Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Sinar Manajemen

Perkembangan Objek Wisata Permandian Kabura-Burana di Desa Lawela Selatan Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan : Development of the Kabura-Burana Bathing Tourist Attraction in South Lawela Village, Batauga District, South Buton Regency Majid, Abdul; Arsal, La Ode Muhammad; Arsyiah, Wa Ode
Jurnal Sinar Manajemen Vol. 10 No. 3: NOVEMBER 2023
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jsm.v10i3.4326

Abstract

Kabupaten Buton Selatan sebagai salah satu daerah yang memiliki sumber daya alam serta banyaknya flora dan fauna menjadikan Buton Selatan sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potesi besar di sector pariwisata salah satunya Permandian Kabura-Burana. Hanya saja yang menjadi problem adalah melimpahnya sumber daya alam tersebut tidak dibarengi dengan pengelolaan serta manajerial yang baik dari pemerintah serta masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana perkembangan objek wisata Permandian Kabura-Burana. Metode yang digunakan adalah metode dengan pendekatan kuantitave dengan melibatkan studi kasus di dalamnya. Hasi dari penelitian ini menemukan pengembangan wisata Permandian Kabura-Burana belum memiliki inovasi dalam meciptakn daya Tarik untuk memikat wisatawan. Selain itu dalam aspek aksibilitasi, jaringan jalan yang menghubungkan obyek wisata belum mengalami peningkatan. Hal ini tergambar dengan Moda transportasi yang tersedia seperti angkutan umum dalam kota menuju objek wisata sampai saat ini belum tersedia. Di aspek lain Meningkatnya kunjungan wisatawan belum mendorong masyarakat setempat menyediakan atau mengelola amenitas, seperti rumah makan, pengelolaan fasilitas umum dan fasilitas keamanan. Masih belum terkelolannya fasilitas umum seperti toilet umum yang membuat wisatawan enggan atau kesulitan menggunakan fasilitas tersebut. Belum tersedianya rumah makan di area objek wisata disebabkan kurangnya peran masyarakat sebagai bagian dari upaya pengelolaan pengembangan pariwisata