Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

TANTANGAN LIMBAH (SAMPAH) INFEKSIUS COVID-19 RUMAH TANGGA DAN TEMPAT-TEMPAT UMUM Kusumaningtiar, Devi Angeliana; Irfandi, Ahmad; Azteria, Veza; Veronika, Erna; Nitami, Mayumi
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 7, No 02 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v7i2.3952

Abstract

Berdasarkan data Kementarian lingkungan hidup dan kehutanan data limbah medis rumah sakit rujukan dan rumah sakit tidak rujukan mengalami peningkatan setiap bulannya. Total limbah medis dan non medis yang dihasilkan sebesar 57.253 Kg/hari. Jumlah limbah medis yang dihasilkan sebanyak ± 242 ton/hari dari sekitar 2.813 rumah sakit di seluruh Indonesia dengan rata-rata timbulan sampah medis sebesar 87 kg/hari/rumah sakit.Hal ini menggambarkan jumlah limbah medis yang belum dikelola masih sangat besar. Tujuan webinar ini adalah mensosialisasikan terkait penanganan limbah medis dan regulasi terkait limbah medis pada tenaga kesehatan maupun masyarakat. Metode pelaksanaannya menggunakan metode ceramah (sosialisasi), tanya jawab, dan monitoring serta evaluasi terhadap peserta. Hasil webinar ini memberikan gambaran bahwa perlu adanya kegiatan sosialisasi secara terus menerus untuk menyampaikan regulasi terkait dan pemahaman kepada masyarakat mengenai penanganan limbah maupun sampah yang terkontaminasi covid-19.Dengan kegiatan pengabdian masyarakat webinar ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan solusi dalam penanganan limbah (sampah) medis sehingga tidak membahayakan bagi masyarakat maupun petugas kebersihan dalam penanganan sampah ini. Kata kunci : Limbah medis, limbah infeksius, covid-19, new normal
Tingkat Kepatuhan Pelaksanaan Protokol Kesehatan, Penggunaan Masker Dan Penanganannya Pada Pekerja Sektor Formal Veronika, Erna; Irfandi, Ahmad; Azteria, Veza; Simatupang, Meithyra Melviana
Journal of Natural Sciences Vol 5, No 1 (2024): Journal of Natural Sciences Maret
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jonas.v5i1.458

Abstract

One of the highest clusters of COVID-19 cases in DKI Jakarta is the office cluster, attributed to the lack of compliance among employees with health protocols. The potential transmission to employees' families exacerbates the situation, even leading to temporary workplace closures. An initial survey revealed that 53.3% of employees do not adhere to COVID-19 health protocols in the workplace. This study aims to evaluate the compliance level with health protocols, mask usage, and mask waste management among formal sector workers in DKI Jakarta. The research follows a descriptive method with a cross-sectional design. Data were collected via Google Form from all office workers in DKI Jakarta (n=288) using purposive sampling. Results indicate that 43.8% of workers do not comply with health protocols, 66% do not properly manage used masks, increasing contamination risks, and only 28.5% use N95/KN95/KF94 masks. Companies are urged to enforce surveillance and impose sanctions for policy violations.
Kejadian Stres Kerja Pada Petugas Laboratorium Di Rumah Sakit X Menggunakan Dass 42 Tahun 2023 Kusumawati, Utari; Irfandi, Ahmad; Utami, Desyawati; Azteria, Veza
Journal of Natural Sciences Vol 5, No 1 (2024): Journal of Natural Sciences Maret
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jonas.v5i1.461

Abstract

Work stress experienced by laboratory officers in hospitals could have been influenced by various factors, including limited human resources that encouraged multiple roles for each laboratory officer. This could increased the risk of other mental health disorders. The purpose of this study was to determine the incidence of work stress in laboratory officers at Hospital X. This research method was quantitative descriptive research. The sampling technique used in this study was total sampling with total sample size of 17 laboratory officers at Hospital X. This study used the DASS 42 questionnaire. The primary data was processed using univariate analysis to determine the distribution and frequency of data. The findings of this study revealed that the majority of laboratory officers at Hospital X had experienced moderate levels of depression, namely 5 respondents (29.4%). Regarding anxiety levels, the majority of laboratory officers at Hospital X experienced moderate and severe levels of anxiety, with 5 respondents each (29.4%). The majority of Hospital X laboratory officers experienced moderate and normal level of stress, with 5 respondents each (29.4%). It is hoped that hospital management could consider adding human resources and providing facilities and infrastructure to minimize the risk of work stress.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MEMBAYAR IURAN BPJS KESEHATAN OLEH PESERTA MANDIRI PADA UNIT RAWAT JALAN PUSKESMAS KECAMATAN KALIDERES TAHUN 2023 Rosdiana, Hafsha; Nurmawaty, Dwi; Heryana, Ade; Irfandi, Ahmad
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 3 (2023): Oktober: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v2i2.899

Abstract

Meningkatnya jumlah kepesertaan BPJS kesehatan di Indonesia tidak dibarengi dengan kepatuhan peserta dalam membayar iuran BPJS kesehatan Mandiri khususnya pada segmentasi pekerja mandiri. Berdasarkan studi pendahuluan pada Puskesmas Kecamatan Kalideres ditemukan 7 dari 10 peserta BPJS kesehatan mandiri tidak patuh dalam membayar iuran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan membayar iuran BPJS kesehatan oleh peserta mandiri pada unit rawat jalan Puskesmas Kecamatan Kalideres tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan design cross sectional. Analisis data yang digunakan ialah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara variabel pengetahuan (p=0,005), pendapatan (p=0,000), dan persepsi manfaat BPJS kesehatan (p=0,003) dengan kepatuhan membayar iuran BPJS kesehatan oleh peserta mandiri pada Unit Rawat Jalan Puskesmas Kecamatan Kalideres.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada pekerja di PT Bank XYZ Kota Jakarta tahun 2024 Nugroho, Ari Dwi; Irfandi, Ahmad; Nitami, Mayumi; Shorayasari, Susi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 6 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i6.1080

Abstract

Work-related fatigue is defined as a decrease in efficiency, work quality, and a reduction in the strength or physical endurance needed to continuously carry out work tasks. The research here aims to understand the Factors Related to Work Fatigue in Workers at PT Bank XYZ, Jakarta City in 2024. The type of research here is quantitative using a cross-sectional study design. The sample selection technique was carried out using non-probability sampling (non-random sampling), with a purposive sampling technique, with a research sample of 88 workers. The results of the univariate analysis interpreted the largest proportion as low fatigue (54.5%), age <35 years (54.5%), poor sleep quality (54.5%), non-risk nutritional status (65.9%), and high workload (54.5%). Based on the results of statistical analysis, it is known that variables related to work fatigue are age (p-value = 0.000), sleep quality (p-value = 0.000), workload (p-value = 0.000), while variables that are not related to work fatigue are nutritional status (p-value = 0.951). Therefore, it is recommended that banking companies always implement sports programs to deal with worker work fatigue, monitor worker nutritional status, evaluate and review the workload that must be completed according to the expertise of each worker. Workers also maintain a healthy diet and make the most of their time to sleep. Kelelahan akibat kerja dimaknai sebagai penurunan efisiensi, kualitas kerja, dan pengurangan kekuatan atau ketahanan fisik yang diperlukan guna senantiasa melaksanakan tugas-tugas pekerjaan. Riset disini bertujuan guna memahami Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja di PT Bank XYZ Kota Jakarta Tahun 2024. Jenis riset disini berupa kuantitatif memakai desain studi cross sectional. Teknik pemilihan sampel dilaksanakan memakai non-probability sampling (non-random sampling), dengan teknik purposive sampling, dengan sampel riset sejumlah 88 pekerja. Hasil analisis univariat menginterpretasikan proporsi terbesar berupa kelelahan rendah (54,5%), usia < 35 tahun (54,5%), kualitas tidur buruk (54,5%), status gizi tidak berisiko (65,9%), dan beban kerja tinggi (54,5%). Berdasar hasil analisis statistik diketahui variabel yang terkait dengan kelelahan kerja berupa usia (p-value = 0,000), kualitas tidur (p-value = 0,000), beban kerja (p-value = 0,000), sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kelelahan kerja yaitu status gizi (p-value = 0,951). Maka, disarankan agar perusahaan perbankan untuk selalu mengimplementasikan program olahraga guna menangani kelelahan kerja pekerja, pemantauan status gizi pekerja, melakukan pengevaluasian dan peninjauan kembali beban kerja yang harus diselesaikan disesuaikan dengan keahlian masing-masing pekerja. Pekerja juga menjaga pola makan yang sehat dan memanfaatkan waktu untuk tidur dengan sebaik-sebaiknya.
Gambaran karakteristik lingkungan dan pengetahuan ibu tentang diare di lingkungan kerja Puskesmas Kibin Kabupaten Serang Tahun 2024 Lutfiyah, Evi; Irfandi, Ahmad; Sangadji, Namira Wadjir; Shorayasari, Susi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 6 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i6.1087

Abstract

Diare merupakan suatu kondisi dimana individu mengalami buang air dengan frekuensi sebanyak 3 (tiga) atau lebih per hari dengan konsistensi tinja dalam bentuk cair. Penyakit diare lebih sering dijumpai pada balita. Penyakit diare dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan kualitas hidup anak. Hasil studi pendahuluan menunjukan bahwa 80% balita pernah mengalami diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di lingkungan kerja Puskesmas Kibin Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional analitik dengan target populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu dengan balita usia 12-59 bulan yang berjumlah 452 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data akan dianalisis dengan analisis univariat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juli 2024. Hasil univariat menunjukkan proporsi tertinggi yaitu ibu yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 33 ibu (64,7%), pengelolaan sampah yang buruk sebanyak 31 (60,8%) dan penyediaan air bersih sebanyak 39 (76,5%). Saran yang dapat diberikan ke Puskesmas Kibin yaitu melakukan pelatihan penangan diare dengan mengajarkan ibu tentang tanda-tanda awal diare dan cara pengangan awal di rumah, termasuk cara membuat larutan oralit dan pentingnya memberikan cairan yang cukup kepada balita yang mengalami diare, pengadaan fasilitas tempat sampah terpisah dengan menyediakan tempat sampah terpisah di lingkungan sekitar puskesmas dan pemukiman masyarakat serta melakukan melakukan monitoring dan evaluasi kualitas air secara rutin untuk pengecekan kualitas air di sumber-sumber air yang digunakan masyarakat.
PERBEDAAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK Irfandi, Ahmad; Handayani, Rini; Heryana, Ade
Health Publica Vol 5, No 01 (2024): Health Publica Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/hp.v5i01.7555

Abstract

Merokok merupakan kegiatan yang berbahaya bagi kesehatan. Bahaya tersebut tidak hanya bagi perokok tetapi juga orang yang menghirup asap rokok. Pencegahan merokok sebenarnya sudah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui kegiatan yang menukung MPOWER seperti mengeluarkan kebijakan tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Namun kenyataannya masih banyak yang tidak mematuhi kebijakan ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan tingkat pengetahuan peserta penyuluhan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan terkait bahaya merokok. Metode penelitian ini menggunakan kuisioner pretest dan post test. Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif pre-eksperimen dengan One-Group Pretest-Posttest Design dengan analisis menggunakan uji Wilcoxon. Populasi pada penelitian ini adalah semua semua peserta penyuluhan berjumlah 56 orang yang terdiri dari mahasiswa semester V Kelas Komunikasi Kesehatan dan Penulisan Ilmiah. Sampel penelitian ini menggunakan total sampling berjumlah 56 orang. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan terjadi peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan dari hasil pretest 48.21% dan post test 91.61%. Berdasarkan analisis statitsik menggunakan  uji Willcoxon didapatkan nilai P Value 0.001 artinya terdapat perbedaan rerata pengetahuan peserta penyuluhan yang bermakna sebelum dan sesudah penyuluhan. Dapat disimpulkan bahwa penyuluhan kesehatan terkait bahaya merokok ini berhasil meningkatkan pengetahuan peserta. Diharapkan peserta mau merubah perilakunya dari yang sebelumnya merokok menjadi tidak merokok demi kesehatan yang lebih baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HEAT STRESS PADA PEKERJA DI PT. X KOTA CILEGON Ramadhani, Amelia; Veronika, Erna; Irfandi, Ahmad; Handayani, Rini
Health Publica Vol 4, No 02 (2023): Health Publica Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/hp.v4i02.7323

Abstract

Heat stress adalah beban panas yang diterima pekerja yang terpapar tekanan panas dari beberapa faktor usia menghasilkan peningkatan penyimpanan panas dalam tubuh.  Terdapat di beberapa area di PT. X yang memiliki suhu di atas Nilai Ambang Batas yaitu pada area Tripper dan Compressor Room Ash Handling dengan hasil studi pendahuluan terdapat 60% responden mengalami heat stress sedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan heat stress pada pekerja di PT. X Kota Cilegon tahun 2023 seperti usia, konsumsi air minum, lama paparan, beban kerja, dan tekanan panas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini seluruh pekerja di area tripper, scrapper, dan compressor room ash handling sebanyak 97, sampel sebanyak 87, dengan teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner baku Environmental Symptoms Questionaire. Data dianalisis menggunakan chi-square dengan hasil bivariat menunjukan bahwa adanya hubungan usia dengan heat stress (p-value 0,004), beban kerja dengan heat stress (p-value 0,002), tekanan panas dengan heat stress (p-value 0,018), dan tidak ada hubungan konsumsi air minum dengan heat stress (p-value 1,000), lama paparan dengan heat stress (p-value 0,256). Ventilasi di area tripper dan compressor room ash handling untuk dibuka lebar dan exhause di jalankan, dan penambahan blower dan perlu melakukan pengaturan jadwal, bagian kerja, dan waktu istirahat pekerja dalam sehari dengan memperhatikan nilai ambang batas paparan panas yang diterima oleh pekerja.
GAMBARAN POSTUR KERJA DAN GETARAN TERHADAP KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA PROYEK SPBU X Zahra, Tazkya; Kusumaningtiar, Devi Angeliana; Handayani, Putri; Irfandi, Ahmad; Adinugroho, Teguh Pribadi
Health Publica Vol 4, No 02 (2023): Health Publica Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/hp.v4i02.7298

Abstract

Musculoskeletal disoders (MSDs) merupakan keluhan ringan hingga sangat sakit pada bagian muskuloskeletal yang meliputi bagian sendi, syaraf, otot maupun tulang belakang akibat pajanan berulang dan sikap pekerjaannya yang tidak alamiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran postur kerja dan getaran terhadap keluhan MSDs pada pekerja proyek SPBU X tahun 2023.  Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja proyek SPBU X yang berjumlah 50 pekerja, dengan teknik total sampling. Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu berupa data primer dan sekunder dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner Nordic Body Map, lembar pengukuran REBA, dan Vibration Meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi tertinggi terdapat pada pekerja yang berisiko mengalami keluhan MSDs yaitu 38 responden (76%), postur kerja yang berisiko yaitu sebanyak 42 pekerja (84%), dan proporsi tertinggi tertinggi terdapat pada pekerja yang tidak terpajan langsung dengan getaran seluruh tubuh dan getaran pada lengan dan tangan yaitu masing – masing 46 responden (96%).   Diharapkan program gymnastic yang telah diterapkan 1 kali di setiap pekan dapat ditingkatkan pelaksanaannya menjadi setiap dan juga melakukan sosialisasi pada saat Toolbox Meeting terkait analisa risiko terkait dengan manual handling dan postur tubuh saat bekerja. 
THE DIFFERENCE OF MUSCULOSKELETAL DISORDERS BEFORE AND AFTER WORKPLACE STRETCHING EXERCISE Harahap, Mitha Aulia; Situngkir, Decy; Irfandi, Ahmad; Ayu, Ira Marti; Muda, Cut Alia Keumala
Journal of Vocational Health Studies Vol. 5 No. 2 (2021): November 2021 | JOURNAL OF VOCATIONAL HEALTH STUDIES
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jvhs.V5.I2.2021.126-132

Abstract

Background: Workers who undertake occupations that require bending, climbing, crawling, reaching, twisting, excessive activity, or repeated movements may suffer from musculoskeletal disorders (MSDs). MSDs can be prevented by doing Workplace Stretching Exercise (WSE) which is useful for minimizing the risk of musculoskeletal injury, fatigue reduction, muscle balance, and posture improvement, and muscle coordination improvement. Purpose: To analyze the difference before and after giving WSE to the reduction of MSDs complaints. Method: This research takes a quantitative approach, utilizing a quasi-experimental design in one group before and after WSE administration. Total sampling is used for sampling. The respondents of this study were 34 workers in the production division of PT Crown Pratama in 2021. The T-paired test was utilized as a statistical test in this study. Result: The results of the univariate test mean MSDs complaints before and after WSE administration were 42.97 and 36.29. Conclusion: The bivariate test revealed differences in complaints of Musculoskeletal Disorders (MSDs) before and after workplace stretching exercise.