Rusli Anwar
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Evaluasi Pengetahuan dan Penerapan Alat Pelindung Diri pada Tenaga Kerja Pemupukan Kelapa Sawit di PT. Hutan Hijau Mas Satriani Binti Jalil; Sri Ngapiyatun; Roby; Rusli Anwar; Budi Winarni
Buletin Loupe Vol 18 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.761 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i01.1085

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum maksimalnya penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri di perusahaan kelapa sawit khususnya bagi karyawan pemupukan. Dari proses kegiatan pemupukan tersebut, terdapat potensi bahaya yang dapat terjadi pada karyawan pemupukan pada saat bekerja dengan tingkat pengetahuan karyawan pemupukan terhadap APD akan sangat berpengaruh dalam penerapan penggunaan APD pada saat bekerja dan perlu adanya pengendalian memberikan kesadaran dan juga pelatihan K3 bagi pekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi dan mendeskripsikan karakteristik karyawan seperti usia, pendidikan, jenis kelamin dan pengalaman bekerja. Kemudian mengetahui tingkat kategori pengetahuan karyawan pupuk dalam penerapan APD dan mengetahui tingkat penerapan APD karyawan dalam bekerja. Pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, wawancara, kuesioner, dokumen perusahaan dan berupa jurnal terkait penelitian. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian tentang karakteristik yaitu karakteristik responden usia pekerja yang terbanyak pada usia 32-<46 tahun. Karakteristik tingkat pendidikan dengan persentase tertinggi sebesar 57% pada tingkat SD, dan karakteristik jenis kelamin karyawan pemupukan 100% perempuan dan karakteristik lama bekerja dengan persentase tertinggi sebesar 79% berkisar antara 10-<14 tahun. Hasil tabulasi pengetahuan APD tenaga kerja pemupukan termasuk dalam kategori cukup tahu dengan skor 537, jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tenaga kerja pemupukan termasuk dalam pengetahuan cukup tahu atau cukup baik. Dan hasil tingkat penerapan penggunaan APD yang tertinggi yaitu sepatu boot 100%, celemek/apron 100%, sarung tangan karet 86%, sarung tangan kain 71%, masker 64% untuk kacamata dengan persentase 0%. Kasus kecelakaan kerja terjadi pada bulan September sampai dengan bulan November pada tahun 2021 sejumlah 10 kali kejadian. Pemenuhan APD dengan kebutuhan 14 tersedia 26 dan lebih 12.
Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Menjadi Pupuk Organik Padat Menggunakan Bioaktivator Mikroorganisme Lokal Nasi Basi Daryono Daryono; Rusmini; Nur Hidayat; Yuanita; Riama Rita Manullang; Zainal Abidin; Rusli Anwar; Silvi Dwi Mentari; Roby; La Mudi; Faradilla; Anis Syauqi
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2440

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi banyaknya limbah ampas tahu yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat hannya sebagai limbah yang terbuang, dengan adanya penelitian ini mencoba menggunakan bioaktivator mikroorganisme nasi basi sebagai bahan fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah: 1).Mengamati sifat fisik pembuatan pupuk organik padat (Kompos). 2).Menganalisa kandungan unsur hara pupuk organik padat N, P, K, C-organik, C/N Rasio dan pH. 3).Membandingkan hasil unsur hara Standar Mutu Pupuk Organik padat Peraturan Menteri Pertanian syarat kompos nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019SNI 2019. 4).Penghitungan lama waktu jadinya pupuk organik padat dari limbah ampas tahu. Dari hasil penelitian ini Sifat fisik pupuk organik padat setelah matang adalah: suhu mencapai 26◦C, terjadi perubahan warna yang awalnya putih berubah menjadi coklat tua serta tidak beraroma menyerupai warna tanah. Hasil analisis kandungan unsur hara makro untuk perlakuan T1 adalah sebesar N 2.123 %, C-Organik 41.768, C/N rasio 19.675 % pH.5.69 dan Unsur hara perlakuan T2 yaitu C-Organik 44.304, C/N rasio 23.344% dan pH.5.78, sudah memenuhi Standar Mutu Pupuk Organik padat Peraturan Menteri Pertanian syarat kompos nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019, sedangkan unsur hara perlakuan T1 yaitu P 0.034 %, K 0.033 %, dan unsur hara perlakuan T2 yaitu N 1.898 %, P 0.029 %, K 0.019 % belum memenuhi standar Permentan pupuk kompos padat nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019. Lama waktu proses pembuatan pupuk organik padat limbah ampas tahu T2 matang di hari ke-15 lebih cepat dari T1 yang matang di hari ke-18.
Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Menjadi Pupuk Organik Padat Menggunakan Bioaktivator Mikroorganisme Lokal Nasi Basi: Utilization of Tofu Dregs Waste to Become Solid Organic Fertilizer Using Local Microorganism Bioactivator Stale Rice Daryono, Daryono; Rusmini; Nur Hidayat; Yuanita; Riama Rita Manullang; Zainal Abidin; Rusli Anwar; Silvi Dwi Mentari; Roby; La Mudi; Faradilla; Anis Syauqi
Jurnal Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2440

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi banyaknya limbah ampas tahu yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat hannya sebagai limbah yang terbuang, dengan adanya penelitian ini mencoba menggunakan bioaktivator mikroorganisme nasi basi sebagai bahan fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah: 1).Mengamati sifat fisik pembuatan pupuk organik padat (Kompos). 2).Menganalisa kandungan unsur hara pupuk organik padat N, P, K, C-organik, C/N Rasio dan pH. 3).Membandingkan hasil unsur hara Standar Mutu Pupuk Organik padat Peraturan Menteri Pertanian syarat kompos nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019SNI 2019. 4).Penghitungan lama waktu jadinya pupuk organik padat dari limbah ampas tahu. Dari hasil penelitian ini Sifat fisik pupuk organik padat setelah matang adalah: suhu mencapai 26◦C, terjadi perubahan warna yang awalnya putih berubah menjadi coklat tua serta tidak beraroma menyerupai warna tanah. Hasil analisis kandungan unsur hara makro untuk perlakuan T1 adalah sebesar N 2.123 %, C-Organik 41.768, C/N rasio 19.675 % pH.5.69 dan Unsur hara perlakuan T2 yaitu C-Organik 44.304, C/N rasio 23.344% dan pH.5.78, sudah memenuhi Standar Mutu Pupuk Organik padat Peraturan Menteri Pertanian syarat kompos nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019, sedangkan unsur hara perlakuan T1 yaitu P 0.034 %, K 0.033 %, dan unsur hara perlakuan T2 yaitu N 1.898 %, P 0.029 %, K 0.019 % belum memenuhi standar Permentan pupuk kompos padat nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019. Lama waktu proses pembuatan pupuk organik padat limbah ampas tahu T2 matang di hari ke-15 lebih cepat dari T1 yang matang di hari ke-18.
Karakteristik Kimia dan Fisika Biji Kakao (Theobroma cacao l.) Hasil Fermentasi Wadah Kotak Kayu dan Wadah Plastik: Chemical and Physical Characteristics of Fermented Cocoa Beans (Theobroma cacao l.) Wooden Boxes and Plastic Containers Syauqi, Anis; Harminto Lahamuddin; Rudi Djatmiko; Zamroni, Ahmad; Rusli Anwar; Syafi'i
Jurnal Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2449

Abstract

Kakao merupakan salah satu komoditas yang memegang peranan cukup penting di Indonesia saat ini, salah satunya sebagai sumber devisa Negara. Salah satu proses yang sangat berperan penting pada kualitas biji kakao yang dihasilkan adalah proses fermentasi dan proses pengeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik kimia dan fisik biji kakao (Theobroma cacao L.) hasil fermentasi wadah kotak kayu dan wadah plastik. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu perhitungan rata-rata, yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan 1 menggunakan kotak kayu pengadukan 24 jam, perlakuan 2 kotak kayu pengadukan 48 jam, perlakuan 3 wadah plastik pengadukan 24 jam, perlakuan 4 wadah plastik pengadukan 48 jam. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah uji kadar air, kadar lemak, asam lemak bebas, dan kadar kulit biji. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan kandungan kadar air dengan wadah kotak kayu pengadukan 24 jam sebesar 5,26%, wadah kotak kayu pengadukan 48 jam sebesar 5,53%, wadah plastik pengadukan 24 jam sebesar 5,22% dan wadah plastik pengadukan 48 jam sebesar 5,42%. Kandungan kadar lemak dengan wadah kotak kayu pengadukan 24 jam sebesar 26,87%, wadah kotak kayu pengadukan 48 jam sebesar 28,31%, wadah plastik pengadukan 24 jam sebesar 23,52% dan wadah plastik pengadukan 48 jam sebesar 28,01%. Kandungan asam lemak bebas yaitu wadah kotak kayu pengadukan 24 jam sebesar 0,39%, wadah kotak kayu pengadukan 48 jam sebesar 0,40%, wadah plastik pengadukan 24 jam sebesar 0,38% dan wadah plastik pengadukan 48 jam sebesar 0,40%. Kandungan kadar kulit biji yaitu wadah kotak kayu pengadukan 24 jam sebesar 11,18%, wadah kotak kayu pengadukan 48 jam sebesar 11,35%, wadah plastik pengadukan 24 jam sebesar 11,05% dan wadah plastik pengadukan 48 jam sebesar 11,22%.
Tingkat Pengetahuan Karyawan Pemupukan Kelapa Sawit Terhadap Prinsip 4T di PT. REA Kaltim Plantations: Level of Knowledge of Palm Oil Fertilizer Employees Regarding the 4R Principles at PT. REA Kaltim Plantations Jamaluddin; Taman Alex; Rusli Anwar; Pangaribuan, Frendi; Rahman, Mujibu
Jurnal Loupe Vol 19 No 02 (2023): Edisi Desember 2023
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i02.2925

Abstract

Perkembangan dan produksi kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh penggunaan pupuk dan ketersediaan nutrisi tanaman di tanah. Perawatan selanjutnya harus dilakukan untuk membangun pengembangan tanaman kelapa sawit, sehingga persiapan kelapa sawit yang baik harus mengacu pada penggunaan perawatan pemupukan dengan 4T (Tepat Jenis, Tepat Dosis, Tepat Cara dan Tepat Waktu). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan karyawan terhadap pemupukan kelapa sawit dengan aturan 4T. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah persepsi, dokumentasi dan selanjutnya dibedah menggunakan teknik grafis subyektif untuk menentukan tepat jenis, dosis yang tepat, cara yang tepat dan waktu yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tingkat pengetahuan kegiatan pemupukan kelapa sawit yang dilaksanakan di PT. Rea Kaltim Plantations telah cukup memenuhi standar 4T dari SOP perusahaan. Karyawan pemupukan cukup tahu tentang tepat cara pemupukan dengan persentase rata-rata 65,3%, tepat dosis dengan persentase rata-rata 64,2%, tepat jenis dengan persentase rata-rata 58,7%, dan tepat waktu dengan persentase rata-rata 47,4%.
Analysis of Productivity and Labor Requirements of Palm Oil (Elaeis guineensis Jacq.) Harvesting at Afdeling 4 in PT. Alam Jaya Persada Wartomo; Indah Lestari, Novi; Ngapiyatun, Sri; Aziza, Humairo; Rusli Anwar; Puspita
Jurnal Loupe Vol 20 No 01 (2024): June 2024
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v20i01.3005

Abstract

In facing increasingly competitive competition, every company needs quality human resources (HR) who have high competence. The challenges that are often faced by every company are the demand for production, which is quite high, and the quality of the products produced. Based on this, human resource management is needed according to the needs of the company. This study aims to determine the characteristics of harvesting employees, the productivity of harvesting employees, and the number of effective oil palm harvesting labor requirements in Afdeling 4 at PT. Alam Jaya Persada.  This study uses two data sources, namely primary data consisting of interviews, direct observation, and documentation, as well as secondary data consisting of company documents and literature related to research activities. Respondents in this study amounted to 22 harvest employees who were determined using saturated sampling techniques. Research data collection was carried out through direct observation, interviews, and collecting all documents related to research. Data analysis used in managing research data is descriptive analysis. Based on the characteristics of harvest employees, 22 people are all male with a percentage of 100%; the average education of employees, namely elementary school (SD), is 10 employees with a percentage of 45%; based on an average age of 31–40 years, namely 9 employees with a percentage of 41%; and based on the average length of work of 1-2 years, namely 11 employees with a percentage of 50%. The results showed that of the 22 harvesting employees of Afdeling 4, the average productivity of harvesting employees was 163 beds/HK, and the basis set by the company was 120 beds/HK. This shows that Afdeling 4 employees can be said to be very productive. The calculation of the need for effective employees in Afdeling 4 is 18 harvesting employees with an area of 728 ha, but the number of employees in the field is 22 or has exceeded the labor requirements for the area of the land.
Growth of Rubber Seeds (Hevea brasiliensis Muell.Arg) from Sleeping Eye Stum by Applying Organic Fertilizer Bulk and Liquid Herbal Waste Fahrizal, Fahrizal; Rusli Anwar; Jamaluddin; Bustomi, Muhamad Yazid
Jurnal Loupe Vol 20 No 01 (2024): June 2024
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v20i01.3066

Abstract

The organic fertilizer derived from herbal medicine waste in both bulk and liquid form is rich in macro and micro nutrients as well as decomposing microbes and probiotic bacteria needed to improve soil chemical properties.  These fertilisers can be used to obtain better growth of rubber seedlings, especially rubber seedlings of sleeping eye origin. The objectives of this study was(1) to determine the effect of organic fertilizer and liquid bulk herbs Against Waste growth and (2) to know nutrient uptake of N, P, and K seedling stum Sleep eye. The study was conducted in a 4 x 3 factorial experiment arranged in a completely randomized design (CRD) with five replications. The first factor is the concentration of organic liquid fertilizer consisting of four in the standard: h0 = 0 ml L-1 of air (0%); h1 = 2 ml L-1 air (0.2%); h2 = 4ml L-1 air (0.4%); h3 = 6ml L-1 air (0.6%). The second factor is the dose of organic fertilizer consists of three levels: (b0 = 0 mg ha-1: b1 = 5 mg ha-1: b2 = 10 Mg ha-1). Data were analyzed with Analysis of Variant and continued with Duncan's Multiple Range Test 5% level. The results showed that the dosage of bulk organic fertilizers was significantly different at the level of 5% of the uptake of nitrogen, other observations were not significantly different. While the treatment of liquid organic fertilizer was highly significantly different at the level of 1% of nitrogen absorption, other observations were not significantly different. No real effect on their interaction in all observations. The treatment dose of organic fertilizer 5 Mg ha-1 and the treatment of liquid organic fertilizer 4 ml L-1 provided the highest results in leaf area of 586.46 cm2 per plant compared to the control treatment of 181.06 cm2 per plant. The treatment of bulk organic fertilizer dose and liquid organic fertilizer concentration predicted P2O5 nutrient uptake per rubber plant did not show significant differences. While the treatment of doses of bulk organic fertilizer and concentrations of liquid organic fertilizer is thought to be potassium nutrient uptake per rubber plant does not show significant differences, but can be seen from the growth of diameter, number of leaves, and leaf area.
Evaluasi Pengetahuan dan Penerapan Alat Pelindung Diri pada Tenaga Kerja Pemupukan Kelapa Sawit di PT. Hutan Hijau Mas: Evaluation of Knowledge and Application of Personal Protective Equipment for Oil Palm Fertilizing Workers at PT. Hutan Hijau Mas Jalil, Satriani Binti; Sri Ngapiyatun; Roby; Rusli Anwar; Budi Winarni
Jurnal Loupe Vol 18 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i01.1085

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum maksimalnya penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri di perusahaan kelapa sawit khususnya bagi karyawan pemupukan. Dari proses kegiatan pemupukan tersebut, terdapat potensi bahaya yang dapat terjadi pada karyawan pemupukan pada saat bekerja dengan tingkat pengetahuan karyawan pemupukan terhadap APD akan sangat berpengaruh dalam penerapan penggunaan APD pada saat bekerja dan perlu adanya pengendalian memberikan kesadaran dan juga pelatihan K3 bagi pekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi dan mendeskripsikan karakteristik karyawan seperti usia, pendidikan, jenis kelamin dan pengalaman bekerja. Kemudian mengetahui tingkat kategori pengetahuan karyawan pupuk dalam penerapan APD dan mengetahui tingkat penerapan APD karyawan dalam bekerja. Pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, wawancara, kuesioner, dokumen perusahaan dan berupa jurnal terkait penelitian. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian tentang karakteristik yaitu karakteristik responden usia pekerja yang terbanyak pada usia 32-<46 tahun. Karakteristik tingkat pendidikan dengan persentase tertinggi sebesar 57% pada tingkat SD, dan karakteristik jenis kelamin karyawan pemupukan 100% perempuan dan karakteristik lama bekerja dengan persentase tertinggi sebesar 79% berkisar antara 10-<14 tahun. Hasil tabulasi pengetahuan APD tenaga kerja pemupukan termasuk dalam kategori cukup tahu dengan skor 537, jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tenaga kerja pemupukan termasuk dalam pengetahuan cukup tahu atau cukup baik. Dan hasil tingkat penerapan penggunaan APD yang tertinggi yaitu sepatu boot 100%, celemek/apron 100%, sarung tangan karet 86%, sarung tangan kain 71%, masker 64% untuk kacamata dengan persentase 0%. Kasus kecelakaan kerja terjadi pada bulan September sampai dengan bulan November pada tahun 2021 sejumlah 10 kali kejadian. Pemenuhan APD dengan kebutuhan 14 tersedia 26 dan lebih 12.