Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PROKSIMAT PAKAN BUATAN DAN IKAN TEMBANG Sardinella sp. UNTUK PENGGEMUKAN KEPITING BAKAU Scylla serrata Manuputty, Gratia Dolores
Chimica et Natura Acta Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.935 KB) | DOI: 10.24198/cna.v2.n3.9164

Abstract

Pertambahan berat diperoleh sebesar 43,35 gram untuk kepiting yang diberi pakan buatan dan 101,88 gram untuk kepiting yang diberi pakan ikan tembang. Nilai laju pertambahan berat kepiting yang diberi pakan buatan adalah 0,036 gram/minggu dan 0,078 gram/minggu untuk kepiting yang diberi pakan ikan tembang. Untuk hubungan lama waktu pemeliharaan dengan pertambahan berat rata-rata didapatkan persamaan penduga Y=10,09+0,299X (r=0,199434) untuk perlakuan dengan pakan buatan, dan Y=23,315+0,862X (r=0,304828) untuk perlakuan dengan pakan tembang. Kandungan protein di dalam pakan buatan adalah sebesar 18,867, lemak 2,372, karbohidrat 29,756, serat 2,662, dan kadar abu 1,4259. Kandungan protein di dalam pakan ikan tembang adalah sebesar 20,227, lemak 3,055, karbohidrat 2,025, serat 0,753, dan kadar abu 0,683. Tingkat kelangsungan hidup adalah sebesar 100%. Nilai insidens biaya untuk ikan tembang sebesar Rp. 69.773,- dan untuk pakan buatan sebesar Rp. 133.165,-.
DISTRIBUSI SPESIES TERIPANG BERDASARKAN TIPE SUBSTRAT PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN DI PERAIRAN NEGERI SULI Manuputty, Gratia Dolores; Noya, Yunita
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 15 No 2 (2019): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.576 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol15issue2page76-81

Abstract

This study aims to determine the distribution of sea cucumber based on the characteristics of the substrate in the intertidal waters of Suli. This research was conducted in the waters of Suli in November 2017. Substrate data were analyzed and classified based on Shepards Scale, while the data of sea cucumber were obtained from previous study where samples were analyzed in the laboratory to identify the species based on the shapes of holothurians spicules, microscopically. The data were combined to plot the distribution of sea cucumber based on existing substrate characters. Data were analyzed descriptively. Approximately 14 species identified were scattered on various types of substrate. The substrate were dominated by sandy substrate, varied from medium sand, very coarse sand (dominant), coarse sand, gravel mixed with fine sand, and coral fragments. The result showed that a number of sea cucumbers species were spoted on certain substrates, however, lots of species habitually distributed on each type of substrate. Spesies of Holothuria scabra, H. atra, and Opheodosoma grisea were distributed at majority substrates types. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran teripang berdasarkan karakteristik substrat yang ada di perairan intertidal Suli. Penelitian ini dilakukan di perairan Suli pada bulan November 2017. Data substrat yang diperoleh dianalisa dan diklasifikasikan berdasarkan Skala Shepards. Sedangkan data teripang diperoleh dari penelitian sebelumnya, dimana sampel teripang yang diperoleh kemudian dianalisa pada laboratorium untuk mengidentifikasi spesies yang ditemukan, berdasarkan analisa bentuk spikula secara mikroskopis. Data dipadukan untuk digunakan dalam membuat peta distribusi teripang berdasarkan karakter substrat yang ada. Data dianalisa secara deskriptif. Teridentifikasi 14 spesies teripang pada ekosistem padang lamun perairan Suli yang tersebar pada berbagai jenis substrat. Tipe substrat pada lokasi penelitian didominasi oleh susbtrat berpasir, dengan variasi substrat antara lain: pasir bercampur pasir sedang, pasir bercampur pasir kasar, pasir kasar bercampur pasir, kerikil bercampur pasir halus, dan karang/patahan karang. Dari beberapa variasi ini, tipe substrat yang paling mendominasi adalah pasir kasar bercampur pasir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penyebaran beberapa jenis teripang pada substrat tertentu, namun sebagian besar jenis teripang terdistribusi secara merata pada setiap jenis substrat. Jenis teripang Holothuria scabra, H. atra, dan Opheodosoma grisea ditemukan pada hampir semua tipe substrat. Kata Kunci: teripang, substrat, distribusi, ekosistem lamun, Suli
PROKSIMAT PAKAN BUATAN DAN IKAN TEMBANG Sardinella sp. UNTUK PENGGEMUKAN KEPITING BAKAU Scylla serrata Gratia Dolores Manuputty
Chimica et Natura Acta Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.935 KB) | DOI: 10.24198/cna.v2.n3.9164

Abstract

Pertambahan berat diperoleh sebesar 43,35 gram untuk kepiting yang diberi pakan buatan dan 101,88 gram untuk kepiting yang diberi pakan ikan tembang. Nilai laju pertambahan berat kepiting yang diberi pakan buatan adalah 0,036 gram/minggu dan 0,078 gram/minggu untuk kepiting yang diberi pakan ikan tembang. Untuk hubungan lama waktu pemeliharaan dengan pertambahan berat rata-rata didapatkan persamaan penduga Y=10,09+0,299X (r=0,199434) untuk perlakuan dengan pakan buatan, dan Y=23,315+0,862X (r=0,304828) untuk perlakuan dengan pakan tembang. Kandungan protein di dalam pakan buatan adalah sebesar 18,867, lemak 2,372, karbohidrat 29,756, serat 2,662, dan kadar abu 1,4259. Kandungan protein di dalam pakan ikan tembang adalah sebesar 20,227, lemak 3,055, karbohidrat 2,025, serat 0,753, dan kadar abu 0,683. Tingkat kelangsungan hidup adalah sebesar 100%. Nilai insidens biaya untuk ikan tembang sebesar Rp. 69.773,- dan untuk pakan buatan sebesar Rp. 133.165,-.
Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Teripang Pasir (Holothuria scabra) di Perairan Suli, Maluku Tengah, Maluku Gratia Dolores Manuputty
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.567 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.12.1.174-181

Abstract

Pemanfaatan teripang pasir yang berlebih tidak terlepas dari tingginya nilai ekonomi, sehingga berpengaruh terhadap aspek biologinya, termasuk semakin kecilnya ukuran tangkap. Ketersediaan data panjang-berat dan faktor kondisi dapat menjadi informasi penting untuk pengelolaan sumberdaya teripang di kemudian hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan panjang-berat dan faktor kondisi teripang pasir Holothuria scabra di perairan Suli. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2018, di perairan Suli, Maluku Tengah. Pengumpulan data dilakukan pada malam hari dengan metode random sampling, dan dibatasi pada perairan intertidal. Pola pertumbuhan teripang bersifat alometrik negatif (b=1,662), dengan nilai korelasi sebesar 84,02% dimana pertambahan panjang teripang pasir di perairan Suli berpengaruh nyata terhadap pertambahan beratnya (Sig. F < 0,01). Rerata nilai faktor kondisi relatif 1,024±0,23 (W>Ws), dengan nilai faktor kondisi di bawah 100 (81,71), yang berarti bahwa perairan mendukung pertumbuhan teripang pasir, namun diduga ketersediaan makanan tidak mencukupi dan kepadatan predator tinggi.
PENGENALAN JENIS TERIPANG EKONOMIS PENTING BAGI MASYARAKAT DESA SULI KABUPATEN MALUKU TENGAH Gratia Dolores Manuputty; Maureen Mercy Pattinasarany; Gino Valentino Limmon
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 3 No 3 (2020): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.769 KB) | DOI: 10.36341/jpm.v3i3.1287

Abstract

Pemanfaatan teripang semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan akan komoditi ini karena harganya yang tinggi. Pada beberapa tempat di Maluku, pemanfaatan teripang juga cukup tinggi, dan teripang masih ditemukan cukup melimpah di alam. Sedangkan pada beberapa lokasi lain, teripang justru tidak terlalu dimanfaatkan, karena masih rendahnya pengetahuan masyarakat akan manfaat dan nilai ekonomi dari komoditi ini. Pemanfaatan teripang juga masih terbatas pada beberapa spesies yang telah umum dikenal memiliki nilai jual, misalnya teripang pasir (Holothuria scabra), teripang susu (H. fuscogilva), dan teripang ananas (Thelenota ananas). Padahal, jenis teripang yang memiliki nilai ekonomis masih cukup banyak, dan sumberdayanya tersedia di perairan Maluku. Untuk itu, diperlukan upaya untuk mengenalkan jenis-jenis teripang bernilai ekonomis penting yang ada di Maluku. Desa Suli memiliki substrat pantai yang sesuai dengan habitat hidup teripang, namun pemanfaatannya masih sangat jarang. Sehingga dirasakan penting untuk melakukan kegiatan pengenalan jenis teripang ekonomis penting di Suli. Berdasarkan hasil kegiatan, dijumpai bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa ada banyak teripang yang memiliki nilai ekonomis penting. Selain itu, masih rendah tingkat pemanfaatan teripang maupun upaya untuk mengelolanya, misalkan budidaya dan pengolahan teripang. Setelah kegiatan ini, masyarakat semakin mengenal jenis-jenis teripang yang memiliki nilai ekonomi, harga jual dan pasarnya.
POTENSI JENIS TERIPANG BERNILAI EKONOMIS PENTING DI EKOSISTEM PADANG LAMUN PERAIRAN DESA SULI MALUKU TENGAH Maureen M. Pattinasarany; Gratia D. Manuputty
PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan Vol 2 No 1 (2018): PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.062 KB) | DOI: 10.30598/papalele.2018.2.1.1

Abstract

Sea cucumber is one of commercially important species that commonly traded. The high nutrition and its benefit in pharmacologic sector render the high price of sea cucumber, hence, the organism becomes over-exploitated. The price of sea cucumber are depended on the species. At least, there are more than 50 species of sea cucumber that being exploited to trade. The aim of the study was to inventory and calculate the potency of commercial sea cucumber in seagrass ecosystem at Suli Waters, Central Maluku. The study was conducted from September to October 2017. The sampling was using line transect method, while the species of sea cucumber were microscopically identified based on ossicles shape. The result showed that 14 species of sea cucumber were found, that classified into 3 family and 5 genera. Among the 14 species, 11 species were recognized as commercially important species. The 11 species and their potency were spesified as following: Actinopyga echinites (481 individuals), A. lecanora (481 individuals), A. miliaris (801 individuals), Bohadschia marmorata (2.082 individuals), B. vitiensis (1.121 individuals), Holothuria atra (374 individuals), H. coluber (427 individuals), H. lesson (908 individuals), H. scabra (4.164 individu), Stichopus chloronotus (53 individuals), and S. horrens (267 individuals). The utilization of sea cucumber was considered low. People utilized them traditionally, yet, not continously.
VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP DI PERAIRAN NEGERI WAAI KECAMATAN SALAHUTU MALUKU Angel Ruban; Saiful Saiful; Gratia Dolores Manuputty
PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 1 (2021): PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/papalele.2021.5.1.39

Abstract

The potency of capture fishery resources at Waters of Waai allows the fishermen to utilize it in order to support the community economy. However, if it is not carried out following the principles of sustainable fisheries, it can cause problems such as overfishing, overcapacity and resource degradation. The study aims to estimate the economic value of capture fishery resources at Waters of Waai as one of the basic to determine the sustainable fisheries management. Primary data collection was carried out on 7 purse seine business owners and analyzed using the effect on production (EOP) approach. The result found that the demand functions of capture fishery resources at Waters of Waai were influenced by price (X1), income (X2), age (X3), business experience (X4) and number of dependants (X5). Amount of consumer surplus is Rp 642.113.972 per fisherman per year and the economic value of capture fishery resources at Waters of Waai is Rp 55.256.403 per hectare per year.
Analisis Komposisi, Timbulan dan Potensi Daur Ulang Sampah Pada Kawasan Wisata Pantai Natsepa, Kabupaten Maluku Tengah Juliana W. Tuahatu; Novianty Tuhumury; Gratia D. Manuputty
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 7 No 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2023.Vol.7.No.1.249

Abstract

Natsepa Beach is one of the famous tourist areas on Ambon Island. The presence of tourists in the area contributes to the production of both organic and inorganic waste which affects not only the aesthetics of the area but also the income of economic agents. The study aims to analyse waste composition, waste generation, and the recycling potency in Natsepa Beach. The study was conducted from July to August 2022 by applying a field observation method. The procedure of SNI 19-3964-1994, which regards urban waste collection methods to measure the composition and waste generation, was applied in this research. The results showed that the amount of organic waste, which is dominated by fruit peel waste (from rujak or fruit salads), is about 92.21%, whereas it is only about 7.79% of inorganic waste that comes from plastic waste. Total weight of waste that is generated by a person is around 0.12 kg/day or 0.46 liters/day in volume standard. Thus, it can be assumed that every visitor in Natsepa Beach produces 0.12 kg (0,11 kg of organic and 0,01 kg of inorganic waste). The potency to recycle organic waste into compost is 100% and eco enzyme is 78.52%. Furthermore, the potential plastic waste recycling is about 77.19%.
Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Teripang Pasir (Holothuria scabra) di Perairan Suli, Maluku Tengah, Maluku Manuputty, Gratia Dolores
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.12.1.174-181

Abstract

Pemanfaatan teripang pasir yang berlebih tidak terlepas dari tingginya nilai ekonomi, sehingga berpengaruh terhadap aspek biologinya, termasuk semakin kecilnya ukuran tangkap. Ketersediaan data panjang-berat dan faktor kondisi dapat menjadi informasi penting untuk pengelolaan sumberdaya teripang di kemudian hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan panjang-berat dan faktor kondisi teripang pasir Holothuria scabra di perairan Suli. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2018, di perairan Suli, Maluku Tengah. Pengumpulan data dilakukan pada malam hari dengan metode random sampling, dan dibatasi pada perairan intertidal. Pola pertumbuhan teripang bersifat alometrik negatif (b=1,662), dengan nilai korelasi sebesar 84,02% dimana pertambahan panjang teripang pasir di perairan Suli berpengaruh nyata terhadap pertambahan beratnya (Sig. F < 0,01). Rerata nilai faktor kondisi relatif 1,024±0,23 (W>Ws), dengan nilai faktor kondisi di bawah 100 (81,71), yang berarti bahwa perairan mendukung pertumbuhan teripang pasir, namun diduga ketersediaan makanan tidak mencukupi dan kepadatan predator tinggi.
Effect of Eco-enzyme on Water Quality Parameters in Some Rivers Disembogued at Ambon Bay Tuhumury, Novianty C.; Tuahatu, Juliana; Manuputty, Gratia D.
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 14 No 4 (2024): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB (PPLH-IPB) dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB (PS. PSL, SPs. IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.14.4.824

Abstract

Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Kota Ambon, semakin banyak volume sampah organik di sungai yang bermuara ke Teluk Ambon yang berdampak bagi ekosistem laut. Di sisi lain, pengolahan sampah organik dalam bentuk eco-enzyme telah banyak diterapkan dan memiliki banyak manfaat, misalnya sebagai cairan pembersih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi eco-enzyme terhadap parameter kualitas air meliputi pH, amonia, deterjen, coliform, nitrat, fosfat, BOD, COD dan DO pa beberapa sungai yang bermuara di Teluk Ambon. Penelitian dilakukan pada Mei hingga November 2022. Sampel air diperoleh dari empat sungai yang mengalir ke Teluk Ambon. Produksi eco-enzyme dilakukan di Laboratorium Ilmu Kelautan Universitas Pattimura selama tiga bulan. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan eksperimen. Data yang diperoleh setelah perlakuan (sampel sebelum dan sesudah diberikan perlakuan eco-enzyme 10% dan 20%) kemudian akan dibandingkan dengan Baku Muru Air Sungai Kelas 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa eco-enzyme dapat menetralkan nilai pH. Konsentrasi DO, amonia, deterjen dan coliform mengalami penurunan setelah ditambahkan eco-enzyme sebesar 10% dan 20%. Sebaliknya, penambahan eco-enzyme pada air sungai dapat meningkatkan konsentrasi nitra, fosfat, BOD dan COD.