Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Menanamkan Sikap Mencintai Budaya Lokal di Era Globalisasi pada Anak SD Denis Desfriyati; Arfi Purnama Nur Indah; Tin Rustini; Muhammad Husen Arifin
ASANKA : Journal of Social Science and Education Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/asanka.v3i1.3939

Abstract

Di era globalisasi, karakter yang muncul pada anak SD yaitu anak-anak cenderung dipengaruhi oleh globalisasi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan pola perilaku anak SD yang menunjukkan merosotnya nilai-nilai karakter dalam tiap individu. Misalnya seperti kurang sopan santun, mencontek saat ujian, kurangnya kepekaan sosial dan lain sebagainya. Metode yang digunakan untuk tulisan ini bersifat deskriptif kualitatif dan studi literatur. Serta dilakukan juga metode studi kepustakaan yang dilakukan yaitu  dengan cara mengumpulkan data dengan membaca dan menelaah literatur yang telah ditemukan oleh peneliti lain yang berhubungan dengan topik dan masalah yang berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan topic “Menanamkan Sikap Mencintai Budaya Lokal di Era Globalisasi Pada Anak SD”. Ditengah maraknya arus perkembangan zaman yang masuk ke Indonesia, Seiring dengan kemajuannya zaman kebudayaan lokal yang ada disuatu daerah mulai dilupakan. Kesadaran masyarat untuk mau menjaga kebudayaan yang mereka miliki masih terbilang minim. Karena anak-anak pada zaman sekarang ini lebih tertarik dengan budaya asing yang sudah masuk ke wilayah yang dimilikinya, karena budaya asing yang masuk tersebut lebih bersifat prakris dan sesuai dengan perkembangan zaman yang sedang trend.  
Pentingnya Melakukan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Era Globalisasi Denis Desfriyati; Dinnie Anggreani Dewi; Yayang Furi Furnamasari
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 6 No 1 (2022): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.209 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v6i1.2510

Abstract

ABSTRAK Generasi milenial merupakan generasi yang tumbuh di era serba teknologi seperti di zaman ini. Sudah banyak kemajuan baik dari segi transportasi, alat telekomunikasi, bahkan pendidikan. Generasi milenial bisa dibilang sudah tumbuh di zaman modern dimana banyak kemudahan yang diberikan, salah satunya adalah media sosial . Media sosial juga dapat menggeser nilai-nilai sosial di dalam masyarakat, yang mana nilai sosial tersebut terkadang tergantikan dengan nilai yang buruk, sehingga tentunya merusak moral generasi muda. maka ke depannya negara Indonesia akan memiliki penerus yang tidak baik, yang kemungkinan terburuknya dapat membuat Indonesia menjadi terbelakang dan mengancam keberlangsungan bangsa. Oleh karena itu, perlu diadakannya pengendalian berupa penanaman nilai-nilai kenegaraan yang baik berupa Pendidikan Kewarganegaraan yang telah diterapkan menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah berbagai jenjang, bahkan juga universitas agar moral dari generasi muda sendiri tidak tergerus oleh zaman dan teknologi.
Pengaruh Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Pada Gaya Anak Milenial Dan Etika Pancasila Denis Desfriyati; Dinie Anggraenie Dewi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.233 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2827

Abstract

AbstrakSaat memasuki era revolusi industri 4.0, tatanan kehidupan kita jadi mengacu pada dunia industri digital, begitu juga dengan halnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Revolusi industri 4.0 menuntut setiap individu untuk berlari cepat agar menumbuh kembangkan kemampuan literasi teknologi, data, dan sumber daya manusia. Pancasila juga dijadikan sebagai dasar pengembangan IPTEK diharapkan memberi dampak luas pada kemaslahatan kehidupan bangsa Indonesia. IPTEK boleh berkembang dan maju, namun harus diimbangi juga dengan menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur ideologi bangsa di seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu semua yang akan terjadi di masa depan berada di tangan generasi selanjutnya, dan begitupun seterusnya. Generasi milenial adalah generasi yang tumbuh di era serba teknologi seperti di saat ini. Sudah banyak kemajuan baik dari segi transportasi, alat telekomunikasi, dan bahkan pendidikan. Generasi milenial bisa dibilang sudah tumbuh di zaman modern, dimana banyak kemudahan yang diberikan, salah satunya adalah media sosial. Media sosial juga dapat menggeserkan nilai-nilai sosial di dalam masyarakat, yang mana nilai sosial tersebut terkadang tergantikan dengan nilai buruk nya, sehingga tentunya akan merusak moral generasi muda. Maka ke depannya negara Indonesia akan memiliki penerus yang tidak baik, yang kemungkinan terburuknya dapat membuat Indonesia menjadi terbelakang dan mengancam keberlangsungan bangsa. Penelitian ini dilakukan dengan mode yang bersifat deskriptif kualitatif dan studi literature, yang berhubungan dengan topik dan masalah yang berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan topic “Pengaruh IPTEK pada Gaya Anak Milenial dan Etika Pancasila”. Kata kunci: Generasi Milenial, Etika Pancasila,  dan IPTEK  AbstractWhen entering the era of the industrial revolution 4.0, the order of our lives refers to the world of the digital industry, as well as in the field of science and technology (IPTEK). The industrial revolution 4.0 requires every individual to run fast in order to develop technological literacy skills, data, and human resources. Pancasila is also used as the basis for the development of science and technology, which is expected to have a broad impact on the benefit of the life of the Indonesian nation. Science and technology may develop and advance, but must also be balanced with maintaining and implementing the noble values of the nation's ideology in all aspects of national and state life. Therefore everything that will happen in the future is in the hands of the next generation, and so on. The millennial generation is a generation that grew up in an era of all-technology as it is today. There has been a lot of progress both in terms of transportation, telecommunications equipment, and even education. The millennial generation can be said to have grown up in modern times, where many conveniences are provided, one of which is social media. Social media can also shift social values in society, where these social values are sometimes replaced with bad values, so of course it will damage the morale of the younger generation. So in the future, the Indonesian state will have a bad successor, which in the worst case can make Indonesia backward and threaten the sustainability of the nation. This research was conducted with a qualitative descriptive mode and literature study, which deals with topics and problems related to the topic "The Influence of Science and Technology on Millennial Children's Style and Pancasila Ethics".Keywords: Millennial Generation, Pancasila Ethics, and Science and Technology
STRATEGI PENGELOLAAN PENDIDIKAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR Denis Desfriyati; Iga Ghufrani Juniarti; Nur Laeli Asyahidah; Salsa Nabila Marcella Kalalo; Zaskia Putri Aulia Azzahra; Deti Rostika
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 9 No. 5 (2023): Volume 09 No. 05 Desember 2023
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v9i5.2267

Abstract

Strategi pengelolaan pendidikan yang efektif di sekolah dasar menjadi hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pendidikan di sekolah dasar merupakan tahap awal dalam pembentukan karakter dan kemampuan akademik siswa. Oleh karena itu, pengelolaan pendidikan yang efektif di sekolah dasar harus menjadi prioritas bagi pemerintah, sekolah, dan tenaga kependidikan. Artikel ini akan membahas beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk pengelolaan pendidikan yang efektif di sekolah dasar. Pertama, pemerintah harus memberikan dukungan yang memadai dalam bentuk anggaran, infrastruktur, dan kebijakan yang mendukung pengembangan pendidikan di sekolah dasar. Kedua, sekolah harus memiliki kepemimpinan yang kuat dan mampu memotivasi tenaga kependidikan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas. Ketiga,penggunaan teknologi dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan pendidikan di sekolah dasar. Dalam kesimpulannya, pengelolaan pendidikan yang efektif di sekolah dasar harus menjadi prioritas bagi semua pihak yang terkait, termasuk pemerintah, sekolah, tenaga kependidikan, dan masyarakat. Dengan menerapkan strategi-strategi yang telah dijelaskan dalam artikel ini, diharapkan kualitas pendidikan di sekolah dasar dapat terus meningkat dan mampu menciptakan generasi yang lebih berkualitas di masa depan.