Claim Missing Document
Check
Articles

Hedonic Quality Analysis of Flour-Based Longgi Brownies Cake substituted with Tilapia Sri Steviana Limbe; Lukman Mile; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 7 ISSUE 4 | DECEMBER 2019
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.732 KB) | DOI: 10.37905/.v7i4.5036

Abstract

This study aims to determine the effect of substitution of tilapia (Oreochromis niloticus) flour to the organoleptic characteristics of Longgi (Xanthosoma sagitifolium) flour-based brownies cake. The hedonic quality organoleptic analysis of the data used is the Kruskal-Wallis test parameters, namely the taste, texture, aroma and color. Duncan further test using the test. The results showed that the use of tilapia flour has a real effect on the value of the hedonic quality of taste, texture, aroma and color. Hedonic quality characteristics of the brownies with tilapia flour substitution are of different values range from 5.48 to 8.28 with the criteria for taste “less sweet” to “no sweet taste”; 6.36 to 8.24 with the criteria of texture is less dense to dense; 7.48 to 8.28 with the criteria of color brown to blackish brown and smelling the aroma from 5.36 to 8.04 with the criteria “no scent” to “fragrant aroma”. Keywords: Brownies; longgi; Xanthosoma sagitifolium; tilapia; Oreochromies niloticus; fish flour; quality; substitution; organoleptic.
Formulation of Longgi Flour-Based Brownies Substituted with Tilapia Flour Shindy H Manteu; Nikmawatisusanti Yusuf; Lukman Mile
The NIKe Journal VOLUME 7 ISSUE 3 | SEPTEMBER 2019
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.927 KB) | DOI: 10.37905/.v7i3.5029

Abstract

This study aims to formulate Longgi (Xanthosoma sagitifolium) flour-based brownies substituted by tilapia (Oreochromis niloticus) flour. The research consists of two stages: a preliminary study and the main study. In the preliminary study is that the manufacture of tilapia flour and Longgi brownies. The main study is the formulation stage. Organoleptic analysis of the data used was Kruskal-Wallis test with a parameter that is the taste, texture, aroma, color and appearance. If the result of significant (p
Formulasi Kerupuk Ikan Gabus yang Disubstitusi dengan Tepung Sagu Nofliyanto Laiya; Rita Marsuci Harmain; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 2, JUNI 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v2i2.1258

Abstract

Diversifikasi produk perikanan salah satunya adalah kerupuk ikan gabus (Channa striata) yang di substitusi dengan tepung sagu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula bumbu kerupuk ikan gabus yang disubtitusi dengan tepung sagu. Perlakuan formula tepung sagu dan ikan gabus yaitu A (50:50), B (70:30) dan C (30:70). Kerupuk ikan gabus yang disubstitusi dengan tepung sagu tidak memberikan pengaruh nyata terhadap uji organoleptik skala hedonik kenampakan, aroma dan warna tetapi memberikan pengaruh nyata (p
Quality Characteristics of Tilapia Crackers Made with Sago Flour as Basic Ingredient Novia Hasyim; Lukman Mile; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 7 ISSUE 1 | MARCH 2019
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.984 KB) | DOI: 10.37905/.v7i1.4871

Abstract

This study aims to determine the characteristics of the formula selected and crackers made from corn starch with the addition of tilapia (Oreochromis niloticus). Treatment factors in this study were different concentrations of tilapia were 30%, 50% and 70%. At the formulation stage conducted organoleptic tests (hedonic) against crackers consisting of texture, taste, color, appearance, and aroma. Phase characterization analyzed are the organoleptic quality of hedonic include texture, flavor, appearance and aroma. Hedonic test results indicate that the selected product is a composition of formula B with 100% corn starch and 50% of tilapia. Kruskal Wallis test results showed that the addition of tilapia no significant effect on the texture and flavor, but significant effect (p
Formulasi Selai Lembaran dari Campuran Rumput Laut dan Buah Nanas Gustin H. Ismail; Nikmawatisusanti Yusuf; Lukman Mile
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 4, DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.621 KB) | DOI: 10.37905/.v3i4.1326

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Memperoleh formula selai lembaran dari campuran rumput laut K. alvarezii dan buah nenas terbaik berdasarkan nilai organoleptik hedonik selai lembaran. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni tahun 2014 di Desa Dunggala Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo. Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu, penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Hasil penelitian pendahuluan untuk lama pemasakan berdasarkan trial and error yaitu selama 60 menit sehingga selai dapat dibuat dalam bentuk lembaran. Hasil penelitian utama tentang karakteristik selai lembaran campuran antara bahan rumput laut dan buah nenas disimpulkan bahwa formula terpilih adalah selai lembaran dengan perbandingan bahan rumput laut dan buah nenas sebesar 1:2. Kata kunci: selai lembaran, K. alvarezii, nanas, organoleptik
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Flavonoid Buah Mangrove Sonneratia Alba terhadap Bakteri Vibrio Alginolitycus | Antibacterial activity of flavonoid extract from mangrove fruit of Sonneratia alba against Vibrio alginolitycus bacteria Zulfandi Karim; Rieny Sulistijowati; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 6 NOMOR 2 | JUNI 2018
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.097 KB) | DOI: 10.37905/.v6i2.5224

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak flavonoid buah mangrove S. alba terhadap bakteri V. alginolitycus. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan uji konsentrasi hambat minimum (KHM) menggunakan metode dilusi cair, uji diameter zona hambat (DZH) menggunakan metode difusi agar. Penggunaan kontrol positif Chloramphenicol dan kontrol negatif aquadest sebagai parameter pembanding. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua kali ulangan. Hasil analisis uji lanjut (Duncan) menunjukkan bahwa ketiga perlakuan konsentrasi flavonoid mampu memberikan aktivitas penghambatan yang berbeda nyata terhadap V. alginolitycus yaitu antara konsentrasi 500, 375, dan 250 ppm dengan luas zona hambat sebesar (10,33 mm), (9,23 mm), dan (8,07 mm). Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas penghambatan ekstrak flavonoid pada konsentrasi 500 ppm tergolong kuat, sehingga mempunyai potensi sebagai antibakteri V. alginolitycus yang merupakan salah satu bakteri penyebab penyakit ice-ice rumput laut Kappaphycus alvarezii. This study aims to determine the antibacterial activity of S. alba mangrove fruit flavonoid extracts against V. alginolitycus bacteria. Antibacterial activity testing is carried out with a minimum inhibitory concentration test (MIC) using the liquid dilution method, the inhibition zone diameter test (DZH) uses the agar diffusion method. The use of Chloramphenicol positive control and aquadest negative control as comparison parameters. This study used a completely randomized design (CRD) with two replications. The results of further test analysis (Duncan) showed that the three treatments of flavonoid concentration were able to provide significantly different inhibitory activity against V. alginolitycus i.e. between concentrations of 500, 375, and 250 ppm with inhibitory zone area of (10.33 mm), (9.23 mm), and (8.07 mm). Based on the results of the study, the inhibitory activity of flavonoid extracts at a concentration of 500 ppm is quite strong, so has the potential as an antibacterial to V. alginolitycus which is one of the bacteria that causes seaweed ice-ice desease of Kappaphycus alvarezii. Katakunci: Sonneratia alba; flavonoid; anti bakteri; Vibrio alginolitycus; KHM; zona hambat Keywords: Sonneratia alba; flavonoid; anti bacterial; vibrio alginolitycus; DZH; inhibition zone
Karakteristik Gizi Roti Manis Ubi Jalar dengan Penambahan Bubur Rumput Laut | Nutritional characteristics of sweet potato bread with the addition of seaweed porridge Ulviyana Male; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 5 NOMOR 3, SEPTEMBER 2017
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.45 KB) | DOI: 10.37905/.v5i3.5282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung ubi jalar (Ipomea batatas) dengan penambahan rumput laut K. alvarezii terhadap karakteristik gizi roti manis. Percobaan yang dipakai menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua ulangan. Parameter yang uji adalah karakteristik kimia/gizi yang terdiri atas kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat dan serat. Hasil penelitian menunjukkan penambahan bubur rumput laut memberikan pengaruh nyata pada kadar air, protein, lemak dankarbohidrat tetapi tidak memberikan pengaruh nyata pada kadar abu dan serat. Nilai gizi pada produk berkisar antarayaitu kadar air 23,22-26,93%; abu 2,25%-2,30%; protein 3,84-5,66%; lemak 11,18-12,58%; karbohidrat 50,66-56,33% dan serat 2,49-3,15%. This study aims to determine the effect of using sweet potato flour (Ipomea batatas) with the addition of K. alvarezii seaweed to the nutritional characteristics of sweet bread. The experiment used a completely randomized design (CRD) of two replications. The test parameters are chemical / nutritional characteristics consisting of water, ash, protein, fat, carbohydrate and fiber content. The results showed the addition of seaweed porridge had a significant effect on water content, protein, fat and carbohydrate but did not have a significant effect on ash and fiber content. The nutritional value of the product ranges from water content 23.22-26.93%; ash 2.25% -2.30%; protein 3.84-5.66%; fat 11.18-12.58%; carbohydrates 50.66-56.33% and fiber 2.49-3.15%. Katakunci: Roti manis; rumput laut; Kappaphycus alvarezii; ubi jalar; Ipomea batatas; gizi. Keywords: Sweet bread; seaweed; Kappaphycus alvarezii; sweet potato; Ipomea batatas; nutrition.
Rendemen, Titik Gel dan Titik Leleh Gelatin Tulang Ikan Tuna yang Diproses dengan Cuka Aren Mohamad Zulkifli; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 2, JUNI 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.199 KB) | DOI: 10.37905/.v2i2.1256

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh cuka aren (Arenga pinnata) terhadap karakteristik kimia dan fisik gelatin yang diekstraksi dari tulang ikan tuna (Thunnus sp.). Pada penelitian pendahuluan dilakukan fermentasi spontan cuka aren selama satu bulan dan menganalisis kadar asam asetat. Pada penelitian utama dilakukan ekstraksi tulang tuna dengan menggunakan 3 perlakuan yaitu perbandingan volume cuka hasil fermentasi (ml) dengan berat ikan tuna (g) yang terdiri atas G1 (3:1); G2(5:1) dan G3(7:1). Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Gelatin yang dihasilkan diukur karakteristik kimia serta fisiknya yaitu kadar proksimat dan pH, serta rendemen, titik gel dan titik leleh. Gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki rendemen antara 2.81 - 6.09%, titik gel berkisar 10C, titik leleh berkisar 37C yang masih menyerupai gelatin komersial. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan volume cuka aren yang digunakan berpengaruh nyata terhadap abu, lemak dan protein namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap rendemen, titik gel, titik leleh dan kadar air gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan. Kata kunci: cuka aren, gelatin, tulang ikan tuna
Rendemen, Titik Gel dan Titik Leleh Gelatin dari Tulang Ikan Tuna (thunnus sp.) yang Diproses dengan Menggunakan Cuka Aren (arenga pinnata) Mohamad Zulkifli; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 3, DESEMBER 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.243 KB) | DOI: 10.37905/.v1i3.1234

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan ekstraksi gelatin dari tulang ikan tuna dengan menggunakan asam alami cuka aren dan mempelajari pengaruh cuka aren terhadap karakteristik kimia dan fisik gelatin yang dihasilkan. Pada penelitian pendahuluan dilakukan fermentasi cuka aren dengan fermentasi spontan selama satu bulan dan menganalisis kadar asam asetat. Pada penelitian utama dilakukan ekstraksi tulang tuna dengan menggunakan 3 perlakuan yaitu perbandingan volume cuka hasil fermentasi (ml) dengan berat ikan tuna (g) yang terdiri atas G1 (3:1); G2(5:1) dan G3(7:1). Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan. Gelatin yang dihasilkan dikarakterisasi kimia yaitu kadar proksimat dan pH serta karakterisasi fisik yaitu rendemen, titik gel dan titik leleh. Gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki rendemen antara 2.81 - 6.09%, titik gel berkisar 10C, titik leleh berkisar 37C yang masih menyerupai gelatin komersial. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan volume cuka aren yang digunakan berpengaruh nyata terhadap abu, lemak dan protein namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap rendemen, titik gel, titik leleh dan kadar air gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan. Kata kunci : cuka aren, gelatin, karakteristik fisik dan kimia.
Karakteristik Organoleptik Dodol Ketan yang Dikemas dengan Edible Coating dari Kitosan Rajungan Selama Penyimpanan Suhu Ruang Kristiana Yahya; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.973 KB) | DOI: 10.37905/.v3i3.1320

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji mutu dodol ketan yang dikemas dengan edible coating dari kitosan rajungan (Portunus pelagicus) selama penyimpanan pada suhu ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yang menggunakan 2 perlakuan, yaitu (1) faktor konsentrasi kitosan dengan taraf 0% (kontrol), 1%, dan 2% dan (2) faktor lama penyimpanan yaitu 0, 5, 10, dan 15 hari, sehingga rancangan percobaannya menggunakan RAL faktorial 3x4 dengan 2 kali ulangan. Uji yang dilakukan pada setiap perlakuan yakni uji organoleptik. Hasil penelitian organoleptik yang dianalisis menggunakan uji segitiga untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Hasil uji pembedaan segitiga menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi kitosan 2% berbeda dari perlakuan tanpa kitosan dan konsentrasi kitosan 1%. Konsentrasi kitosan 2% dapat mempertahankan parameter warna dan tekstur hingga hari ke-15, dan parameter aroma dan rasa diatas penyimpanan hari ke-10 dibanding perlakuan dengan konsentrasi lainnya. Kata kunci: Dodol ketan, edible coating, kitosan rajungan