesar 0,45 ppm. IC50 yang diperoleh menjadi landasan dalam menentukan besaran konsentrasi dari masing masing zat aktif yang akan dikombinasikan. Hasil perhitungan combination index antara ekstrak etanol kulit durian dan acarbose diperoleh >1, sehingga termasuk dalam kategori antagonis.
Studi In Silico Kandungan Senyawa Daun Srikaya (Annona squamosa L.)Terhadap Protein Dihydrofolate Reductase Pada Mycobacterium tuberculosis Nur Cholis Endriyatno; Muhammad Walid
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v19i1.18044

Abstract

Tuberculosis is caused by the Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis is one of the problems in the world, especially the problem of resistance which requires the search for new alternative drugs, one of which is from natural compounds.In silico studies with molecular docking method can be used as a preliminary test to assess the potency of a natural compound. In this study, the target proteins were Dihydrofolate Reductase: 4KL9 and 4KM2 with the original P33 and ATR ligands on Mycobacterium tuberculosis. Dihydrofolate reductase is a protein that has an important role in nucleotide biosynthesis, and has become a target for antibacterial drugs. The natural compounds tested were anonaine, asimilobine, and corypalmine contained in soursop leaves. The molecular docking results showed that the three compounds had docking score, especially for the 4KL9 target protein, which was lower than the original ligand. A lower value means that the binding of the ligand and target protein is stronger than that of the native ligand. The three compound ligands on the target protein 4KM2 have a higher docking score  than the original ligand, meaning that the binding of the three ligands is not as strong as the original ligand, but the values are not far apart. In addition, there are similar residues involved from the original ligand and the ligands of the three compounds to the target protein. Therefore, it can be concluded based on an in silico study of the content of anonaine, asimilobine, and corypalmine compounds that may have antituberculosis activity.
IMUNOMODULATOR DARI HERBAL Muhammad Walid; Luluk Izzati
PENA ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat EDISI KHUSUS DIES NATALIS UNIVERSITAS PEKALONGAN KE-40 APRIL 2021
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.664 KB)

Abstract

Years 2019 the world attended the introduction of a disease caused by a virus corona. The case of the virus corona entered indonesia to third on sunday january 2020.Since then the indonesian government responded to an emergency in march 2020.Before being discovered a vaccine to prevent the disease, people drinking, antibiotics ibuprofen for the pain and vitamin.However in addition to the use of, the village community bandengan pekalongan city use of herbs to boost immunity. Body They are consuming it in the form of herbal medicine among others appointment Temu ireng ( curcuma aeroginosa ), Jinten ( Cuminum cyminum ), Mengkudu (Morinda citrifolia ). Jahe ( Zingiber officinale ), usually they use as the heat on the body and made in the form of a hot drink.The public believe with increasing stamina and a disease caused by a virus corona wo not happen. Keywords : Imunomodulator, Herbal, Stamina
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Desa Tanjungkulon tentang Tumbuhan Herbal sebagai Imunomodulator Marta Widhi Astuti; Muhammad Walid
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Farmasetis: Mei 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.704 KB) | DOI: 10.32583/far.v12i2.834

Abstract

Perubahan iklim di Indonesia berpengaruh memberikan dampak terhadap timbulnya beberapa penyakit dan mempengaruhi kesehatan manusia. Perubahan iklim juga mempengaruhi penurunan imunitas sehingga akan mudah terserang penyakit. Terdapat beberapa tumbuhan herbal yang terbukti berpotensi sebagai imunomodulator. Desa Tanjungkulon Kajen, memiliki banyak tumbuhan yang dapat digunakan sebagai imunomodulator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang tumbuhan herbal sebagai imunomodulator dengan menggunakan metode diskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Tanjungkulon, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Sampel yang diambil memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 97 orang dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dari peneliti sebelumnya yang sudah tervalidasi.  Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Desa Tanjungkulon tentang tumbuhan herbal sebagai imunomodulator sebanyak 70 %.
Identifikasi Kandungan Formalin dan Boraks Pada Mie Kwetiau yang Beredar di Kecamatan Ulujami dan Comal Kabupaten Pemalang Miftakhul Jannah; Muhammad Walid
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58550/jka.v9i1.195

Abstract

Makanan yang baik adalah makanan yang aman dari bahaya senyawa kimia. Makanan olahan yang berada di sekitar kita perlu diwaspadai keamanannya, terutama ada tidaknya kandungan formalin dan boraks. Keduanya sering ditambahkan agar makanan lebih awet. Namun, dalam kadar yang tinggi kedua zat ini dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh. Penggunaan formalin dan boraks dalam makanan telah dilarang berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019, tetapi kenyataannya masih banyak makanan yang mengandung formalin dan boraks salah satunya mie kwetiau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan formalin dan boraks dalam mie kwetiau yang beredar di Kecamatan Ulujami dan Comal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Analisa kandungan formalin dan boraks dilakukan secara kualitatif dengan metode pereaksi Schiff dan KMnO4 untuk uji formalin dan metode nyala api dan kertas turmerik untuk uji boraks. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mie kwetiau yang diperoleh dari pedagang mie kwetiau di Kecamatan Ulujami dan Comal dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepuluh sampel yang diidentifikasi dinyatakan negatif formalin dan boraks. Dengan demikian tidak terdapat kandungan formalin dan boraks pada mie kwetiau yang beredar di Kecamatan Ulujami dan Comal dan mie kwetiau tersebut dinyatakan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Skrining Senyawa Metabolit Sekunder Dan Total Fenol Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre Ex a. Froehner) Di Daerah Petungkriyono Pekalongan Muhammad Walid; Dewanti Novela Putri
Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 37, No 1 (2023): PENA MARET 2023
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/jurnalpena.v37i1.2928

Abstract

Coffee is herbs having high economic value which has long been used to drink for a long time in the Pekalongan.Coffee robusta constituting a variety of coffee having distinction from other coffee varieties robusta coffee because quality in stir by means of processing, the climate the planting and growing trees coffee influences the decomposition of a chemical compound which is found in soil and organic influence on the ripening fruit.This report is written with non experimental method, the extraction of coffee beans macerated using ethanol 96 %, a compound of a metabolite secondary identified by test color and chromatography thin layers, the determination of the total phenol done with spektrofotometri UV-Vis and expressed in mg GAE / grams extract.The research results show that robusta coffee beans that grows in Petungkriyono Pekalongan secondary of a metabolite compounds containing an alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, triterpenoid, and phenol.Testing to the total phenol which is found in a seed of the coffee robusta obtained a total value of as much as 565,5 GAE / g. Phenol.
FORMULASI GEL EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DENGAN BASIS HPMC SERTA UJI PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KELINCI Nur Cholis Endriyatno; Muhammad Walid; Adi Prayoga; Jenie Sacharissa Davita
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 5 No 1 (2023): Volume 5 Nomor 1 Juni 2023
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v5i1.397

Abstract

Ekstrak etanol 96% daun binahong mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, steroid, tanin, dan saponin. Senyawa yang terkandung dalam ekstrak tersebut memiliki peran penting dalam penyembuhan luka bakar pada kulit. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan formula gel ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dengan variasi gelling agent HPMC dengan konsentrasi 3%, 5%, dan 7%. Kualitas dan efektivitas gel dievaluasi dengan melihat pengaruh konsentrasi HPMC pada sifat fisik gel dan lama penyembuhan luka bakar pada kulit punggung kelinci jantan New Zealand White. Hasil evaluasi formula gel ekstrak daun binahong menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi HPMC sebagai gelling agent pada formulasi gel ekstrak daun binahong berpengaruh pada peningkatan pH, viskositas, dan daya lekat serta penurunan pada saya sebar gel. Semakin rendah konsentrasi HPMC maka efektifitas penyembuh luka bakar gel ekstrak daun binahong sebagai semakin efektif yaitu FI (3%) 19 hari, FII (5%) 21 hari, dan FIII (7%) 25 hari. Formula terbaik gel ektrak daun binahong yaitu dengan konsentrasi HPMC 3% dengan pertimbangan evaluasi sifat fisik gel dan efek penyembuhan luka bakar paling cepat.
Formulasi Sediaan Mouthwash Ekstrak Daun Bakau (Rhizophora Apiculata Blum) Khafid Mahbub; Muhammad Walid; Famila Mutiananda; Nur Fatoni
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 3 (2023): Jurnal Farmasetis: Agustus 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v12i3.960

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut adalah salah satu bagian yang menentukan manusia. Data hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS, 2018) menunjukkan bahwa 57,6% penduduk  Indonesia mengalami permasalahan mulut dan gigi. Kurangnya kebersihan mulut dapat menyebabkan beberapa penyakit pada gigi salah satunya yaitu karies gigi. Karies gigi terjadi karena fluktuasi pH pada plak gigi yang disebabkan oleh bakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat sediaan formulasi sediaan mouthwash dengan berbagai konsentrasi humektan yaitu gliserin. metode penelitian ini yaitu penelitian eksperimental. Pembuatan ekstrak etanol daun bakau dengan metode ekstraksi maserasi, dan dilanjutkan dengan skrining fitokimia. Selanjutnya dibuat formulasi sediaan mouthwash dengan variasi konsentrasi gliserin yaitu 5%, 10% dan 15% sebagai humektan. Evaluasi hasil formulasi meliputi, uji organoleptis, uji viskositas, uji PH, uji kekeruhan dan uji kesukaan (hedonik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi gliserin tidak begitu berpengaruh terhadap hasil organoleptis. Nilai pH menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi maka pH sediaan semakin meningkat, akan tetapi dari ketiga konsentrasi hasil yang didapatkan masih dalam rentang pH normal mulut yaitu 5-7. Hasil viskositas menunjukkan bahwa peningkatan gliserin dapat meningkatkan nilai viskositas, hal tersebut karena konsentrasi gliserin yang lebih banyak akan. Hasil stabilitas Cycling test menunjukkan bahwa formula 1 dan 3 mengalami peruabahan warna mulai siklus ke-5, sedangkan formula 2 stabil tidak terjadi perubahan sampai siklus ke-6, menunjukkan bahwa formula 2 merupakan formula yang paling stabil.
UJI AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK BUAH KERSEN HIJAU (Muntingia calabura L.) PADA TIKUS JANTAN PUTIH GALUR WISTAR Muhammad Walid; Nur Cholis Endriyatno; Riska Amalia
FORTE JOURNAL Vol 3 No 2 (2023): Edisi Juli 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v3i2.613

Abstract

Hiperurisemia merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Penggunan allopurinol diketahui dapat menimbulkan efek samping, maka dari itu diperlukan alternatif lain. Flavonoid merupakan salah satu senyawa yang banyak terkadandung di dalam tumbuhan, senyawa tersebut diketahui memiliki potensi sebagai antihiperurisemia. Salah satu tumbuhan yang mudah di temui di Indonesia adalah kersen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efek antihiperurisemia dari ekstrak etanol 70% buah kersen hijau terhadap tikus hiperurisemia yang diinduksi kalium oksonat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Tikus dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok I tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 1,8mg, kelompok II tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 3,6 mg, kelompok III tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 5,4 mg, kelompok IV (kontrol positif) tikus diinduksi allopurinol, dan kelompok V (kontrol negatif) tikus hanya diinduksi larutan CMC Na 0,5%. Pemeriksaan kadar asam urat dilakukan dengan mengambil darah pada ekor tikus dan diteteskan pada strip di alat nesco multicheck. Hasil pemeriksaan tikus yang telah hiperurisemia dibandingkan dengan setelah perlakuan dan diperoleh persentase penurunan kadar asam urat. Hasil uji menunjukkan persentase penurunan kadar asam urat tikus masing-masing kelompok yaitu 18,8%, 23,4%, 30,1%, 45,7%, dan 8,0%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah allopurinol memiliki persentase penurunan asam urat paling besar yang kemudian diikuti dengan ekstrak buah kersen dosis 5,4mg. Peningkatan dosis ekstrak buah kersen dapat meningkatkan persentase penurunan asam urat pada tikus yang diinduksi kalium oksonat.