Sugiyono
Program Studi Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN TAS PENYIMPANAN OBAT TERHADAP KONTROL TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI Niken Larasati; Sugiyono Sugiyono
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 7 No 1 (2022): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.229 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v7i1.762

Abstract

Number of people with hypertension in Indonesia is increasing. In addition, not all patients diagnosed with hypertension are adherent to treatment. Based on the 2018 Basic Health Research data, Yogyakarta was ranked second as the province with the highest hypertension patients in Indonesia. The purpose of this study is to determine the effect of using a medicine storage bag on blood pressure control of hypertension patients. This study used a pretest and posttest design with a control group of 36 patients’ sample at the Puskesmas Gamping 1 Yogyakarta from March to August 2019. At the beginning of the study, blood pressure data of patients in both groups were taken. The intervention group was given counseling to patients with medicine storage bags. Observations were made on the results of therapy in the form of controlled blood pressure attainment. The intervention resulted in a p-value of 0.031 for systolic and 0,000 for diastolic (p-value <0.05) indicated that there was an effect of using a medicine storage bag on the control of systolic and diastolic blood pressure in hypertensive patients. This study might conclude that medication aids are useful for hypertensive patients because they can increase the achievement of therapeutic targets.
Apoteker Sharing Session: Fakta Dan Hoax Vaksin Covid-19 Nadia Husna; Sugiyono
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 4 No 1 (2022): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v4i1.690

Abstract

ABSTRAK Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) sejak Maret 2020. Penanganan yang telah diberikan sejauh ini adalah tindakan kuratif berupa pemberian agen farmakologi dengan pendekatan simptomatik yang terjadi pada pasien. Vaksinasi sebagai bagian dari tindakan preventif telah mulai diberikan sejak Januari 2021 dengan suntikan pertama pada Presiden Republik Indonesia. Banyaknya informasi yang salah mengenai vaksinasi dan kurangnya informasi menghasilkan rendahnya minat dan kontribusi masyarakat terhadap program ini. Rendahnya kontribusi masyarakat dapat menghambat percepatan berakhirnya pandemi ini di Indonesia. Pengabdian masyarakat ini ditujukan kepada masyarakat luas yang memiliki dan atau dapat mengakses akun media sosial sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap vaksinasi. Kegiatan ini akan dilakukan dengan metode diskusi interaktif dua arah yang dikemas dalam bentuk podcast secara audio-visual yang disaksikan sebanyak 50 orang selama 2 minggu penayangan. Diskusi dilakukan dan dipandu oleh seorang pembawa acara yang berasal dari mahasiswa prodi keperawatan selama kurang lebih 32 menit. Kegiatan berlangsung dengan baik dan mendapatkan perhatian yang cukup dari masyarakat.
Penyuluhan Deteksi dan Pencegahan Stroke dengan Pengenalan Senam Anti Stroke Pada Masyarakat Desa Bulus Kulon Kabupaten Bantul Yuni Andriani; Sugiyono; Reza Iqbal Suhada
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 5 No 2 (2023): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v5i2.956

Abstract

Stroke adalah sindroma klinis yang ditandai oleh disfungsi cerebral fokal atau global yang berlangsung 24 jam atau lebih, yang dapat menyebabkan disabilitas atau kematian yang disebabkan oleh perdarahan spontan atau suplai darah yang tidak adekuat pada jaringan otak [1]. Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan sekitar 31% dari 56,5 juta orang atau 17,7 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Serangan stroke yang terjadi secara tiba-tiba dan harus ditangani segera karena dapat menjadi kondisi yang membahayakan atau bahkan kematian. Menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 80% masyarakat Indonesia tidak mengetahui gejala stroke sehingga seringkali penanganan stroke menjadi terlambat, sehingga kerusakan sel otak tidak bisa dihindari [2]. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan penyuluhan dalam bentuk promotif dan preventif melalui penyuluhan tentang penyakit stroke dan pencegahannya dengan melakukan pelatihan senam stroke. Pengabdian masyarakat ini ditujukan kepada masyarakat Desa Bulus Kulon, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini akan dilakukan dengan metode ceramah dan dilanjutkan dengan diskusi interaktif dengan 40 peserta dilanjutkan dengan praktek senam anti stroke bersama-sama. Tahapan dari kegiatan ini yaitu persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan. Tahapan persiapan terdiri dari observasi lapangan, pengumpulan bahan, penyusunan proposal, dan persiapan materi. Tahap pelaksanaan kegiatan yaitu pretest, ceramah, dan diskusi. Tahapan evaluasi meliputi posttest, pengisian kuisioner, dan penyusunan laporan. Hasil dari nilai pretest peserta yakni sebanyak 17 (42,5%) peserta yang memiliki pengetahuan baik, sedangkan 15 (37,5%) peserta dan 17 peserta (42,5%) masing- masing memiliki pengetahuan hipertensi yang cukup dan kurang. Hasil posttest menunjukkan bahwa sebanyak 28 peserta (70%) memiliki pengetahuan yang baik, 15 peserta (22,5%) memiliki pengetahuan yang cukup dan sejumlah 3 peserta (37,5%) memiliki pengetahuan yang kurang. Adanya peningkatan nilai pretest ke nilai posttest ini menunjukkan adanya efek atau pengaruh penyuluhan pencegahan stroke yang diberikan terhadap pemahaman peserta.
Edukasi Pengelolaan Obat Melalui Dagusibu di Padukuhan Ngentak, Sumberagung, Jetis, Bantul, Yogyakarta Sugiyono Sugiyono; Niken Larasati
Kreativasi : Journal of Community Empowerment Vol. 2 No. 2 (2023): Vol.2 No. 2, 2023 : September 2023
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/kreativasi.v2i2.28794

Abstract

People are increasingly using various drugs for health purposes, influenced by factors like disease prevalence, expanded medication options, and improved access through national health insurance. These developments have both positive and negative effects. On the positive side, more people are taking better care of their health by seeking medical attention. However, the negative consequence of increased drug use includes potential errors in usage and disposal due to insufficient public education. These errors can harm individuals and the environment. Community service in Padukuhan Ngentak, Sumberagung, Jetis, Bantul, Yogyakarta, focuses on educating residents about Dagusibu (Get-Use-Save-Dispose). It employs education, counseling, discussions, and material reviews. The goal is to enhance public knowledge of Dagusibu to ensure proper medication acquisition, usage, and storage, preventing environmental harm from improper drug waste disposal. The process involves three phases: pretest, lecture-based information delivery, and postest evaluation. Community service activities can run smoothly and the community follows enthusiastically. The number of residents who participated in this activity was 33 people. Based on the assessment of the level of pretest and postest knowledge using questionnaires, it showed an increase in the good category by 78.79%. These results show an increase in citizen knowledge and this is expected to have an impact on public health.
Pemanfaatan Media Sosial Dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Kepatuhan Pasien Diabetes Melitus Siwi Padmasari; Sugiyono Sugiyono
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v9i2.74336

Abstract

Teknologi digital menjadi sumber daya penting untuk penyampaian layanan kesehatan. Mobile Health yang efektif digunakan pada pelayanan kesehatan, tetapi belum banyak diteliti adalah edukasi melalui penggunaan media WhatsApp (WA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas edukasi penggunaan obat menggunakan media sosial WA dalam meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental, pretest-posttest design with control group dan pengambilan sampel menggunakan cara convenience sampling. Kelompok perlakuan akan mendapatkan edukasi penggunaan obat antidiabetik oleh apoteker melalui pesan teks dan leaflet melalui aplikasi WA setiap minggu selama 1 bulan. Pengukuran tingkat pengetahuan menggunakan kuisioner Diabetes Knowledge Questionnaire-24 (DKQ24) dan pengukuran kepatuhan menggunakan kuisioner Medication Adherence Report Scale-5 (MARS-5). Data karakteristik pasien dianalisis secara deskriptif. Data tingkat pengetahuan dan kepatuhan sebelum dan sesudah intervensi dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan antara kedua kelompok. Karakteristik pasien DM tipe 2 di Puskesmas Mlati II mayoritas berusia >45 tahun, jenis kelamin perempuan, memiliki tingkat pendidikan SMA, dan memiliki penyakit penyerta hipertensi. Pemberian edukasi pesan teks dan leaflet melalui WA dapat meningkatkan pengetahuan responden pada kelompok intervensi secara signifikan dengan nilai ∆4,71 (p=0,000) dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai ∆2,59 (p=0,073). Tingkat kepatuhan pada kelompok intervensi mengalami peningkatan secara signifikan dengan nilai ∆7,74 (p=0,000) dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai ∆6,65 (p=0,069). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara edukasi yang dilakukan oleh apoteker melalui media WA terhadap tingkat pengetahuan dan kepatuhan pada pasien DM tipe 2 (p<0,05).