Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK BALITA DI DESA ULUDANAU OGAN KOMERING ULU SELATAN Fera Meliyanti; Eko Heriyanto; Deli Lilia
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v5i1.455

Abstract

Pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia karena termasuk salah satu penyakit infeksi yang angka kematiannya tinggi terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Tahun 2013 Pneumonia merenggut nyawa anak hampir 2.600 setiap harinya atau 15% dari kematian balita yang sebagian besar berusia kurang dari 2 tahun. Indonesia, Pneumonia selalu menjadi penyebab utama kematian pada kelompok bayi dan balita. Proporsi Pneumonia terhadap ISPA pada tahun 2012 adalah sebesar 7,14%, tahun 2013 sebesar 6,89% dan tahun 2014 meningkat menjadi 7,28% (Dinkes OKU Selatan, 2014). Tujuan penelitian untuk dikatahui hubungan kepadatan hunian rumah, ventilasi, dan pencahayaan dengan kejadian pneumonia.Penelitian Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi 312 rumah, dengan sampel 176. Pengambilan sampel menggunakan teknnik simple random sampling. Analisis data univariat dan bivariat, dengan uji chi-square, tingkat kepercayaan (CI=95%). Penelitian dilaksanakan April-Juli 2014 di Desa Ulu Danau OKU Selatan.Hasil penelitian menunjukkan responden yang pernah mengalami pneumonia 21,6% lebih sedikit dibandingkan dengan responden yang tidak terkena. Kepadatan hunian tidak memenuhi syarat kesehatan 26,1%, lebih sedikit dibandingkan dengan yang memenuhi syarat kesehatan. Dua puluh satu (21%) ventilasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan lebih sedikit dibandingkan dengan ventilasi yang memenuhi syarat. Pencahayaan tidak memenuhi syarat kesehatan (23,3%) lebih sedikit dibandingkan dengan yang memenuhi syarat. Ada hubungan bermakna kepadatan hunian rumah (p=0,000), ventilasi (p value 0,000) pencahayaan (p value 0,000), dengan kejadian Pneumonia pada anak balita. Disimpulkan pada umumnya rumah responden belum memenuhi syarat kesehatan, dan kepadatan hunian rumah, ventilasi, dan pencahayaan merupakan faktor resiko terhadap kejadian pneumonia di Desa Ulu Danau 2014.Kata kunci: Kondisi fisik rumah, pneumonia, anak.
FAKTOR RESIKO KEJADIAN MALARIA KLINIS DI DESA TANJUNG DALAM WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LUBUK BATANG KABUPATEN OKU Eko Heryanto; Deli Lilia; Fera Meliyanti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v5i1.451

Abstract

The World Malaria Report 2005, dijelaskan bahwa di dunia saat ini lebih dari 1 juta orang setiap tahun meninggal akibat malaria. Hasil laporan Riskesdas tahun 2007, prevalen malaria di Indonesia mencapai 2,85%. Prevalensi kasus malaria di Sumatera Selatan adalah 1,01% (Laboratorium) dan 1,63 % (gejala klinis). Desa Tanjung Dalam yang merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang menunjukan AMI pada tahun 2013 yaitu 60,69‰ dengan jumlah kasus 86 dari 1.417 penduduk. Tujuan penelitian diketahui factor resiko kejadian malaria klinis di Desa Tanjung Dalam Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Batang Kabupaten OKU tahun 2014.Penelitian ini dilakukan dengan desain Cross Sectional. Populasi meliputi seluruh kepala keluarga berjumlah 387 KK dengan sampel 197. Analisis data univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square, dengan derajat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan penderita malaria 56 (28,4%) responden, 91 (46,2%) tidak menggunakan kelambu, 77 (39,1%) tidak menggunakan obat nyamuk, 66 (33,6%) memiliki kebiasaan keluar rumah di malam hari, 115 (58,45) tidak memasang kawat kasa pada ventilasi rumahnya, 87 (44,2%) disekitar lingkungan rumahnya ada tempat perindukan nyamuk, dan 95 (48,2%) terdapat semak-semak disekitar lingkungan rumahnya. Dari hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pemakaian kelambu (p=0,000), kebiasaan memakai obat nyamuk (p=0,000), kebiasaan keluar malam (p=0,000), pemasangan kawat kasa ventilasi (p=0,002), tempat perindukan nyamuk (p=0,005), dan keberadaan semak-semak (p=0,003) dengan kejadian malaria klinis. Disimpulkan, bahwa pemakaian kelambu, kebiasaan memakai obat nyamuk, kebiasaan keluar malam, pemasangan kawat kasa ventilasi, tempat perindukan nyamuk, dan keberadaan semak-semak merupakan faktor resiko terjadinya malaria klinis.Kata kunci : Malaria klinis
Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti di RT 03 Kelurahan Air Lintang Wilayah Kerja Puskesmas Muara Enim Tahun 2023 Ragah Perdaha; Fera Meliyanti; Elwa Candra; Fera Novitry
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Jurnal Imu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikg.v2i1.2174

Abstract

Background:The presence of larvaeTemples of the Egyptiansin an area is an indicator of the presence of a mosquito populationTemples of the Egyptians in that area. Mosquito breeding placeTemples of the Egyptiansgreatly affects the level of density or density of larvae. Mosquito breeding placeTemples of the Egyptiansnamely the place where the mosquitoes areTemples of the EgyptiansLaying eggs can be found indoors and outdoors.Objective: knowing the factors related to the presence of mosquito larvae temples of the Egyptians In RT 03, Air Lintang sub-district, Muara Enim Health Center working area in 2023. Method :This type of research uses quantitative correlation with an approach cross sectional where data for both variables is collected at the same time or at one time. In this study, there is a relationship between 3M's actions, water storage and solid waste.Results :From the results of the analysis, it is known that the 3 M Action is related to the presence of Mosquito LarvaeTemples of the EgyptiansIn Air Lintang Village, Muara Enim Community Health Center Work Area in 2023, 98 respondents were found to have experienced the presence of mosquito larvae.Temples of the Egyptians there were 48 (49%) respondents who were smaller than respondents who did not have larvae egyptians as many as 50 (51%) respondents. And it is known that of the 98 respondents, it was found that 46 (46.9%) respondents did not carry out 3M Actions well, compared to 52 (53.1%) respondents who did 3M Actions well. 98 respondents found that 44 (44.9%) respondents had smaller water reservoirs compared to 54 (55.1%) respondents who did not have water reservoirs outside the house. 98 respondents found solid waste of 53 (54.1%) respondents which was greater than that of 45 (45.9%) respondents who had no solid waste.Conclusion :Test results chi square obtained p value 0.000 (≤0.05) means that there is a meaningful relationship between Action 3M and the presence of larvae temples of the Egyptians. Test results chi square obtained p value 0.000 (≤0.05) means there is a significant relationship between water reservoirs and the presence of mosquito larvaeTemples of the Egyptians. Test results chi square obtained p value 0.000 (≤0.05) means there is a significant relationship between solid waste and the presence of larvae egyptians.
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Anemia pada Ibu Hamil di Desa Pulau Panggung Kecamatan Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim Tahun 2023 Nita Rukmana; Fera Meliyanti; Elwan Candra
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 3 No 1 (2024): Januari : Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/klinik.v3i1.2232

Abstract

Pregnant women are still often faced with various health problems, one of which is anemia. Anemia is the biggest public health problem in the world, especially for pregnant women because many suffer from iron deficiency. WHO in 2021 reports that globally the prevalence of anemia in pregnant women worldwide is 41.8%. It is known that the prevalence of anemia in pregnant women is estimated at 48.2% in Asia, 57.1% in Africa, 24.1% in America, and 25.1% in Europe. The PulauPanggung Community Health Center supervises 10 villages where 12 people (26,66%) of the 45 pregnant women examined were Desa PulauPanggung who had the most cases of anemia. The research design used in this study was a pre-experimental type one group pretest-posttest design. The population in this study were all pregnant women in Desa PulauPanggung, Working Area of ​​the PulauPanggung Health Center, Semende Darat Laut District, Muara Enim Regency, totaling 27 people. The sample in this study were pregnant women who attended counseling at the posyandu in the Working Area of ​​PulauPanggung, Semende Darat Laut, Muara Enim Regency. Based on univariate analysis, it is known that the average value of respondents' knowledge before counseling was 58.65 out of 20 respondents. The highest value is 72 and the lowest is 50. The value that is most often obtained is 60. The average value of respondents' knowledge after counseling is 92.95 from 20 respondents. The highest score is 100 and the lowest is 82. The highest score is 98. From 20 respondents, the average value of mothers' knowledge before counseling (pre-test) was 58.65. From 20 respondents, the average value of mothers' knowledge after counseling (post-test) was 92.96. There is an effect of health counseling on the level of mother's knowledge about anemia before and after counseling with the lecture method and audio-visual media in PulauPanggung Village, Semende Darat Laut District, Muara Enim Regency in 2023 with a p value of 0.000.
Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Oleh Masyarakat Desa Panang Jaya Di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Rismahevi Rismahevi; Eko Heryanto; Fera Meliyanti; Zanzibar Zanzibar; Febrianto Febrianto
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.1997

Abstract

Salah satu indikator untuk menilai bagaimana pemanfaatan Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan adalah dengan melihat banyak atau tidaknya jumlah kunjungan masyarakat ke Puskesmas tersebut. Rendahnya jumlah kunjungan masyarakat ke Puskesmas menunjukkan bahwa masyarakat kurangnya memanfaatkan Pelayanan kesehatan. Dalam tiga tahun terakhir pemanfaatan Puskesmas Gunung Megang dari tahun 2019 hingga tahun 2022 mengalami penurunan jumlah kunjungan dari 45,8%ditahun 2019,33,2%ditahun 2020, 38,5% di tahun 2021 dan 40,8% ditahun 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan puskesmas oleh masyarakat Desa Panang Jaya di wilayah kerja Puskesmas Gunung Megang Kabupaten Muara Enim. Desain penelitian yang digunakan adalah metode survey analitic dengan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah seluruh total populasi sebanyak 54 orang yang ada di Desa Panang Jaya. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil kategori pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat tercapai sebanyak 46 (85,2%), kategori pengetahuan ibu baik sebanyak 44 (81,5%), kategori persepsi positif sebanyak 44 (81,5%),kategori sikap positif sebanyak 44 (81,5%),kategori dukungan keluarga mendukung sebanyak 44 (81,5%) dan kategori jarak dekat sebanyak 43 (79,6%). Hasil Analisis Bivariat diperoleh hasil variabel pengetahuan denganvalue = 0,003 < 0,05, persepsidenganvalue = 0,003< 0,05, sikapdenganvalue = 0,000< 0,05, dukungan keluarga dengan  value = 0,003< 0,05, jarak dengan  value = 0,000< 0,05. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, persepsi, sikap, dukungan keluarga dan jarak secara simultan dengan pemanfaatan pelayanan puskesmas oleh masyarakat Desa Panang Jaya di wilayah kerja Puskesmas Gunung Megang Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Tahun 2023.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENJAMAH MAKANAN DENGAN PENERAPAN PERSONAL HYGIENE PADA CV.CITRA SATRIA CATERING Nashriyah Utami; Fera Meliyanti; Berta Afriani
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.2192

Abstract

Makanan merupakan kebutuhan hidup yang paling utama dan berpotensi terkontaminasi bakteri patogen. Jasaboga merupakan usaha pengelolaan makanan . Faktor yang mempengaruhi kualitas makanan adalah perilaku penjamah makanan dalam penerapan personal hygiene dan sanitasi makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Karakteristik penjamah makanan dengan penerapan personal hygiene pada CV.Citra Satria Catering Tanjung Enim. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional. Sampel diambil adalah total populasi yaitu seluruh penjamah makanan yang ada di CV.Citra Satria Catering Tanjung Enim periode Februari – Agustus 2023 yang berjumlah 50 responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil 30 responden (60%) penerapan personal hygiene nya kurang baik, terdapat 32 responden (64%) berjenis kelamin perempuan, 36 responden (72%) berpendidikan tinggi, 33 responden (66%) memiliki pengetahuan yang kurang baik, 32 responden (64%) terpapar informasi tentang penerapan personal hygiene. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan penerapan personal hygiene dengan p value 0,026, ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan penerapan personal hygiene dengan p value 0,045, ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan penerapan personal hygiene dengan p value 0,024, ada hubungan yang signifikan antara paparan informasi dengan penerapan personal hygiene dengan p value 0,026. Ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan dan paparan informasi penjamah makanan dengan penerapan personal hygiene