Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

ANALISA BETA KAROTEN PADA SAYURAN LOKAL DI INDONESIA Sari, Afrinia Eka; Mayasari, Elfira
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1, No 1 (2017): JMK
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kandungan beta karoten pada sayuran lokal di Indonesia dengan cara kuantitaif menggunakkan alat spektrofotometri dengan panjang gelombang 350 – 550 nm. Sampel yang digunakan adalah wortel, labu kuning, bayam merah, jagung, kol ungu, terong ungu, bit merah, cabai merah, tomat dan bayam. Pengukuran sampel dibandingkan dengan standar beta karoten murni, pengukuran dilakukan triplo. Pengukuran seri larutan standar beta karoten dimulai dari konsentrasi 1,5 ppm, 3 ppm dan 5 ppm diperoleh R = 0.985. Dari hasil pengukuran sampel diperoleh bahwa urutan kandungan beta karoten dari yang tertinngi adalah cabai merah, wortel, jagung manis, bayam merah, labu kuning, tomat, bayam hijau, bit merah, kentang, terong ungu.
PEMBUATAN MINUMAN TEH HITAM (Camellia sinensis) DAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL SUMBER ANTIOKSIDAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 Novita Isnaeni, Rahma; Eka Sari, Afrinia
Jurnal Mitra Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Mitra Kesehatan
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47522/jmk.v3i2.85

Abstract

Pendahuluan: Minuman fungsional disukai semua kalangan dan berpotensi dalam upaya peningkatan kesehatan tubuh. Minuman ready to drink (RTD) adalah sebuah jenis minuman yang dijual dalam bentuk kemasan khusus sehingga dapat langsung dikonsumsi serta memudahkan konsumen dalam mengonsumsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik organoleptik, kandungan aktivitas antioksidan produk, serta penerimaan masyarakat terhadap produk minuman fungsional teh ready to drink. Metode: Produk ini diformulasikan ke dalam 3 formula, Formula 1 (daun teh hitam 3,75 gram, daun salam 1,25 gram, gula stevia 7 gram, dan air 500 mL), Formula 2 (daun teh hitam 2,5 gram, daun salam 2,5 gram, gula stevia 7 gram, dan air 500 mL), dan Formula 3 (daun teh hitam 1,25 gram, daun salam 3,75 gram, gula stevia 7 gram, dan air 500 mL). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain eksperimental Hasil: Hasil analisis uji statistik pada indikator kejernihan dan warna menunjukkan ada perbedaan Formula 1 dengan Formula 3 dan Formula 2 dengan Formula 3 dari hasil uji statistik didapatkan nilai p < 0,05. Uji aktivitas antioksidan paling tinggi yaitu Formula 2 sebesar 633,36 ppm. Kesimpulan: Daya terima pada produk minuman fungsional teh ready to drink panelis paling banyak menyukai Formula 2. Kesimpulannya adalah minuman fungsional teh dapat diterima oleh masyarakat.
Gambaran Kesadaran Membaca Label Kemasan Produk Pangan dan Pengetahuan Asupan Gula, Garam dan Lemak Pada Masa Pandemi Covid diwilayah Bekasi Sari, Afrinia Eka
Jurnal Dunia Gizi Vol 4, No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v4i1.4793

Abstract

Kesadaran membaca label kemasan produk pangan sangatlah penting sebagai salah satu penerapan pesan gizi seimbang, begitu juga dengan pengetahuan asupan gula,garam dan lemak yang merupakan salah satu cara masyarakat untuk membatasi asupan sesuai dengan kebutuhan. Pada masa pandemic covid sangatlah penting menjaga asupan makanan yang sehat dan aman. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kesadaran masyarakat dalam membaca label kemasan dan pengetahuan tentang asupan gula,garam dan lemak. Desain penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan menggunakkan metode survey secara random sampling terhadap 81 subjek penelitian terdiri atas laki-laki dan perempuan diwilayah Bekasi.Hasil penelitian menunjukkan 57% subjek penelitian masih jarang membaca label kemasan dan untuk pengetahuan anjuran asupan gula 22 % subjek menjawab benar dan untuk asupan lemak hanya 2,5%,sementara untuk pengetahuan asupan garam 60,5% subjek yang menjawab benar.Oleh karena itu kegiatan edukasi secara kontinu untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat untuk membaca label kemasan dan memperhatikan asupan gula,garam dan lemak sangatlah penting.
The Hubungan Indeks Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Di SMK Kota Bekasi Fristy Rahmazahra Danty; Muhammad Nur Hasan Syah; Afrinia Eka Sari
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 10 No 1 (2019): November
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.817 KB) | DOI: 10.33657/jurkessia.v10i1.198

Abstract

Healthy Eating Index was known as Indeks Gizi Seimbang in Indonesia. Healthy Eating Index is a measure of the suitability of subject consumption to the recommended meal portion from the Balanced Nutrition Guidelines. If the subject IGS score approaches the maximum number, this indicates a good quality of the subject food consumption and in accordance with the recommended Balanced Nutrition Guidelines. This study was aimed to determine the relationship of balanced nutritional index with nutritional status at adolescent women in SMK Kota Bekasi. This study was an observational analytic study by cross sectional design. The subject of this study was women adolescent with the age between 14-18 years old. This study was located in SMKN 2 Kota Bekasi, SMKN 3 Kota Bekasi, SMKN 5 Kota Bekasi, SMKS Bina Karya Mandiri, and SMKS Bina Husada Mandiri. Data collected by interview using FFQ (Food Frequency Questionnaire) then examined by chi square test. The percentage of food consumption quality with the bad category was 55% and with the very good category was only 6%. The conclusion of this study is there is no relationship between healthy eating index with the nutritional status of women adolescent. But there is a relationship between healthy eating index of the vegetables component with the nutritional status of women adolescent.
Pembuatan permen jelly cabai merah (Capsicium Annuum L) sebagai alternatif cemilan yang mengandung vitamin C Alda Dwi Septianti; Afrinia Eka Sari
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 2 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i2.5096

Abstract

Permen jelly cabai merah merupakan produk dengan bahan baku cabai merah. Cabai merupakan tanaman yang tumbuh di Indonesia dan dikenal sebagai bumbu atau rempah masakan yang memiliki sumber vitamin C. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kesukaan dan uji organoleptik, serta untuk mengetahui kadar vitamin C pada suhu 80 °C dan 90 °C pada permen jelly. Desain penelitian yang digunakan eksperimental, dengan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 3 formula 2 perlakuan pada cabai merah keriting dengan cabai merah besar ( 70:30, 50:50, 30:70) pada suhu 80 °C dan 90 °C. Berdasar uji statistik Kruskall Wallis untuk uji organoleptik didapatkan hasil yang memiliki perbedaan signifikan yaitu tekstur dan rasa (P-value < 0,05). Uji hedonik tertinggi pada formula 1 (70:30) dan formula 5 (50:50) dengan nilai rata – rata 3,6. Hasil uji statistik menggunakan Analysis of Variance’ (ANOVA) untuk uji kadar vitamin C dengan menggunakan suhu 80 °C dan 90 °C, diperoleh nilai (p value > 0,05) yang artinya tidak terdapat perbedaan signifikan dari kadar vitamin C pada suhu 80°C dan 90 °C. Dikarenakan pengaruh suhu pemanasan yang semakin tinggi maka penurunan kadar vitamin C semakin besar.
Pemanfaatan tepung kulit pisang,tepung ikan lele, dan tepung umbi merah dalam pembuatan biskuit makanan tambahan anak sekolah dasar Afrinia Eka Sari; Tri Marta Fadhilah; Dinda Marizka Alvioni
Darussalam Nutrition Journal Vol 4, No 1 (2020): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v4i1.3606

Abstract

Latar Belakang: Pemanfaatan tepung kulit pisang dengan penambahan tepung ikan lele dan tepung umbi merah diharapkan dapat menjadi pilihan makanan tambahan bagi anak sekolah dasar. Tujuan: Pemilihan tepung kulit pisang bertujuan untuk meningkatkan manfaat limbah kulit pisang menjadi suatu produk pangan yang memiliki nilai gizi tinggi. Disamping itu pemanfaatan tepung ,lele dan umbi bertujuan untuk meningkatkan kandungan gizi dari produk biscuit tersebut. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian descriptive eksperimental dimana pada pembuatan biscuit ini ada tiga formula yang digunakan  yang merupakan perbandingan antara tepung terigu yang digunakan dengan tepung kulit pisang,dimana: Formula F1 (30% TP: 70% TT), formula 2 (20%TP:80%TT),formula 3 (10%TP: 90%TT). Hasil: bedasar uji proksimat ketiga produk tersebut tidak berbeda nyata. Kesimpulan: Berdasar uji penerimaan formula 3 lebih disukai diantara ketiga produk Background Utilization of banana peel flour with the addition of catfish flour and red sweet potato flour is expected to be an additional food choice for elementary school children. The aims of experiment to increase the benefits of banana peel waste into a food product that has high nutritional value. The use of flour, catfish and tubers aims to increase the nutritional content of the biscuit product. Method This research is an experimental descriptive study where in the making of biscuits there are three formulas used which are the ratio between wheat flour used with banana peel flour, where: Formula F1 (30% TP: 70% TT), formula 2 (20% TP: 80% TT), formula 3 (10% TP: 90% TT). Result The proximate test results of the three products are not significantly different. Conclusion: Based on the acceptance test of formula 3
Breakfast habits, physical activities, and overweight in elementary school children Dian Nur Khalifah; Alfi Fairuz Asna; Afrinia Eka Sari
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 7 ISSUE 1, 2019
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijnd.2019.7(1).9-15

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Kegemukan terjadi akibat dari asupan energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran energi. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegemukan sering diabaikan oleh masyarakat seperti kebiasaan sarapan yang kurang baik dan rendahnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak sekolah dasar.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan konsumsi sarapan dan aktivitas fisik dengan kejadian kegemukan pada anak sekolah dasar.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional dengan 130 subjek dan menggunakan uji chi square pada tingkat kemaknaan 95% (α=0,05).Pengambian data kebiasaan sarapan menggunakan kuesioner ang sudah divalidasi, pengambilan data aktivitas fisik menggunakan kuesioner PAQ-C (Physical Activity Questionaire for Children) dan data status gizi diambil dengan melakukan penimbangan serta pengukuran tinggi badan kemudian diklasifikasikan menggunakan indikator IMT/U.Hasil: Hasil analisis menggunakan uji chi square menunjukkan terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi sarapan dengan kegemukan pada subjek (p=0,009) dan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kegemukan pada subjek (p=0,000).Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan konsumsi sarapan dan aktivitas fisik dengan kegemukan pada anak usia sekolah dasar.KATA KUNCI: aktivitas fisik; kebiasaan sarapan; kegemukanABSTRACTBackground: Overweight occurs as a result of higher energy intake compared to energy expenditure. Many people often underestimate about factors that can lead to overweight, such as bad breakfast habits and low physical activity in elementary school children.Objectives: The purpose of this study is to determine a correlation between breakfast habits and physical activity of students in elementary school with overweight.Methods: This study was an observational study with a cross-sectional design with 130 of the students and tests of the significance level of 95% (α=0.05). Breakfast habits data obtained using a validated questionnaire, physical activity data collection using the PAQ-C (Physical Activity Questionnaire for Children) and nutritional status data were taken by weighing and measuring height then classified using BMI/U indicators.Results: The result of the analysis using a chi-square test showed that there was a correlation between breakfast habits and overweight (p=0,009) and there was a correlation between physical activity with overweight (p=0.000).Conclusions: The conclusion, there are correlations between breakfast habits and physical activity with overweight among primary school children.KEYWORDS: physical activity, breakfast habits, overweight
Pengaruh konsentrasi gula terhadap aktivitas antioksidan pada minuman bir pletok Dyah Permanasari; Afrinia Eka Sari; Mujahidil Aslam
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 6, No 1 (2021): May
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v6i1.321

Abstract

Pletok beer is a spice drink originating from the Betawi tribe. Spices used in pletok brewing include ginger, cloves, lemongrass, cinnamon, secang.  This research aims to formulate Bir Pletok which produces high antioxidant activity and high acceptance from panelists. Bir Pletok formulated in the form of a variety sugar concentration, that is 4%, 8%, 12%. This research will be examined the antioxidant activity and the sensory analysis of Bir Pletok to find out the panelists’ acceptance of its color, smell, and taste. This research will be conducted at STIKes Mitra Keluarga with 30 panelists. This research uses the experimental Descriptive method. The independent variable in this research is the sugar concentration, while the dependent variable is the antioxidant activity. Measurement of the antioxidant activity will use the DPPH test and the hedonic (preference) test using questionnaires. The results showed that the combination treatment of the addition of sugar equal to 4% is the best results: Antioxidant Capacity 610,278 ppm and a panelist as well as the colors 3,83 (like), odor 3,86 (Like); and sense at 2,86 (Neutral). Overall, the Bir pletok had high antioxidant activity that is the potential to prevent non-communicable diseases. important factors in the pletok brewing process are heating time and temperature.
ACCEPTANCE OF COOKIES PRODUCTS SUBSTITUTE OF PURPLE SWEET FLOUR, BIT AS A FOOD CONTAINS IRON Afrinia Eka Sari; Salwa Salsabillah; Tria Maulida Ahadiyati; Rahmanita Pujianti
Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal) Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jgp.v7i1.350

Abstract

One of the anemia prevention programs for young women is the provision of blood-added tablets, but this program has not been running effectively. Apart from coming from primary food sources and TTD, efforts to increase iron intake can be made by consuming snacks. One of the favorite foods among young women is cookies. This study aims to analyze the organoleptic test of making cookies substituted with purple sweet potato flour and beetroot as an alternative snack to prevent anemia in adolescent girls. Experimental research with a completely randomized design consisting of three factors, namely wheat flour, purple sweet potato flour, and beetroot juice, with three treatments with a ratio of 150 gr, 100 gr, 125 gr flour, purple sweet potato flour, 50 gr, 10 gr, 75 gr, and beet juice 5 gr, 10 gr, 15 gr. 30 untrained panelists conducted this study. The sensory analysis found that formula 2 was superior, while hedonic analysis found that formula one was preferred. Cookies with purple sweet potato flour substitution with the addition of beetroot juice have significant differences in sensory characteristics (organoleptic) in terms of color, aroma, taste, and texture.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PEMILIHAN MAKANAN BAGI CALON PENGANTIN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH BEKASI Afrinia Eka Sari; Arindah Nur Sartika; Tri Marta Fadhilah; Guntari Prasetya; Mujahidil Aslam
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2019): Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Mitra Masyarakat : Special Edition II
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.576 KB)

Abstract

Pemberian pengetahuan pemilihan makanan kepada calon pengantin diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan calon pengantin tentang makanan yang diperlukan dalam persiapan kehamilan sehingga mendapatkan keturunan yang sehat dan unggul dan dapat mencegah terjadinya stunting pada anak. Kegiatan PKM ini bekerjasama dengan KUA diwilayah Bekasi, diantaranya : KUA Rawa lumbu, KUA Mustika Jaya dan KUA Bekasi Timur. Kegiatan ini diikuti oleh 55 pasangan calon pengantin. Kegiatan ini meliputi Pre test, kemudian dilakukan penyuluhan dan di akhir kegiatan dilakukan post test. Hasil peningkatan pengetahuan calon pengantin cukup signifikan setelah diberikan penyuluhan.