Jumlah orang yang menderita hipertensi meningkat setiap tahun. Salah satu cara non-farmakologi untuk mengontrol tekanan darah tinggi adalah dengan terapi fisik atau senam, seperti senam aerobik, yang menggunakan seluruh otot dengan gerakan berirama dan terus menerus. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana senam aerobik berdampak pada tekanan darah individu yang menderita hipertensi. Sebelum eksperimen, desain penelitian ini menggunakan satu grup sebelum tes dan satu grup setelah tes tanpa kontrol grup. Di posyandu Sukorini, puskesmas Musuk memiliki 30 pasien hipertensi. Penelitian ini menggunakan total sampling. Wilcoxon digunakan untuk menganalisis data bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah orang dewasa dengan hipertensi di Posyandu terpengaruh secara signifikan baik sebelum maupun sesudah senam aerobik. Sebagian besar responden dalam penelitian ini termasuk dalam kategori hipertensi tingkat 1, yaitu 17 responden (56,7%), dan sebagian besar responden dalam kategori pre-hipertensi, yaitu 28 responden (93,3%). Ada perbedaan signifikan antara tekanan darah mereka sebelum dan sesudah senam aerobik (p value 0,001 < 0,05).