Dwi Nurmawaty
Universitas Esa Unggul

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Edukasi Kesehatan Mengenai Bahaya Merokok dan Minuman Keras pada Siswa SMP Taman Harapan 1 Bekasi Rini Handayani; Dwi Nurmawaty; Cut Alia Keumala Muda
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i6.4997

Abstract

ABSTRAK Jumlah siswa yang merokok dan mengonsumsi alkohol di Indonesia cukup tinggi. Di SMP Taman Harapan 1 Bekasi diketahui bahwa 10,4% siswa merokok dan 2,6% pernah mengonsumsi alkohol. Perilaku ini sebagian  besar disebabkan karena diajak teman, agar terlihat keren dan kurang informasi mengenai hal tersebut. Tujuan  dilakukannya edukasi pada siswa untuk meningkatkan pengetahuan siswa  mengenai bahaya perilaku merokok dan mengonsumsi alkohol. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan kesehatan dengan menggunakan media power point. Hasil analisis diketahui terdapat peningkatan pengetahuan siswa mengenai bahaya merokok dan mengonsumsi alkohol sebesar 22,1%-58,5%. Diharapkan tidak ada siswa yang mencoba ataupun aktif dalam merokok ataupun mengonsumsi alkohol di masa mendatang. Kata Kunci: Merokok, Konsumsi Alkohol, Penyuluhan, Pengetahuan, Siswa  ABSTRACT The proportion of student which are smoking and alcohol consumption are high in Indonesia. In Taman Harapan 1 Bekasi Junior High School, there are 10.4% student which are smokers and 2.6% which are had alcohol consumption. The most caused this behavior are invited by friends, it make them feel cool, and having less knowledge about the danger of smoking and alcohol consumption. The aims of this education are to increase student knowledge of the danger of smoking and alcohol consumption. The activity was done with socialization using power point media. The analysis shows that student knowledge about the danger of smoking and alcohol consumption are increasing about 22.1%-58.5%. We hope that there is none of student wants to try smoking or be active smoker and consumption of alcohol in future. Keywords: Smoking, Alcohol Consumption, Socialization, Knowledge, Student
PERBEDAAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG DAN KONSUMSI MAKANAN MANIS SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN KESEHATAN PADA WARGA DI RW 08 CLUSTER TAMPAK SIRING PERUMAHAN DUTA BINTARO TAHUN 2022 Dwi Nurmawaty
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 2 (2022): Juni: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v1i2.251

Abstract

Abstrak Tingginya konsumsi makanan dan minuman berpemanis berkontribusi pada tingginya angka kematian dan sakit akibat kelebihan berat badan, obesitas, serta penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular. Saat ini, empat puluh tiga juta anak usia 0–5 tahun di seluruh dunia mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Prevalensi obesitas pada anak diperkirakan meningkat dari 4,2% pada tahun 1990 menjadi 9,1% pada tahun2020. Berdasarkan hasil wawancara awal terhadap 50 responden didapatkan hasil bahwa terdapat 21 orang (42%) yang mengonsumsi makanan dan minuman manis dalam satu bulan, 33 orang (66%) yang mengonsumsi makanan manis. Penelitian yang dilakukan pada bulan Mei 2022 ini ditujukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengetahuan tentang penerapan gizi seimbang dan konsumsi makanan manis setelah diberikan intervensi berupa penyuluhan kesehatan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan pretest – posttest. Variabel dependen yang diteliti adalah pengetahuan dan variabel independennya adalah penyuluhan kesehatan. Populasi pada penelitan ini adalah seluruh warga RW 08 Cluster Tampak Siring Perumahan Duta Bintaro yang bersedia mengikuti pretest – posttest pada penelitian ini dengan jumlah sampel 13 orang. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi melalui penyuluhan kesehatan dengan nilai PValue < 0,05. Terdapat 4 butir dari 10 butir pertanyaan yang diajukan yang mendapatkan nilai rendah baik dari pretest dan posttest. Diharapkan pihak RW bekerjasama dengan puskesmas setempat dapat mengadakan sosialisasi rutin terkait dengan penerapan gizi seimbang dan konsumsi makanan manis.
ANALISIS WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP NON RACIKAN PASIEN PROGRAM RUJUK BALIK (PRB) BPJS KESEHATAN DI APOTEK KIMIA FARMA KARANG TENGAH TAHUN 2021 Diah Larasati; Dwi Nurmawaty
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 3 (2022): Oktober: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v1i3.271

Abstract

Pelayanan resep non racikan pasien Program Rujuk Balik (PRB) BPJS Kesehatan di Apotek Kimia Farma Karang Tengah masih mengalami kendala waktu tunggu yang lama terutama di jam sibuk. Berdasarkan data observasi rata-rata waktu tunggu pelayanan mencapai 36 menit dimana standar waktu tunggu untuk resep non racikan adalah ≤ 30 menit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lama waktu tunggu dan faktor yang berhubungan dengan waktu tunggu pelayanan resep non racikan pasien PRB BPJS Kesehatan di Apotek Kimia Farma Karang Tengah tahun 2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang dilanjutkan dengan kualitatif (mix methods) dengan desain Explanatory Sequential. Hasil penelitian dari lama waktu tunggu pelayanan resep non racikan > 30 menit (lama) yaitu sebanyak 59 resep (72%), sedangkan proporsi terendah lama waktu tunggu pelayanan resep non racikan pasien PRB BPJS Kesehatan yang ≤ 30 menit (normal) yaitu sebanyak 23 resep (28%). Rata-rata yang didapatkan dari hasil penelitian ini yaitu 36 menit, dan lama waktu tunggu maksimal adalah 50 menit sedangkan lama waktu tunggu minimalnya adalah 10 menit. Berdasarkan hasil penelitian kualitatif penyebab lamanya waktu tunggu diantaranya adalah kurangnya sumber daya manusia terutama disaat jam sibuk dan ada pegawai yang libur atau mendapatkan pelatihan sehingga tidak masuk, seringnya jaringan yang lambat dan sistem BPJS ke Kimia Farma Apotek yang masih belum terbridging dengan sempurna juga menjadi penyebab dari lamanya waktu tunggu karena petugas menjadi terhambat saat harus melakukan registrasi pasien ke sistem, selain itu ketidaktahuan mengenai alur, syarat dan pengambilan obat di Apotek dari pihak RS hingga Faskes 1 menyebabkan adanya ketidaksamaan informasi hal ini membuat petugas apotek harus mengedukasi ulang kepada pasien sehingga waktu tunggu pun menjadi lebih lama. Diharapkan adanya keselarasan antara jumlah SDM dengan beban kerja, adanya perbaikan sistem dan jaringan, kooridinasi antar pihak terkait sehingga mendukung percepatan pengambilan obat pasien PRB BPJS Kesehatan.
PERBEDAAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA LEAFLET DI YAYASAN HARAPAN ANAK INDONESIA JAKARTA UTARA TAHUN 2022 Nurlaela; Dwi Nurmawaty; Susi Shorayasari; Anggun Nabila
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 1 (2023): Februari: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v2i1.544

Abstract

Kejadian ISPA masih menjadi masalah kesehatan kesehatan di Indonesia. Pada 10 penyakit terbanyak di Indonesia, ISPA selalu menempati peringkat pertama.Penyebab tingginya kasus ISPA di Indonesia pada kalangan balita dan anak-anak tidak terlepas dari kurangnya pengetahuan ibu tentang ISPA. Pada studi pendahuluan yang telah dilakukan,70% ibu belum memahami tentang penyakit ISPA.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu tentang ISPA  sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui media leaflet di Yayasan Harapan Anak Indonesia Jakarta Utara Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan penelitian eksperimen one group pre-post test design dan menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 41 orang. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan yang signifikan pengetahuan ibu tentang ISPA  sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui media leaflet di Yayasan Harapan Anak Indonesia Jakarta Utara Tahun 2022 dengan p-value = 0,000.Disarankan pihak yayasan agar bekerja sama dengan puskesmas di lingkungan tersebut untuk dapat menyebarkan informasi terkat ISPA seluas-luasnya. Penyebaran informasi dapat dilakukan di platform seperti media sosial, pemasangan spanduk maupun media elektronik maupun brosur atau leaflet serta diikuti dengan pengadaan kegiatan pendidikan kesehatan kepada para ibu guna untuk meningkatkan pengetahuan ISPA.