Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN USIA KEHAMILAN DAN BAYI BBLR DENGAN KEJADIAN KEJANG DEMAM PADA BALITA DI RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA Herman, Herman
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 14 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.259 KB) | DOI: 10.35892/jikd.v14i1.102

Abstract

Kejang demam adalah kejang yang terkait dengan gejala demam dan usia, serta tidak didapatkan infeksi intrakranial ataupun kelainan lain di otak. Demam adalah kenaikan suhu tubuh lebih dari 380C rektal atau lebih 37,80C aksila. Lebih dari 90% kasus kejang demam terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun. Kejadian kejang demam di Indonesia dilaporkan mencapai 2 ? 4% ditahun 2009 ? 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia kehamilan dan bayi BBLR dengan kejadian kejang demam pada balita di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak balita yang sedang dirawat di Ruang Perawatan Mawar Anak pada bulan Januari hingga Mei tahun 2016 adalah sebanyak 105 penderita dengan penarikan sampel secara accidental sampling sebanyak 60 orang sampel. Analisis statistik menggunakan odds ratio. Hasil uji statistik diperoleh nilai odds ratio untuk masing - masing variabel usia kehamilan sebesar 7.500 dan bayi dengan BBLR sebesar 9.036. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan usia kehamilan dan bayi BBLR dengan kejadian kejang demam pada balita. Disarankan kepada ibu, agar melakukan upaya yang dapat mencegah premature dan bayi BBLR sehingga dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan maturitas bayi yang dilahirkan serta terhindar dari kejadian kejang demam.
Implementasi Pendidikan Kesehatan Dalam Meningkatkan Kemampuan Menggososk Gigi Siswa Sekolah Dasar Negeri 07 Dongkala Kecamatan Kabaena Timur Kabupaten Bombana Nanik Israyanti; Adi Try Wurjatmiko; Herman Herman; Muhammad syahwal; Risnawati Risnawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 2 No 03 (2021): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT CELEBES VOLUME 02 NOMOR 03
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak sekolah dasar tidak lepas dari masa bermain sehingga menyebabkan berbagai persoalan terkait personal hygiene yang terabaikan, dampak psikologis yang terjadi akibat kurang baiknya personal hygiene berupa penurunan konsentrasi anak dalam belajar dan malas mengerjakan tugas sekolah maupun tugas dirumah, hasil survei awal diketahui sekitar 8-10 ketidakhadiran anak disebabkan masalah kesehatan masalah kesehatan gigi dan mulut seperti sakit gigi dan pembengkakan gusi. Tujuan penelitian memberikan gambaran Implementasi Pendidikan Kesehatan Dalam Meningkatkan Kemampuan Menggososk Gigi Siswa Sekolah Dasar Negeri 07 Dongkala Kecamatan Kabaena Timur Kabupaten Bombana. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan pendekatan studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 18 - 20 Agustus 2021 didapatkan data hasil observasi pra-intervensi diketahui semua subjek memperoleh skor 6 artinya masih ada beberapa komponen cara menggosok gigi yang belum mampu dilakukan, selanjutnya terjadi peningkatan kemampuan menggosok gigi setelah diberikan dua kali pendidikan kesehatan yang disertai demonstrasi menggososk gigi yang diperagakan oleh peneliti, selanjutnya hasil evaluasi akhir pada post-intervensi diketahui semua subjek mampu melakukan tindakan menggosok gigi 8 langkah dengan benar dan teratur. Kesimpulan penelitian bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan kemampuan menggososk gigi siswa SD Negeri 07 Dongkala Kecamatan Kabaena Timur Kabupaten Bombana. Kepada masyarakat agar menjadikan tindakan menggosok gigi sebagai perilaku yang wajib diterapkan setiap hari dalam rangka meningkatkan status kesehatan anak dan mencegah anak dari berbagai penyakit yang berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut.
Gambaran Indikasi Persalinan Sectio Caesarea di RSUD Kota Kendari Tahun 2018 Nur Fitriah Jumatrin; Herman Herman; Mustika Dewi Pane
Jurnal Keperawatan Vol 6 No 01 (2022): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v6i01.870

Abstract

Abstrak : Sectio Caesarea merupakan jenis persalinan buatan melalui proses insisi pada dinding perut dan dinding Rahim. Persalinan Sectio Caesarea dianjurkan dilakukan ketika ditemui adanya indikasi medis yang menyebabkan hambatan dalam proses persalinan. Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2012 tercatat tingkat pesalinan sectio caesarea di Indonesia sudah melewati batas maksimal standar WHO yaitu 5% - 15%. Penelitian ini bertujuan utama untuk mengetahui gambaran atau deskripsi tentang indikasi persalinan Sectio Caesarea di RSUD Kota Kendari. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 360 responden yang melakukan persalinan Sectio Caesarea di RSUD Kota Kendari tahun 2018. Pengumpulan data menggunakan data sekunder dengan melihat medical record. Hasil penelitian didapatkan bahwa indikasi persalinan Sectio Caesarea berdasarkan distosia persalinan paling banyak disebabkan oleh janin (Passenger) sebanyak 140 (39%) indikasi, faktor lain yaitu 120 (33,3%) indikasi, kekuatan (Power) 66 (18,3%) indikasi, dan jalan lahir (Passage) sebanyak 34 (9,4%) indikasi. Saran bagi petugas kesehatan agar lebih meningkatkan pendidikan kesehatan terkait dengan persalinan sectio caesarea dan komplikasi post sectio caesarea, Absctract : Sectio Caesarea is a type of artificial birth through an incision process in the abdominal wall and uterine wall. Sectio Caesarea delivery is recommended when there are medical indications that cause obstacles in the delivery process. Based on RISKESDAS data in 2012, it was recorded that the section caesarean delivery rate in Indonesia had exceeded the WHO standard maximum limit of 5% - 15%. This study aims primarily to find out the description or description of the indications for Sectio Caesarea delivery at the Kendari City Hospital. The number of samples in this study were 360 ​​respondents who gave birth to Sectio Caesarea at Kendari City Hospital in 2018. Data collection used secondary data by looking at medical records. The results showed that the indication for Sectio Caesarea delivery based on labor dystocia was mostly caused by the fetus (Passenger) with 140 (39%) indications, other factors namely with 120 (33.3%) indications, power with 66 (18.3%) indications, and the birth canal (Passage) with 34 (9.4%) indications. Suggestions for health workers to further improve health education related to labor sectio caesarea and post sectio caesarea complications.
Pengaruh Edukasi Kesehatan MelaluifMedia Video Animasidterhadap PengetahuanxPernikahan Usia Dini pada RemajazPutri di SMPN 1 Bungku Selatan Herman Herman; Risnawati Risnawati; Asrianna Asrianna
Jurnal Keperawatan Vol 6 No 01 (2022): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v6i01.941

Abstract

Abstrak : Remaja ialah masa peralihanxantara masaqkanak-kanak danwdewasa. Masalah yang timbul pada remaja adalah pernikahan dini. Faktor-faktorqyang menyebabkan terjadinya pernikahan usia dini yaitu pendidikan, orang tua/keluarga, masalah ekonomi, sosial, dan budaya, serta kemauan sendiri. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan remajaetentang pernikahansusia dini dapat dilakukan melalui edukasi kesehatan menggunakan media..vidiobanimasi. Tujuan penelitiandini adalah untuk mengetahuiwpengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media video animasi terhadap pemahaman remaja putriqtentang pernikahanwdini dieSMPN 1 Bungku Selatan. Penelitianxini adalah jenis penelitianqPra-eksperimen, dengan desain One Group Pre – Post Test. Sampel pada penelitian ini yaitu 104 orang siswi di SMPN 1 Bungku Selatan yang diperoleh dengan teknik proportional random sampling. Variabeleyang diteliti terdiri dariqvariabel terikat yaitu pengetahuan pernikahan usia dini pada remaja putri, dan variabel bebas yaitu edukasi kesehatan melalui media video animasi. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan nilai p value 0,000 < α (0,05). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu ada pengaruh edukasi kesehatan melalui media video animasi terhadap pengetahuan pernikahan usia dini pada remaja putri di SMPwNegeri 1 Bungku Selatan. Sehingga disarankan bagi masyarakat untuk dapatqmeningkatkan pengetahuan tentang bahaya dan dampak pernikahan usia dini untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan risiko tinggi penyakit sistem reproduksi dan gangguan Kesehatan mental pada anak. Absctract : Adolescence 3is a period of transition7between childhood and adulthood. The problem that arises in adolescents is early marriage. The factors that cause early marriage are education, parents/family, ekonomic, social, and cultural problems, and their own will. Efforts to increase adolescent knowledge about early marriage canwbe done through health3education using animated video media. The1purposexof this study is to ascertainqthe impact ofxhealth4education using animated video mediazon adolescent girls' understanding4of early marriage at SMPN 1 Bungku Selatan. This8research is3a type of0pre-experimental, with a One Group Pre-Post Test. The sample in this1study were 104 students at SMPN 1 South Bungku which were3obtainedpby proportional random sampling technique. The variables8studied consisted5of the dependent6variable, namely knowledge of early marriage in young women, and the independent variable, namely health4education through animated video1media. Data analysis using Wilcoxon test. The results showed that the p value was 0.000 < 0.05 ). The conclusion of this study is that there is an effect of health education through animated video media on knowledge of early marriage in adolescent girls at SMP Negeri 1 Bungku Selatan. So it is recommended for the public to be4able to increase3knowledge3aboutqthe dangers and impacts of early marriage to5prevent pregnancy with a high risk of reproductive system diseases and mental health disorders in children.
Relationship between Neonatal Asphyxia and Exclusive Breastfeeding with Febrile Seizures in Children in the Bahteramas General Hospital, Southeast Sulawesi Herman Herman
KLASICS Vol 1 No 1 (2021): KLASICS : Kendari Journal of Maritime and Holistic Nursing
Publisher : LPPM STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.258 KB) | DOI: 10.46233/klasics.v1i1.471

Abstract

Abstract. According to the Institute of Health Consensus Conference, the occurrence of febrile seizures in infants and toddlers aged 3 – 5 years old is associated with fever without any evidence of infection or intracranial causes. Children with a high body temperature of 380C (rectal temperature) are subject to febrile seizure. About 90% of febrile seizures sufferers are children under five years. In Indonesia, the prevalence of febrile is estimated to 2 – 4% while the data shown in Bahteramas Hospital during the past three years indicated an increased incidence of febrile seizures in as many as 17, 87, and 149 patients respectively in 2013, 2014, and 2015. The present study aimed to understand the relation between neonatal asphyxia and exclusive breastfeeding to the incidence of febrile seizures in children at Bahteramas Hospital, Southeast Sulawesi. This study is an analytical study with a case-control approach. The population of the study was mothers whose child suffering from febrile seizures in Mawar room from January to Mei 2016 as many as 105 patients, later 60 patients were enrolled in the study using an accidental sampling technique. The statistical analysis was made using an odds ratio and binary logistic regression. The results show that neonatal asphyxia (OR=4.750) and exclusive breastfeeding ( OR=4.929) are associated with the incidence of febrile seizures in children. It is suggested for mothers to prevent their toddlers from asphyxia and promoting a 6-month exclusive breastfeeding practice to naturally boost immunity from febrile seizure.
Studi Pemberian Minuman Jahe Hangat (Zingiber Iffivinale) Dalam Mengurangi Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Pertama Di Wilayah Kerja Puskesmas Kulisusu Herman Herman; Nur Fitriah Jumatrin; Mulfa Sari
Jurnal Keperawatan Vol 6 No 03 (2023): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v6i03.1013

Abstract

Abstrak: Kehamilan trimester pertama ibu hamil akan mengalami peningkatan hormon estrogen serta progesteron yang akan mengakibatkan perubahan fisik, psikis serta hormonal di tubuh ibu hamil sehingga akan menyebabkan mual muntah (morning sickness) yang biasa terjadi di awal kehamilan. Mual dan muntah yang berlebihan dapat menyebabkan beberapa dampak pada ibu hamil seperti kelahiran prematur malforasi pada bayi baru lahir dan abortus. Upaya yang dilakukan buat mengatasi mual muntah pada ibu hamil diantaranya memanfaatkan tanaman herbal seperti jahe dalam bentuk minuman jahe hangat dan aromaterapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran studi pemberian jahe hangat dalam mengurangi mual muntah pada ibu hamil trimester pertama di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu. Metode penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan pendekatan studi kasus dan jumlah sampel sebanyak 3 orang. Intervensi pemberian minuman jahe hangat dilakukan 1 kali sehari pada pagi hari selama 3 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah pemberian jahe hangat terjadi penurunan frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester pertama di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu. Penurunan freukensi mual muntah sebelum pemberian minuman jahe hanget hangat (pretest) hari pertama mual sebanyak 10-12 kali sehari dan muntah sebanyak 5-7 kali sehari. Sedangkan penurunan frekuensi mual muntah setelah pemberian jahe hangat (posttest hari ke-3) didapatkan mual sebanyak 1-4 kali sehari dan muntah sebanyak 1 kali sehari. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian minuman jahe hangat dapat menurunkan frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester pertama di wilayah kerja Puskesmas kulisusu.Diharapkan masyarakat khususnya ibu hamil dapat memanfaatkan tumbuhan herbal seperti minuman jahe hangat sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi masalah mual muntah pada ibu hamil trimester pertama. Abstrac: Pregnancy in the first trimester of pregnant women will experience an increase in the hormones estrogen and progesterone which will result in physical, psychological and hormonal changes in the body of pregnant women so that it will cause nausea, vomiting (morning sickness) which is common in early pregnancy. Excessive nausea and vomiting can cause several effects on pregnant women, such as premature birth, malforation in newborns and abortion. Efforts made to overcome nausea and vomiting in pregnant women include utilizing herbal plants such as ginger in the form of warm ginger drinks and aromatherapy. The purpose of this study was to provide an overview of the study of giving warm ginger in reducing nausea and vomiting in first trimester pregnant women in the working area of the Kulisusu Health Center. Observational descriptive research method using a case study approach and a total sample of 3 people. The intervention of giving warm ginger drink was carried out 1 time a day in the morning for 3 days. The results showed that after giving warm ginger there was a decrease in the frequency of nausea and vomiting in first trimester pregnant women in the working area of the Kulisusu Health Center. Reducing the frequency of nausea and vomiting before giving warm ginger drinks (pretest) on the first day of nausea by 10-12 times a day and vomiting 5-7 times a day. While the decrease in the frequency of nausea and vomiting after giving warm ginger (posttest day 3) was obtained nausea 1-4 times a day and vomiting 1 time a day. The conclusion of this study is that giving warm ginger drinks can reduce the frequency of nausea and vomiting in first trimester pregnant women in the working area of the Kulisusu Health Center. It is hoped that the public, especially pregnant women, can utilize herbal plants such as warm ginger drink as an alternative in overcoming the problem of nausea and vomiting in first trimester pregnant women.
Simulasi Penanganan Bencana Tsunami di Wilayah Pesisir dalam Lima Tahapan Diah Indriastuti; Tahiruddin Tahiruddin; I Wayan Romantika; Hasrima Hasrima; Herman Herman; Mien Mien; Muhammad Jasmin; Risnawati Risnawati; Siti Umrana
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 3 No 02 (2022): K2JCE: Karya Kesehatan Journal of Community Engagement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v3i02.952

Abstract

Abstrak. Indonesia merupakan negara dengan potensi kejadian bencana yang beragam karena letak geografisnya berupa kepulauan yang dilingkupi oleh laut lepas dan dilewati sabuk gubung vulkanik aktif. Bencana alam merupakan suatu kejadian di luar keinginan manusia dan tidak dapat dikendalikan kehadirannya. Namun, beratnya efek dari bencana dapat dikurangi dengan pelaksanaan contingency plan dan mitigasi bencana yang baik. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berupa simulasi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan secara berkelompok. Pelaksanaan kegiatan 1 kelompok di ruang kelas STIKes Karya Kesehatan, 4 kelompok di pantai Toronipa pada tanggal 22 Januari 2023. Kegiatan ini berjalan lancar dan cukup menarik perhatian warga masyarakat sekitar dan wisatawan yang sedang berkunjung ke pantai Toronipa. Kegiatan ini akan lebih memiliki jangkauan apabila dilaksanakan dengan bekerjasama secara multi disiplin dan multi profesi antar institusi pemerintahan. Abstract. Indonesia is a country with the potential for various disaster events because of its geographical location in the form of islands covered by the high seas and passed by an active volcanic belt. Natural disasters are events beyond human will and cannot be controlled. However, the severity of the effects of disasters can be reduced by implementing good contingency plans and disaster mitigation. Community Service activities are in the form of simulations. This service activity is carried out in groups. Implementation of 1 group activity in the STIKes Karya Kesehatan classroom, 4 groups on Toronipa beach on January 22, 2023. This activity ran smoothly and attracted enough attention from the local community and tourists who were visiting Toronipa beach. This activity will have more reach if it is carried out in multi-disciplinary and multi-professional collaboration between government institutions.
Pengaruh Terapi Bekam Basah Terhadap Skala Nyeri Dismenore Pada Wanita Usia Subur dengan Infertilitas di Kota Kendari Herman, Herman; Jumatrin, Nur Fitriah; Budianti, Anastasia; Nurita, Nurita; Awalia, Putri
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 16 No 2 (2024): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v16i2.1459

Abstract

Ringkasan: Latar belakang: Dismenore pada wanita usia subur dengan infertilitas dapat mengganggu keseimbangan hormonal dan kualitas hidup, sehingga memerlukan intervensi non-farmakologis efektif. Tujuan: Menilai pengaruh terapi bekam basah terhadap skala nyeri dismenore pada wanita usia subur dengan infertilitas di Kota Kendari. Metode: Quasi-eksperimen pre-post test nonequivalent control group pada 30 responden (15 intervensi, 15 kontrol) dengan teknik purposive sampling. Terapi bekam basah diberikan dua sesi sebulan sekali selama dua bulan. Skala nyeri diukur menggunakan Numerical Rating Scale sebelum dan sesudah intervensi. Analisis menggunakan paired t-test (?=0,05). Hasil: Kelompok intervensi mengalami penurunan skor nyeri rata-rata 1,33 (p=0,00), sedangkan kontrol 0,53 (p=0,32). Simpulan: Terapi bekam basah signifikan menurunkan intensitas nyeri dismenore. Saran: Terapkan terapi bekam basah sebagai pelengkap manajemen dismenore pada pasien infertilitas.
Using fire cupping therapy to enhance early lactation to prevent stunting in coastal regions Herman, Herman; Uksim, Muhammad; Layuk, Yobel Patrisia; Rahayu, Sri; Jumatrin, Nur Fitriah; Nurlin, Nurlin
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol. 20 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jkk.3807

Abstract

Globally, stunting continues to be a serious public health problem. Efforts to prevent stunting include exclusive breastfeeding and complementary feeding. The success of early breastfeeding after childbirth determines the success of exclusive breastfeeding, which contributes to reducing the stunting prevalence. Breast pain and insufficient milk production are causes of early breastfeeding failure. Fire cupping therapy can be an alternative to overcome these problems. Unfortunately, research on the effect of this therapy on early breastfeeding initiation is limited. This study aims to determine the effect of fire cupping therapy on early lactation in postpartum women in the coastal area of Konawe Regency. A quasi-experimental design with a pre-test and post-test nonequivalent control group was used in this study. Purposive sampling was used to select samples, and 30 respondents were obtained (divided into intervention and control groups of 15 respondents each). The intervention group received fire cupping therapy 2 times for 30 minutes. Univariate analysis using descriptive analysis and bivariate analysis using paired t-test. In the intervention group there was a significant increase in the mean LATCH score of 1.26 (p-value <0.05). In the control group, the mean LATCH score of 0.67 was not significant (p-value > 0.05). Fire cupping therapy effectively improves early lactation outcomes in postpartum mothers. Incorporating complementary therapies into maternal health care procedures may improve breastfeeding outcomes and general maternal and newborn health, especially for stunting prevention. Future studies should investigate the long-term impact of fire cupping therapy on breastfeeding outcomes and involve larger and more varied populations.