Latar Belakang: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara masyarakat mengakses informasi, termasuk dalam konteks keagamaan. Era digital menciptakan tantangan bagi penyuluh agama Buddha (Dhammaduta) untuk menjembatani ajaran tradisional dengan kebutuhan umat di era digital. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam metode penyuluhan agar ajaran Buddha dapat lebih mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat luas. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul digital kepenyuluhan Buddha yang dapat digunakan oleh penyuluh sebagai alat bantu dalam penyuluhan, sehingga menjangkau lebih banyak umat dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap ajaran Buddha. Selain itu, modul ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi penyuluh dalam menyampaikan materi secara interaktif dan menarik, sesuai dengan perkembangan zaman. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation) yang dilaksanakan di Kelurahan Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Proses pengembangan modul digital ini dilakukan secara sistematis melalui tahapan-tahapan yang mencakup analisis kebutuhan, perancangan desain, pengembangan materi, implementasi pada pengguna, serta evaluasi terhadap efektivitasnya. Hasil: Modul digital kepenyuluhan Buddha yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan validasi ahli media, bahasa, dan materi. Selain itu, implementasi modul ini mendapatkan respons positif dari penyuluh dan umat Buddha, yang menunjukkan bahwa media digital ini efektif dalam membantu proses kepenyuluhan. Kesimpulan: Pengembangan modul digital kepenyuluhan Buddha merupakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan penyuluhan agama Buddha di era digital. Modul ini memfasilitasi penyebaran ajaran Buddha secara lebih efektif, meningkatkan kompetensi literasi digital umat Buddha, serta membantu penyuluh dalam memberikan materi yang lebih menarik dan mudah dipahami.