Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA dan KECEMASAN SOSIAL REMAJA dengan KONSEP DIRI REMAJA AKHIR di SMA NEGERI 10 SURABAYA HARTANTI, JAHJU
WAHANA Vol 56 No 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v56i1.1415

Abstract

Konsep diri memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap kesejahteraaan psikologis individu kemampuan pengaturan hidup, pilihan karir dalam meraih masa depan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh otoriter orangtua dan kecemasan sosial dengan konsep diri remaja. Dihipotesiskan bahwa terdapat hubungan pola asuh otoriter orangtua dan kecemasan sosial remaja dengan konsep diri remaja akhir. Subyek penelitian ini adalah 216 siswa SMA Negeri 10 Surabaya. Tiga jenis instrumen digunakan untuk menyimpulkan data yaitu : skala pola asuh otoriter orangtua, skala kecemasan sosial, Skala konsep diri remaja akhir. Pengumpulan data dilakukan dengan angket. Hipotesis mayor diolah dengan analisis regresi dua prediktor, sedangkan hipotes minor diolah dengan analisis korelasi parsial. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh otoriter orangtua dan kecemasan sosial yang signifikan secara bersama-sama terhadap konsep diri remaja; Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara pola asuh otoriter orangtua dengan konsep diri remaja; Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecemasan sosial dengan konsep diri remaja.
Pengembangan Materi Bahan Ajar “Kondisi” Konsep Diri Pada Anak di TK Negeri Pembina Surabaya Hartanti, Jahju
WAHANA Vol 73 No 1 (2021): Wahana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v73i1.2880

Abstract

Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengembangkan bahan ajar untuk mengembangkan konsep diri anak. Hal ini didasarkan pada kebutuhan anak yang perlu memahami belajar konsep diri dan juga mengembangkan konsep diri sejak usia dini. Pengembangan konsep diri pada anak ditentukan oleh keberhasilan orang tua dalam mendidik anak dan mengajarkan anak terkait beberapa kepedulian terhadap interaksi sosial dengan orang di sekitarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada 63 siswa di TK Negeri Pembina Surabaya. Hasil penelitian ini berupa bahan ajar “KONDISI”(Konsep Diri Siswa) yang dikhususkan untuk anak usia dini. Bahan ajar ini masih memerlukan penyempurnaan dan tahap diseminasi untuk diberikan pada siswa di sekolah lain agar memiliki validitas semakin baik. Bahan ajar ini dapat mengembangkan konsep diri positif pada anak melalui interaksi sosial serta memotivasi anak untuk semakin mengenali perbedaan satu sama lain ketika di lingkungan bermain.
HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA dan KECEMASAN SOSIAL REMAJA dengan KONSEP DIRI REMAJA AKHIR di SMA NEGERI 10 SURABAYA JAHJU HARTANTI
WAHANA Vol 56 No 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1117.709 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v56i1.1415

Abstract

Konsep diri memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap kesejahteraaan psikologis individu kemampuan pengaturan hidup, pilihan karir dalam meraih masa depan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh otoriter orangtua dan kecemasan sosial dengan konsep diri remaja. Dihipotesiskan bahwa terdapat hubungan pola asuh otoriter orangtua dan kecemasan sosial remaja dengan konsep diri remaja akhir. Subyek penelitian ini adalah 216 siswa SMA Negeri 10 Surabaya. Tiga jenis instrumen digunakan untuk menyimpulkan data yaitu : skala pola asuh otoriter orangtua, skala kecemasan sosial, Skala konsep diri remaja akhir. Pengumpulan data dilakukan dengan angket. Hipotesis mayor diolah dengan analisis regresi dua prediktor, sedangkan hipotes minor diolah dengan analisis korelasi parsial. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh otoriter orangtua dan kecemasan sosial yang signifikan secara bersama-sama terhadap konsep diri remaja; Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara pola asuh otoriter orangtua dengan konsep diri remaja; Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecemasan sosial dengan konsep diri remaja.
Pengembangan Materi Bahan Ajar “Kondisi” Konsep Diri Pada Anak di TK Negeri Pembina Surabaya Jahju Hartanti
WAHANA Vol 73 No 1 (2021): Wahana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v73i1.2880

Abstract

Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengembangkan bahan ajar untuk mengembangkan konsep diri anak. Hal ini didasarkan pada kebutuhan anak yang perlu memahami belajar konsep diri dan juga mengembangkan konsep diri sejak usia dini. Pengembangan konsep diri pada anak ditentukan oleh keberhasilan orang tua dalam mendidik anak dan mengajarkan anak terkait beberapa kepedulian terhadap interaksi sosial dengan orang di sekitarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada 63 siswa di TK Negeri Pembina Surabaya. Hasil penelitian ini berupa bahan ajar “KONDISI”(Konsep Diri Siswa) yang dikhususkan untuk anak usia dini. Bahan ajar ini masih memerlukan penyempurnaan dan tahap diseminasi untuk diberikan pada siswa di sekolah lain agar memiliki validitas semakin baik. Bahan ajar ini dapat mengembangkan konsep diri positif pada anak melalui interaksi sosial serta memotivasi anak untuk semakin mengenali perbedaan satu sama lain ketika di lingkungan bermain.
Implementasi Teknik Latihan Asertif bagi Aktualisasi Diri Konselor Ayong Lianawati; Cindy Pravesti; Sutijono Sutijono; Jahju Hartanti; Nur Indah Jayanti; Noer Vita Isnaeni
Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Edisi Juli - Desember 2021
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/bajpm.v1i2.79

Abstract

Keberanian mengungkapkan pendapat menjadi capaian dalam mencapai aktualisasi diri konselor. Wujud dari keberanian dalam ungkapan pendapat tersebut adalah sikap asertif. Konselor yang berisikap asertif memiliki harga diri yang kuat dalam melindungi peraturan dan haknya. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini mengimplementasikan teknik latihan asertif dalam rangka mencapai aktualisasi diri konselor. Implementasi latihan asertif dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat. Adapun metode kegiatan yang digunakan ialah workshop (webinar) secara online (daring) dengan langkah-langkah, pertama langkah awal (observasi), tahap perencanaan, tahap sosialisasi, dan tahap evaluasi berkelanjutan program. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diikuti oleh 158 peserta. Hasil yang diperoleh sebesar 54,8% sangat setuju, 43,2% setuju, 2% kurang setuju, 0% tidak setuju terkait kepuasan manfaat latihan asertif bagi aktualisasi diri konselor. Tercapainya aktualiasasi diri melalui latihan asertif ini telah memberikan kontribusi bagi individu dalam memiliki sikap asertif. Ini dimaksudkan bahwa individu yang memiliki sikap asertif menjadi sikap bagi seorang pemerhati bimbingan dan konseling atau konselor, guna mencapai keberhasilan komprehensif dalam proses pemberian layanan bimbingan dan konseling.
Pengembangan Modul Saku Konseling Rational Emotif Terapi (RET) bagi Calon Konselor dalam Mengembangkan Konsep Diri Positif Jahju Hartanti; Sutijono; Kusbandiami
SNHRP Vol. 2 (2019): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 2 Tahun 2019
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.943 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul saku konseling Rational Emotif Terapi (RET) pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling calon konselor. Hal ini menjadi salah satu upaya alternatif peningkatan tingkat pemahaman mahasiswa BK terhadap konseling RET. Metode yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan dengan mengacu pada kegiatan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan produk, uji coba awal, revisi hasil uji coba, dan uji lapangan. Hasil yang didapatkan yaitu, sekitar 18% mahasiswa dari satu kelas sudah paham mengenai konseling RET, sedangkan 82% sisanya masih belum memahami konseling RET secara keseluruhan. Hal ini menjadi dasar keuntungan pengembangan dari modul saku konseling RET bagi mahasiswa semester akhir yang diprogramkan dalam pembekalan mahasiswa calon konselor. Hal ini disimpulkan dari hasil analisis need assessment pre-test bahwasanya seluruh mahasiswa atau 100% dalam satu kelas menyatakan membutuhkan pelatihan konseling RET dengan materi yang cukup sederhana dalam penyajian dan penyampaiannya. Maka dari itu, modul ini masih membutuhkan penyempurnaan dengan melakukan hasil revisi akhir untuk diproses administrasi hak cipta modulnya juga. Kata kunci : Modul Saku, Konseling Rational Emotif Terapi, Konselor, Konsep Diri
ANALYSIS OF STUDENTS’ BUSINESS INDEPENDENCE AND ENTREPRENEURIAL RESILIENCE THROUGH THE USE OF DIGITAL TECHNOLOGY IN A BUSINESS STUDENT COMMUNITY Jahju Hartanti; Wiwik Robiatul Adawiyah; Elia Firda Mufidah
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 32, No 2 (2022): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpis.v32i2.20233

Abstract

The purpose of this study is to analyze the influence of business independence on students through the use of digital technology and entrepreneurial resilience. This research method uses correlational with a total population of 254 students who take part in the business student community. The number of samples in this study was 120 students with a sample taking technique using a probability sampling technique. Data analysis using path analysis techniques. The results of the analysis show that the use of digital technology and resilience affects business independence. The level of student business independence in the moderate category is 45%, while the student entrepreneurial resilience has a high category of 47%. The use of digital technology is needed to create product innovations to become independent prospective entrepreneurs. The recommendation based on the results of this study is the need for training provided to members of the business student community in improving business independence.
PENGARUH TEKNIK SELF-MANAGEMENT DALAM KONSELING KELOMPOK TERHADAP PERILAKU KECANDUAN GAME ONLINE PADA SISWA KELAS X SMA HANG TUAH 1 SURABAYA ignasisu sale kame; Jahju Hartanti; Dimas Ardika Mifta Farid
Psikodidaktika Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Psikodidaktika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v7i2.2630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah jumlah siswa yang mengalami hal yang berbeda dalam kecanduan game online mereka. Teknologi Self-Management untuk Perilaku Game Online Siswa dalam konseling kelompok, siswa mengalami kecanduan game online dengan melakukan self-management technology dengan Konseling kelompok bertujuan untuk. Kurangi ketergantungan pada game online.Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini.Variabel bebasnya adalah konseling kelompok dengan teknik self-management dalam bimbingan kelompok, dan variabel terikatnya adalah ketergantungan pada game online.Rumusan masalah dalam penelitian ini. “: Apakah Teknik Self-Management Konseling Kelompok Mempengaruhi Kecanduan Game Online Siswa Kelas X SMA Hangtua 1 Surabaya?”, Tujuan penelitian ini. Pelajari tentang keterampilan manajemen diri siswa untuk kecanduan game online melalui konseling kelompok. Kelas X, MIPA 4, SMA HangTuah1 Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan one group pre-test dan post-test sebelum eksperimen.
Contribution of Self-Concept and Learning Independence to the Resilience of Students in Open University Barokah Widuroyekti; Inneke Putri Widyani; Jahju Hartanti; Lindsay N Bergsma
IJORER : International Journal of Recent Educational Research Vol. 4 No. 2 (2023): March
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education Muhammadiyah University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46245/ijorer.v4i2.335

Abstract

Objective: This study aims to examine cross-sectionally the correlation between self-concept and self-reliance to the resilience ability of the Distance Learning Program Unit-Open University students. Method: The method used is correlational with the quantitative approach with its measurement instrument using a questionnaire. The data analysis used is correlation analysis with parametric statistics. Results: The results of this study show that the three variables have a significant positive correlation. The categories of self-concept and self-reliance of students are in the high category, while their resilience ability is in the medium category. Novelty: Researchers hope this research will continue, so the following suggestion for the following researchers is to develop an approach in guidance and counseling to improve self-reliance and student resilience in remote lectures.
TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENGEMBANGKAN MATHEMATICAL RESILIENCE MAHASISWA UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA Prayogo Prayogo; Jahju Hartanti
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i2.7612

Abstract

Kesulitan mahasiswa dalam mempelajari materi perkuliahan menjadikan prestasi belajar dan daya juang mahasiswa tingkat akhir program studi Pendidikan Matematika menurun. Tujuan dari penelitian ini mengidentifikasi kemampuan mathematical resilience dan menganalisis efektivitas teknik biblioterapi dalam mengembangkan mathematical resilience pada calon guru matematika. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan metode pre-experiment design. Subyek penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika di Universitas PGRI Adi Buana dengan jumlah 84 mahasiswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala mathematical resilience dan soal ujian matematika yang disajikan dalam 3 paket soal. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan uji komparasi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kemampuan matematik calon guru matematika dalam kategori sedang dan tingkat kemampuan mathematical resilience pada kategori sedang juga dengan persentase 50%. Penelitian ini juga membuktikan bahwa teknik biblioterapi dapat mengembangkan mathematical resilience calon guru matematika secara signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemberian teknik biblioterapi dapat meningkatkan mathematical resilience 17,8% dan diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat menambah rekomendasi teknik konseling lainnya dalam mengembangkan mathematical resilience pada calon guru matematika.The students learning difficulty in the course material makes the learning achievement and fighting power of final year students of the Mathematics Education program decrease. The purpose of this study to identify the ability of mathematical resilience and analyze the effectiveness of bibliotherapy techniques in developing mathematical resilience in prospective mathematics teachers. The research approach used in this study is quantitative descriptive with pre-experiment design method. The subjects of the study were students of the mathematics education program at Universitas PGRI Adi Buana with a total of 84 students. The research instruments used are the mathematical resilience scale and mathematics exam questions presented in 3 question packages. Data analysis techniques used descriptive statistics and inferential statistics with comparative tests. The results showed the level of mathematical ability of prospective mathematics teachers in the medium category and the level of mathematical resilience in the medium category also with a percentage of 50%. This study also proved that bibliotherapy techniques can significantly develop the mathematical resilience of prospective mathematics teachers. The conclusion of this study is that the provision of bibliotherapy techniques can increase mathematical resilience by 17.8% and it is expected that further researchers can add recommendations for other counseling techniques in developing mathematical resilience in prospective mathematics teachers.