Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KOMPOSISI DAN DOMINASI PATOTIPE Xanthomonas oryzae pv. oryzae, PENYEBAB PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PADA TANAMAN PADI DENGAN SISTEM PENGAIRAN BERBEDA DI KABUPATEN KARAWANG [The Composition and Domination of Xanthomonas oryzae pv. oryzae Pathotype, The Cause of Bacterial Leaf Blight on Rice Plants in Different irrigation System at Karawang District] Yuliani, Dini; Natasuwirya, Sudir
BERITA BIOLOGI Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3398.48 KB) | DOI: 10.14203/beritabiologi.v16i3.2183

Abstract

Bacterial leaf blight (BLB) is the major disease of rice caused by the bacteria Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo), that has various pathotypes making it difficult to control. This research was aimed to determine Xoo pathotype group in irrigated paddy fields with different of planting time based on differences of irrigation system in Jatiluhur Reservoir. The research was conducted in Karawang District the wet season (WS) of 2013/2014 and dry season (DS) of 2014 through survey and sampling of infected rice leaves of BLB. Isolation of Xoo bacte-ria was done in the laboratory by using dilution methods. Xoo pathotype test was carried out by inoculating Xoo isolate on five different varieties in Indonesian Center for Rice Research’s green house, West Java. Observation of disease severity was done by measuring symp-toms of the disease that appeared at two and four weeks after inoculation. The disease severity of ?11% was classified as resistant (R), and for the disease severity of >11% was classified as susceptible (S). The results obtained a total of 602 Xoo isolates from rice plant samplings of irrigated rice fields in Karawang with irrigation systems I, II, III, and IV. At WS 2013/2014 was obtained 448 Xoo isolates consists of 29.69% of pathotype III; 40.85% of pathotype IV, and 29.46% of pathotype VIII. While, at DS 2014 was obtained 154 Xoo isolates consists of 1.95% of pathotype III, 53.25% of pathotype IV, and 44.80% of pathotype VIII. The areas with Type I of irrigation systems were domi-nated by Xoo pathotype IV in two cropping seasons. The areas with Type II of irrigation system dominated by Xoo pathotype IV in the wet season, while the dry season was dominated by Xoo pathotype VIII. The areas with Type III of irrigation system were dominated by Xoo pathotype III in the wet season, whereas during dry season was dominated by Xoo pathotype IV. The areas with Type IV of irrigation sys-tem were dominated by Xoo pathotype IV during wet season. Over all, in the dry season, Xoo pathotype IV was the dominant pathotype especially in irrigation systems Type I and IV. The dominance of Xoo pathotype can determine the resistant varieties that grown in the areas with different planting times on different irrigation systems.
PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DALAM MENERIMA LAYANAN DI KANTOR SAMSAT KABUPATEN CIAMIS YULIANI, DINI
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 2, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2577.462 KB) | DOI: 10.25147/moderat.v2i3.2747

Abstract

Penelitian yang penulis lakukan berasal dari adanya masalah bahwa belum terwujudnya kepuasan masyarakat dalam meneria layanan di kantor Samsat Kabupaten Ciamis, diantaranya yaitu: 1) Belum terwujudnya kepuasan masyarakat dalam menerima layanan terutama dalam hasil layanan masih ditemukan adanya keterlambatan; 2) Belum terjalinnya komunikasi dan kepercayaan yang kuat antara pihak pegawai samsat dengan masyarakat; 3) Masih terdapat keluhan terhadap pelayanan dari masyarakat dalam menerima pelayanan yang diberikan oleh pegawai. Berdasarkan masalah tersebut maka penulis merumuskan permasalahan: 1) Bagaimana pelayanan yang dilaksanakan oleh Kantor Samsat Ciamis? 2) Bagaimana kepuasan masyarakat dalam menerima layanan dari kantor Samsat Ciamis? 3) Bagaimana pengaruh pelayanan terhadap kepuasan masyarakat dalam menerima layanan di kantos Samsat Ciamis? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Populasi penelitian adalah masyarakat pengguna layanan di Kantor Samsat Ciamis tiap bulannya sebanyak 1.645 orang dengan sampel sebanyak 94 orang dan teknik sampling menggunakan random sampling, teknik pengumpulan data yang digunakan studi kepustakaan dan studi lapangan yang terdiri dari observasi, wawancara dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif, sedangkan untuk menentukan huungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan mencari pengaruh dengan menggunakan koefisien determinsasi. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya, maka dapat penulis simpulkan hal-hal sebagai berikut: 1) Pelayanan di kantor Samsat Ciamis diperoleh rata-rata skor sebesar 318, yang termasuk pada kategori baik, apabila dipersentasekan diperoleh hasil sebesar 67,66%. 2) Kepuasan masyarakat dalam menerima layanan di Kantor Samsat Kabupaten Ciamis diperoleh rata-rata skor sebesar 313, yang termasuk kategori baik, apabila dipersentasekan diperoleh hasil sebesar 66,59%. 3) Terdapat hubungan antara pelayanan dengan kepuasan masyarakat dengan koefisien korelasi yang ditemukan adalah sebesar 0,905 yang termasuk dalam kategori sangat kuat dan nilai koefisien determinasi sebesar 82% artinya bahwa kepuasan masyarakat dipengaruhi oleh pelayanan Samsat 82% sedangkan sisanya sebesar 18% merupakan faktor lain yang tidak terdeteksi yang dapat mempengaruhi kepuasan masyarakat. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui koefisien korelasi 0,905 itu signifikan. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan yang berbunyi terdapat pengaruh positif antara pelayanan terhadap kepuasan masyarakat dalam menerima layanan di Kantor Samsat Ciamis, terbukti. 
PELAKSANAAN PERAN TPD (TENAGA PENGGERAK DESA) DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN ALAT REPRODUKSI PASANGAN USIA SUBUR DI DESA PANANJUNG KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN PANGANDARAN YULIANI, DINI
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25147/moderat.v2i1.2729

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pelaksanaan peranan Tenaga Penggerak Desa (TPD) dalam upaya peningkatan kesehatan di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran masih belum optimal. Diindikasikan dengan rendahnya tingkat pemahaman dan penguasaan yang kurang dikuasai secara maksimal dan tingkat sosialisasi yang masih dapat dikatakan kurang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan rumus slovin dengan tekhnik probablility sampling diperoleh sampel sebanyak 11 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan yang meliputi wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif dengan menguraikan dan menginterpretasikan data yang diperoleh di lapangan dengan dari informan. Berdasarkan hasil penelitian dapat penulis simpulkan, sebagai berikut: Pertama peranan Tenaga Penggerak Desa dari hasil wawancara, bahwa keterlaksanaan pedoman pelaksanaan kerja, pembagian kerja yang efektif, pelaksanaan sosialisasi  koordinasi dan adanya kerja sama dengan stakeholder dapat dilaksanakan masih kurang maksimal. Kedua hambatan yang ditemui dalam perananan Tenaga Penggerak Desa adalah masih lemahnya pendelegasian wewenang pimpinan kepada pelaksana, masih kurang efektifnya jalinan komunikasi antara pimpinan dan pelaksana di lapangan, tingkat kedisiplinan Tenaga Penggerak Desa yang kurang baik, serta minimnya inovasi kebijakan. Ketiga untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan Tenaga Penggerak Desa dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan-pendekatan secara aktif baik terhadap pegawai maupun stakeholder lain sebagai salah satu upaya untuk mengintensifkan pola kerja Tenaga Penggerak Desa dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
ANALISIS KEBIJAKAN STANDARISASI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI (Kajian Terhadap Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Dan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan UU No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan) YULIANI, DINI
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 1, No 4 (2015)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25147/moderat.v1i4.2851

Abstract

Salah satu tolok ukur kemajuan perguruan tinggi adalah dilihat dari publikasi ilmiahnya, sehingga diperlukan peran perpustakaan perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga penyedia informasi yang baik dalam mendorong kegiatan penelitian dan publikasi hasil penelitian.    Perpustakaan perguruan tinggi sebagai lembaga penyedia informasi yang baik yang bisa digunakan oleh peneliti baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa dan masyarakat umum.  Penelitian mengkaji tentang analisis kebijakan standarisasi perpustakaan perguruan tinggi berdasarkan kajian terhadap UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan PP No. 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.  Ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab ketertinggalan perpustakaan perguruan tinggi saat ini, seperti : pertama, posisi perpustakaan di perguruan tinggi terlalu rendah.  Kedua, perpustakaan juga tidak pernah memperoleh anggaran yang cukup untuk melakukan pembinaan koleksinya maupun untuk mengembangkan infrastruktur teknologi informasi.  Dan yang ketiga, perpustakaan masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) atau pustakawan yang berkualitas.  Perpustakaan perguruan tinggi yang ada saat ini masih jauh dari memadai untuk menghadapi tantangan global, dan sangat berbeda dengan keberadaan lembaga lain di perguruan tinggi.  Sehingga diperlukan standarisasi nasional dalam penyediaan perpustakaan terutama di perguruan tinggi sebagai tempat masyarakat pembelajar.  Dengan fasilitas yang seadanya, perpustakaan tidak mungkin dapat memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, bahkan akan cenderung semakin tertinggal.  Perpustakaan perguruan tinggi sebagai lembaga jasa informasi perlu menjadi contoh dan model sebagai perpustakaan modern berbasis teknologi informasi.  Keterbatasan keberadaan standar nasional bidang perpustakaan yang sesuai perkembangan harus kita kejar, hal ini selaras dengan perkembangan global.  Pemahaman dan partisipasi semua pihak yang berkepentingan terhadap perpustakaan dalam rangka mengangkat citra, kinerja (performance) dan perkembangan perpustakaan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam perkembangan perguruan tinggi.
TRADISI MAPAG RAMADHAN DI KABUPATEN CIAMIS DALAM PERSPEKTIF PARTISIPATIVE GOVERNANCE Firmanto, Candra; Yuliani, Dini
Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 11 No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/moderat.v11i1.4896

Abstract

The Mapag Ramadhan tradition is part of local wisdom in Ciamis Regency that has survived until now. This tradition not only has religious value, but also becomes a forum for social interaction in welcoming the holy month of Ramadhan. This study analyzes the Mapag Ramadhan tradition from a participative governance perspective, which emphasizes the active involvement of various stakeholders in the process of organizing this tradition. Using a descriptive qualitative method, this study explores the role of local government, community leaders, religious organizations, and community participation in maintaining and developing the Mapag Ramadhan tradition. The results of the study show that the implementation of this tradition reflects the principle of participative governance through collaboration between the government and the community in preserving culture, strengthening local identity, and increasing social cohesion. In addition, the involvement of various parties in the planning, implementation, and evaluation of this tradition shows that participatory culture has become part of local governance. Therefore, stronger policy support is needed to ensure the continuity of this tradition amidst the flow of modernization
DARI KARTINI KE POSTMODERNISME: EVOLUSI PEMIKIRAN FEMINISME Yuliani, Dini
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 1 (2025): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/dak.v12i1.18570

Abstract

Artikel ini mengeksplorasi evolusi pemikiran feminisme dari Raden Ajeng Kartini hingga feminisme postmodern, menyoroti bagaimana kedua pendekatan ini berkontribusi pada perjuangan hak-hak perempuan. Kartini, sebagai pelopor emansipasi perempuan di Indonesia, menekankan pentingnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi sebagai jalan menuju kebebasan dan kesetaraan gender. Sementara itu, feminisme postmodern, yang diwakili oleh tokoh-tokoh seperti Judith Butler, memperkenalkan konsep dekonstruksi dan pluralitas identitas, menantang metanarasi dan memperluas pemahaman tentang kompleksitas pengalaman perempuan. Artikel ini membandingkan dan mengintegrasikan prinsip-prinsip pemikiran Kartini dengan inovasi dari feminisme postmodern, serta mengkaji implikasinya bagi gerakan feminisme masa kini. Hasil analisis menunjukkan bahwa menggabungkan pendekatan praktis Kartini dengan wawasan teoretis postmodernisme dapat menciptakan gerakan feminisme yang lebih inklusif, relevan, dan efektif dalam menghadapi tantangan kontemporer.
Inovasi Kemasan Kopi Robusta Kekinian Desa Sukamaju Berbasis Kearifan Lokal Yuliani, Dini; Nursetiawan, Irfan; Taufiq, Otong Husni
MALLOMO: Journal of Community Service Vol 1 No 2 (2021): Juni-Nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/mallomo.v1i2.391

Abstract

Poverty is still the main topic as a problem that must be resolved and an indicator of the existence of a pre-prosperous society, and this cannot be separated from the factor of economic inequality and the inability of the community to meet their basic needs. Poverty can also mean a lack of social needs and economic inability. As for the objectives of this activity, namely: (1) Socializing contemporary coffee packaging as an adaptive and novelty form of packaging in the modern era; (2) Providing training on the creativity of coffee farmers in coffee making and providing great opportunities in promoting superior products of coffee producers; and (3) Providing business assistance for coffee producers. The method used in this service activity, namely: Focus Group Discussion (FGD) to determine the potential of the coffee-producing community and using the Waterfall method. The results of these activities, namely (1) Coffee packaging innovations that have been carried out have received positive responses from partners and are useful for increasing the number of sales of coffee commodity products; (2) Coffee packaging innovations consist of information on Brand Coffee, Single Origin and Espresso Blend, region, varietal, roast level, cupping notes, height, weight of coffee, roast date, beans, and level of fineness; (3) Community service is carried out through socialization of coffee packaging innovations, packaging design training, and business assistance; and (4) Business assistance with partners includes training in partner organization management, assistance in program development, as well as monitoring and evaluation of activities.
Macam-Macam Metode Pembelajaran PAI Diikuti Kelebihan Dan Kekurangan Damanik, Muhammad Zein; Yuliani, Dini
At-Tarbiyah: Journal of Islamic Religious Research and Education Vol. 2 No. 2 (2025): At-Tarbiyah: Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : STAI Tebing Tinggi Deli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral peserta didik. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemilihan metode pembelajaran yang tepat menjadi faktor kunci dalam efektivitas proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai metode pembelajaran PAI yang umum digunakan serta menganalisis kelebihan dan kekurangannya. Metode yang dikaji antara lain metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi, dan metode proyek. Setiap metode memiliki karakteristik tersendiri yang mempengaruhi hasil belajar siswa, baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Hasil kajian menunjukkan bahwa tidak ada metode yang sepenuhnya sempurna; masing-masing memiliki keunggulan yang dapat dimaksimalkan serta keterbatasan yang perlu diantisipasi oleh pendidik. Oleh karena itu, guru PAI dituntut untuk mampu memilih dan memadukan metode pembelajaran secara fleksibel sesuai dengan situasi, materi, dan karakteristik siswa. Kajian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para pendidik dalam merancang strategi pembelajaran PAI yang lebih efektif dan menyenangkan.
Profesionalisme dalam Pendidikan Islam (Studi Literatur) Wahyudi, Muhammad; Yuliani, Dini; Aura Ningrum, Dwi Ananta
PEDAGOGIC: Indonesian Journal of Science Education and Technology Vol. 4 No. 2 (2024): PEDAGOGIC: Indonesian Journal of Science Education and Technology
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/ijset.v4i2.2275

Abstract

Professionalism in Islamic education is one of the important aspects that determine the quality of learning and the achievement of educational goals. This article examines the concept of professionalism in Islamic education with a focus on educator competence, Islamic values, and character-based learning approaches. The professionalism of Islamic educators not only refers to the mastery of knowledge and teaching skills, but also includes moral integrity, appreciation of spiritual values, and the ability to build harmonious relationships with students. This study uses a qualitative approach and a literature review. The research data came from various scientific journal articles on the Google Scholar database. Data analysis is carried out qualitatively, namely descriptive analysis using content analysis techniques. The results of the analysis show that the professionalism of Islamic educators can be achieved through improving pedagogic competence, applying Islamic values in the learning process, and commitment to fostering the character of students. These findings affirm the importance of continuous training and development programs for educators to support the creation of a generation that is not only intellectually intelligent, but also noble in character
Pemberdayaan Usaha Kecil Mikro Menengah Melalui Platform Digital di Desa Kujang Oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Ciamis Fahrezi, Akmal Maulana; Munir, Sirodjul; Yuliani, Dini
Sosial Simbiosis : Jurnal Integrasi Ilmu Sosial dan Politik Vol. 2 No. 3 (2025): Agustus : Sosial Simbiosis : Jurnal Integrasi Ilmu Sosial dan Politik
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/sosial.v2i3.2147

Abstract

This research is motivated by problems in the implementation of the strategy of the Ciamis Regency Small and Medium Business Cooperative Office in the development of Micro and Medium Small Enterprises in Kujang Village, Cikoneng District, Ciamis Regency. The method used in this study is descriptive with a causative approach. Primary data is sourced from the results of interviews with 6 selected informants who are relevant to the problem. Secondary data is sourced from documents, books, journals, reports, and legislation. Data collection was carried out based on interviews, observations, and documentation with data analysis techniques through data reduction, data triangulation, and conclusion drawn. The results of the study show that the MSME development strategy through digital platforms has not been running optimally. Obstacles occur in the lack of communication, active participation of MSME actors in policy formulation, mentoring activities, facilitation, evaluation, and programs that are still top-down.  Efforts to overcome obstacles are to increase the initiative of MSME actors in learning independently through digital media such as YouTube, and TikTok through e-commerce. The Kujang village government supports the implementation of training and facilitation if it is involved by the relevant agencies. The Cooperative Office, Small and Medium Enterprises and Trade is improving its strategy through further collaboration with village governments that have not received attention, especially Kujang village MSMEs in participating, mentoring, coaching, and facilitating.