Claim Missing Document
Check
Articles

Perbedaan Pengetahuan Pre Dan Post Pendidikan Kesehatan Pada Penghuni Lapas Tentang Risiko Kejadian Viral Hepatitis Di Lapas Perempuan Kelas III Sari, Hesmina Puspita; Indriastuti, Diah; Asrul, Muhamad; Elyasari, Elyasari
Jurnal Keperawatan Vol 2 No 03 (2019): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Abstrak. Viral hepatitis di Lapas menjadi masalah bagi kesehatan narapidana. Kurangnya sanitasi dan gaya hidup narapidana terutama wanita seringkali menjadi penyebab mudahnya hepatitis menular di dalam lapas. Upaya kesehatan seperti screening hepatitis maupun pemberian penyuluhan tentang hepatitis belum pernah dilakukan di Lapas Perempuan Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan pre dan post pendidikan kesehatan pada penghuni lapas tentang risiko viral hepatitis di Lapas. Penelitian ini adalah penelitian Pre-Experimental dengan desain one group pre test-post test design. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 86 orang penghuni lapas perempuan kelas III Kendari. Teknik sampeling menggunakan teknik total sampling. Data diperoleh menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji wilcoxon sign rank test. Hasil penelitian menunjukan data sebelum pendidikan kesehatan mengenai hepatitis sebesar 52,3% pengetahuan narapidana dalam kategori tinggi dan 47,7% memiliki kategori pengetahuan rendah. Data pengetahuan setelah pendidikan kesehatan sebesar 70,9% pengetahuan tinggi dan hanya 29,1% masih memiliki pengetahuan rendah. Rata-rata skor pengetahuan sebesar 6,33 sebelum pendidikan kesehatan sebesar dan setelah pendidikan kesehatan sebesar 8,56. Hasil uji wilcoxon sign rank test diperoleh nilai p value 0,000. Simpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah ada perbedaan pengetahuan pre dan post pendidikan kesehatan pada penghuni lapas tentang risiko kejadian viral hepatitis. Saran peneliti adalah bagi pihak Lapas perempuan agar menentukan kebijakan tentang risiko kejadian viral Hepatitis dengan rutin memberikan penyuluhan tentang Hepatitis. Bagi narapidana perempuan agar mencegah penyakit Hepatitis dengan menjaga personal higiene. Bagi peneliti selanjutnya, agar menggunakan media yang berbeda dalam upaya peningkatan pengetahuan narapidana tentang viral Hepatitis. Absctract. Viral hepatitis in prisons is a problem for prisoners' health. Lack of sanitation and lifestyles of prisoners, especially women are often the cause of the ease of communicable hepatitis in prisons. Health efforts such as hepatitis screening and counseling about hepatitis have never been done in Kendari Women's Penitentiary. This study aims to determine differences in pre and post health education knowledge among prison residents about the risk of viral hepatitis in correctional institutions. This research is a Pre-Experimental study with one group pre-test-post test design. The population and sample in this study were 86 female class III prison residents in Kendari. The sampling technique uses total sampling technique. Data obtained using a questionnaire and analyzed using the Wilcoxon sign rank test. The results showed data before health education about hepatitis amounted to 52.3% knowledge of prisoners in the high category and 47.7% had a low knowledge category. Knowledge data after health education was 70.9% high knowledge and only 29.1% still had low knowledge. The average knowledge score of 6.33 before health education was equal to and after health education was 8.56. Wilcoxon sign rank test results obtained p value of 0,000. The conclusion obtained from this study is that there are differences in pre and post health education knowledge among prison residents about the risk of viral hepatitis. Researcher's suggestion is for women prison staff to determine policies about the risk of viral hepatitis by routinely providing counseling about hepatitis. For female prisoners to prevent hepatitis by maintaining personal hygiene. For further researchers, to use different media in an effort to increase prisoners' knowledge about viral hepatitis.
Aktivitas antibakteri ekstrak bawang merah mixture pasta gula pada Staphylococcuc aureus Tahiruddin Tahiruddin; Diah Indriastuti
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 7, No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.7.1.22-27

Abstract

Pendahuluan:Terdapat berbagai produk alami yang secara empiris telah digunakan sebagai obat tradisional dalam penyembuhan luka. Bawang merah (Allium cepa) dan gula merupakan bahan alami dalam penyembuhan luka. Tujuan: mengetahui daya hambat ekstrak bawang merah mix pasta gula terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Metode: menggunakan desain eksperimental dengan tiga kali pengulangan. Sampel pada penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus aureus, bawang merah, icing sugar, dan castor sugar. Hasil:zona hambat lebih besar pada konsentrasi 100% ulangan ke-1, yaitu 22,87 mm. Simpulan:Sebagai antibakteri pada penyembuhan luka, bawang merah efektif  menghambat mikroba dan gula bekerja secara osmotik, sehingga perlu dikembangkan menjadi topikal dalam penyembuhan luka.
Tomboro: Praktik mandi uap untuk ibu nifas berdasarkan budaya Suku Muna Diah Indriastuti; Tahiruddin Tahiruddin
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 7, No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.7.1.6-12

Abstract

Pendahuluan:perawatan kesehatan pada ibu nifas penting untuk dijaga dengan tujuan mencegah masalah kesehatan. Permasalahan kesehatan yang sering dialami pada ibu nifas adalah mengenai kebersihan diri dan keseimbangan cairan yang memicu kejadian infeksi saluran kencing bahkan infeksi post partum. Metode:Penelitian ini adalah penelitian kualitiatif dengan pendekatan ethnografi.Hasil:penelitian ini digambarkan dalam 2 tema yaitu perawatan dan perlengkapan. Simpulan:perawatan kesehatan ibu nifas secara budaya telah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Suku Muna yang sampai saat ini masih dilakukan. Penerapan perawatan budaya atau etnocaring pada praktik tomboro memiliki prinsip yang sama dengan Ilmu kesehatan modern dengan proses mandi uap dan aromatheraphy dari rempah daun yang digunakan
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Complementary And Alternative Medicine (CAM) pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Poasia Kota Kendari Risqi Wahyu Susanti; Diah Indriastuti
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 2 (2020): Online June 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i2.1287

Abstract

Pengetahuan masyarakat mengenai pengobatan penderita DM tak lepas dari saran penggunaan terapi komplemeter obat herbal, yang tidak jarang menjadi alternatif pemecahan masalah ketika ilmu kedokteran tak mampu memberikan solusi serta keinginan penderita maupun keluarga untuk dilibatkan secara langsung dalam proses pemilihan penyembuhan.  Tujuan: Menentukan hubungan antara penggunaan Complementary and Alternative Medicine (CAM) dengan suku, pendidikan, agama, status ekonomi, status kesehatan dan usia. Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan populasi seluruh pasien pasien diabetes melitus yang berada di wilayah kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria sebesar 40 responden. Hasil: Penelitian ini menggambarkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan CAM dan suku, pendidikan, agama, status ekonomi, status kesehatan, sedangkan terdapat adanya hubungan antara usia dengan penggunaan CAM. Simpulan: Masyarakat untuk dapat lebih aktif menemukan informasi mengenai perawatan kesehatan berdasarkan penggunaan CAM, serta peneliti dan institusi pendidikan untuk menggunakan terapi CAM sebagai bahan pembelajaran pada konsep terapi komplementer keperawatan.Kata kunci: CAM, diabetes mellitus, komplementer, tradisional
Perspektif Perilaku Sehat Lanjut Usia Dilihat dari Konteks Sosial Kontinuitas Diah Indriastuti; Indri Agustin; Kemal Idris Balaka
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 8 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.324 KB)

Abstract

Lanjut usia merupakan tahapan usia dalam hidup dengan batas usia 60 tahun keatas yang ditandai dengan berbagai penurunan (seperti kondisi fisik, psikologis, dan sosial). Perilaku hidup sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upanya kegiatan seseorang untuk menciptakan dan meningkatkan kesehatanya dengan menggambarkan pola perilaku sehari-hari yang mengarah pada upanya memelihara kondisi fisik, mental dan sosial. Perspektif menua pada teori kontinuitas menjelaskan bahwa individu yang beraktivitas sehat sepanjang usianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perspektif Perilaku Sehat Lanjut Usia Dilihat Dari Konteks Sosial Kontinuitas di Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Kendari. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan study case. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia di Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia 50 orang dan jumlah sampel sebanyak 5 orang. Pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling. Hasil penelitian ini dengan 2 tema yaitu perilaku sehat lansia dan konteks sosial kontinuitas, kegiatan yang dilakukan lansia dengan kegiatan sehari-hari, ktivitas fisik, olahraga. Simpulan penelitian ini adalah lansia dalam perilaku sehat menunjukkan bahwa lansia mampu melakukan perilaku sehat pada masa muda dan masi menerapkannya pada masa tuanya di LRSLU Kendari. Kata kunci: lansia, konteks sosial kontinuitas, perilaku sehat ABSTRACT Elderly is a stage of age in life with an age limit of 60 years and above which is marked by various declines (such as physical, psychological, and social conditions). Healthy life behavior is behavior related to one's efforts to create and improve their health by describing daily behavioral patterns that lead to their efforts to maintain physical, mental and social conditions. The aging perspective on continuity theory explains that individuals who have activities are healthy throughout their years. This study aims to determine the Perspective of Elderly Healthy Behavior Viewed From the Social Context of Continuity at the Kendari Elderly Social Rehabilitation Workshop. This research is a qualitative research with a case study approach. The population in this study were the elderly at the 50-year Elderly Social Rehabilitation Workshop and a total sample of 5 people. Sampling using a purposive sampling technique. The results of this study with 2 themes namely healthy behavior of the elderly and social context of continuity, activities carried out by the elderly with daily activities, physical activity, sports. The conclusion of this research is that the elderly in healthy behavior shows that the elderly are able to carry out healthy behavior in their youth and still apply it in their old age at the Kendari LRSLU. Keywords: elderly, healthy behavior, social context continuity
Hubungan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Karyawan PLN dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PLN Sektor Pembangkitan Kendari Unit PLTD Wua-Wua Nurhayati Nurhayati; Diah Indriastuti; Risqi Wahyu Susanti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 1 No 02 (2019): Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Pekerja pembangkit lisrik memiliki resiko yang tinggi akibat berbagai faktor seperti faktor fisika, kimia, biologi, ergonomis juga psikologis. Alat Pelindung Diri (APD) diperlukan pekerja pembangkit listrik untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit yang terjadi akibat pengaruh dari pekerjaan. Peraturan penggunaan APD telah diterapkan namun tidak dilaksanakan dengan baik, hal ini disebabkan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya perilaku para pekerja. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan perilaku pemakaian APD pada karyawan pegawai pembangkit listrik kepada kesehatan dan keselamatan pekerja, di pembangkit listrik milik negara, unit Pembangkit Listrik Tenaga diesel bagian Wua-Wua. Desain penelitian ini adalah cross sectional study dilaksanakan pada pada bulan Juni tahun 2018 di pembangkit listrik tenaga diesel bagian Wua-Wua. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja operasional mesin dengan jumlah sebesar 30. Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuisioner perilaku pemakaian APD dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 30 responden sebanyak 17 responden (56,7%) memiliki kategori baik dalam perilaku penggunaan APD. responden sebanyak 21 orang (70%) memiliki kategori keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi. Hasil Uji chi square menunjukan p value 0,015 < 0,05 yang berarti menunjukkan adanya hubungan bermakna antara perilaku karyawan pada pengunaan APD kepada Kesehatan dan Keselamatan pekerja pembangkit listrik di di pembangkit listrik tenaga diesel bagian Wua-Wua. Simpulan penelitian ini adalah didapatkan bahwa perilaku karyawan dalam menggunakan APD akan sangat mempengaruhi Kesehatan dan Keselamatan Kerja. perilaku yang baik akan menunjukkan kondisi keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi. Keywords : Karyawan PLN, Perilaku Penggunaan APD, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Absctract. Electric power plant workers have a high risk due to variousfactors such as physical, chemical, biological, ergonomic factors also psychological factors. Personal protective equipment (PPE) is needed by power plant workers to prevent work accidents or illnesses that occur due to work effects. Regulation on the use of PPE has been implemented but not implemented properly, this is due to be influenced by several things including the behavior of workers. This study aims to determine the relationship between PPE usage behavior of power plant employees and the health and safety of workers, in the state-owned power plant, the Wua-Wua diesel power plant unit. The design of this study was a cross sectional study conducted in June 2018 at the Wua-Wua diesel power plant. The population in this study were all machine operational workers with a total of 30. The sample technique used in this study was total sampling. Data obtained by using behavioral questionnaire PPE usage and Occupational Health and Safety. The statistical test used was the chi square test. The results showed that of 30 respondents as many as 17 respondents (56.7%) had a good category in the behavior of using PPE. 21 respondents (70%) had a high occupational safety and health category. Chi square test results showed p value 0.015 <0.05 which means that there is a significant relationship between employee behavior in the use of PPE to the Health and Safety of power plant workers in the Wua-Wua diesel power plant section. The conclusion of this study was found that the behavior of employees in using PPE will greatly affect Occupational Health and Safety. good behavior will indicate high occupational safety and health conditions.
SIKAP KELUARGA TENTANG PENGATURAN MAKAN LANJUT USIA DENGAN PENYAKIT RHEUMATOID ATRITIS DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE Yeti Sutisna; Diah Indriastuti; Narmi Narmi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 1 No 03 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penyakit rheumatoid atritis adalah peradangan sendi kronis yang disebabkan oleh gangguan autoimun dengan tanda inflamasi, pembekakan, dan rasa sakit pada sendi, otot, tendon ligamen, dan tulang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga dengan lansia penderita Rheumatoid artritis di Desa Sawapudo sebanyak 22 orang dan jumlah sampel sebanyak 6 orang. Pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling. Analisa yang digunakan dalma penelitian ini adalah analisa tematik. Hasil penelitian ini dideskripsikan dalam 2 tema yaitu sikap keluarga dan pemeliharaan asupan makan lansia penderita RA ; yang menunjukkan bahwa penanganan penderita Rheumatoid Atritis difokuskan dengan cara mengontrol asupan makanan yang dapat menyebabkan kekambuhan. Simpulan penelitian ini adalah sikap keluarga ketika mendapatkan keluarganya menderita penyakit rheumatoid atritis adalah mengambil tindakan dengan memeriksakan di fasilitas kesehatan, memberi obat ramuan, serta mengawasi asupan makanan yang dipantang. Saran peneliti adalah pelayanan kesehatan untuk lansia ditingkatkan sampai dengan di tingkat desa yang terintegrasi dengan Puskesmas, serta bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut mengenai kemampuan keluarga dalam menyediakan makanan bagi lansia yang menderita Rheimatoid Atritis Kata kunci : Rheumatoid Atritis, Pengetahuan Keluarga, Pola Makan Abstract Rheumatoid arthritis is a chronic inflammation of the joints caused by autoimmune disorders with signs of inflammation, inflammation, and pain in the joints, muscles, tendons, ligaments, and bones. This research is a qualitative research with a phenomenological approach. The population in this study were families with elderly patients with Rheumatoid arthritis in Sawapudo Village as many as 22 people and the number of samples as many as 6 people. Sampling using a purposive sampling technique. The analysis used in this study is thematic analysis. The results of this study are described in 2 themes namely family attitudes and maintenance of the intake of elderly eating RA patients; which shows that the treatment of Rheumatoid Athritis sufferers is focused by controlling food intake which can cause recurrence. The conclusion of this research is the attitude of the family when getting his family suffer from rheumatoid arthritis is to take action by checking in health facilities, giving herbs, and overseeing the intake of food that is challenged.. The researcher's suggestion is that health services for the elderly be improved up to at the village level integrated with the Puskesmas, and for further researchers to further research on the ability of families to provide food for the elderly suffering from Rheimatoid Atritis Keywords: Rheumatoid Athritis, Family Knowledge, Diet
Faktor Risiko Kejadian Hipertensi pada Lansia Di Wilayah Pesisir Puskesmas Abeli Kota Kendari Sri Marsita; Narmawan; Diah Indriastuti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 2 No 01 (2020): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT CELEBES VOLUME 02 NO 01
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung dan memompa keseluruh jaringan dan organ–organ tubuh secara terus–menerus lebih dari suatu periode.hipertensi disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya stres, konsumsi natrium/garam yang berlebihan dan pengaruh alkohol.Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko kejadian Hipertensi kejadian hipertensi pada lansia pada masyarakat pesisir di Puskesmas Abeli Kota Kendari.Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan rancangan cross sectional study.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 21-31 Agustus 2019. Populasi pada penelitian adalah semua penderita hipertensi usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun yang tinggal di daerah pesisir Abeli yaitu Kelurahan Puday, Kelurahan Lapulu, Kelurahan Talia yang datang berobat ke dan jumlah sampel sebanyak 118 orang (kasus 59 orang dan kontrol 59 orang) diambil dengan cara total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan konsumsi garam berlebih merupakan faktor resiko hipertensi di Puskesmas dengan p value = 0.014 < dari nilai α = 0.05 dan nilai OR = 2.649. Stres merupakan faktor resiko hipertensi p value = 0.005 < dari nilai α = 0.05 dan nilai OR = 4.336. Kebiasaan konsumsi alkohol merupakan faktor resiko hipertensi dengan p value = 0.000 < dari nilai α = 0.05 dan nilai OR = 5.327. Saran kepada pihak Puskesmas Abeli Kota Kendari agar meningkatkan pelayanan posbindu dan promosi kesehatan kepada masyarakat pesisir tentang faktor resiko hipertensi untuk menurunkan angka kejadian hipertensi pada masyarakat termasuk lansia.
Hubungan Dukungan Emosional Keluarga dan Kebutuhan Spiritual dengan Tingkat Stres Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Kendari Elpinar Elpinar; Diah Indriastuti; Risqi Wahyu Susanti
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 02 (2019): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.128 KB) | DOI: 10.46233/jk.v3i02.17

Abstract

Narapidana telah mengalami kehilangan kebebasan fisik, terpisah dari keluarga, tidak terpenuhinya hubungan heteroseksual dan gangguan psikologis Kehidupan narapidana penuh dengan tekanan psikologis, terutama pada narapidana perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan emosional keluarga dan kebutuhan spiritual dengan tingkat stres narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Kendari. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study, dilaksanakan tanggal 17 Juli-20 Juli 2018. Populasi adalah semua penghuni Lapas perempuan berjumlah 86 orang dan sampel 86 orang yang diperoleh dengan total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji sperman rho. Hasil uji sperman rho diperoleh nilai p value (0,001) dan r (0,70)yaitu ada hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan tingkat stres narapidana, kemudian p value (0,023) dan r (0,471) untuk kebutuhan spiritual sehingga ada hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan stres narapidana. Simpulan penelitian ini adalah hubungan dukungan emosional keluarga dan kebutuhan spiritual dengan tingkat stres narapidana. Saran bagi pihak Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Kendari agar dapat menetapkan kebijakan terkait upaya pemberian dukungan emosional dan pemenuhan kebutuhan spiritual pada narapidana. Bagi narapidana perempuan agar berusaha mengendalikan diri dan berusaha menerima kondisi yang sedang dijalani dengan penuh kesabaran. Absctract Prisoners have experienced a loss of physical freedom, separated from the family, non-fulfillment of heterosexual relations and psychological disorders. The life of prisoners is full ofpsychological distress, especially for female prisoners. This study aims to determine therelationship of family emotional support and spiritual needs with prisoner stress levels at KendariClass III Women&#39;s Penitentiary. This research is a quantitative study with a cross sectional studydesign, carried out on July 17 to July 20 2018. The population is all residents of the Women&#39;sPrison totaling 86 people and a sample of 86 people obtained by Total Sampling. Data collectionusing questionnaires distributed to inmates with the help of Class III female prison officers inKendari City
Kadar Kolesterol Total Pada Penderita Hipertensi Usia Pra Lansia Di Puskesmas Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur Rina Puspita Purnamasari; Tahiruddin tahiruddin; Diah Indriastuti
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 03 (2020): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v3i03.232

Abstract

Abstrak. Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal. Kadar kolesterol yang tinggi atau hiperkolesterolemia di dalam darah menjadi pemicu penyakit hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kolesterol total pada penderita hipertensi usia pra lansia di Puskesmas Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 dengan populasi 60 orang penderita hipertensi dan besar sampel yang digunakan adalah 38 orang yang diambil secara accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tekanan darah responden dengan kategori stage II, yaitu sebanyak 35 orang (92,1%) dan sebagian besar responden memiliki kadar kolesterol total tinggi, yaitu 37 orang (97,4%). Penderita hipertensi pra lansia disarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan mengontrol nafsu makan dan mengurangi asupan garam yang berlebihan. Absctract. Hypertension is a condition where a person experiences an increase in blood pressure above normal. High cholesterol levels or hypercholesterolemia in the blood to trigger hypertension. This study aims to determine the picture of total cholesterol in patients with hypertension in the elderly at the Poli-Polia Health Center in East Kolaka Regency. This study used a descriptive design. This study was conducted in August 2019 with a population of 60 people with hypertension and the large sample used was 38 people taken by accidental sampling. The results showed that the majority of respondents to the category of blood pressure stage II, as many as 35 people (92.1%) and the majority of respondents had a high total cholesterol level, namely 37 (97.4%). Patients with hypertension in the elderly suggest that it increases physical activity and controls appetite and reduces excessive salt intake.
Co-Authors Abdul Azis Harun Adius Kusnan Ajurid, Akbar Fala Iqra Ajurid, Muhammad Akbar Fala Iqra Alvionita, Dewinta Nur Ambo Sakka Ananda, Siti Hadrayanti Anggi Nurza’da Pebrianti M Ani Margawati Asmaningdiah, Mariana Asrul, Muhamad Bariq Kinayoh, Nuraniar Chaidirman Chaidirman Devi Savitri Effendy Dhesa, Desiderius Bella Edy Husnul Mujahid Ellyani Abadi Elpinar Elpinar Elyasari Elyasari Elyasari, Elyasari Ema Nengsyi EMIRIA AHMAD PINTO Febriana Muchtar Fikki Prasetya Habib Ihsan Mowwuta Hadzal, Muh. Ghozi Hasrima, Hasrima Herman Herman Herman Herman Hesmina Puspita Sari I Putu Sudayasa, I Putu Indri Agustin Irwan, Andi Masyitha IRWANTO Irwanto Irwanto Ismawati Ismawati Jeyma Ordonez Sahalul Jeyma Sahalul Ordonez Joko Gunawan Kemal Idris Balaka kusnan, adius La Ode Rahmat cahyadi Lizanti Rizal Mariana Mariana Mariana Mariana Marwana, Marwana Mayangsari, Riska Mien Mien Mien Mien Mien Mien Mien, Mien Misrawati T Badudin Misrawati T. Badudin Muh. Syawal Muhamad Asrul Muhammad Jasmin Muhammad Rustam HN Muhammad syahwal Mujahid, Edy Husnul Mulyawati, Sufiah Asri Musdalifah Musdalifah Narmawan Narmawan Narmawan Narmawan, Narmawan Narmi Narmi Narmi Narmi Nina Nurnaningsih Nur Fitriah Jumatrin Nurhayati Nurhayati Nurullya Rachma Prasetya, Fikki Purnamasari, Nur Indah Purnamasari, Yenti Rahmawati Rahmawati, Rahmawati Ramadhan Tosepu rangki, la Rina Puspita Purnamasari Riska Mayangsari Riska Mayangsari Risnawati Risnawati Romantika, I Wayan Rosjidi, Cholik Harun Saida Saida, Saida Sari, Hesmina Puspita Satriya Pranata Siti Umrana Sri Marsita Sukurni Sukurni, Sukurni Supryatno, Adi Susanti, Risqi Wahyu Syahrul Syahrul Tahiruddin Trinala Mis Astuti Tuti Dharmawati Yeti Sutisna