Industri fashion mengalami transformasi fundamental dengan integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai aspek, mulai dari desain, produksi, hingga pemasaran. AI telah merevolusi cara industri ini beroperasi dengan memungkinkan personalisasi tren, prediksi permintaan pasar, serta optimalisasi rantai pasok secara lebih efisien dan akurat. Teknologi berbasis machine learning, computer vision, dan natural language processing berperan dalam menganalisis data konsumen, mengembangkan desain otomatis, serta meningkatkan pengalaman pelanggan melalui sistem rekomendasi berbasis AI. Selain itu, AI berkontribusi dalam pengurangan limbah produksi melalui optimalisasi penggunaan bahan baku dan prediksi tren mode yang lebih presisi, sehingga meningkatkan aspek keberlanjutan industri fashion. Penelitian ini meninjau penerapan AI dalam industri fashion dengan fokus pada berbagai teknologi inovatif yang digunakan dalam pengembangan desain fashion, e-commerce, serta manajemen rantai pasok. Studi ini juga mengidentifikasi tantangan utama dalam implementasi AI, termasuk biaya investasi tinggi, ketergantungan pada data berkualitas, serta isu etika terkait bias algoritma dan dampak terhadap tenaga kerja manusia. Meskipun menghadapi tantangan tersebut, penerapan AI menawarkan peluang besar untuk meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat inovasi desain, dan memperkuat daya saing industri fashion di tingkat global. Dengan berkembangnya teknologi AI, industri fashion diharapkan dapat lebih adaptif, inovatif, dan berkelanjutan dalam menghadapi dinamika pasar global. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan bagi akademisi dan praktisi industri fashion dalam memahami potensi serta implikasi jangka panjang dari adopsi AI, sekaligus mendorong penelitian lebih lanjut mengenai integrasi teknologi ini dalam berbagai aspek industri fashion.