Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERKEMBANGAN BENTUK TOPENG BARONGAN DALAM RITUAL MURWAKALA DI KABUPATEN BLORA Pambudi, Fivin Bagus Septiya; Iswidayati, Sri; Supriyanto, Teguh
Catharsis Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ritual Murwakala ini merupakan ritual ruwatan yaitu ngruwat wong sukerta. Rumusan masalah penelitian ini (1) Bagaimanakah perkembangan bentuk topeng Barongan Blora yang digunakan dalam ritual Murwakala (2) Bagaimanakah fungsi topeng Barongan yang digunakan dalam ritual Murwakala (3) Bagaimana makna dalam tiap bentuk perkembangan topeng Barongan yang digunakan dalam ritual Murwakala. Tujuan penelitian ini (1) Untuk mengetahui dan menjelaskan perkembangan bentuk topeng barongan Blora dalam ritual Murwakala (2) Untuk mengetahui dan menjelaskan fungsi topeng Barongan dalam ritual Murwakala (3) Untuk mengetahui dan menjelaskan makna dalam tiap bentuk perkembangan topeng Barongan dalam ritual Murwakala. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, mengumpulkan data (1) Observasi mengamati terhadap pertunjukan Barongan (2) wawancara yaitu dengan mewawancarai seniman Barongan Blora, Pawang barongan, dan tokoh Blora (3) Data dokumen yang didapat berupa dokumentasi arsip kebudayaan yang ada di kota Blora. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu perkembangan bentuk topeng barongan blora yaitu sebelum kemerdekaan sampai 1945, setelah kemerdekan sampai orde lama, orde  baru – reformasi, periode reformasi - tahun 2009, 2010 sampai sekarang. Fungsi Barongan Blora yaitu, Barongan murni sebagai sarana ritual Murwakala, Barongan dalam ritual Murwakala Pertunjukan Panggung. Saran Mengembangkan kesenian daerah khusunya kesenian topeng Barongan di kabupaten Blora bisa berkembang dan dalam hal pelestarian seni tradisi.Ritual murwakala is ritual ruwatan namely ngruwat wong sukerta. The formulation of the research 1) how the development of the mask barongan Blora used in ritual murwakala 2) how function mask barongan used in ritual murwakala 3) how meaning in every the development of a mask barongan used in ritual murwakala .The purpose of this research is 1) to know and explain the development of the mask barongan in ritual murwakala 2) to know and explain function mask barongan on rites murwakala 3) to review and explain the meaning of for the development of a mask barongan in ritual murwakala. This research using the qualitative method ,while to collect the data done by 1) observation 2) interview 3) data on documents. The results in this research that is the development of the form of a mask barongan Blora occurring in some the period that is the period before independence until 1945,after independence until order lama,new order to reform,tahun2009 reform,2010 until now.Function mask barongan blora on rites murwakala that is as a means of ritual murwakala and as a stage performance.Function barongan blora namely , pure barongan as a means of a ritual murwakala, barongan on rites murwakala a stage performance.
PERKEMBANGAN BENTUK TOPENG BARONGAN DALAM RITUAL MURWAKALA DI KABUPATEN BLORA Pambudi, Fivin Bagus Septiya; Iswidayati, Sri; Supriyanto, Teguh
Catharsis Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ritual Murwakala ini merupakan ritual ruwatan yaitu ngruwat wong sukerta. Rumusan masalah penelitian ini (1) Bagaimanakah perkembangan bentuk topeng Barongan Blora yang digunakan dalam ritual Murwakala (2) Bagaimanakah fungsi topeng Barongan yang digunakan dalam ritual Murwakala (3) Bagaimana makna dalam tiap bentuk perkembangan topeng Barongan yang digunakan dalam ritual Murwakala. Tujuan penelitian ini (1) Untuk mengetahui dan menjelaskan perkembangan bentuk topeng barongan Blora dalam ritual Murwakala (2) Untuk mengetahui dan menjelaskan fungsi topeng Barongan dalam ritual Murwakala (3) Untuk mengetahui dan menjelaskan makna dalam tiap bentuk perkembangan topeng Barongan dalam ritual Murwakala. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, mengumpulkan data (1) Observasi mengamati terhadap pertunjukan Barongan (2) wawancara yaitu dengan mewawancarai seniman Barongan Blora, Pawang barongan, dan tokoh Blora (3) Data dokumen yang didapat berupa dokumentasi arsip kebudayaan yang ada di kota Blora. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu perkembangan bentuk topeng barongan blora yaitu sebelum kemerdekaan sampai 1945, setelah kemerdekan sampai orde lama, orde  baru – reformasi, periode reformasi - tahun 2009, 2010 sampai sekarang. Fungsi Barongan Blora yaitu, Barongan murni sebagai sarana ritual Murwakala, Barongan dalam ritual Murwakala Pertunjukan Panggung. Saran Mengembangkan kesenian daerah khusunya kesenian topeng Barongan di kabupaten Blora bisa berkembang dan dalam hal pelestarian seni tradisi.Ritual murwakala is ritual ruwatan namely ngruwat wong sukerta. The formulation of the research 1) how the development of the mask barongan Blora used in ritual murwakala 2) how function mask barongan used in ritual murwakala 3) how meaning in every the development of a mask barongan used in ritual murwakala .The purpose of this research is 1) to know and explain the development of the mask barongan in ritual murwakala 2) to know and explain function mask barongan on rites murwakala 3) to review and explain the meaning of for the development of a mask barongan in ritual murwakala. This research using the qualitative method ,while to collect the data done by 1) observation 2) interview 3) data on documents. The results in this research that is the development of the form of a mask barongan Blora occurring in some the period that is the period before independence until 1945,after independence until order lama,new order to reform,tahun2009 reform,2010 until now.Function mask barongan blora on rites murwakala that is as a means of ritual murwakala and as a stage performance.Function barongan blora namely , pure barongan as a means of a ritual murwakala, barongan on rites murwakala a stage performance.
PERKEMBANGAN BENTUK TOPENG BARONGAN YANG DIGUNAKAN DALAM RITUAL MURWAKALA DI KABUPATEN BLORA DALAM KONTEKS SOSIAL BUDAYA Fivin Bagus Septiya Pambudi
Jurnal DISPROTEK Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v8i1.486

Abstract

ABSTRACT A ritual of Murwakala constitutes an exorcism ritual, which is in Javanese ??ngruwat wong sukerta?, because Blora peole belive in ??wong sukerta?. The problem statements are (1)how the development of Barongan Blora mask is used in a ritual of Murwakala, (2)How the functions of Barongan mask are used in a ritual of Murwakala (3) How the meaning of each developments of Barongan mask is used in a ritual of Murwakala. This research is used qualitative method. The research aim is (1) to know and explain the development of the mask of Barongan Blora used in Murwakala ritual, (2) To know and explain the functions of Barongan mask in Murwaala ritual, (3) To know and explain the meaning of each developments of Barongan mask used in Murwakala ritual. This research used qualitative method. The collecting data conducted by:(1)Observing Barongan performance, artists, and spectators, (2) intervewing Barongan Blora artists, (3) documents data obtained such as files of cuture in Blora especially about Barongan. The study results is the development of Barongan mask happening during periods are before Independence Day until 1945, after Independence Day until Old Order (1946 ?? 1965), New Order Period until Reform (1966 ?? 1998), Reform Period until 2009, 2010 period until now on. The functions of Blora Barongan purely as a medium of Murwakala ritual, and as stage performance. The research suggestions are (1) to develop a local art especially Barongan mask art in Blora and art tradition preservation, (2) to increase performance in government events in order to be people??s proud of having special art performance. Kata Kunci : Barongan, Murwakala, Blora, culture ABSTRAK Ritual Murwakala ini merupakan ritual ruwatan yaitu ngruwat wong sukerta, karena masyarakat Blora mempercayai adanya wong sukerta. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah perkembangan bentuk topeng Barongan Blora yang digunakan dalam ritual Murwakala (2) Bagaimanakah fungsi topeng Barongan yang digunakan dalam ritual Murwakala (3) Bagaimana makna dalam tiap bentuk perkembangan topeng Barongan yang digunakan dalam ritual Murwakala. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui dan menjelaskan perkembangan bentuk topeng barongan Blora yang digunakan dalam ritual Murwakala (2) Untuk mengetahui dan menjelaskan fungsi topeng Barongan dalam ritual Murwakala (3) Untuk mengetahui dan menjelaskan makna dalam tiap bentuk perkembangan topeng Barongan yang digunakan dalam ritual Murwakala. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sedangkan untuk mengumpulkan data dilakukan dengan (1) Observasi mengamati terhadap pertunjukan Barongan, seniman, penonton (2) wawancara yaitu dengan mewawancarai seniman Barongan Blora, Pawang barongan, dan tokoh Blora (3) Data dokumen yang didapat berupa dokumentasi arsip kebudayaan yang ada di kota Blora yaitu mengenai Barongan Blora.Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu perkembangan bentuk topeng barongan blora yang terjadi dalam beberapa periode yaitu periode sebelum kemerdekaan sampai 1945, periode setelah kemerdekan sampai orde lama (1946 ?? 1965), periode orde baru sampai reformasi (1966 ?? 1998), periode reformasi sampai tahun2009, periode 2010 sampai sekarang. Fungsi Barongan Blora yaitu, fungsi Barongan murni sebagai sarana ritual Murwakala, fungsi Barongan dalam ritual Murwakala Pertunjukan Panggung. Saran (1) Mengembangkan kesenian daerah khususnya kesenian topeng Barongan di kabupaten Blora bisa berkembang dan juga dalam hal pelestarian seni tradisi. (2) Peningkatan frekuensi pertunjukan dalam even-even pemerintah sangat diharapkan, agar masyarakat bangga dengan seni pertunjukan yang dimiliki. Kata Kunci : Barongan, murwakala, blora, budaya
Kesenian Topeng Barongan dalam Ritual Murwakala di Kabupaten Blora Fivin Bagus Septiya Pambudi
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Murwakala ritual is a Ruwatan ritual, namely ngruwat Wong Sukerta, because the Blora people believe in the existence of Wong Sukerta. The trust of Blora residents who consider Barongan has magical powers that are believed to be able to drive away the evil spirits and reject these reinforcements to make barongan a means of ceremonies in the Murwakala ritual.Barongan mask art in Murwakala includes Traditional Murwakala rituals and Murwakala rituals on stage performances. Barongan is a form of communal art of the community, whose presence is closely related to community traditions, such as the use of Barongan as a means of Murwakala ritual. The murwakala ritual tradition was originally carried out traditionally and later developed into Murwakala stage performances. The murwakala ritual is based on the belief of the Blora community about the existence of wong sukerta (the person whose birth in colonialism brings bad luck) which must be complicated by holding a Murwakala ritual using the Barongan mask. The function of the Barongan blora mask in the murwakala ritual, namely Barongan murni, as a means of Murwakala and Barongan rituals as a means of ritual Murwakala stage performances.
“PSIKOLOGISENI” SENIMAN ANTARA PERSEPSI, FANTASI DAN EMOSI Juni Amanullah; Fivin Bagus Septiya Pambudi
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 4, No 1 (2021): SULUH: JURNAL SENI DESAIN BUDAYA
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the science of human psychology is a creature that has a soul and in a life that has a soul that is reflected in human behavior and activities in their daily lives. Beauty or aesthetics is something that is related to something beautiful and a special taste in enjoying it. In art life when an artist feels a lot of what is inside him, the results will be divested into a work of art. From the two disciplines of science between psychology and art, the writer uses psychological methods, namely perception, fantasy, feeling and emotion to dissect in the life of art with a subject, namely artists. Perception in the world of art by artists is the act of compiling, recognizing, and interpreting sensory information in order to provide a picture and understanding of the environment in the world of art. Artist's fantasy is something that is related to imagination or something that only exists in the mind or mind to be poured into a work of art. Artist's emotion is a feeling (intense / frequent) aimed at something more physical, that is, a work of art, the artist's emotions are expressed as a reaction to the results of an artist's perceptions and fantasies.
PERANCANGAN KURSI UNTUK LOBY HOME STAY Dwi Agus Susilo; Fivin Bagus Septiya Pambudi; Andreas Kabul Prasetya
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The design of wooden home stay loby chairs is unique which is able to lift the promotion of a business. The chair design prepared for the lobby contains quality wood and has transparent fibers, so that the resulting product will be attractive. The types of wood used are Sono Keling wood and coconut wood with a water based system finishing, so that it will reduce costs..The problems in this research are 1). How to bring together a design agreement between researchers in the city of Jepara and the location of the home stay in the city of Jogjakarta. 2). Selection of raw materials for sono keling wood and coconut wood with a maximum dryness of 12%.The results obtained in this study are 1). Find the concept of chair design for the home stay lobby. 2). Able to process sono keling wood and coconut wood according to furniture production procedures. 3). Perform finishing applications with the maximum water based system material. 4). Can realize the results of special chair designs for home stay lobby rooms with various models.
Perubahan Budaya Klaster Ukiran Relief Senenan Jepara Dengan Pendekatan Antropologi Senirupa Fivin Bagus Septiya Pambudi; Joko Minardi
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ukiran relief berkaitan erat dengan nilai-nilai budaya masyarakat Jepara, terutama dalam kerangka budaya yang melatarbelakangi ketertarikan untuk memahami lebih jauh keberadaan relief, terutama perubahan ukiran relief Jepara. Berdasarkan pada perspektif budaya, bentuk dan corak relief bukan semata hanya untuk pemenuhan keindahannya saja, melainkan juga terkait dengan ragam hiasnya. Sesuai dengan kondisi objek penelitian, masalah yang dikaji, dan tujuan yang akan dicapai, perlu memilih strategi yang tepat. Ukiran relief Jepara merupakan fenomena artefak yang tidak dapat dilepaskan dari konteks sosio-kultural dan proses kesenian yang mempunyai latar belakang  multi aspek, ukiran relief Jepara merupakan paradigma kualitatif, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Berdasarkan tujuan yang dicapai dalam penelitian ini, lebih ditekankan pada upaya mengungkap perkembangan ukiran relief dari sebuah fenomena yang komplek. Perkembangan ini mendorong peneliti untuk mengetahui kajian ukiran relief Jepara sebagai salah satu tempat produksi ukir terbesar di Jawa Tengah. Penelitian ini ditekankan pada penelitian kualitatif deskriptif untuk mendapatkan temuan penelitian yang akurat. Perubahan ukiran relief yang meliputi perubahan ukuran, bahan, ragam hias dan fungsi akibat adanya permintaan dari para pengguna ukiran relief yang akan diterapkan pada rumah tinggal dan fasilitas umum, sehingga ukiran relief Jepara mengalami perkembangan baik kualitas pengerjaan maupun fungsinya.
UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK UMKM “BUNGA” SNACK DENGAN PERBAIKAN KEMASAN   Nurcahyo Kursistyanto; Luky Mudiarti; Fivin Bagus Septiya Pambudi; Farid Abdur Rohman; Milva Latifa
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11575

Abstract

ABSTRAKUsaha Mikro Kecil dan Menengah “Bunga” Snack adalah salah satu UMKM di Kabupaten Jepara Jawa Tengah yang bergerak di bidang makanan ringan. UMKM ini kurang memiliki daya saing, karena kondisi dari tahun ke tahun relatif sama. Padahal persaingan usaha makanan, semakin hari semakin ketat. UMKM ini memiliki permasalahan antara lain label kemasan yang masih sederhana, kemasan produk masih biasa, dan keadaan UMKM belum bisa berkembang. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu UMKM Bunga dalam rangka meningkatkan kualitas produknya berupa pengemasan dan pemberian label pada produknya. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi kegiatan; introduksi label, kemasan dan hand sealer; pelatihan kewirausahaan serta kegiatan pendampingan. Hasil dari pengabdian berupa perbaikan label kemasan, mengintroduksikan jenis kemasan yang bersifat marketable dengan menggunakan kemasan standing pouch, mengintroduksikan alat berupa hand sealer, dan kegiatan pelatihan kewirausahaan.                                                                               Kata kunci: label; kemasan; marketable ABSTRACT Micro, Small and Medium Enterprises Bunga Snack is one of the MSMEs in Jepara district, Central Java, which is engaged in the snack food sector. These SMEs lack competitiveness, because the conditions from year to year are relatively the same. Even though the competition in the food business is getting tougher day by day. These MSMEs have problems, including packaging labels that are still simple, product packaging is still ordinary, and the state of MSMEs has not been able to develop. The purpose of this community service is to help SMEs Bunga in order to improve the quality of their products in the form of packaging and labeling their products. The method used is the socialization of activities; introduction of labels, packaging and hand sealers; entrepreneurship training and mentoring activities. The results of the service include improving packaging labels, introducing marketable types of packaging using standing pouch packaging, introducing tools in the form of hand sealers, and entrepreneurship training activities. Keywords: author’s guideline; document’s template; format; style.
Assistance in Utilization of Plastic Waste through Eco-Paving Blocks at Adiwiyata Elementary School, Demak Regency Aan Widiyono; Yayan Adi Saputro; Fivin Bagus Septiya Pambudi; Ahmad Bagus Bambang Heri Hermawan; Much Ardian Mahardika
Warta Pengabdian Andalas Vol 31 No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.31.2.368-376.2024

Abstract

Plastic waste is the main problem of environmental pollution at SDN Gebang 1, an Adiwiyata school in Demak Regency. Piles of plastic waste need to be appropriately managed because they need to create a better impression of the vision and mission of the Adiwiyata School. Another problem was seen during the rainy season when plastic waste blocked the water flow. SDN Gebang 1 experienced flooding until the water entered the classrooms. One of the efforts made by the school is through collaboration with OISCA to make it a green school. However, schools still need help with waste handling in the school area. The program aims to utilize waste through Eco-Paving Blocks. The community service method includes five stages: socialization, training, application of technology, mentoring, and monitoring. The activities obtained results from using plastic waste in the elementary school environment, which was 100% because partners agreed that plastic waste must be managed well. Applying the TTG Eco-Paving Block tool is easy to use, with results of 85.25%. The successful implementation of the activity received a score of 90.50%. Partners can utilize 87.50% of plastic waste through the TTG Eco-Paving Block tool. The implementation of practical activities by teachers obtained results of 92.25%. Thus, teachers need assistance utilizing plastic waste through the TTG Eco-Paving Block tool, which helps reduce plastic waste at SDN Gebang 1.
Kajian Makna Dan Simbolisme Patung Macan Kurung Di Jepara Sebuah Analisis Terhadap Aspek Budaya, Sejarah, dan Kearifan Lokal Pambudi, Fivin Bagus Septiya; Suharto, Suharto; Susila, Dwi Agus
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jsuluh.v7i2.7819

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna dan simbolisme patung Macan Kurung di Jepara, serta perannya dalam kehidupan masyarakat setempat. Patung Macan Kurung adalah salah satu bentuk seni rupa tradisional yang masih sangat penting bagi masyarakat Jepara, khususnya dalam konteks upacara adat dan ritual keagamaan. Oleh karena itu, penelitian ini dianggap penting untuk menggali pengetahuan tentang aspek budaya, sejarah, dan kearifan lokal yang terkait dengan patung Macan Kurung. Metodologi penelitian ini didasarkan pada pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan seniman patung, pengrajin, dan tokoh masyarakat setempat. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan interpretatif. Patung Macan Kurung di Jepara tidak hanya sekadar objek seni rupa, melainkan juga sarat dengan makna dan simbolisme yang mendalam. Pertautan simbolis dari patung Macan Kurung yang dikolaborasikan dengan Burung Garuda dan elemen penghias Naga menciptakan suatu karya seni yang memanifestasikan kekayaan nilai-nilai budaya dan sejarah di Jepara. Kolaborasi ini juga mencerminkan hubungan harmonis antara budaya lokal dan pengaruh dari luar, menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitas masyarakat Jepara dalam menerima serta menggabungkan berbagai elemen ke dalam karya seni mereka. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi dan sumber informasi yang berguna bagi para peneliti, akademisi, dan pemerhati seni rupa tradisional. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya melestarikan seni rupa tradisional yang kaya akan nilai-nilai budaya, sejarah, dan kearifan local.