Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENYUSUNAN MENU MAKANAN UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 TANPA KOMPLIKASI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Nafata, Bayu Basdya; Yusuf, Akhmad; Muliadi, Muliadi
JURNAL MATEMATIKA MURNI DAN TERAPAN EPSILON Vol 13, No 1 (2019): JURNAL EPSILON VOLUME 13 NOMOR 1
Publisher : Mathematics Department, Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.376 KB) | DOI: 10.20527/epsilon.v13i1.1244

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hiperglikemik) disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Penderita diabetes melitus sebenarnya dapat di cegah agar tidak lebih parah atau dapat di jaga berat badan ideal penderita diabetes ditambah dengan olahraga teratur. Pola makan yang baik merupakan kunci keberhasilan untuk mengatasi kelebihan kadar gula darah bagi penyandang diabetes, mengontrol pola hidup yang sesuai dapat mencegah atau mempertahankan kondisi penderita diabetes agar tidak lebih parah dari kondisi sebelumnya, salah satu caranya yaitu dengan mengatur pola makan yang sesuai dengan hasil diagnosis dokter atau yang disarankan oleh ahli gizi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses penyusunan menu makanan menggunakan algoritma genetika, dan mengetahui hasil menu makanan yang sesuai untuk penderita diabetes menggunakan algoritma genetika. Algoritma genetika merupakan salah satu algoritma yang dapat melakukan penyusunan makanan berbasis Artificial Intellegent. Algoritma ini menitik beratkan pada pembangkitan populasi awal,  proses crossover, proses mutasi, dan proses seleksi. Sehingga pada proses akhir seleksi terdapat nilai fitness atau nilai terbaik dalam sebuah data. Evaluasi hasil dari algoritma genetika pada penelitian kali ini adalah untuk mendapatkan nilai fitness terbaik pada setiap menu makanan. Dari hasil diperoleh bahwa nilai fitness berbanding terbalik dengan total harga makanan yang dihasilkan. Apabila nilai fitness dari perhitungan tinggi, maka total harga makan akan diperoleh harga yang paling minimal dan sebaliknya sesuai dengan kandungan kebutuhan kalori penderita diabetes mellitus. Proses algoritma genetika dalam menyusun menu makanan dengan hasil komposisi makanan terbaik menggunakan parameter probabilitas crossover 0.9 dan probabilitas mutase 0.1 dengan jumlah iterasi maksimal sebanyak 30 kali. Menghasilkan nilai fitness 0.246928066 dengan komposisi nasi, tahu dan telur sebagai penyusun makanan yang dominan agar tercapai harga minimum tetapi mencukupi kebutuhan kalori harian penderita.Kata Kunci: Menu Makanan, Diabetes Mellitus,  Algoritma Genetika
Efek Surfaktan pada Stabilitas Nanofluid Nickekl Ferrite Mahmudi, Riyadi Adnan; Yusuf, Akhmad; Sutjahja, Inge Magdalena
Jurnal Ilmu Fisika Vol 17 No 1 (2025): March 2025
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.17.1.31-40.2025

Abstract

Nanofluid stability is a critical factor for the effective application of nanofluids in various fields. One simple and effective method to enhance nanofluid stability is through the addition of surfactants. This study examines the effect of different surfactants on the stability of nickel ferrite (NiFe₂O₄)/water nanofluid. The nanofluids were synthesis using the two-step method, and the surfactants investigated inculded oleic acid, polyethylene glycol 400, tetrabutylammonium bromide, gum arabic, and citric acid. Different concentrations for each surfactant were tested by adjusting the nanoparticles-to-surfactant ratio. The suspension stability was evaluated through visual observation, Zeta potential measurements, and thermal conductivity analysis. The most stable NiFe₂O₄/water nanofluid was achieved using citric acid surfactant, with a nanoparticles-to-surfactant volume ratio of 1:0.25, a Zeta potential value of -35.0 mV and an average thermal conductivity of 0.585 ± 0.007 W/m·K. The results of this study are important for developing nanofluid and magnetic nanofluid systems with optimum conductive heat transfer performance.
SOSIALISASI TENTANG PENTINGNYA PENCEGAHAN JENTIK PADA FASE AQUATIK DAN 4M PLUS DI DESA PEMATANG PANJANG,KEC. SUNGAI TABUK, KAB. BANJAR Thresye, Thresye; Affandi, Pardi; Huda, Nurul; Faisal, Faisal; Yusuf, Akhmad; Karim, Ahsar; Dalle, Juhriyansyah; Balya, Afief; Rizqina, Sila; Radityo, Radityo; Syahida, Nurul; Arifin, Arifin
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 7 (2025): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Juli 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/besiru.v2i7.1615

Abstract

Data Provinsi Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2020 menginformasikan bahwa penyakit yang disebabkan oleh Dengue erat kaitannya dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat yang masih kurang dalam melakukan 4M plus yaitu menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air supaya tidak dijadikan tempat perindukan nyamuk, serta memantau jentik secara rutin. Selain itu faktor aquatik juga sangat penting dipahami sehingga dapat melakukan pencegahan terhadap jentik secara dini. Hal ini dapat mencegah pertumbuhan nyamuk penyebab DBD dengan cepat. Faktor-faktor ini menjadi penyebab penyakit DBD bersifat endemik baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Salah satu daerah Kabupaten Banjar yang banyak terjadi DBD adalah di Desa Pematang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan
SOSIALISASI TENTANG PENTINGNYA PENCEGAHAN JENTIK PADA FASE AQUATIK DAN 4M PLUS DI DESA PEMATANG PANJANG,KEC. SUNGAI TABUK, KAB. BANJAR Thresye, Thresye; Affandi, Pardi; Huda, Nurul; Faisal, Faisal; Yusuf, Akhmad; Karim, Ahsar; Dalle, Juhriyansyah; Balya, Afief; Rizqina, Sila; Radityo, Radityo; Syahida, Nurul; Arifin, Arifin
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 7 (2025): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Juli 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/besiru.v2i7.1626

Abstract

Data Provinsi Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2020 menginformasikan bahwa penyakit yang disebabkan oleh Dengue erat kaitannya dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat yang masih kurang dalam melakukan 4M plus yaitu menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air supaya tidak dijadikan tempat perindukan nyamuk, serta memantau jentik secara rutin. Selain itu faktor aquatik juga sangat penting dipahami sehingga dapat melakukan pencegahan terhadap jentik secara dini. Hal ini dapat mencegah pertumbuhan nyamuk penyebab DBD dengan cepat. Faktor-faktor ini menjadi penyebab penyakit DBD bersifat endemik baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Salah satu daerah Kabupaten Banjar yang banyak terjadi DBD adalah di Desa Pematang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
LAMTIMUK (KOLAM ANTI NYAMUK) DAN MANTIMUK (TANAMAN ANTI NYAMUK) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DBD DI DESA PEMATANG PANJANG Pardi Affandi; Huda, Nurul; Yusuf, Akhmad; Rizqina, Sila; Sofyan Efendi; Maulida, Asna
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 9 (2025): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, September 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/besiru.v2i9.1823

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Upaya pencegahan berbasis lingkungan diperlukan untuk memutus rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama penyakit ini. Program pengabdian masyarakat di Desa Pematang Panjang dilaksanakan dengan memperkenalkan konsep LAMTIMUK (Kolam Anti Nyamuk) dan MANTIMUK (Tanaman Anti Nyamuk) kepada warga, guru, dan siswa SDN Pematang Panjang. Kegiatan menghadirkan narasumber akademisi yang berkompeten, yaitu Andriyanti Pasaribu, M.Pd., Dr. Pardi Affandi, S.Si., M.Sc., dan Dr. Anang Kadarsah, S.Si., M.Si. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan DBD berbasis lingkungan serta tumbuhnya kesadaran untuk menerapkan tanaman pengusir nyamuk dan kolam ikan pemakan jentik di sekitar rumah.
PENGUATAN KAPASITAS RELAWAN BENCANA MELALUI POSKO PELATIHAN PENGETAHUAN KEBENCANAAN (PAS WACANA P3K) DI KABUPATEN OKU SELATAN Liska, Uliyati; Novaria, Eva; Farhat, Farhat; Suhaila, Suhaila; Yusuf, Akhmad
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i3.6925

Abstract

This research is motivated by the high disaster risk in South OKU Regency and the significant capacity gaps in human resources for disaster management, both within official institutions (BPBD) and among unorganized community volunteers. This gap hinders the effectiveness of disaster mitigation and education. The focus of this research is to analyze the process and success of strengthening volunteer capacity through an innovative change project called the Disaster Knowledge Training Post (PASWACANA P3K). Using a qualitative approach with a descriptive case study design, data were collected through in-depth interviews, document analysis, and participant observation of the project's leadership and implementation processes. Key findings indicate that this initiative was successful thanks to strategic leadership that secured internal legitimacy and orchestrated a multi-helix collaboration model, culminating in the formation of the South OKU Siaga Volunteer Forum (ForOKUSS). This training program effectively improved the volunteers' skills, which were then directly applied in community education activities. It is concluded that the First Aid (P3K) model is an innovative solution that successfully bridges the capacity gap by empowering local potential, transforming volunteers from mere responsive forces into proactive mitigation agents, and offering a proven blueprint for building community resilience. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya risiko bencana di Kabupaten OKU Selatan serta adanya kesenjangan kapasitas yang signifikan pada sumber daya manusia penanggulangan bencana, baik di lembaga resmi (BPBD) maupun di kalangan relawan komunitas yang belum terorganisir. Kesenjangan ini menghambat efektivitas mitigasi dan edukasi kebencanaan. Fokus penelitian ini adalah menganalisis proses dan keberhasilan penguatan kapasitas relawan melalui sebuah proyek perubahan inovatif bernama Posko Pelatihan Pengetahuan Kebencanaan (PASWACANA P3K). Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, analisis dokumen, dan observasi partisipatif terhadap proses kepemimpinan dan implementasi proyek. Temuan utama menunjukkan bahwa inisiatif ini berhasil berkat kepemimpinan strategis yang mampu mengamankan legitimasi internal dan mengorkestrasi kolaborasi model multi-helix, yang puncaknya adalah pembentukan Forum Relawan OKU Selatan Siaga (ForOKUSS). Program pelatihan ini secara efektif meningkatkan keterampilan relawan yang kemudian langsung diaplikasikan dalam kegiatan edukasi masyarakat. Disimpulkan bahwa model P3K merupakan solusi inovatif yang berhasil menjembatani kesenjangan kapasitas dengan memberdayakan potensi lokal, mengubah relawan dari sekadar tenaga responsif menjadi agen mitigasi proaktif, dan menawarkan cetak biru yang terbukti efektif untuk membangun ketangguhan komunitas.