Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH WORK-FAMILY BALANCE DAN PROGRAM FAMILY FRIENDLY TERHADAP KEPUASAN KERJA Studi Kasus pada Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang Paloma Paramita; Waridin Waridin
Benefit: Jurnal Manajemen dan Bisnis Benefit : Kumpulan Makalah Diskusi Dosen FE UMS Volume 10 No 1 Juni 2006
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/benefit.v10i1.1231

Abstract

This research aim to test the impact of work-family balance and family friendly program to jobsatisfaction. The sample of the research are 75 nurses in Panti Wilasa Hospital by purposive sampling.Result of the research support hypotheses. First, work-family balance have positive impact to jobsatisfaction, second, family friendly program have positive impact to job satisfaction. Analyses in theresearch use multiple regression.
A value chain analysis of sweet potato commodity marketing Waridin Waridin; Zulfikar Al- Hafidz
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 24 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24914/jeb.v24i1.3166

Abstract

Analisis tentang daya tawar petani sangat penting karena karakteristik unik produk pertanian yang membuat posisi petani lebih rentan. Terkait hal itu, penelitian ini menganalisis daya tawar petani dan kondisi pasar produk pertanian (ubi jalar) dengan memakai pendekatan rantai nilai dan SCP (structure, conduct, performance). Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang karena lokasi ini memiliki potensi hasil ubi jalar yang tinggi. Sampel penelitian ini adalah petani, lembaga pemasaran, dan pemerintah yang diambil dengan metode purposive sampling dan snowball sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemasaran ubi jalar memiliki empat macam saluran pemasaran dan struktur pasar bersifat oligopoli. Hasil perhitungan Concentration Ratio (CR4) sebesar 0,52 menunjukan bahwa pasar dalam kondisi konsentrasi lemah dengan nilai Minimum Efficiency Scale (MES) sebesar 65%, yang berarti ada hambatan pesaing baru dalam memasuki sistem pasar. Kinerja pemasaran mempunyai sistem pemasaran yang efisien terdapat pada saluran pemasaran keempat dengan marjin pemasaran Rp. 1500/kg dan pangsa petani 57,14%. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa petani harus memilih rantai pemasaran yang pendek untuk dijual kepada konsumen akhir.
Economic Evaluation on the Application of Collaborative Forest Management (CFM) Waridin Waridin; Rizky Karunia Dhea Safira; Indah Susilowati; Kesi Wijajanti; Evi Yulia Purwanti
Economics Development Analysis Journal Vol 8 No 4 (2019): Economics Development Analysis Journal
Publisher : Economics Development Department, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edaj.v8i4.36124

Abstract

This study aims to analyze the collaborative forest management as well as the economic benefits obtained by forest village communities through intercropping of maize plants and cattle productive business. 80 respondents were selected through non probability sampling techniques with saturated sample methods. The research data was collected by conducting observations, in-depth interviews and distributing questionnaires to respondents and key informants. The data obtained were analyzed using descriptive analysis with quantitative methods consisting of income analysis, R/C ratio, co-management analysis and stakeholder analysis and productive business of cattle. The results show that the economic benefit of maize cropping obtained by Sumberejo village and Padaan Village has given them profit with an R/C ratio of 1.4 and 1.7. For cattle productive business, Sumberejo Village has gotten a profit with the R/C ratio over the total cost of 1.07 and Padaan Village has an R/C ratio of 1.00 (Break Even Point). Through the Mann Whitney statistical test there are differences in income between the sharing forest village (Sumberejo Village) and the non-sharing forest village (Padaan Village). Cattle productive businesses are found to have no difference in income values. Collaborative based forest management at the research location through the concept of co management analysis showed good results with a total score of 3.5 (close to 4). A co management approach is needed for better future forest management.
Competitiveness Analysis and Strategies to Improve Small and Medium Enterprises Performance Wafa A.F, Muhamad; Waridin, Waridin; Tantra, I Gusti Lanang Putu
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Jagaditha Vol. 11 No. 1 (2024): Jurnal Ekonomi dan Bisnis Jagaditha
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/jj.11.1.2024.19-30

Abstract

Global economic dynamics encourage industry to excel and be competitive. This research aims to identify industry characteristics, measure the level of industrial competitiveness; and then provide strategy suggestions to increase industrial competitiveness. The Porter Diamond Model is used in this research to measure the level of competitiveness of the exhaust industry, where there are four indicators of industrial competitiveness, namely factor conditions, demand conditions, company strategy and competitive structure, as well as related and supporting industries. Using qualitative methods, data collection is carried out using questionnaires. The primary data used was taken from exhaust manufacturers in Purbalingga Regency totaling 67 respondents. Strategy recommendations for increasing industrial competitiveness are determined based on urgency-performance analysis. The results of the industrial competitiveness analysis show that condition factors provide the highest contribution to the competitiveness of the exhaust industry compared to other indicators. Urgency-performance analysis shows that 5 out of 10 sub-factors driving competitiveness have underact status. The strategy to increase industrial competitiveness focuses on competitiveness sub-factors with “under act” status. These strategies include: 1) Providing better business development systems and services, 2) Developing business capacity, and 3) Expanding industrial cooperation.
Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Padi di Pesisir di Kabupaten Kendal: Kerentanan, Tantangan dan Peluang: Pendahuluan, Metode Riset, Hasil dan Diskusi, Kesimpulan, Daftar Pustaka Oelviani, Renie; Susilowati, Indah; Dinar Iskandar, Deden; Waridin, Waridin
JURNAL PANGAN Vol. 33 No. 1 (2024): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v33i1.836

Abstract

  Sektor pertanian di wilayah pesisir mengalami kerentanan dalam produksi, terutama disebabkan oleh salinitas, dampak dari perubahan iklim. Meskipun permasalahan kemanusiaan di bidang pertanian merupakan hal yang penting, data sosio-ekonomi pertanian pesisir masih terbatas. Artikel ini memberikan gambaran dan menganalisis sosial ekonomi pertanian pesisir di Kabupaten Kendal untuk mengisi kesenjangan yang ada. Kerentanan, tantangan, dan peluang di sektor ini dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur pada akhir tahun 2022 dan awal 2023 yang ditujukan untuk 183 petani terdampak salinitas di Kabupaten Kendal. Hasilnya menunjukkan bahwa pertanian pesisir menghadapi kerentanan, menurunnya produksi padi dan pendapatan petani, serta terbatasnya akses petani terhadap teknologi budidaya padi di lahan salin. Sebagian besar petani ingin terus bertani padi dengan kondisi yang ada karena bertani adalah mata pencaharian utama mereka. Namun, masih dibutuhkan penerapan teknologi untuk pertanian dan mata pencaharian berkelanjutan. Petani membutuhkan mitigasi teknis untuk bertahan dan melanjutkan usaha pertaniannya. Upaya adil untuk meningkatkan pertanian dalam mengelola dan meningkatkan produksi sebagai upaya keberlanjutan dan ketahanan sangatlah penting. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sinergi antara pemangku kepentingan pusat dan daerah dari berbagai lembaga.
Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Padi di Pesisir di Kabupaten Kendal: Kerentanan, Tantangan dan Peluang: Pendahuluan, Metode Riset, Hasil dan Diskusi, Kesimpulan, Daftar Pustaka Oelviani, Renie; Susilowati, Indah; Dinar Iskandar, Deden; Waridin, Waridin
JURNAL PANGAN Vol. 33 No. 1 (2024): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v33i1.836

Abstract

  Sektor pertanian di wilayah pesisir mengalami kerentanan dalam produksi, terutama disebabkan oleh salinitas, dampak dari perubahan iklim. Meskipun permasalahan kemanusiaan di bidang pertanian merupakan hal yang penting, data sosio-ekonomi pertanian pesisir masih terbatas. Artikel ini memberikan gambaran dan menganalisis sosial ekonomi pertanian pesisir di Kabupaten Kendal untuk mengisi kesenjangan yang ada. Kerentanan, tantangan, dan peluang di sektor ini dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur pada akhir tahun 2022 dan awal 2023 yang ditujukan untuk 183 petani terdampak salinitas di Kabupaten Kendal. Hasilnya menunjukkan bahwa pertanian pesisir menghadapi kerentanan, menurunnya produksi padi dan pendapatan petani, serta terbatasnya akses petani terhadap teknologi budidaya padi di lahan salin. Sebagian besar petani ingin terus bertani padi dengan kondisi yang ada karena bertani adalah mata pencaharian utama mereka. Namun, masih dibutuhkan penerapan teknologi untuk pertanian dan mata pencaharian berkelanjutan. Petani membutuhkan mitigasi teknis untuk bertahan dan melanjutkan usaha pertaniannya. Upaya adil untuk meningkatkan pertanian dalam mengelola dan meningkatkan produksi sebagai upaya keberlanjutan dan ketahanan sangatlah penting. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sinergi antara pemangku kepentingan pusat dan daerah dari berbagai lembaga.