Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Menjadi Pupuk Organik Padat Menggunakan Bioaktivator Mikroorganisme Lokal Nasi Basi Daryono Daryono; Rusmini; Nur Hidayat; Yuanita; Riama Rita Manullang; Zainal Abidin; Rusli Anwar; Silvi Dwi Mentari; Roby; La Mudi; Faradilla; Anis Syauqi
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2440

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi banyaknya limbah ampas tahu yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat hannya sebagai limbah yang terbuang, dengan adanya penelitian ini mencoba menggunakan bioaktivator mikroorganisme nasi basi sebagai bahan fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah: 1).Mengamati sifat fisik pembuatan pupuk organik padat (Kompos). 2).Menganalisa kandungan unsur hara pupuk organik padat N, P, K, C-organik, C/N Rasio dan pH. 3).Membandingkan hasil unsur hara Standar Mutu Pupuk Organik padat Peraturan Menteri Pertanian syarat kompos nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019SNI 2019. 4).Penghitungan lama waktu jadinya pupuk organik padat dari limbah ampas tahu. Dari hasil penelitian ini Sifat fisik pupuk organik padat setelah matang adalah: suhu mencapai 26◦C, terjadi perubahan warna yang awalnya putih berubah menjadi coklat tua serta tidak beraroma menyerupai warna tanah. Hasil analisis kandungan unsur hara makro untuk perlakuan T1 adalah sebesar N 2.123 %, C-Organik 41.768, C/N rasio 19.675 % pH.5.69 dan Unsur hara perlakuan T2 yaitu C-Organik 44.304, C/N rasio 23.344% dan pH.5.78, sudah memenuhi Standar Mutu Pupuk Organik padat Peraturan Menteri Pertanian syarat kompos nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019, sedangkan unsur hara perlakuan T1 yaitu P 0.034 %, K 0.033 %, dan unsur hara perlakuan T2 yaitu N 1.898 %, P 0.029 %, K 0.019 % belum memenuhi standar Permentan pupuk kompos padat nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019. Lama waktu proses pembuatan pupuk organik padat limbah ampas tahu T2 matang di hari ke-15 lebih cepat dari T1 yang matang di hari ke-18.
Pelatihan Dan Pendampingan Membuat Media Pembelajaran Berbantuan Aplikasi Canva di SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan Sihotang, Siti Fatimah; Rusmini; Mazaly, Muhammad Rizky; Zuhri; Fadila; Kayla Khairani
Jurnal Pengabdian Ahmad Yani Vol. 3 No. 2 (2023): December
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTI) Bontang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53620/pay.v3i2.110

Abstract

Canva application is an online application-based digital platform that can be used and developed by teachers in the process of creating interesting learning media for students. The Canva application also offers many features and templates that support Canva's appearance to be more interactive and easier to understand.. One of real benefits of Canva application for the education sector is exploring the creativity of educators and students in the teaching and learning process. In other words, training and mentoring activities to create learning media with the help of using the Canva application are useful in increasing creativity of teachers and students in creating learning media and operating the various features available. This needs to be done so that when making teaching materials, the results obtained are more interesting, thereby encouraging good learning outcomes in the teaching and learning process. The use of literature theories and concepts as a result of literature studies using quantitative methods is a type of research method used in community service activities. The results of community service activities show that there has been a significant increase in understanding for all participants in terms of creating learning media with the help of the Canva application. These results are supported by the participants' ability to complete the assignments given by the team of presenters and the results of calculating teacher responses regarding the benefits of training in making learning media using the Canva application obtained an average combined percentage is 96.08%, which results are included in very good category.
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pemberi Pada Siswa Kelas III Noorhapizah; Rusmini
Jurnal Pendidikan Sosial Dan Konseling Vol. 1 No. 3 (2023): Oktober - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The desired condition in learning is that students are actively and actively involved in the learning process and there is an increase in student learning outcomes. However, the reality on the ground shows that these ideal conditions have not been realized. Therefore, the researchers took the initiative to apply the PEMBERI approach and learning model that focused on students. This study aims to describe how the PEMBERI model can increase student activity and achievement. This research used a qualitative approach with a class action research type that was held in four meetings. The research location was conducted in class III SD Negeri Kelayan Timur 9 Banjarmasin. The information utilized in this study encompasses qualitative and quantitative data. Qualitative data were acquired by observing student engagements, whereas quantitative data were gathered via individual assessment examinations. Data analysis was performed using descriptive analysis and cross tabulation analysis. The findings from this study indicate a significant increase in student activity and achievement.
Pengaruh Pendampingan Ibu Melalui Permainan Playmate Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Balita Usia 4-5 Tahun Dengan Stunting Wijayanti, Gusti Ayu Sri Pudja Warnis; Rusmini; Purnamawati, Dewi; Ariani, I Gusti Ayu Devi
Indonesian Health Issue Vol. 3 No. 2 (2024): AGUSTUS
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/inhis.v3i2.66

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan suatu kondisi dimana panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur pada anak balita yang dapat menyebabkan berbagai gangguan perkembangan pada balita salah satunya gangguan pada perkembangan motorik kasar dikarenakan kurang optimalnya pencapaian peran ibu. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pendampingan ibu melalui permainan playmate terhadap perkembangan motorik kasar pada balita usia 4-5 tahun dengan stunting di Wilayah kerja Puskesmas Kediri Tahun 2024. Metode : Desain penelitian menggunakan pre eksperimental (One Group Pretest-Posttest design). Populasi penelitian yaitu ibu balita yang bersedia mendampingi dan balita berusia 4-5 tahun dengan stunting di wilayah kerja Puskesmas Kediri. Dengan jumlah sampel 27 orang, teknik sampling yaitu sampling jenuh. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar perkembangan motorik kasar pada balita termasuk dalam kategori mulai berkembang sebanyak 22 orang (81%). Setelah diberikan pendampingan ibu melalui permainan playmate sebagian besar meningkat menjadi berkembang sesuai harapan sebanyak 23 orang (85%). Hasil uji Wilcoxon didapatkan p = 0,000. Kesimpulan : Ada pengaruh pendampingan ibu melalui permainan playmate terhadap perkembangan motorik kasar pada balita usia 4-5 tahun dengan stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kediri. Background: Stunting is a condition where the length or height is less than the age of a toddler which can cause various developmental disorders in toddlers, one of which is disorders in gross motor development due to the less than optimal achievement of the mother's role. Objective: To determine the effect of maternal assistance through playmate games on gross motor development in toddlers aged 4-5 years with stunting in the Kediri Health Center work area in 2024. Method: The research design used pre-experimental (One Group Pretest-Posttest design). The study population was mothers of toddlers who were willing to accompany and toddlers aged 4-5 years with stunting in the Kediri Health Center work area. With a sample size of 27 people, the sampling technique was saturated sampling. Data analysis used the Wilcoxon Sign Rank Test. Results: Based on the results of the study, it was found that most of the gross motor development in toddlers was included in the category of starting to develop as many as 22 people (81%). After being given maternal assistance through playmate games, most of them increased to develop according to expectations as many as 23 people (85%). The results of the Wilcoxon test obtained p = 0.000. Conclusion: There is an influence of maternal guidance through playmate games on gross motor development in toddlers aged 4-5 years with stunting in the Kediri Health Center Work Area
Optimalisasi Inventaris Pada Perusahaan Perkebunan Sawit PT. Bahruny Di Kuala Besilam, Tanjung Pura Alfred J. Sianipar; Rusmini; Irwin Niko WP. Hutapea; Andiyamin
MARHALADO : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Februari: MARHALADO: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Arsil Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this community service is to enhance understanding and knowledge among employees regarding the management and recording of existing asset conditions up to reporting, and to create added value in managing company property in a more orderly, accountable, and transparent manner, as well as the use of supporting technology in conducting company inventory, particularly at PT. Bahruny Kuala Besilam, Tanjung Pura, Langkat Regency, North Sumatra Province. The materials to be presented in this community service are: governance, effectiveness, and efficiency in optimizing company inventory. This is related to enhancing and creating added value in managing company property as a support for data completeness planning activities in realizing program planning activities at PT. Bahruny Kuala Besilam, Tanjung Pura, Langkat Regency, North Sumatra Province. From this community service, it is evident that there has been an improvement in the understanding of PT. Bahruny Kuala Besilam, Tanjung Pura employees regarding the more orderly, accountable, and transparent management and recording of asset conditions in the company's asset records.
PERAN YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DAN BADAN PERLINDUNGAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK ) DALAM PERLINDUNGAN KONSUMEN DI INDONESIA Deshaini, Liza; Evi Oktarina; Rusmini; Sudarna
Disiplin : Majalah Civitas Akademika Sekolah Tinggi Ilmu Hukum sumpah Pemuda Vol. 27 No. 4 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46839/disiplin.v27i4.27

Abstract

Abstrak Peran Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Dalam Perlindungan Konsumen Di Indonesia adalah mereka harus secara eksklusif mewakili kepentingan-kepentingan konsumen, kemajuan perdagangan akan tidak ada artinya jika diperoleh dengan cara-cara yang merugikan konsumen, mereka harus non profit making dalam profil aktivitasnya, mereka tidak boleh menerima iklan-iklan untuk alasan-alasan komersial apapun dalam publikasi-publikasi mereka, mereka tidak boleh mengizinkan eksploitasi atas informasi dan advis yang mereka berikan kepada konsumen untuk kepentingan perdagangan, mereka tidak boleh mengizinkan kebebasan tindakan dan komentar mereka. Dan Peran Badan Perlindungan Sengketa Konsumen (BPSK) Dalam Perlindungan Kon-sumen Di Indonesia adalah Menangani perkara konsumen melalui mediasi, konsiliasi, dan arbitrase, membuka konsultasi perlindungan konsumen, mengawasi pencantuman klausul baku, jika ada pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Konsumen. BPSK wajib melaporkan kepada penyidik, BPSK wajib menerima pengaduan seacara tertulis ataupun tidak tertulis mengenai berbagai jenis pelanggaran, BPSK bertugas melakulan pemerik-saan perkara dan penelitian terkait masalah perlindungan konsumen, BPSK berhak me-manggil pelaku usaha yang diduga melanggar undang-undang perlindungan konsumen, BPSK berhak menghadirkan saksi ahli, saksi atau seorang yang dianggap mengetahui tindak pelanggaran undang-undang perlindungan konsumen, BPSK bisa meminta bantuan penyidik dalam hal mendatangkan saksi, saksi ahli dan pelaku usaha jika mereka tidak mau memenuhi undangan dari BPSK, memeriksa kebenaran alat bukti untuk tujuan penyelidikan, memastikan ada atau tidaknya kerugian di pihak konsumen, BPSK harus memberitahukan setiap putusan atas pelangaran kepada pelaku usaha, BPSK berhak menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang melakukan pelanggaran. Kata Kunci : Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Badan Perlindungan Sengketa Konsumen (BPSK), Perlindungan Konsumen. Abstract The Role of the Indonesian Consumers Foundation (YLKI) in Protection Consumers In Indonesia, they must exclusively represent the interests of consumers, the progress of trade will be meaningless if it is obtained in ways that are detrimental to consumers, they must be non-profit making in their activity profiles, they must not accept advertisements for reasons in their publications, they must not allow the exploitation of the information and advice they provide to consumers for commercial purposes, they must not allow their freedom of action and comment. And the role of the Consumer Dispute Protection Agency (BPSK) in Consumer Protection in Indonesia is to handle consumer cases through mediation, conciliation and arbitration, open consumer protection consultations, supervise the inclusion of standard clauses, if there is a violation of the Consumer Protection Law. BPSK is obliged to report to investigators, BPSK is obliged to accept written or unwritten complaints regarding various types of violations, BPSK is tasked with conducting case examinations and research related to consumer protection issues, BPSK has the right to summon business actors suspected of violating consumer protection laws, BPSK has the right to present witnesses experts, witnesses or someone who is deemed to know the act of violating the consumer protection law, BPSK can ask investigators for assistance in bringing witnesses, expert witnesses and business actors - if they do not want to fulfill the invitation from BPSK, check the correctness of the evidence for the purpose of the investigation is to ensure whether or not there is a loss on the part of consumers, BPSK must notify business actors of any decision regarding violations, BPSK has the right to impose administrative sanctions on business actors who commit violations.
BENTUK PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA TERHADAP PERBUATAN DISERSI YANG DILAKUKAN OLEH TNI (TENTARA NASIONAL INDONESIA) Arista, Windi; Sari Nilamcayo, Putri; Rusmini
Disiplin : Majalah Civitas Akademika Sekolah Tinggi Ilmu Hukum sumpah Pemuda Vol. 27 No. 2 (2021): Mei
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46839/disiplin.v27i2.41

Abstract

ABSTRAK Manusia adalah makhluk sosial selain sebagai makhluk pribadi/individu, suatu kenyataan hidup bahwa manusia itu tidak sendiri, manusia hidup berdampingan dan sering mengadakan hubungan antar sesama dimana manusia selalu ingin berinteraksi dengan sesama manusia lainnya. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah: 1. Apakah bentuk pertanggungjawaban Pidana terhadap TNI (Militer) yang melakukan perbuatan Disersi, 2.Apakah hubungan antara KUHPM dengan KUHP terhadap tindak Pidana yang dilakukan oleh TNI. Dengan menggunakan metodologi penelitian deskriptif , maka 1. Bentuk pertanggungjawaban Pidana terhadap TNI (Militer) yang melakukan perbuatan Disersi dapat dilakukan oleh Polisi Militer ( POMDAM) dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : a ). Tingkat penyelidikan, b ). Tingkat pemeriksaan , c ). Tingkat penahana, d ). Tingkat persidangan dan penuntutan. Dari Pomdam II/ Sriwijaya diketahui bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya tindak pidana Disersi pada anggota TNI - AD adalah : a ). Dikarenakan problema keluarga, b ). Faktor ekonomi, c ). Melakukan tindak Pidana misalnya untuk memenuhi kebutuhan. pribadi sendiri. 2. Dengan demikian hubungan antara KUHPM dengan KUHP merupakan satukesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena KUHPM bagian dari KUHP sebagai dasar hukum yang menjadi bentuk pertanggungjawaban pidana terhadap TNI (Militer) yang melakukan perbuatan Disersi. Kata Kunci : Penegakan Hukum, Pidana Militer, Disersi ABSTRACT Humans are social beings apart from being personal/individual, a fact of life that humans are not alone, humans live side by side and often hold relationships between others where humans always want to interact with other human beings.The problems raised in this thesis are: 1. What is the form of criminal responsibility for the TNI (military) who commits acts of dissertation, 2. What is the relationship between the Criminal Procedure Code and the Criminal Code for criminal acts committed by the TNI. By using a descriptive research methodology, 1. The form of criminal responsibility against the TNI (Military) who commits acts of dissertation can be carried out by the Military Police (POMDAM) with the following stages: a).The level of investigation, b).Level of inspection, c).The level of detention, d).Trial and prosecution levels.From Pomdam II/Sriwijaya it is known that the factors that cause the occurrence of the crime of dissertation in members of the TNI-AD are: a).Due to family problems, b).Economic factors, c).Committing a criminal act, for example, to fulfill a need.own personal.2. Thus the relationship between the Criminal Procedure Code and the Criminal Code is an inseparable unit because the Criminal Procedure Code is part of the Criminal Code as a legal basis which is a form of criminal responsibility against the TNI (Military) who commits acts of dissertation.
KEABSAHAN SERTFIKAT HAK MILIK ATAS TANAH KARENA ADANYA CACAT ADMINISTRASI Rusmini
Justici Vol 18 No 1 (2025): Justici
Publisher : Fakultas Hukum Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/justici.v18i1.863

Abstract

Sertifikat hak atas tanah pada umumnya merupakan suatu surat bukti yang menegaskan bahwa pemegang telah mendaftarkan tanahnya. [1] Dengan fungsinya sebagai alat bukti yang kuat maka sertipikat adalah merupakan pegangan utama dari pada pemegang mengenai kepastian hukum hak atas tanah yang dipunyainya.Saat ini permasalahan mengenai pertanahan, khususnya dalam penerbitan sertifikat tanah semakin meningkat, maka dari itu suatu sertifikat agar dikatakan sebagai pembuktian yang kuat, diharapkan sipemohon untuk memberikan data yang akurat supaya tidak terjadi suatu kesalahan seperti timbulnya sertifikat yang cacat administrasi. Cacad administrasi sertifikat pengaturannya terdapat dalam Pasal 107 peraturan Menteri Negara agraria/ kepala badan pertanahan nasional nomor 9 Tahun 1999.Akibat dari adanya cacad administrasi tersebut adanya pembatalan sertipikat Hak Atas Tanah. Pembatalan hak atas tanah berdasarkan cacat administratif kadang sulit dilaksanakan oleh Badan Pertanahan Nasional karena mendapat tantangan dari pemegang hak atas tanah, hal ini karena pemilik sertipikat merasa dirugikan.
Pemberdayaan Pembudidaya Gurami Desa Tegalwangi Melalui Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Abon Rusmini; Sultan Adil Lanang Sejati; Wulandari, Yunita; Alexandria Nadya Ken Ababil
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Desa (JPMD) Vol 5 No 3 (2024): JPMD
Publisher : LP3M IAIFA Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58401/jpmd.v5i3.1645

Abstract

The village of Tegalwangi, which is located in Umbulsari district, Jember District, is known as the "Gurami Village" because of its excellence in cultivation of gourami fish with an annual harvest of 3.8 quintals. Nevertheless, the gourmet farmers in this village face challenges in marketing as most fish are sold in raw form, which are susceptible to degradation and competing prices. The goal of the socialization and training program of the KKN Collaborative Group 110 is to empower local communities through the manufacture of abonnements of gourami fish, which are more durable and have greater added value. Surveys, information about the benefits of Gourami subscriptions, live subscription training, and product marketing are all parts of this activity. The results of this program show that Tegalwangi Village communities can build small and medium- sized enterprises (SMEs) based on gourami fish processing, strengthen the "Gurami Village" brand, and improve the village food resilience. The result is that the program has encouraged gourami farmers, explored local potential, and improved the village economy. To ensure business sustainability, community service must focus on product marketing aspects.
MANAJEMEN BENCANA GEMPA BUMI PADA TAHAP PRA BENCANA DI KOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Khuluqin Adzim, Muhammad; Rusmini
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 9 No. 1 (2025): Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal JISIPOL Vol. 9 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peneliti berfokus pada rentannya Kota Mataram terhadap bencana gempa bumi yang memerlukan manajemen dan kesiapan yang baik di tahap pra bencana dari internal pemerintah dan kepada masyarakat guna menekan kerugian yang timbul. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk megetahui dan menganalisis manajemen bencana pada tahap pra bencana gempa bumi oleh BPBD kota Mataram, faktor penghambat dalam manajemen, dan upaya yang dilakukan oleh BPBD Kota Mataram. Metode: Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk teknik analisis, peneliti menggunakan teknik analisis triangulasi data yang disesuaikan dengan teori manajemen oleh George Robert Terry untuk menagalisis dan mendeskripsikan manajemen bencana gempa bumi pada tahap pra bencana. Hasil/Temuan: Dari hasil penelitian, diketahui BPBD Kota Mataram mengoptimalkan faktor manajemen Planning, Actuating, Organizing, dan Controlling untuk internal saat tidak ada ancaman bencana dan melaksanakan kegiatan Kesiapsiagaan, Peringatan dini, dan Mitigasi sebagai pelayaan kepada masyarakat saat ada ancaman bencana. Kesimpulan: Diketahui manajemen bencana gempa bumi pada tahap pra bencana yang dilakukan BPBD Kota Mataram telah berjalan dengan cukup baik dengan beberapa faktor yang perlu dioptimalkan seperti alokasi penganggaran, kekurangan kualitas juga kuantitas SDM dan sarana prasarana sebagai pendukung kelancaran setiap kegiatan.