Nurul Jannatul Wahidah
Universitas Sebelas Maret

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Impact of Murotal Al-Qur’an on Decreasing Labor Pain In Maternity Mother First Phase Niken Bayu Argaheni; Ika Sumiyarsi Sukamto; Angesti Nugraheni; Revi Gama Hatta Novika; Siti Nurhidayati; Atriany Nilam Sari; Iffah Indri Kusmawati; Luluk Fajria Maulida; Nurul Jannatul Wahidah; Rufidah Maulina; Noviyati Rahardjo Putri
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya Vol 9, No 3 (2021): Special Issue
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/placentum.v9i3.55221

Abstract

Background: Murottal Al-Qur'an therapy is a therapy for reading Al-Qur'an which is a religious therapy in which a person is recited verses from the Qur'an for a few minutes or hours so that it has a positive impact on one's body. Murottal Al-Qur'an recitation as a remedy for physical ailments. The aim of the study: To see the effect of murottal Al-Qur'an therapy on reducing the intensity of pain during labor. Method: Systematic review using the database: Google Scholar. The search results that meet the criteria are then analyzed the articles. Results: Pain in labor from many factors: 1) Anxiety and Stress, 2) Supporting Environment and Individuals, 3). Number of Deliveries and 4) Subjective Experience. Conclusion: There is an effect of offering murottal Al-Qur'an therapy on reducing pain intensity, where mothers who give birth after receiving Murottal Al-Qur'an therapy have a lower pain scale than mothers who give birth before getting Murottal Al-Qur'an therapy. 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 12-59 BULAN Ruth Dearani Sinaga; Ika Sumiyarsi Sukamto; Budiyanti Wiboworini; Nurul Jannatul Wahidah; Atriany Nilam Sari
Jurnal LINK Vol 18, No 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.116 KB) | DOI: 10.31983/link.v18i2.8931

Abstract

Stunting menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Kejadian stunting terbesar di Kota Surakarta terdapat di wilayah Puskesmas Sangkrah yaitu 17,4% dan jumlah anak dengan stunting terbanyak terdapat di Kelurahan Semanggi yaitu 39,1%. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-fakor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan di Kelurahan Semanggi Kota Surakarta. Jenis penelitian ini analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Didapatkan sebanyak 82 ibu yang mempunyai anak usia 12-59 bulan dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan memakai lembar kuesioner, kemudian dianalisis dengan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi stunting sebesar 26,8% dan tidak stunting sebesar 73,2%. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah berat badan lahir dan riwayat ASI eksklusif (p0,05). Faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian stunting adalah tinggi badan ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, riwayat imunisasi, dan riwayat infeksi (p0,05). Simpulan penelitian ini faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu berat badan lahir dan riwayat ASI eksklusif.
Pengaruh Pendampingan melalui Kit Sensory Play terhadap Pengetahuan Ibu dari Anak Stunting tentang Stimulasi Perkembangan Anak Luluk Fajria Maulida; Revi Gama Hatta Novika; Atriany Nilam Sari; Nurul Jannatul Wahidah; Siti Nurhidayati; Rufidah Maulina
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i2.8215

Abstract

ABSTRAK Tumbuh kembang menjadi salah satu indikator kesejahteraan fisik anak. Meskipun setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, namun pemberian stimulasi dapat mengoptimalkan prosesnya. Stimulasi dapat dilakukan oleh setiap orang tua dengan menggunakan kit sensory play atau mainan sensory yang memanfaatkan secara maksimal kelima indera secara simultan.Untuk meningkatkan pengetahuan orangtua mengenai sensory play, dibutuhkan edukasi kesehatan khusus agar orangtua semakin sadar dalam stimulasi tumbuh kembang balita. Untuk mengetahui pengaruh edukasi stimulus sensory play dan tumbuh kembang anak terhadap tingkat pengetahuan ibu di Surakarta. Menggunakan quasi eksperimen, one group pre-post test design dengan teknik total sampling. Sasaran sebanyak 30 orang ibu yang memiliki anak stunting. Pengabdian ini dilaksanakan di kelurahan Pasar Kliwon, Surakarta, pada bulan Mei-Juni 2022. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan di analisis dengan uji wilcoxon. Terdapat balita dengan perkembangan yang menyimpang sebesar 26,7% serta meragukan 20%. Hasil analisis uji Wilcoxon dengan nilai signifikan 0,018. Pendampingan melalui Kit Sensory Play Terhadap Pengetahuan Ibu Dari Anak Stunting Tentang Stimulasi Perkembangan Anak berjalan lancar. Diperlukan adanya penyebaran informasi pada kelompok orangtua agar tumbuh kembang balita dapat maksimal melalui stimulasi yang diberikan. Kata Kunci:  Sensory Play, Tumbuh Kembang, Pengetahuan, Stimulus  ABSTRACT Growth and development is an indicator of a child's physical well-being. Although each child has a different developmental speed, stimulation can optimize the process. Stimulation can be done by each parent by using sensory play or sensory toys that make maximum use of the five senses simultaneously. To increase parents' knowledge about sensory play, special health education is needed so that parents are more aware of stimulating the growth and development of toddlers. To determine the effect of sensory play stimulus education and child development on the level of knowledge of mothers in Surakarta. The research method uses a quasi-experimental, one group pre-post test design with a total sampling technique. The study was conducted on 30 mothers who had children who met the inclusion exclusion criteria. This research was conducted in Pasar Kliwon sub-district, Surakarta, in May-June 2022. The data was collected using a questionnaire and analyzed using the Wilcoxon test. Assistance through the Sensory Play Kit on Mother's Knowledge of Stunting Children about Child Development Stimulation runs smoothly. It is necessary to disseminate information to the parent group so that the growth and development of toddlers can be maximized through the stimulation provided. Keywords:  Sensory Play, Growth, and Development, Knowledge
Faktor genetik dan kebiasaan merokok terhadap kejadian hipertensi Sumarni Sumarni; Lisa Mustika Sari; Haidir Syafrullah; Nurul Jannatul Wahidah; Antonius Rino Vanchapo
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 3 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i3.10246

Abstract

Background: Hypertension is still a health problem in Indonesia, especially in Bandung. The increase in hypertension cases can be caused by unhealthy lifestyles.Purpose: To determine the genetic factors and smoking habits on the incidence of hypertension.Method: This study used a cross-sectional design. The population of this study is a productive age community, which is between 15-60 years. The sample technique in this study used accidental sampling techniques and obtained samples of 67 people. The instrument used is a questionnaire. Data analysis using chi-square test.Results: More than half of respondents smoke (53.7 percent), most respondents have no family history of hypertension (55.2 percent), and more than half of respondents suffer from hypertension (52.2 percent). The variables that affect the incidence of hypertension are smoking (p = 0.005 and OR = 4.773 (1.696-13.427) and history of hypertension (p = 0.033 and OR = 2.933 (1.075-8.001).Conclusion: Smoking habits are at risk of suffering from hypertension by 4.7 times greater than people who do not smoke and people who have a genetic  of hypertension are at risk of suffering from hypertension by 2.9 times greater than people who have no family history of hypertension.Suggestion: It is recommended to people who smoke in order to stop smoking. Mainly are those who have a family history of hypertension.Keywords: Hypertension; Smoking; History of Hypertension.Pendahuluan: Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, khususnya di Kota Bandung. Peningkatan kasus hipertensi dapat disebabkan oleh gaya hidup masyarakat yang tidak sehat.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh faktor genetik dan kebiasaan merokok terhadap kejadian hipertensiMetode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan populasinya adalah masyarakat usia produktif yaitu antara 15-60 tahun. Teknik sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik accidental sampling dan didapatkan sampel sebanyak 67 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square.Hasil: Lebih dari setengah responden merokok (53,7 persen), sebagian besar responden tidak memiliki faktor genetik  hipertensi dalam keluarga (55,2 persen), dan lebih dari setengah responden menderita hipertensi (52,2 persen). Variabel yang berpengaruh terhadap kejadian hipertensi adalah merokok (p=0,005 dan OR=4,773 (1,696-13,427) dan faktor genetik  hipertensi (p=0,033 dan OR=2,933 (1,075-8,001).Simpulan: Orang merokok berisiko menderita hipertensi sebesar 4,7 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak merokok dan orang yang ada faktor genetik  berisiko menderita hipertensi sebesar 2,9 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak ada faktor genetik  hipertensi pada keluarga.Saran: Disarankan kepada masyarakat yang merokok agar dapat berhenti merokok. Utamanya adalah mereka yang memiliki faktor genetik  hipertensi pada keluarga.
Aksi Cegah Stunting: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Edukasi 1000 HPK Nurul Jannatul Wahidah; Riswi Alinda Fatmawati; Tsabita Hanan Mufidah; Anjani Nur Azizah; Arina Dinal Haque; Nurul Ismatun Khasanah; Sari Oktantri Setiani; Zahra Azizah Amalia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12806

Abstract

ABSTRAK Kondisi gagal tumbuh selama masa golden period akibat kekurangan gizi kronis yang dialami anak usia di bawah lima tahun disebut dengan stunting. Permasalahan ini akan sulit diperbaiki dan dapat berlanjut hingga anak dewasa apabila tidak segera dicegah sebelum anak menginjak usia 5 tahun. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia subur mengenai 1000 HPK. Metode pengabdian yang digunakan adalah pendekatan Service Learning (SL). Instrumen yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini yaitu booklet “Buku Saku Cegah Stunting, Generasi Bangsa Hebat dengan Optimalisasi Golden Period Sehat” dan media PowerPoint Presentation. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa intervensi pendidikan kesehatan mengenai 1000 HPK melalui sosialisasi dan pemberian media booklet secara langsung memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil pengetahuan wanita usia subur. Booklet 1000 HPK penting untuk diberikan dalam upaya penignkatan pengetahuan Wanita usia Subur sebagi aksi nyata cegah stunting. dengan Kata Kunci: Stunting, Wanita Usia Subur, 1000 HPK Buku Saku  ABSTRACT The condition of failure to grow during the golden period due to chronic malnutrition experienced by children under five years of age is called stunting. This problem will be difficult to fix and can continue into adulthood if it is not prevented before the child turns 5 years old. This community service aims to increase knowledge of women of childbearing age regarding 1000 HPK. The service method used is the Service Learning (SL) approach. The instruments used in this community service are the booklet " Buku Saku Cegah Stunting, Generasi Bangsa Hebat dengan Optimalisasi Golden Period Sehat " and PowerPoint Presentation media. The results of this service show that health education interventions regarding 1000 HPK through socialization and provision of media booklets directly influence the increase in knowledge outcomes of women of childbearing age. 1000 HPK Booklet can be used as media to Woman in childbearing Age to increase their knowledge as a real action to decrease stunting. Keywords: Stunting, Woman in Childbearing Age, 1000 HPK, Booklet
Optimalisasi Peran Kader Kesehatan dalam Edukasi Keluarga Berencana Pasca Persalinan Nurul Jannatul Wahidah; Revi Gama Hatta Novika; Atriany Nilam Sari; Rufidah Maulina; Luluk Fajria Maulida; Siti Nurhidayati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12985

Abstract

ABSTRAK Edukasi Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP) yang diberikan kepada kader kesehatan telah menjadi salah satu pendekeatan yang penting dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kader merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan program KBPP karena pemahaman kader tentang konsep KBPP dapat membantu msyarakat merencanakan dan merawat kehidupan keluarga yang sehat. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengkaji dampak edukasi KBPP bagi kader dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan mereka dalam memberikan layanan KBPP yang berkualitas. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah Optimalisasi Peran kader meliputi kegiatan Assesment yakni analisis kebutuhan sasaran; Planning and Development yakni menentukan tujuan, strategi, dan sumber daya; Implementation yakni melaksanakan rencana yang telah disusun, dan Evaluation yakni mengevaluasi ketercapaian kegiatan. Kegiatan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Joyosuran Surakarta, pada bulan Juni 2023 dengan sasaran 29 kader kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa edukasi KBPP telah memberikan manfaat yang signifikan bagi kader, meningkatkan pengetahuan mereka tentang berbagai metode KBPP, dan meningkatkan keterampilan kader dalam memberikan edukasi tentang KBPP pada masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menegaskan pentingnya eduiasi KBB bagi kader sebagai strategi untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan KBPP di masyarakat.  Kata Kunci: Edukasi, Keluarga Berencana Pasca Persalinan, Kader, Pengetahuan  ABSTRACT Postpartum Family Planning (KBPP) provided to health cadres has become an important approach in efforts to improve the qulity of life in the community. Cadres are at the forefront of implementing the KBPP program because their understanding of the KBPP concept can help te community plan and care for healty family lives. This community sevice aims to assess the impact of KBPP education on cadres in enhancing their knowledge, skills, and abilities to provide good quality in KBPP services. The method used in this community service was Cadre Role optimizing, including Assessments, that’s analysing the target’s need; Planning and Development, that’s determining objectives, strategies, and resources; Implementation, thatas implementing the prepared plan; and Evaluation, that’s evaluating the achievement of the implementation. This activity was conducted in the Joyosuran Healt’s Centres, Surakarta in June 2023, targeting 29 health cadres. This community service activity has shown that KBPP education has provided significant benefits to the cadres, increasing their knowledge of various KBPP methods and enhancing their skills in providing KBPP education to the community. This community services activity empasize the importance of KBPP education for cadres as a strategy to improve access and quality of KBPP services in the community. Keywords: Education, Postpartum Family Planning, Cadre, Knowledge
Literatur Review : Terapi Non-Farmakologis dalam Upaya Pencegahan Depresi Postpartum Nurul Jannatul Wahidah; Elsa Rahmawati; Fadhila Tsania Richa; Riswi Alinda Fatmawati; Siti Nurhidayati
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 8 (2024): Volume 6 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i8.13194

Abstract

ABSTRACT The postpartum period, or the puerperium, is the time for mothers after childbirth until the reproductive organs return to their normal state, similar to pre-pregnancy conditions, lasting for 40 days or 6 weeks. This marks a new phase in the lives of many mothers, making them susceptible to postpartum depression. The incidence of postpartum depression in mothers is around 13-40%. To analyze non-pharmacological therapies in preventing postpartum depression. Literature search was conducted through Sciencedirect, resulting in 6,171 articles, Pubmed with 242 articles, and Google Scholar with 17,500 articles. Subsequently, screening was performed, yielding 12 qualifying articles. From the search results, five non-pharmacological therapies were identified: music therapy, color therapy, aromatherapy, hypnosis or thought-stopping therapy, spiritual therapy, and cognitive habit therapy. Based on the reviewed research articles, music therapy, color therapy, aromatherapy, hypnosis or thought-stopping therapy, spiritual therapy, and cognitive habit therapy have a significant impact on reducing postpartum depression. Keywords: Therapy, Non-Pharmacological, Depression, Postpartum, Puerperium ABSTRAK Periode post partum atau masa nifas merupakan masa ibu setelah melahirkan hingga kembalinya organ-organ reproduksi dalam keadaan normal seperti saat sebelum hamil dan berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu. Hal ini merupakan kondisi baru dalam fase kehidupan beberapa ibu, sehingga ibu berisiko mengalami depresi postpartum. Angka kejadian depresi postpartum pada ibu sekitar 13-40%. Menganalisis terapi non-farmakologis dalam upaya pencegahan depresi postpartum. Pencarian literature dilakukan melalui database Sciencedirect ditemukan 6.171 artikel, Pubmed 242 artikel, dan Google Scholar sebanyak 17.500 artikel. Kemudian dilakukan penyaringan, dan diperoleh 12 artikel yang memenuhi syarat. Dari hasil pencarian, didapatkan lima terapi non-farmakologi, yakni terapi musik, terapi warna, aromaterapi, hipnosis atau terapi thought stopping, terapi spiritual, dan terapi kebiasaan kognitif. Berdasarkan review artikel penelitian yang didapatkan, terapi musik, terapi warna, aromaterapi, hipnosis atau terapi thought stopping, terapi spiritual, dan terapi kebiasaan kognitif memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan depresi postpartum. Kata Kunci: Terapi, Non-Farmakologis, Depresi, Postpartum, Nifas