Guntari Prasetya
STIKES Mitra Keluarga, Pengasinan Road, Rawa Semut, Margahayu, East Bekasi, Bekasi, Indonesia

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Konsumsi Sayur dan Buah pada Siswa SMP sebagai Implementasi Pedoman Gizi Seimbang Fitriyah Nafsiyah Muthmainah; Ali Khomsan; Hadi Riyadi; Guntari Prasetya
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 15 No. 2: JUNI 2019
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.537 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v15i2.6222

Abstract

Indonesia is faced with two nutritional problems, namely malnutrition and over nutrition while nutritionalproblems in adolescents tend to be more dominant for being overweight, this can be seen from the prevalenceof adolescent obesity in Cianjur district is 10.6%. Therefore consumption of vegetables and fruits is highlyrecommended to reduce the prevalence of overweight especially in adolescents. The government through theIndonesian Indonesian Balanced-Nutrition Guidelines (PGS) recommends consumption of vegetables and fruitsof 400 g per person per day consisting of 250 g of vegetables and 150 g of fruit. The purpose of this study wasto identify the availability of vegetables and fruits at home, the contribution of vegetables and fruit to vitamin,mineral and fiber intake and the relationship between the nutritional practices of students and mothers as parentsrelated to Indonesian Balanced-Nutrition Guidelines with the consumption of vegetables and fruit. This study wasa cross-sectional study funded by the Neys-van Hoogstraten Foundation, the Netherlands and conducted at SMPN1 Cianjur with a total of 72 students. Data were analyzed using Mann Whitney difference test and Rank Spearmanrelationship test. This research was funded by Neys-van Hoogstraten Foundation, the Netherlands. The amountof fruit and vegetable consumption of students has not been in accordance with Indonesian Balanced-NutritionGuidelines recommendations. The average of vegetable consumption of students was 36.9 ± 34.8 grams per day,while the average of fruit consumption of student was 203.2 ± 112.9 grams per day. There was a significantrelationship (p <0.05) between maternal nutritional practices and nutritional practices of students related to PGSwith consumption of vegetables and fruit of students. This study shows that the consumption of vegetables andfruit in students has not been implemented in accordance with the recommendations of PGS therefore it’s need tomake encouragement to parents which can motivate and familiarize students to consume vegetables and fruit athome
PENINGKATAN PENGETAHUAN PEMILIHAN MAKANAN BAGI CALON PENGANTIN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH BEKASI Afrinia Eka Sari; Arindah Nur Sartika; Tri Marta Fadhilah; Guntari Prasetya; Mujahidil Aslam
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2019): Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Mitra Masyarakat : Special Edition II
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.576 KB)

Abstract

Pemberian pengetahuan pemilihan makanan kepada calon pengantin diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan calon pengantin tentang makanan yang diperlukan dalam persiapan kehamilan sehingga mendapatkan keturunan yang sehat dan unggul dan dapat mencegah terjadinya stunting pada anak. Kegiatan PKM ini bekerjasama dengan KUA diwilayah Bekasi, diantaranya : KUA Rawa lumbu, KUA Mustika Jaya dan KUA Bekasi Timur. Kegiatan ini diikuti oleh 55 pasangan calon pengantin. Kegiatan ini meliputi Pre test, kemudian dilakukan penyuluhan dan di akhir kegiatan dilakukan post test. Hasil peningkatan pengetahuan calon pengantin cukup signifikan setelah diberikan penyuluhan.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TERKAIT STUNTING PADA CALON PENGANTIN DI WILAYAH BEKASI Arindah Nur Sartika; Afrinia Eka Sari; Tri Marta Fadhilah; Guntari Prasetya; Mujahidil Aslam
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2019): Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Mitra Masyarakat : Special Edition II
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.097 KB)

Abstract

Pemerintah Indonesia masih dihadapkan dengan permasalahan stunting yang tidak hanya berkaitan dengan masalah gizi dan kesehatan tetapi juga memberikan dampak jangka panjang pada kerugian perekonomian negara. Dalam rangka mendukung program penanggulangan stunting, Prodi S1 Gizi STIKes Mitra Keluarga melakukan kegiatan pengabdian masyarakat (PKM) dalam bentuk penyuluhan gizi pada calon pengantin (catin) di Wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan PKM ini dilaksanakan di 3 Kantor Urusan Agama (KUA), yakni : KUA Rawa lumbu, KUA Mustika Jaya dan KUA Bekasi Timur. Secara keseluruhan terdapat 71 catin yang ikut serta dalam penyuluhan. Berdasarkan data pre dan post test, dapat dilihat trend peningkatan jumlah peserta yang menjawab benar yang menunjukan bahwa penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan terkait stunting.
PENTINGNYA PEMANTAUAN LINGKAR PINGGANG DAN PANGGUL BAGI CALON PENGANTIN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH Guntari Prasetya; Afrinia Eka Sari; Arindah Nur Sartika; Tri Marta Fadhilah; Mujahidil Aslam
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2019): Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Mitra Masyarakat : Special Edition II
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.774 KB)

Abstract

Pemberian pengetahuan mengenai pentingnya pemantauan terhadap parameter antropometri lingkar pinggang dan lingkar panggul bagi calon pengantin diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan dalam mempertahankan berat badan dalam rentang normal dan mengetahu risiko terhadap penyakit metabolik.Selain itu, komposisi tubuh juga perlu diperhatikan bagi calon pengantin untuk optimalisasi status gizi dan kesehatan reproduksi.Kegiatan PKM ini bekerjasama dengan KUA diwilayah Bekasi, diantaranya : KUA Rawa lumbu, KUA Mustika Jaya dan KUA Bekasi Timur. Kegiatan ini diikuti oleh 55 pasangan calon pengantin. Berdasarkan hasil pengukuran antropometri diketahuirerata waist circumference (WC) pada semua catin di ketiga KUA adalah 77,18 ± 10,31 cm; dan hip circumference (HC) adalah 92,83 ± 10,34 cm. Sementara itu, waist-to-hip ratio adalah 0,83 ± 0,08.
EDUKASI GIZI PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI SMA/SMK DI KOTA/KABUPATEN BEKASI Guntari Prasetya, S.Gz., M.Sc1, Arindah Nur Sartika, S.Gz., M.Gizi1, Nuke Alfiraizy1, Priscilia Marg; Guntari Prasetya, S.Gz., M.Sc1, Arindah Nur Sartika, S.Gz., M.Gizi1, Nuke Alfiraizy1, Priscilia Marg
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Mitra Masyarakat
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.532 KB)

Abstract

Remaja (usia 10-18 tahun) merupakan salah satu kelompok umur yang secara aktif dan produktif dapat menjadi aset sumber daya manusia apabila keadaan gizi dan kesehatan remaja tercapai secara optimal. Perubahan kebiasaan makan pada remaja dapat mempengaruhi asupan zat besi yang masuk ke dalam tubuh. Peningkatan pengetahuan gizi dalam pencegahan anemia menjadi penting untuk diperkenalkan kepada remaja sejak dini. Kegiatan PkM ini ditujukan untuk dapat meningkatkan pengetahuan remaja pada umumnya dan remaja putri pada khususnya mengenai pentingnya gizi seimbang dan upaya dalam pencegahan anemia. Kegiatan PkM dilaksanakan secara daring melalui platform aplikasi Zoom Cloud Meetings kepada remaja putra/putri (siswa/siswi) Sekolah Menengah Atas/kejuruan (SMA/SMK) di Kota dan Kabupaten Bekasi pada tanggal 13 Februari 2021 sebagai sasaran utama dan kepada peserta edukasi pada umumnya selama kurun waktu 3 jam. Kegiatan edukasi dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri dan remaja putra terkait gizi seimbang. Lebih dari 35% peserta dapat menjawab dengan benar sebanyak lebih dari 50% pertanyaan dan cenderung mengalami peningkatan di akhir sesi edukasi. Sebanyak 60% remaja putri telah mengetahui definisi dan penyebab anemia. Lebih dari separuh remaja putri (59-70%) menyebutkan anemia terkait dengan efek fisiologisnya yaitu lemas, pusing, dan konsentrasi hemoglobin rendah. Pengetahuan tentang penerapan prinsip gizi seimbang merupakan kunci dalam menyukseskan upaya pencegahan anemia sejak dini pada kelompok umur remaja.
EDUKASI GIZI PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI SMA/SMK DI KOTA/KABUPATEN BEKASI Guntari Prasetya, S.Gz., M.Sc1, Arindah Nur Sartika, S.Gz., M.Gizi1, Nuke Alfiraizy1, Priscilia Marg; Guntari Prasetya, S.Gz., M.Sc1, Arindah Nur Sartika, S.Gz., M.Gizi1, Nuke Alfiraizy1, Priscilia Marg
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Mitra Masyarakat
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.532 KB)

Abstract

Remaja (usia 10-18 tahun) merupakan salah satu kelompok umur yang secara aktif dan produktif dapat menjadi aset sumber daya manusia apabila keadaan gizi dan kesehatan remaja tercapai secara optimal. Perubahan kebiasaan makan pada remaja dapat mempengaruhi asupan zat besi yang masuk ke dalam tubuh. Peningkatan pengetahuan gizi dalam pencegahan anemia menjadi penting untuk diperkenalkan kepada remaja sejak dini. Kegiatan PkM ini ditujukan untuk dapat meningkatkan pengetahuan remaja pada umumnya dan remaja putri pada khususnya mengenai pentingnya gizi seimbang dan upaya dalam pencegahan anemia. Kegiatan PkM dilaksanakan secara daring melalui platform aplikasi Zoom Cloud Meetings kepada remaja putra/putri (siswa/siswi) Sekolah Menengah Atas/kejuruan (SMA/SMK) di Kota dan Kabupaten Bekasi pada tanggal 13 Februari 2021 sebagai sasaran utama dan kepada peserta edukasi pada umumnya selama kurun waktu 3 jam. Kegiatan edukasi dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri dan remaja putra terkait gizi seimbang. Lebih dari 35% peserta dapat menjawab dengan benar sebanyak lebih dari 50% pertanyaan dan cenderung mengalami peningkatan di akhir sesi edukasi. Sebanyak 60% remaja putri telah mengetahui definisi dan penyebab anemia. Lebih dari separuh remaja putri (59-70%) menyebutkan anemia terkait dengan efek fisiologisnya yaitu lemas, pusing, dan konsentrasi hemoglobin rendah. Pengetahuan tentang penerapan prinsip gizi seimbang merupakan kunci dalam menyukseskan upaya pencegahan anemia sejak dini pada kelompok umur remaja.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MAHASISWA PUTRI TENTANG ASPEK GIZI DAN SOSIAL KESEHATAN TERKAIT STUNTING DALAM MEMBENTUK GENERASI SADAR STUNTING (GEN-DARING) Guntari prasetya; Renta sianturi; Afrinia Ekasari
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2: Jurnal Mitra Masyarakat
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Target nasional dalam penurunan prevalensi stunting adalah menjadi 14% pada tahun 2024 dan hal tersebut menghasilkan upaya percepatan dalam konvergensi program prioritas nasional baik intervensi spesifik maupun sensitif. Melalui intervensi spesifik, peran dari peningkatan aspek gizi pada remaja atau dewasa muda dapat memberikan dampak positif. Penerapan edukasi gizi dan keterpaparan terhadap kesadaran tentang stunting di kalangan wanita usia muda khususnya mahasiswa menjadi cara yang bermanfaat dalam pencegahan stunting. Identifikasi dan analisis terhadap pengetahuan wanita usia muda tentang aspek gizi terkait stunting diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang stunting di masa depan. Kegiatan edukasi gizi dan kesehatan secara umum terkait stunting diselenggarakan terhadap mahasiswa putri sebagai sasaran program pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan seminar online pada 11 Desember 2021. Kuesioner pre-dan post singkat diberikan kepada partisipan untuk memperoleh data skor pengetahuan secara online. Total sebanyak 232 partisipan yang merupakan mahasiswa putri pada usia remaja akhir 18-22 tahun berpartisipasi dan melengkapi pengisian kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan awal mahasiswa putri adalah 53,25±16,86 dan 69,22±20,69 pada akhir sesi edukasi. Persentase skor perbaikan mencapai 29,99% dan sebanyak 204 partisipan (94,04%) mengalami peningkatan pengetahuan. Dapat disimpulkan bahwa keterpaparan dan edukasi tentang pengetahuan gizi dan kesehatan terkait stunting di kalangan wanita usia muda menjadi penting dan potensial untuk menjadi langkah dalam peningkatan kesadaran dalam pencegahan stunting sejak dini pada siklus kehidupan.
Studi Karakteristik Siswi Penerima Program Tablet Tambah Darah sebagai Antisipasi Stunting: Studi Karakteristik Siswi Penerima Program Tablet Tambah Darah sebagai Upaya Pencegahan Anemia pada Remaja Guntari Prasetya; Ali Khomsan; Hadi Riyadi; Faisal Anwar
Amerta Nutrition Vol. 6 No. 1SP (2022): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Special 2nd Amerta Nutrition Conferenc
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v6i1SP.2022.1-7

Abstract

Background: Efforts to accelerate stunting reduction involve specific and sensitive nutrition interventions. School adolescent girls are the target group in reducing stunting through anemia prevention. Iron folic acid (IFA) supplementation program is the specific nutrition intervention to prevent anemia in adolescent girls. Objectives: This research aims to study the characteristics of students who received the IFA supplementation program. Methods: Research design was a cross sectional that involved 123 students from 12 public high schools in Cianjur District, West Java Province. Student’s characteristics consist of knowledge on anemia and their adherence on IFA supplementation program. Data collection is carried out by self-administering questionnaires monitored by enumerator. Data is performed by using mean ± SD and n (%). Results: Student’s knowledge on anemia mostly (61.8%) were categorized as low, as 30.9% were moderate, and only 7.3% were high. Students (44.7%) knew how to detect anemia is by measuring blood hemoglobin levels. As of 59.3% and 51.2% students knew the main causes of anemia are inadequate iron intake and blood loss during menstruation. Approximately 60-80% students recognized the common symptoms and sign of anemia. Most students (76.8%) have received IFA on a weekly basis and 41.2% students acknowledge their adherence in the IFA consumption with aim to prevent anemia (85.1%), the rest 23.4% and 14.9% due to the advice by the teachers and health officers. Students who have no adherence were due to their fear on the side effects, the tablet taste, forgetfulness, and feeling healthy. Conclusions: Iron folic acid supplementation program have been conducted and well targeted, however, student’s understanding on the objectives, benefit, and their adherence is needed to be gained.
Predisposing Factor Praktik PHBS pada Rumah Tangga di Daerah Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Noerfitri Noerfitri; Guntari Prasetya
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf14110

Abstract

A person's behavior related to his health efforts is influenced by 3 factors, namely predisposing, re-inforcing, and enabling factors. Predisposing factors are the intellectual and emotional abilities that tend to make individuals likely or not to adopt healthy or risky behaviors or lifestyles. The application of clean and healthy living behavior (PHBS) in the household setting, in Ciketing Udik Village is still not optimally implemented. This study aims to identify predisposing factors (knowledge and attitudes) related to the level of PHBS implementation in the Ciketing Udik Health Center area. The study was conducted with a cross-sectional design, involving 140 households with children under five and residing in Ciketing Udik Village, Bantargebang District, which were selected using a consecutive sampling technique. Data was collected by filling out a questionnaire, then analyzed using the Spearman correlation test. The results showed that PHBS practices were related to knowledge (p = 0.003), but not related to attitudes (p = 0.276). It was concluded that knowledge is a predisposing factor of PHBS practices in household settings in Ciketing Udik Village, Bantargebang District.Keywords: clean and healthy living behavior; predisposing factors; knowledge; household ABSTRAK Perilaku seseorang yang berkaitan dengan upaya kesehatannya dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu predisposing, re-inforcing, dan enabling factors. Predisposing factors adalah kemampuan intelektual dan emosional yang cenderung membuat individu mungkin atau tidak untuk mengadopsi perilaku atau gaya hidup yang sehat atau berisiko. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga, di Kelurahan Ciketing Udik masih belum optimal diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi predisposing factors (pengetahuan dan sikap) yang berhubungan dengan tingkat penerapan PHBS di wilayah Puskesmas Ciketing Udik. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan cross-sectional, yang melibatkan 140 rumah tangga yang memiliki balita dan bertempat tinggal di Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, lalu dianlisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik PHBS berhubungan dengan pengetahuan pengetahuan (p = 0,003), namun tidak berhubungan dengan sikap (p = 0,276). Disimpulkan bahwa pengetahuan adalah predisposing factor dari praktik PHBS dalam tatanan rumah tangga di Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang.Kata kunci: perilaku hidup bersih dan sehat; predisposing factors; pengetahuan; rumah tangga
Analisis Deskriptif Pencapaian Audit Mutu Internal Stikes Mitra Keluarga rentang 2019-2020 Anung Ahadi Pradana; Lina Herida Pinem; Susi Hartati; Guntari Prasetya; Rohayati Rohayati; Elfira Maya Sari; Intan Kurnia Putri
Jurnal Penjaminan Mutu Vol 8 No 02 (2022)
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.851 KB) | DOI: 10.25078/jpm.v8i02.1142

Abstract

quality assurance system is one of the steps for higher education in improving the quality of the implementation of the Tridharma and services to the community as a form of Good University Governance. In implementing the internal quality assurance system, STIKes Mitra Keluarga has been implementing it since 2015 and always conducts analysis regularly every year. The type of research carried out is a descriptive analysis of the data from the implementation of the Internal Quality Audit (AMI) conducted by LPMI STIKes Mitra Keluarga in 2018/19 and 2019/20. The data obtained are then compared with the results between the items of conformity (KS) and non-compliance (KTS) from Education Standards, Research Standards, PKM Standards and Internal Driven Standards (Student Admission (PMB), Student Affairs, Graduates, Management Information Systems (SIM) and Cooperation). The results of the descriptive analysis carried out found an increase in the percentage of conformity (KS) and a decrease in the percentage of non-conformance (KTS) from the implementation of the Internal Quality Audit in 2018/19 and 2019/20. Several operational problems related to the implementation of the quality management system. Based on the results of the internal quality audit, several problems were found related to the implementation of the quality assurance system, including: 1) Not 100% of the STIKes Mitra academic community has a high awareness of quality commitment and performance documentation, 2) Auditees are not 100% obedient in the use of procedure manuals and still often replace documents without legal aspects from LPM, and 3) Efforts to achieve standards have not been carried out overall. The prevention strategies planned by STIKes Mitra Keluarga include: 1) Refreshing the quality commitment of the STIKes Mitra Keluarga academic community, 2) At the beginning of each semester, documents will be issued from the UPM of each study program and the frequency of monitoring and evaluation of the use of documents will be increased, 3) STIKes Mitra Keluarga leaders need to motivate the entire community to try to implement a strategy to achieve quality standards, 4) Make quality standards as indicators in strategic plans, and 5) Implement a system of rewards and punishments.