Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Penguatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Siswa: Studi Kasus di SDN 02 Way Huwi Alifa, Nabila Putriyandri; Sari, Novi Kartika; Hutabarat, Stevani; Mufti, Aulia Annas; Kurnianingtyas, Erlina; Zurfi, Alfian; Sari, Devi Kurnia
Jurnal Pengabdian Negeri Vol. 2 No. 3 (2025): September, 2025
Publisher : CV. Austronesia Akademika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69812/jpn.v2i3.164

Abstract

Sekolah Dasar Negeri 02 Way Huwi di Kabupaten Lampung Selatan menghadapi berbagai tantangan dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), mulai dari keterbatasan sarana cuci tangan, rendahnya kebiasaan mencuci tangan pakai sabun, konsumsi jajanan yang tidak memenuhi standar higienitas, hingga rendahnya kesadaran pemilahan sampah. Kondisi ini menimbulkan risiko kesehatan yang serius, khususnya meningkatnya potensi penyakit berbasis lingkungan dan makanan pada siswa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman sekaligus membentuk kebiasaan hidup sehat pada siswa melalui pendekatan edukasi yang interaktif, praktis, dan menyenangkan. Metode pelaksanaan meliputi persiapan, penyuluhan dalam bentuk ceramah interaktif, pemutaran video edukasi, demonstrasi enam langkah cuci tangan menurut standar WHO, simulasi pemilahan sampah organik dan anorganik, kuis berhadiah, serta penyediaan media visual berupa poster edukatif. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test dengan instrumen bergambar untuk menyesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa sekolah dasar. Sebanyak 26 siswa dari kelas IV dan V berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pengetahuan siswa dengan rata-rata kenaikan sebesar 70%, di mana siswa kelas V mencatat capaian lebih tinggi dibandingkan kelas IV. Dampak positif lain yang terlihat adalah keterampilan siswa dalam mencuci tangan dengan benar, meningkatnya kesadaran dalam memilih jajanan sehat, serta kemampuan memilah sampah sesuai jenisnya. Keberhasilan kegiatan ini menunjukkan bahwa pendekatan edukatif berbasis praktik langsung efektif untuk meningkatkan kesadaran dan membentuk perilaku sehat berkelanjutan pada siswa sekolah dasar.
Internalization of Social Values in the Village Clean Tradition in Javanese Communities in the Lama Village of Sei Lepan Sub-District, Langkat District Novi Kartika Sari; Eka Darliana; Deni Hartanto
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol. 14 No. 2 (2024): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v14i2.2204

Abstract

Internalization refers to the process of instilling certain values, which takes place in three stages: transformation, transaction, and trans-internalization. In the case of the clean village tradition in the Old Village, this process occurs during the month of Syuro/Muharram. The aim of this research is to examine the transformation of social values within the clean village tradition in the Old Village Javanese community, the transaction of these values, and the internalization of these values in the community. The research uses a descriptive qualitative approach, with purposive sampling for informants. Data collection methods include interviews, observations, and documentation, while data analysis follows the approach of Miles, Huberman, and Saldana. The results of the research reveal that the transformation of social values within the community of Lama Village, Sei Lepan District, generates positive values, particularly from a religious standpoint, communicated through the clean village tradition. These teachings encourage individuals to live cautiously, avoid violating Allah's religious laws, and maintain a strong sense of faith. The transaction of social values during the clean village ritual enhances the community's faith, tolerance, understanding of almsgiving, concern for the environment, respect for elders, and ability to cleanse negative traits from the heart. The trans-internalization process has become ingrained in the daily lives of the Lama Village community, with social and religious values actively practiced. Deliberation to achieve mutual consensus and the practice of helping and cooperating in times of need remain highly valued in Lama Village, Sei Lepan District.
Sosialisasi pengelolaan sampah berdasarkan analisis timbulan dan komposisi sampah Sari, Novi Kartika; Alam, Firdha Cahya; Mawaddah, Nurul; Mufti, Aulia Annas; Imami, Ahmad Daudsyah; Zurfi, Alfian; Khalid, Muhammad
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21927

Abstract

AbstrakKelurahan Sukarame, Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kelurahan dengan jumlah kepadatan penduduk yang tinggi diiringi dengan peningkatan timbulan sampah setiap tahunnya.  Pemerintah telah telah menyediakan fasilitas dan infrastruktur dalam mengelola sampah namun Kelurahan Sukarame masih memiliki probelmatika dalam penggunaannya seperti banyaknya TPS Ilegal. Hal tersebut mengindikasi bahwa terdapat permasalahan pada kesadaran dan kurangnya pemahaman masyarakat dalam pengelolaan sampah hingga pemanfaatan fasilitas pengelolaan sampah di Kelurahan Sukarame. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi terkait pengelolaan sampah perlu dilakukan terhadap stakeholder atau tokoh masyarakat di Kelurahan Sukarame seperti ketua-ketua Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW). Kajian dasar yaitu mengidentifikasi timbulan, densitas, dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19-3964-1994. Karakteristik sampah (kelembapan dan niai kalor) akan diidentifikasi melalui formula empiris berdasarkan komposisi sampah. Sosialisasi diberikan kepada peserta perwakilan Kelurahan Sukarame. Keberhasilan sosialisasi teridentifikasi melalui 10 pertanyaan sederhana terkait konsep dasar persampahan. Hasil timbulan sampah yang didapatkan di Kelurahan Sukarame sebesar 0,08±0,02 kg/orang/hari atau 0,24±0,05 L/orang/hari. Komposisi sampah teridentifikasi adalah 73% sampah organik biodegradable, diikuti dengan sampah plastik 26,5%. Karakteristik sampah memiliki kelembapan relatif 47% dan nilai kalor 3.097 Kkal/kg. Pewadahan sampah disarankan menggunakan wadah terpilah tiga jenis sampah (organik, plastik, dan lainnya). Pengolahan sampah yang dianjurkan adalah pengolahan dengan metode komposting secara individual/komunal (sampah organik), pirolisis (sampah plastik), dan bank sampah atau TPS3R untuk pengelolaannya. Hasil sosialisasi ditemukan bahwa lebih dari 50% peserta memiliki peningkatan pemahaman dan berhasil teredukasi. Kata kunci: sosialisasi; pengelolaan sampah; kelurahan sukarame; timbulan sampah AbstractSukarame Subdistrict, Bandar Lampung City is one of the subdistricts with a high population density accompanied by an increase in waste generation every year. The government has provided facilities and infrastructure for managing waste, but Sukarame Village still has problems with its use, such as the number of illegal TPS. This indicates that there are problems with community awareness and lack of understanding in waste management and the use of waste management facilities in Sukarame Village. Therefore, education and outreach regarding waste management needs to be carried out among stakeholders or community figures in Sukarame Village, such as the heads of the Neighborhood Association (RT) or Community Association (RW). The basic study is identifying waste generation, density and composition referring to SNI 19-3964-1994. Waste characteristics (moisture and heat value) will be identified through empirical formulas based on waste composition. Socialization was given to participants representing Sukarame Village. The success of socialization was identified through 10 simple questions related to basic waste concepts. The waste generation results obtained in Sukarame Village were 0.08 ± 0.02 kg/person/day or 0.24 ± 0.05 L/person/day. The identified waste composition is 73% biodegradable organic waste, followed by 26.5% plastic waste. The characteristics of the waste have a relative humidity of 47% and a calorific value of 3,097 Kcal/kg. It is recommended that waste containers be used in containers separated by three types of waste (organic, plastic, and others). The recommended waste processing is processing using individual/communal composting methods (organic waste), pyrolysis (plastic waste), and waste banks or TPS3R for management. The results of the socialization revealed that over 50% of participants experienced an improvement in understanding and were successfully educated. Keywords: socialization; waste management; sukarame subdistrict; solid waste production