Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Media Akademik (JMA)

SCRUTINIZING THE IMPACT OF POPULAR CULTURE ON GENERATION Z’S ENGLISH Aprilia Ridadi Prihatini; Aam Alamsyah; Agus Udong Rapiudin
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 8 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Agustus
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i8.2668

Abstract

The present study aimed to investigate the influence of popular culture on Generation Z and their English proficiency. The research method was qualitative, and the participants were ten young people categorized as Generation Z. The participants were recruited purposely. There were two research questions: a) How does Generation Z view popular culture? b) How do widespread popular cultures impact Generation Z’s English? The data analyzed were the participants’ verbal responses, recorded by the researcher. The findings suggest that the influence of popular culture on social media among Generation Z was substantial. For instance, the generation was found to actively participate in listening to songs, watching movies, or creating their own cultures. Generation Z’s English was also found to have improved due to exposure to popular culture on social media. Additionally, participants noted that consuming content in English helped them expand their vocabulary, understand different accents, and gain confidence in using the language. These results highlight the role of media-driven culture in informal language learning.
BEAUTIFYING THE WORLD: THE CASE OF WARDAH LANGUAGE FUNCTIONS IN THE INSTAGRAM ADVERTISEMENT Nada Mutmainnah Sopandji; Aam Alamsyah; Mutaat; Sayid Alwi Nurzen
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 7 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juli
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i7.2554

Abstract

Penelitian ini menganalisis fungsi bahasa dalam iklan Instagram Wardah dengan menggunakan Teori Roman Jakobson sebagai kerangka analisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis fungsi bahasa yang digunakan dalam teks dan gambar yang ditampilkan di Instagram, serta menentukan frekuensi kemunculan masing-masing fungsi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan data yang dikumpulkan dari enam gambar iklan yang memuat berbagai elemen tekstual, seperti tagline, frasa promosi, dan deskripsi produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi bahasa yang paling dominan adalah fungsi konatif (persuasif) dan fungsi referensial. Fungsi konatif digunakan untuk memengaruhi tindakan konsumen dan mendorong keputusan pembelian melalui ungkapan yang persuasif dan berfokus pada manfaat. Sementara itu, fungsi referensial memberikan informasi faktual tentang kandungan, fitur, dan manfaat produk. Fungsi lain seperti emotif, ekspresif, direktif, dan puitis juga muncul, namun dengan frekuensi yang lebih rendah. Penggunaan fungsi bahasa yang strategis ini membantu Wardah membangun citra merek yang kuat, menjalin hubungan emosional dengan konsumen, dan menumbuhkan kepercayaan. Secara keseluruhan, iklan Wardah tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga membujuk dan melibatkan audiens secara emosional, sehingga mendukung citranya sebagai merek kecantikan halal yang modern, profesional, dan dapat dipercaya.
GAUGING LMS AS AN EFFICACIOUS LEARNING MEDIUM: THE CASE OF STUDI INDEPENDEN VOKASI DIGITAL EKSPOR FESYEN DAN PRODUK KREATIF Dewi Puspa Lestari; Aam Alamsyah; Theresia Mundi Astuti
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 7 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juli
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i7.2578

Abstract

Penelitian ini mengkaji efektivitas Learning Management System (LMS) sebagai platform digital populer dalam mendukung proses pembelajaran daring, khususnya dalam konteks materi ekspor yang disampaikan dalam bahasa Inggris. Studi ini secara khusus bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi mahasiswa terhadap seberapa efektif LMS dalam memfasilitasi pemahaman dan keterlibatan mereka dalam aktivitas pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan kuesioner terstruktur untuk mengumpulkan data dari 45 partisipan yang dipilih secara sukarela. Para partisipan ini mengikuti program pembelajaran ekspor yang mengintegrasikan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Temuan menunjukkan bahwa meskipun ada persepsi positif mengenai penerapan LMS dalam mendukung proses pembelajaran online mereka, beberapa aspek masih perlu ditingkatkan. Misalnya, modul yang disampaikan selama kelas online perlu ditingkatkan, dan proses pembelajaran yang memotivasi perlu diterapkan agar siswa dapat memberikan perhatian lebih pada proses pembelajaran.
GAUGING THE STUDENTS’ DIFFICULTIES IN LEARNING ENGLISH: THE CASE OF THE FIFTH-GRADE STUDENTS AT A PRIVATE BILINGUAL SCHOOL Mutiara Vidrin Rittiauw; Aam Alamsyah; Theresia Mundi Astuti
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 7 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juli
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i7.2583

Abstract

Walaupun Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang populer dan wajib di semua sekolah formal, belajar Bahasa Inggris tetap menjadi tantangan bagi banyak siswa. Karena itu, penting untuk menganalisis kesulitan yang dialami siswa saat belajar Bahasa Inggris agar para guru dan pihak sekolah bisa mengetahui penyebab yang mungkin menghambat pencapaian siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa sekolah dasar di sebuah sekolah bilingual swasta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (gabungan antara data kuantitatif dan kualitatif). Alat yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara semi-terstruktur dengan siswa dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, meskipun sekolah ini merupakan sekolah bilingual dengan fasilitas modern yang lengkap, siswa sekolah dasar tetap mengalami kesulitan dalam menulis dan tata bahasa (grammar). Di sisi lain, mereka merasa bahwa berbicara dan membaca adalah kegiatan yang menyenangkan. Mereka juga menyebut YouTube sebagai media belajar favorit mereka. Selain itu, siswa merasa bahwa permainan yang dilakukan dalam kelas Bahasa Inggris adalah aktivitas yang paling menarik saat belajar Bahasa Inggris. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggali lebih dalam kesulitan-kesulitan ini agar bisa membantu siswa belajar lebih baik.