Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kontribusi Faktor Lingkungan Sekolah, Lingkungan Keluarga, dan Motivasi Berprestasi terhadap Nilai Modern Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di Kabupaten Gianyar, Bali Dewa Made Alit
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 5, No 6 (2003)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v5i6.2056

Abstract

This research was aimed at finding out: (1) modern values of SLTP students at Gianyar Regency; (2) the contribution of the school environment and the family environment both individual or in group toward student's achievement motivation; (3) the contribution of the achievement motivation toward student's modern values and (4) the direct contribution of the school environment and family environment toward students' modern values. The population of this research consists of all SLTP students in Gianyar Regency. The sample consists of 192 students established by using the proportional random sampling technique. The instrument was a questionnaire using to Likert's Scales. This study uses descriptive, regression and path  analyses.   The  test  of correlation  and regression  coefficient significance is (X— .05 level of significance.The descriptive analysis shows that students' school environment, family environment, achievement motivation and modern values, all are in the mediocre category. The value of regression analysis shows that the contribution of the school environment has coefficient correlation of 0.380 and the value of family environment has coefficient correlation of 0.308 each for the achievement motivation, and the contribution of achievement motivation toward students' modern values has coefficient correlation of 0.487. The result of the multiple regression analysis shows that there is positive and significant contribution of the school and family environment altogether, which has coefficient regression of 0.421 toward achievement motivation. Both variables can explain the students' achievement motivation variance, which is 17.7 %. The result of the path analysis shows that: (1) through achievement motivation there is indirect contribution of school environment, which has coefficient path regression of 0.098 and family environment which has coefficient path regression of 0.062 toward students' modern values, and (2) there is direct contribution of school environment which has coefficient path regression of 0.182 and family environment which has coefficient path regression of 0.329 toward students' modern values. Based on the research findings it can be concluded that there is direct contribution of school environment, family environment, and achievement motivation toward students' modern values. There is also indirect contribution to students' modern values through achievement motivation. Kata kunci: faktor lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, motivasi berprestasi, nilai modern siswa
Sosialisasi Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Plastik Di Desa Batubulan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar I Wayan Suanda; I Gusti Ayu Rai; I Made Subrata; Dewa Made Alit; Agus Mediana Adiputra
Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek No. 3 Vol. 2 April, 2022
Publisher : Denpasar Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52232/jasintek.v3i2.80

Abstract

Desa Batubulan Kecamatan Sukawati merupakan Desa yang memiliki potensi nilai seni dan budaya sangat tinggi di Bali bahkan sudah mendunia. Masyarakat Desa Batubulan aktivitasnya lebih dominan di bidang seni dan budaya yang sudah secara turun temurun menjadi kegiatan dalam kehidupannya. Seni ukir dengan pahatan sangat diminati wisatawan, demikian pula pertunjukkan seni barong dan keris yang sering dipentaskan dan menjadi hiburan sangat menarik bagi wisatawan. Meningkatnya aktivitas masyarakat sebagai dampak dari kemajuan taraf hidup akan berakibat pada melimpahnya limbah atau sampah yang dihasilkan terutama yang berbahan plastik. Plastik merupakan sampah yang sulit di degradasi (dihancurkan) secara alami oleh mikroorganisme (mikroba) dalam tanah. Sampah plastik yang tertumpuk bersama sampah lainnya mengganggu keindahan, bau busuk dan sumber penyakit serta bertebaran di sekitarnya dapat menganggu kenyaman, namun belum ada upaya kreatif untuk menjadikan produk yang lebih bernilai tinggi. Masyarakat berharap mendapat informasi dan pengetahuan berupa pemberdayaan terkait pengelolaan sampah plastik menjadi produkk kreatif dan inovatif untuk dapat menangulangi sampah plastik sekaligus bisa memperkaya potensi desa yang berbasis seni dan budaya Bali. Oleh karena itu kami Tim Dosen Universitas PGRI Mahadewa Indonesia yang melaksanakan Bakti Sosial (Baksos) selama 3 hari di Desa Batubulan memberikan Sosialisasi dan Pemberdayaan kepada Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah plastik menjadi Produk Kreatif dan Inovatif di Desa Batubulan. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah: a) Memberikan ceramah berupa sosialisasi pengelolaan sampah pelastik yang dihasilkan masyarakat dari tingkat rumah tangga; b) Ceramah pemanfaatan sampah plastik menjadi tas tempat barang belanja dan pengeloaan pot plastik tempat tanaman untuk menambah keasrian lingkungan dan c) Keterampilan pengelolaan sampah plastik menjadi hasil karya seni “Barong” dan Cendramata. Hasil kegiatan yang diberikan menunjukkan ada peningkatan pemahaman berupa kreativitas masyarakat dalam mengelola sampah plastik dan ada keterampilan dalam pembuatan Barong dan cendramata berbahan sampah plastik
Keberadaan Rumah Merah Di Desa Nanga Labang Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur: The existence of Rumah Merah in Nanga Labang Village, Borong District, East Manggarai Regency Ngobo Fulgensius; Alit Dewa Made
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 1 No. 2 (2021): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.06 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang keberadaan rumah merah di Desa Nanga Labang, keberadaan rumah merah di Desa Nanga Labang, dan untuk mengetahui dampak social, ekonomi masyarakat Desa Nanga Labang dengan adanya rumah merah.Data dikumpulkan dengan teknik wawancara bebas terpimpin dengan masyarakat Desa Nanga Labang Kecamatan Borong, Kabupaten Manggari timur yang terlibat langsung dengan keberadaan rumah merah diantaranya dengan kepala desa. Data juga dikumpulkan dengan obsevasi non partisipasi dengan mengunjungi rumah merah yang ada di lokasi penelitian. Data diolah dengan metode deskriptif yaitu suatu cara pengelolahan data yang dilakukan dengan cara menyusun data secara sistematis sehingga diperoleh suatu kesimpulan umum. Teknik-teknik yang dipergunakan untuk memperoleh kesimpulan adalah Teknik spekulasi dan Teknik argumentasi.Hasil analisis data menunjukan bahwa munculnya rumah merah di Desa Nanga Labang ini dilator belakangi oleh faktor perkembangan teknologi serta didukung oleh kemajuan pariwisata sehingga munculah ide untuk membuka usaha baru yaitu usaha dibidang hiburan kafe atau disebut juga rumah merah.Faktor pariwisata, kekayaan alam sebagai sumber kehidupan harus dipelihara, dijaga dan dilindungi. Sehingga adanya pariwisata dapat meningkatkan peluang bagi masyarakat sekitar untuk membuka usaha. Faktor ekonimi,keberadaan rumah merah ini ternyata memberi dampak perubahan perekonomian pemilik rumah merah dan masyarakat di sekitar rumah merah. Terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi, sosial masyarakat Desa Nanga Labang. Dampak sosial, kecemburuan sosial, hal ini merupakan dampak negatif dari perkembangan kehidupan sosial maupun ekonomi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemburuan sosial antaralain interaksi sosial, pendapatan ekonomi, perbedaan pandangan politik
Perkembangan Pendidikan Masyarakat Desa Golo Rengket, Kecamatan Pocoranaka, Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2014-2019: Development of Community Education in Golo Rengket Village, Pocoranaka District, East Manggarai Regency 2014-2019 Dewa Made Alit; Frederikus Garut
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 2 No. 1 (2021): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.483 KB)

Abstract

Kondisi pendidkan di Indonesia sebelum kemerdekaan masih sangat memprihatinkan, baik di tingkat pusat maupun di daerah plosok termasuk di Desa Golo Rengket, Kecamatan Pocoranaka, Kabupaten Manggarai Timur. Sebagian besar masyarakat Desa Golo Rengket, yang minimnya jumlah sekolah, kemiskinan, rendahnya motivasi pendidikan, dan biaya untuk mengakses pendidikan sangat mahal. Kondisi tersebut membuat masyarakat Desa Golo Rengket mengalami keterbelakangan pendidikan dan buta huruf. Dengan melihat kondisi demikian masyarakat Desa Golo Rengket bersama pemerintah mengupayakan untuk mendirikan sekolah SPMN 1 Atap Wae Buka yang walaupun sebagian kecil masyarakat hanya menikmati pendidikan SMP tapi paling tidak mereka bisa meningkat pengetahuan nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatar belakangi perkembangan pendidikan masyarakat Desa Golo Rengket, untuk mengetahui dampak dari kehadiran pendidikan di desa ini. Penelitian sejarah ini menggunakan metode sejarah yaitu heuristic, kritik sejarah, interprestasi dan historiografi. Di dalam menganalisis permasalahan di atas penulis menggunakan beberapa landasan teori : (1) Teori pendidikan karena apa yang dilakukan SMPN 1 Atap Wae Buka terhadap pengetahuan masyarakat Desa Golo Rengket, (2) apa faktor sosial terhadap peningkatan pendidikan di Dsa Golo Rengket, (3) apa keterkaitan pendapatan masyarakat terhadap peningkatan pendidikan masyarakat Desa Golo Rengket. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa latar belakang perkembangan pendidikan masyarakat Desa Golo Rengket, Kecamatan Pocornaka, Kabupaten Manggarai Timur di dukung oleh beberapa faktor yaitu : faktor sosial, faktor ekonomi, faktor faktor budaya. Kehadiran sekolah SMP di desa ini tentu membawa perubahan yakni : kenakalan remaja berkurang, hasil pertanian meningkat, kurangnya angka buta huruf dan juga orang tua murit mengetahui betapa penting nya anak-anak melanjudkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Negarakertagama : Kisah Keagungan Kerajaan Majapahit Dewa Made Alit; I Nyoman Bayu Pramartha; Gabriel Sandri Susanto Lewa; I Made Darmada; Ida Ayu Putu Sri Udiyani
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.289 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa Prapanca menggubah Negarakertagama dalam bentuk puja sastra dan bagaimana puja sastra tersebut tersurat dalam Negarakertagama. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah, sehingga akan mengikuti prosedur kerja sejarah yakni heuristic, kritik, interpretasi dan historiografi. Data dikumpulkan mealui studi pustaka. Sumber data yang utama dalam penelitian ini adalah Negarakertagama yang telah diterjemahkan oleh Slamet Mulyana yang termuat dalam Negarakertagama dan tafsir Sejarahnya ditambah dengan sumber sumber lain yang relevan. Data yang sudah terkumpul kemudian dikritik dengan kritik ekstern dan intern untuk mendapatkan fakta. Fakta kemudian diinterpretasikan, dihubung-hubungkan satu dengan yang lainnya yang kemudian dituangkan dalam bentuk cerita sejarah. Hasil analisis data menunjukan bahwa masyarakat Majapahit terstruktur dalam empat kasta atau sering juga disebut catur warna yakni brahmana, kesatria, wesya dan sudra. Prapanca masuk dalam golongan brahmana. Kaum brahmana bertugas dalam bidang keagamaan, pujangga yang juga masuk elite agama bertugas menyusun sastra yang ditujukan untuk menambah keagungan raja, kejayaan raja dan kerajaannya. Negarakertagama merupakan karya sastra dimana sastra merupakan sarana untuk memuja kebesaran seorang raja. Tidak mengherankan bila Prapanca dari awal gubahannya sudah menyampaikan bahwa ada dorongan rasa cinta bakti kepada raja, walaupun menurut Prapanca ia tidak semahir pujangga-pujangga lainnya dalam menggubah kekawin. Bait-bait yang digubah oleh Prapanca penuh dengan pujian di dalamnya tidak ada lagi tempat tanpa pujian akan keagungan, keluhuran, kebesaran, kebijaksanaan, yang ditunjukan oleh sifat-sifat para dewa, istananya, luas wilayah kekuasannya, asal usulnya dan kebaktian rakyat terhadap raja Hayam Wuruk. Bahkan pada bagian akhir Prapanca berharap barang siapa mendengar kisah raja, tak puas hatinya, bertambah baktinya, menjauhkan diri dari tindak durhaka.
Intervensi Pemerintah Hindia Belanda terhadap Kerajaan Klungkung tahun 1841-1849: The Dutch East Indies Government’s Intervention Againts the Klungkung Kingdom in 1841-1849 Tjokorda Istri Agung Rai Sintha Devi; Dewa Made Alit; I Nyoman Bayu Pramartha
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 2 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai Intervensi Pemerintah Hindia Belanda terhadap Kerajaan Klungkung yang bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan bentuk-bentuk intervensi Pemerintah Hindia Belanda serta bagaimana dampaknya terhadap Kerajaan Klungkung. Sebagai penelitian sejarah maka didahului dengan pengumpulan data dengan data sekunder yang berasal dari berbagai buku. Dari data tersebut kemudian dikritik, diinterpretasikan dan dihubungkan antara fakta satu dengan fakta lainnya sehingga menjadi sebuah keterkaitan. Berdasarkan keterkaitan tersebut kemudian disusun menjadi peristiwa sejarah. Teori terkait penelitian ini adalah teori kekuasaan, teori hegemoni dan teori konflik. Kedatangan pemerintah Hindia Belanda ke Kerajaan Klungkung dengan tujuan penguasaan Bali dalam memonopoli perdagangan Nusantara menjadi tujuan bangsa Belanda. Kerajaan Klungkung sebagai sesuhunan raja di Bali dan Lombok memiliki kekuasaan yang cukup penting sehingga menarik perhatian Belanda untuk melakukan intervensi ke kerajaan tersebut. Melalui perjanjian kontrak pemerintah Hindia Belanda melakukan intervensi diplomasi untuk menguasai Klungkung. Keadaan yang terus intensif membuat intervensi militer juga dilakukan untuk merebut pelabuhan Kerajaan sehingga berdampak terhadap keadaan ekonomi dan politik Kerajaan Klungkung.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PROGRAM PEMANDU WISATA SEJARAH MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS PGRI MAHADEWA INDONESIA PADA OBJEK WISATA YEH PULU, GIANYAR BALI I Nyoman Bayu Pramartha; I Dewa Made Alit; Ni Putu Yuniarika Parwati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Widya Mahadi Vol. 2 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : LPPM Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.243 KB)

Abstract

A historical tour guide is one of the historical learning activities that utilize historical tourism objects as the basis for carrying out its activities. The method of implementing this Community Service is the field trip method, lecture method, training method, and guidance method. The training materials and assistance for historical tourism are in the form of: The material provided is the basics of scouting, how to become a tour guide, and historical tourism objects that can be used as training for historical tour guides. Based on the results of observations during the activity, it can be concluded that the material given to the training participants was well received, and the response given by the participants was very positive. The results of this service activity are that participants 1) understand the basics and techniques of being a historical tour guide, 2) know and understand the duties and ethics of a historical tour guide, 3) practice being a historical tour guide from the opening, core activities, and closing stages in guide activities. historical tourism, 4) able to guide historical tours and provide a self-image as a professional historical tour guide.
PEMANFAATAN VIDEO PUPUTAN MARGARANA DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MEMPERKUAT PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA PESERTA DIDIK DI SD NEGERI 3 TONJA DENPASAR Ni Luh Putu Tejawati; Dewa Made Alit; Desak Made Oka Oka Purnawati; Ni Luh Wika Kristina
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Widya Mahadi Vol. 3 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.422 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7447713

Abstract

Pancasila is the guideline for the life of the Indonesian Nation, all activities of the daily life of the Indonesian Nation must be in accordance with the values ​​contained in Pancasila. The rapid development of technology and information has had a negative impact on the life of the nation. For this reason, the government issued a Pancasila Student Profile movement as a solution to overcome the negative effects of technological developments. Realizing Pancasila Student Profiles can be applied through social studies learning based on learning videos. Based on the analysis of the situation, community service activities were carried out at SD Negeri 3 Tonja Denpasar which were carried out by lecturers in collaboration with students. The purpose of this activity is to instill and grow noble values ​​according to the Pancasila Student Profile through the use of the Puputan Margarana video. Through this activity it is hoped that students at Tonja 3 Public Elementary School will have intelligent personalities and character according to the profile of Pancasila students. To realize this service activity, a descriptive qualitative study method was used which included showing several Puputan Margarana, discussing and having dialogue about the content of the films shown, and exploring the values ​​contained in the films which were associated with the values ​​of the Pancasila Student Profile. The results of this community service activity show that broadcasting video media about Puputan Margarana can help students more easily understand the values ​​contained in the Puputan Margarana video.
JEJAK SIWA DI PURA MASCETI, KECAMATAN SUSUT KABUPATEN BANGLI: Trails Of Siwa In Apuan Village, Susut District, Bangli District Ni Luh Wika Kristina; Ni Luh Putu Tejawati; Dewa Made Alit; Yizriel Pote Pasa; Imelda Yola
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 4 No. 1 (2023): Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sebelum masuknya agama Hindu Ke Bali. Masyarakat Bali mengenal aliran-aliran atau sekte-sekte kepecayaan pada saat itu. Salah satu sekte yang paling dominan adalah Sekte Siwa Siddantha. Aliran Siwa Siddantha merupakan aliran merupakan ajaran hasil dari akulturasi dari banyak ajaran Agama Hindu yang ada di Bali yang menjadi satu sehingga menjadi terpadu yaitu dalam ajaran Tattwa yang menjadi intisari ajaran Agama Hindu. Tidak banyak peninggalan Siwa yang ada di Bali namun salah satu bukti yang bisa di jadikan jejak dari Siwa adalah lingga yang berada di Pura Masceti, Desa Apuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum dari Desa Apuan serta mengetahui jejak Siwa di Desa Apuan sebagai living Monument yang masih digunakan pada saat ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan tahap-tahap; (1) Heuristik (tehnik observasi, tehnik wawancara, dan studi dokumen) (2) Kritik sumber (kritik eksteren dan kritik internal), (3) Interpretasi, (4) Historiografi. Desa Apuan merupakan desa yang memiliki begitu banyak peninggalan sejarah salah satunya adalah Pura Masceti. Berbagai tinggalan ada di Pura Masceti mulai dari arca, hingga lingga yang membuktikan adanya jejek Siwa di Desa Apuan. Lingga yang disakralkan dan dikramatakan oleh warga Desa Apuan menjadi living Monument yang masih digunakan pada saat ini.
Pengaruh Politik Etis Terhadap Bangkitnya Nasionalisme Di Bali Tahun 1914 – 1941: The Influence of Ethical Politics on the Rise of Nationalism in Bali Dewa Made Alit
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 4 No. 1 (2023): Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kondisi sosial politik masyarakat Bali pada akhir abad XIX, (2) pelaksanaan politik etis di Bali tahun 1914-1941, dan (3) pengaruh politik etis terhadap bangkitnya nasionalis-me di Bali tahun 1914 - 1941. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah sehingga mengkuti prosedur kerja sejarah yang meliputi heuristik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menemukan: Pertama, kodisi sosial politik masyarakat Bali pada akhir abad XIX pada umumnya adalah: (1) struktur pemerintahan di Bali menganut sistem kerajaan, (2) susunan pemerintahan diatur mengikuti saluran hirarkhi, (3) corak dan struktur pemerintah tradisional Bali pada umumnya tidak terdapat perbedaan, (4) hubungan raja dengan rakyat diatur melalui suatu sistem birokrasi tradisional, (5) tata kehidupan para bangsawan tercermin di dalam tata kelakuan, tata kehidupan, lambang-lambang kebangsawanan, dan (6) dilihat dari pelapisan masyarakat di Bali, maka sistem kasta ikut menentukan adanya sistem status di dalam pemerintahan. Kedua, politik etis dilaksanakan karena adanya perubahan dalam sistem pemerintahan Belanda yang bisa menjadi tenaga-tenaga yang efisien dalam administrasi pemerintah Belanda. Walaupun kenyataannya pelaksanaan politik Etis menyimpang dari teori dan tujuan semula, karena semuanya disesuaikan dengan kepentingan pihak pemerintah Belanda. Namun dampak yang ditimbulkan adalah membawa perubahan pada sebagian rakyat Indonesia. Akhirnya mempengaruhi pula seluruh kehidupan bangsa Indonesia. Ketiga, pengaruh politik etis terhadap bangkitnya nasionalisme di Bali adalah: (1) munculnya golongan terdidik akibat adanya edukasi dari Politik Etis, (2) perluasan pendidikan melahirkan banyak kaum intlektual yang menjadi pelopor dan tenaga pengerak dalam kebangkitan nasional Indonesia, (3) timbulnya pergerakan Nasionalisme Indonesia dari sistem tradisional ke perjuangan dengan mempergunakan organisasi yang modern, dan (4) memberikan kesempatan kepada golongan Triwangsa dan golongan Jaba untuk mendapatkan pendidikan serta melalui edukasi muncul kaum intlektual yang nantinya sebagai modal dalam pergerakan kebangkitan nasionalisme di daerah Bali.