Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

GAMBARAN FAKTOR RESIKO INSIDENSI ABORTUS DI RSUD RAA SOEWONDO PATI Yanti, Linda
MEDISAINS Vol 13, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v13i2.1603

Abstract

Latar belakang: Abortus di Indonesia masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia. Insidensi abortus setiap tahun di Indonesia terjadi sekitar 2 juta kasus, yang artinya terdapat 43 kasus abortus per 100 kelahiran hidup. Di profinsi Jawa Tengah selama tahun 2010 terdapat 5017 kasus yang tercatat di seluruh rumah saki-rumah sakit pemerintah di provinsi Jawa Tengah Tujuan: Untuk mengetahui gambaran faktor resiko insidensi abortus di RSUD RAA Soewondo Pati Metode: Penelitian ini merupakan deskriptif dengan desain studi survey. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengalami abortus di RSUD RAA Soewondo Pati Tahun, sedangkan sampel yang digunakan berjumlah 120 responden. Analisa data yang digunakan untuk mengetahui gambaran faktor resiko insidensi abortus menggunkan analisis deskriptif. Hasil: Insidensi abortus berdasarkan faktor resiko umur kehamilan rata-rata terjadi di usia kehamilan 12,57 Minggu. Insidensi abortus berdasarkan faktor resiko umur ibu rata-rata terjadi di usia 26.26 tahun. Insidensi abortus berdasarkan faktor resiko paritas sebagian besar terjadi pada paritas 0 yaitu sebanyak 90 (75%). Sebagian besar ibu yang abortus tidak memiliki riwayat abortus sebelumnya yaitu sebanyak 87 (72.5%). Seluruh ibu yang abortus dalam penelitian ini tidak memiliki riwayat trauma psikis sebelumnya yiatu 120 (100%). Sebagian besar insidensi abortus pada ibu dengan status gizi normal yaitu sebanyak 108 (90%). Seluruh ibu yang abortus dalam penelitian ini tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya yiatu 120 (100%). Kesimpulan: Insidensi factor resiko abortus dalam penelitian ini terjadi di usia kehamilan 12,57 Minggu, pada ibu usia 26.26 tahun, dengan paritas 0, tidak memiliki riwayat abortus sebelumnya, trauma psikis, dengan status gizi normal dan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
Factors analysis of unwanted pregnancies among women childbearing age in Indonesia: analysis of demographic and health survey data in 2017 Supriyadi, Supriyadi; Yanti, Linda
MEDISAINS Vol 18, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v18i3.9201

Abstract

Background: Unwanted pregnancies were one of the serious threats to human development around the world. This analysis identifies factors associated with unwanted pregnancies, including intrapersonal, interpersonal, and institutional health services.Objective: We analyzed the extent of unwanted pregnancies and how they predict factors related to Indonesia's unwanted pregnancies.Methods: We analyzed data from the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) in 2017. Descriptive statistics on the prevalence of unwanted pregnancies and correlated factors. Multiple logistic regression was used to examine the association between intrapersonal factors, interpersonal factors, and community factors with unwanted pregnancies.Results: Participants reported that their most recent was 83.8% indicated a desired pregnancy and 16.2% were unwanted. Multivariate analysis shows the age of the woman (OR=1.37), economic status (OR=1.05), number of children (OR=1.47), contraception failure (OR=0.78), and health worker intervention (OR=1.27) was found to significantly increase the risk of unwanted pregnancy (p<0.05). The number of children is the most substantial factor in unwanted pregnancy among women childbearing in Indonesia.Conclusions: Nearly a fifth of pregnancies among vulnerable women in Indonesia are unwanted pregnancies. WomenEnglish translation.  should plan pregnancy according to the target number of children desired with a partner.
A CASE STUDY : COUNTER PRESSURE THERAPY AND FIVE-FINGER HYPNOSIS TO REDUCE THE INTENSITY OF PAIN AND ANXIETY IN STAGE I LABOR Ayu Prameswari, Diyah; Surtiningsih; Yanti, Linda
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.34301

Abstract

Persalinan adalah suatu proses yang diawali dengan kontraksi uterus, yang menyebabkan pelebaran serviks secara progresif, lahirnya bayi, dan keluarnya plasenta. Selama proses persalinan, ibu mengalami rasa sakit dan kecemasan. Salah satu metode untuk mengatasi nyeri adalah counter pressure, yaitu teknik pemijatan yang menggunakan kepalan tangan untuk memberikan tekanan terus menerus pada tulang belakang selama kontraksi. Selain itu, meningkatnya kecemasan selama persalinan dapat memperburuk intensitas nyeri. Untuk mengelola kecemasan, salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah terapi hipnosis lima jari. Hipnosis lima jari adalah salah satu bentuk self-hypnosis yang dapat menimbulkan relaksasi mendalam, membantu mengurangi ketegangan dan stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penurunan nyeri dan kecemasan pada lima ibu bersalin kala I persalinan setelah mendapat terapi counter pressure dan hipnotis lima jari. Metode yang digunakan antara lain SOP counter pressure, hipnosis lima jari, lembar observasi, skala nyeri Wong-Baker, dan skala kecemasan STAI. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tingkat nyeri dan kecemasan setelah dilakukan intervensi terapeutik, sehingga disimpulkan bahwa terapi counter pressure dan hipnosis lima jari efektif dalam mengurangi nyeri dan kecemasan pada kala I persalinan.
Case Study of Counter Pressure Therapy and Five Finger Hypnosis to Reduce Pain Intensity and Anxiety in the First Stage of Labor Diyah Ayu Prameswari; Surtiningsih; Yanti, Linda
JURNAL KEBIDANAN KESTRA (JKK) Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Kebidanan Kestra (JKK)
Publisher : Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jkk.v7i1.2273

Abstract

Childbirth is a process that begins with uterine contractions, followed by the opening of the cervix, birth of the baby, and expulsion of the placenta. During this process, mothers often experience pain and anxiety. One way to deal with pain is with the counter pressure technique, which is a massage using the fist that provides constant pressure on the spine during contractions. Additionally, increased anxiety can worsen pain during labor. One method that can be used to manage anxiety is five-finger hypnosis, a form of self-hypnosis that can create deep relaxation, thereby reducing tension and stress. This study aims to assess the reduction in pain and anxiety in five mothers who are in the first stage of labor after receiving counter pressure therapy and five finger hypnosis. The methods used include SOP for counter pressure, five finger hypnosis, observation sheets, Wong-Baker pain scale, and STAI anxiety scale. The results showed a reduction in pain and anxiety after the intervention, indicating that counter pressure therapy and five finger hypnosis were effective in reducing pain and anxiety during the first stage of labor.
HUBUNGAN USIA DENGAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD BREBES Rada, Muh Husein; Sukmaningtyas, Wilis; Yanti, Linda; Yudono, Danang Tri
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 22 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14579678

Abstract

Latar Belakang : Tekanan darah ialah aspek yang amat vital dalam system sirkulasi peningkatan ataupun turunnya tekanan darah yang dapat memengaruhi homeostatis didalam tubuh. Adanya kondisi perubahan tekanan darah normal ke tekanan darah tinggi di preoperasi dapat mempengaruhi prosedur operasi yang akan dijalani oleh pasien hal ini dikarenakan beberapa obat anestesi dapat menurunkan tekanan darah selama proses pembiusan. Bertambahnya usia diketahui dapat membuat arterial menjadi kaku, kontribusi terhadap kerusakan endotel yang dapat memperbesar resistensi perifer total dan demikian juga tekanan darah. Tujuan : Mengidentifikasi korelasi usia terhadap fluktuasi tekanan darah dalam pre operasi. Metode : Studi analitik observasional ini menggunakan studi potong-lintang. Sampel penelitian meliputi 128 orang yang mengikuti penelitian dengan menggunakan metode purporsive sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil : Studi ini menemukan bahwasannya didapatkan hasil Chi-Square terlihat p-value dengan nilai 0,000 < 0,05 yang menunjukan adanya korelasi usia dengan perubahan tekanan darah pada pasien pre operasi. Simpulan : Semakin tua usia dapat mempengaruhi perubahan tekakan darah menjadi meningkat.
Pengaruh Terapi Benson Terhadap Tingkat Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Transurethral Resection of The Prostate di RSI Purwokerto Rettob, Cicilia Dei; Firdaus, Eza Kemal; Yanti, Linda
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 2 (2025): March
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14851157

Abstract

Benign prostatic hyperplasia (BPH) is a common condition in elderly men that often causes lower urinary tract symptoms. (LUTS). In men aged 60 to 90 years, the histological prevalence of BPH is 50 to 80%.The type of this research is experimental research using a pre-experimental design with a One group pretest posttest design. In this study, all BPH patients who underwent TURP surgery, totaling 30 patients, were included. It can be observed that the highest age group is 50-59 years with 11 respondents (36.7%) and the lowest is the 80-89 years age group with 3 respondents (10.0%). The highest level of education was junior high school, with 11 respondents (36.7%), and the lowest was higher education, with 4 respondents (13.3%). Previous surgical history was present in 19 respondents (63.3%) and absent in 11 respondents (36.7%). It can be observed that the highest condition before Benson therapy was a pain level of 4-6 (moderate pain) in 30 respondents (100%). Whereas it can be observed that the highest level of pain after Benson therapy was 1-3 (mild pain) in 29 respondents (96.7%) and the lowest level was 4-6 (moderate pain) in 1 respondent (3.3%).According to the Wilcoxon test results, a p-value of 0.05 means H0 is rejected and Ha is accepted, which is interpreted as a significant effect of Benson therapy on the level of pain reduction before and after the administration of Benson therapy. This shows that there is an effect of Benson therapy, evident in the 4-6 category (moderate pain) during the pre-treatment (before) phase, which changed to the 1-3 category (mild pain) and the 4-6 category (moderate pain) during the post-treatment (after) phase.
Peningkatan Kapasitas Kader pada Pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkan dan Stunting Yanti, Linda; Adriyani, Fauziah Hanum Nur; Hikmanti, Arlyana; Wulandari, Nelsa Mei
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.16290

Abstract

ABSTRAK Kehamilan tidak diinginkan menimbulkan berbagai komplikasi salah satunya stunting. Prevalensinya stunting masih yang tinggi dapat dilihat dari data tahun 2021 sebanyak 24,4% dan tahun 2022 21,6%. Permasalahannya adalah tingginya kejadian kehamilan tidak diinginkan dan stunting. Hal tersebut dipicu karena adanya kehamilan tidak diinginka pada diusia dini atau masih kategori remaja yang menyebabkan terjadinya perdarahan dan kematian di masa nifas, karena pihak keluarga merasa malu dan menutupi sehingga remaja yang hamil tidak pernah melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan dan melahirkan dirumahnya. Selain itu tidak pernah mendapatkan sosialisasi kesehatan reproduksi ataupun edukasi tentang kehamilan sehat. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas kader dalam peningkatan pengetahuan, melakukan pendampingan, mendeteksi dini dan pemantauan serta pada akhirnya dapa mencegah kehamilan tidak diinginkan dan stunting. Metode yang digunaka adalah ceramah, tanya jawab dan diskusi, pretest dan posttest. Pesertanya adalah semua kader yang ada di Desa Kalipelus, Kecamatan Purwanegara. Hasil kegiatannya yang diikuti oleh 15 kader dan sebelum edukasipengetahuan kader sebagian besar kuran dan setelah edukasi sebagian besar baik, selain itu hasil monitoring evaluasi menunjukkan ibu hamil yang didampingi kader bersedia melakukan pemeriksaan ke puskesmas, menggunakan kontasepsi, dan merencanakan kehamilan secara sehat. Kesimpulannya terjadi peningkatan pengetahuan kader sebelum dan setelah edukasi. Sarannya Diharapkan semua puskesma dapat memaksimalkan peran kader kesehatan dan berkala mengupdate pengetahuan para kader kesehatan. Kata Kunci: Kader, Kehamilan Tidak Diinginkan, Stunting  ABTRACT Unwanted pregnancy causes various complications, one of which is stunting. The prevalence of stunting is still high, which can be seen from the data for 2021, which is 24.4% and 2022, 21.6%. The problem is the high incidence of unwanted pregnancies and stunting. This was triggered by unwanted pregnancies at an early age or in the teenage category which caused bleeding and death during the postpartum period, because the family felt embarrassed and covered up so that pregnant teenagers never went to a health facility for examination and gave birth at home. Apart from that, they never received reproductive health outreach or education about healthy pregnancy. The aim of this activity is to increase the capacity of cadres in increasing knowledge, providing assistance, early detection and monitoring and ultimately preventing unwanted pregnancies and stunting. The methods used are lecture, question and answer and discussion, pretest and posttest. The participants were all cadres in Kalipelus Village, Purwanegara District. The results of the activities were attended by 15 cadres and before the education the knowledge of the cadres was mostly poor and after the education the majority were good, apart from that the results of the monitoring evaluation showed that pregnant women who were accompanied by the cadres were willing to go to the health center for examinations, use contraception and plan a healthy pregnancy. Conclusion: There was an increase in cadres' knowledge before and after education. Suggestion: It is hoped that all health centers can maximize the role of health cadres and regularly update the knowledge of health cadres. Keywords: Cadre, Unwanted Pregnancy, Stunting
Gambaran Pemberian Infus Hangat Pada Pasien Shivering Pasca Spinal Anestesi di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Pemprov Sulawesi Selatan Pasang, Michael; Yudono, Danang Tri; Yanti, Linda
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 3 (2025): April 2025
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15328212

Abstract

The use of warm liquids to prevent and treat the occurrence of shivering has been scientifically proven to be effective. The purpose of this study is to find out the overview of giving warm infusions to shivering patients after spinal anesthesia at the special regional hospital for Mother and Child of the South Sulawesi Provincial Government. First, the researcher collected data using an observation sheet. The next step, all the data obtained from the observation sheet is input in excel. The data input is in the form of data on age, gender, body temperature, BMI, type of warm infusion fluid, temperature of warm infusion fluid, and degree of shivering incidence. The results showed that: The characteristics of the respondents in this study were the age category in early adulthood (26-35 years) as many as 13 people (39.4%), the majority gender of women as many as 26 people (78.8%), the body temperature of patients in the hypotermic category as many as 21 people (63.6%) and the BMI of respondents in the normal category as many as 15 people (45.5%). The type of intravenous fluid used in post-spinal anesthesia shivering patients used crystalloid fluid as many as 25 people (75.8%). The temperature of warm infusion fluid in the mild warm temperature category (37 oC) was 19 people (57.6%). Patients experienced shivering events in grade 16 as many as 16 people (48.5%) and as many as 13 people (39.4%) experienced shivering events in grade 2.
STUDI KASUS EFEKTIVITAS PEMBERIAN JUS TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM) PADA IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI RIYAH, RIYAH; Yanti, Linda; Surtiningsih, Surtiningsih
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45411

Abstract

Kasus kematian ibu selama hamil salah satu penyebabnya merupakan hipertensi kehamilan. Kasus kematian ibu tahun 2023 di Kabupaten Banjarnegara adalah 15 kasus dengan 20% penyebabnya hipertensi kehamilan. Terdapat beberapa faktor resiko dari hipertensi kehamilan diantaranya primigravida, keluarga dengan riwayat preeklamsia, umur lebih dari 35 tahun, obesitas dan lain-lain. Tomat merupakan salah satu pilihan pengobatan non-farmakologi yang mampu mengatasi hipertensi. Terdapat banyak kandungan kalium yang berfungsi sebaga diuretik serta likopen sebagai antioksidan dalam tomat. Sehingga tujuan penelitian guna melihat efektivitas pemberian jus tomat terhadap ibu hamil dengan hipertensi sebagai upaya membantu menurunkan tekanan darah. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan menilai ketrampilan ibu hamil tentang pembuatan jus tomat sebelum dan sesudah pemberian edukasi, mengukur tekanan darah pre dan post ibu hamil dengan hipertensi sebelum dan sesudah diberikan terapi jus, menganjurkan ibu mengkonsumsi jus tomat sehari 1 kali selama 7 hari dengan dosis tomat 150 gram. Sampel penelitian minimal 5 responden ibu hamil hipertensi dengan pengukuran tekanan darah ≥140/90 mmHg di wilayah Puskesmas Pagedongan 1. Hasil yang didapatkan setelah mengkonsumsi jus tomat (solanum lycopersicum) 1 kali sehari selama 7 hari terdapat penurunan tekanan darah dengan rata-rata sistol 10-20 mmHg dan diastol 10-20 mmHg. Pemberian jus tomat (solanum lycopersicum) pada ibu hamil dengan hipertensi efektif membantu dalam penurunan tekanan darah rata-rata pada sistol 10-20 mmHg dan diastole 10-20 mmHg.
Faktor yang mempengaruhi hipotermia postoperatif pada pasien pembedahan elektif general anestesi Ibrahim, Rikhap; Sebayang, Septian Mixrova; Yanti, Linda
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v9i1.1190

Abstract

Hipotermia pascaoperasi merupakan masalah klinis yang dapat memperburuk kondisi pasien, memperpanjang masa rawat inap, meningkatkan risiko komplikasi, dan menambah biaya perawatan. Meskipun prevalensinya cukup tinggi, masih terbatas penelitian yang meneliti faktor-faktor penyebabnya, terutama dalam konteks lokal dan operasi elektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kejadian hipotermia pascaoperasi di RSUD Jatiwinangun Purwokerto, ditinjau dari variabel usia, jenis kelamin, lama operasi, indeks massa tubuh (IMT), status fisik ASA, jenis operasi, suhu ruangan, dan waktu transisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah pasien yang menjalani operasi elektif dengan anestesi umum pada periode 2–27 Agustus 2023, dengan teknik total sampling sebanyak 65 pasien. Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan pengukuran suhu tubuh di ruang pemulihan. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Spearman Rank dan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama operasi, waktu transisi, status ASA, dan jenis operasi memiliki pengaruh yang signifikan dengan kejadian hipotermia (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa keempat faktor tersebut berpengaruh terhadap terjadinya hipotermia pascaoperasi di RSUD Jatiwinangun.