Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Bioaktivitas Ekstrak Etanol Biji Pinang (Arecha catechu L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli: Bioactivity of Betel Nut (Arecha catechu L.) Ethanol Extract against Staphylococcus aureus and Escherichia coli Asrianto Asrianto; Asrori Asrori; Indra Taufik Sahli; Risda Hartati; Fajar Bakti Kurniawan; Rina Purwati
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 6 (2021): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v3i6.702

Abstract

Areca nut (Areca catechu Linn) is a plant that is widely distributed in tropical and subtropical regions. People have used it to treat various health problems. This study aims to determine the ability of betel nut ethanol extract to inhibit the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. The research method is experimental. Stages of research, first the betel nut is dried by aerating for 7-10 days. After drying, the seeds are ground into powder. The extraction stage of the active compounds uses the maceration method using 92% ethanol, evaporation is carried out using a rotary vacuum evaporator. The results of the maceration extract were carried out with phytochemical tests and bacterial inhibitory tests against E. coli, and S. aureus, carried out by the Kirby Bauer method. The detected metabolites were flavonoids, tannins and terpenoids. These metabolites have the ability as antimicrobials. The results of the inhibition test of the ethanol extract of areca nut seeds showed descriptively that the ethanol extract had a better inhibitory ability against S. aureus bacteria, compared to E. coli. The conclusion of this study is that the ethanol extract of areca nut seeds can inhibit the growth of E.coli and S.aureus.
JUMLAH ANGKA KUMAN DI RUANG ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABEPURA DAN RUMAH SAKIT DIAN HARAPAN KOTA JAYAPURA Asrianto Asrianto; Indra Taufik Sahli; Asrori Asrori; Risda Hartati; Afika Herma Wardani; Fajar Bakti Kurniawan
Jurnal Insan Cendekia Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Insan Cendekia September 2022
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jic.v9i2.1094

Abstract

Pendahuluan: Infeksi silang dari pasien ke pasien atau dari petugas rumah sakit ke pasien merupakan bahaya konstan. Ini adalah salah satu penyebab terpenting morbiditas dan mortalitas terutama di ruangIntensive Care Unit (ICU) di seluruh dunia. Tujuan:penelitian ini untuk mengamati angka kuman di ruang ICU Rumah Sakit RSUD Abepura dan Dian Harapan. Metode: penelitian ini adalah penelitiananalitik metode observasi laboratorium untuk mengetahui jumlah angka kuman di ruang ICU RSUD Abepura dan RS Dian Harapan Kota Jayapura. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yaitu di RS Abepura dan RS Dian Harapan, sebanyak 1 ruangan dengan titik pengambilan sebanyak 5 titik pengambilan pada pagi hari dan sianghari. Tahapan penelitian ini di mulai dengan meletakan cawan petri yang berisi media PCA dan menghitung jumlah total angka kuman diruang ICU Rumah Sakit Abepura dan RS Dian Harapan. Hasil Penelitian: di RS Abepura jumlah indeks angka kuman pada ruang ICU pada pagi hari sebesar 40,4 CFU/M³, dan pada siang hari sebesar 34,8 CFU/M³. Sedangkan hasil penelitian di RS Dian Harapan pada ruang ICU pada pagi hari sebesar 41,4 CFU/M³, dan pada siang hari sebesar 77 CFU/M3. Kesimpulan: ruang ICU di RSUD Abepura dan RS Dian Harapan masih memenuhi syarat sesuai dengan baku mutu Permenkes no. 7 tahun 2019.
DANDRUFF YANG DISEBABKAN JAMUR DAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN PADA MAHASISWA TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA Afika Herma Wardani; Risda Hartati; Rina Purwati; Asrianto Asrianto; Asrori Asrori; Milka Pudja Leady Lilian Mehue
Jurnal Insan Cendekia Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Insan Cendekia September 2022
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jic.v9i2.1096

Abstract

Dandruff adalah kondisi non-inflamasi yang ditandai dengan sisik putih hingga kekuningan yang terkelupas pada kulit kepala. Dandruff dapat disebabkan oleh faktor mikroba maupun non-mikroba. Malassezia adalah genus jamur flora normal pada kulit manusia dan sekaligus menjadi agen etiologi dandruff. Ada beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi adanya dandruff, seperti perawatan rambut dan penggunaan hijab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian dandruff yang disebabkan oleh jamur. mengetahui faktor risiko penggunaan hijab dan jenis kelamin terhadap kejadian dandruff. Isolasi jamur dilakukan dengan media sabouraud dextrose agar. Identifikasi jamur dilakukan melalui pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis dengan pewarnaan lactophenol cotton blue. Faktor risiko penggunaan hijab dan jenis kelamin terhadap kejadian dandruff dianalisis dengan uji Chi square. Dari 49 responden, 9 responden tidak terdapat dandruff dan 40 responden terdapat dandruff. Dari 40 sampel dandruff, sebanyak 14 sampel dandruff ditemukan adanya jamur, yaitu Malassezia pachydermatis sebanyak 50,0%, M. restricta 27,8%, M. globosa 5,6%, M. sympodialis 5,6% dan Trichophyton mentagrophytes sebanyak 11,1%. Berdasarkan analisis statistik, terdapat hubungan antara penggunaan hijab terhadap kejadian dandruff. Kejadian dandruff lebih banyak terjadi pada responden tidak berhijab. Faktor perawatan rambut dan paparan sinar matahari, debu dan kotoran dapat mempengaruhi kejadian dandruff. Untuk faktor jenis kelamin tidak terdapat hubungan dengan kejadian dandruff.