Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MODEL HUBUNGAN INTI-PLASMA PADA INDUSTRI AKUAKULTUR TAMBAK UDANG A RELATIONSHIP MODEL OF NUCLEAR-PLASMA IN AQUACULTURE INDUSTRY OF PRAWN POND Sukardi, Purnama; Margiwiyatno, Agus ; Rosyad, Anisur; , Tobari; Santoso, Jarot; Anwar, Nurul
Pembangunan Pedesaan Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The relationship between nuclear and plasma in aquaculture businesses as one of several agricultural businesses were observed in two regions, i.e., Lampung and West Java. CP Bahari and Triasta Citarate Ltd. were used as a sample of this relationship. The results showed that the education level of aqua-culturist was 80% senior high school and 20% secondary school. CP Bahari (nuclear) had already fulfilled the duties to the plasma aqua-culturist. However, cooperation (Bima Utama) as a channelling agent did not work properly. There was not self-help group; the only group was a neighborhood from which the company controlled aqua-culturist. Extension from Fisheries Agency Office was not properly done. Local government autonomy resulted in too many tax regulations from which overlapping taxes had been happened. Aqua-culturist cooperation (KUD) did not work as in agreement with Central Bank of Indonesia. The information of plasma credit was not clear as well as the balance position of their money. In Triasta Citarate, the existing of KUD was just to speed up the process of money transfer to the nuclear.
Marketable dan Merketed Surplus Beras di Kabupaten Banyumas Satriani, Ratna; Rosyad, Anisur; Widyarini, Indah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.03.2

Abstract

Upaya peningkatan produksi beras harus terintegrasi dari sub sistem hulu, sub sistem usahatani, sub sistem hilir dan sub sistem penunjang. Pembangunan sub sistem hulu sangat penting dan tidak dapat diabaikan. Kepemilikan lahan oleh petani sangat  kecil dengan luas lahan kurang dari 0,5 hektar, sebagian besar petani sebenarnya hanya buruh tani tanpa  lahan yang menggantungkan hidupnya bekerja sebagai buruh pertanian. Petani padi di Kabupaten Banyumas belum dapat didefinisikan secara tegas sebagai produsen apabila melihat dari sisi konsumsi petani tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan usahatani padi, mengetahui besarnya marketable surplus dan marketed surplus beras dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi marketed surplus beras di Kabupaten Banyumas. Analisa data menggunakan analisa marketable dan marketed surplus beras, analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata luas lahan yang dimiliki 0,21 ha, dengan produktivitas 4.823,69kg/Ha (GKP), 4.149,34kg/Ha (GKG), 2.603,30kg/Ha (Beras). Nilai marketable surplus beras sebesar 22.624,20 kg/MT atau 85,67 persen dari jumlah produk dan nilai marketed surplus beras sebesar 13.422,83 kg/MT atau 59,33 persen dari nilai marketable surplus. Alokasi produk lebih banyak digunakan untuk membayar tenaga kerja panen dan konsumsi pangan keluarga. Hasil analisis regresi linear berganda dengan model yang didapat Y = -146,89+0,87X1-1,94X2+4,94X3+1X4-83,80X5-0,009X6+2,95X7-7,23X8-1,6X9+34,3X10-0,007X11+e.  Marketed surplus beras di Kabupaten Banyumas dipengaruhi oleh variabel jumlah produk dan biaya usahatani dalam natura.
KEWIRAUSAHAAN PETANI MUDA KAPULAGA DI DESA SAMBIRATA KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS Firdausa, Alda; Rosyad, Anisur; Nurdiani, Ulfah
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 7, No 1 (2024): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v7i1.3331

Abstract

Desa Sambirata merupakan salah satu desa di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas yang memiliki potensi dalam usaha tani kapulaga. Selain karena faktor lingkungan, Desa Sambirata juga telah bekerjasama dengan PT. Sidomuncul dan menjadi salah satu desa binaan kapulaga PT. Sidomuncul. Karena hal tersebut, petani banyak yang melakukan budidaya kapulaga termasuk para pemuda tani. Namun, petani muda di Desa Sambirata cenderung melakukan budidaya kapulaga secara tradisional dan apa adanya. Jiwa kewirausahaan petani sebagai pelaku usaha di sektor on farm sejauh ini masih belum terlalu diperhitungkan padahal sejatinya hal tersebut sangat diperlukan guna kemajuan petani dalam mengembangkan usahanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil petani muda, mengetahui tingkat kewirausahaan petani muda, dan mengetahui hubungan antara profil petani dengan tingkat kewirausahaan petani muda kapulaga di Desa Sambirata Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampel jenuh. Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif dan analisis Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa rata-rata petani muda muda merupakan lulusan sekolah dasar dengan latar belakang keluarga petani dan memiliki pengalaman usaha lebih dari lima tahun. Sebagian besar petani ikut serta dalam kegiatan usaha tani kapulaga sebagai pekerja dan pemodal. Tingkat kewirausahaan petani muda masuk kedalam kategori sedang yang berarti kewirausahaan petani muda sudah di Desa Sambirata sudah cukup baik. Tingkat pendidikan dan latar belakang keluarga tidak memiliki hubungan terhadap tingkat kewirausahaan petani muda kapulaga di Desa Sambirata  Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Sementara pengalaman usaha tani memiliki hubungan terhadap tingkat kewirausahaan petani muda kapulaga.
PENERAPAN URBAN FARMING UNTUK MENINGKATKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN PADA HUNIAN PERUMAHAN Rosyad, Anisur; Astuti, Triana Yuni; Tini, Etik Wukir
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 1 OKTOBER 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i1.8531

Abstract

Currently, it has developed rapidly in the form of housing in Banyumas Regency. The location of these housing settlements is well-known, mostly near urban areas and some in rural areas. Purwosari Indah Housing is one of the residential housing located in Banyumas Regency, located in Purwosari Village, Baturraden District. Yard and residential roads have not been used optimally for productive activities. Therefore, urban agriculture (Urban Farming) can be applied in housing to increase the added value of land and the income of the community around housing. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of PKK RT 4 RW 5 Purwosari Housing and increase the income of the community and help improve the sustainability of the housing environment. The target audience for this activity is the PKK RT 4 RW 5 Housing Purwosari, Baturraden, Banyumas. Technology transfer activities include training, hands-on practice, and making demonstration plots at partner locations. Activities carried out in the form of counseling, direct practice demonstration plots of leaf vegetable cultivation (caisim, kale, pakcoy, mustard greens, leeks, and celery) verticulture using polybags arranged in stages on racks built from bamboo and gutters that are stratified from bamboo racks. , as well as vegetable plants planted in polybags placed in polybags which are neatly arranged on the side of the road, in the yard, or at home. Partners have been able to grow leafy vegetables well, so they can harvest vegetables for their own consumption or give to neighbors. Vegetable harvest is still limited, so it is only consumed by themselves and not sold.   Keywords: Urban farming, vegetable crops, verticulture.   ABSTRAK Saat ini telah berkembang dengan pesat hunian berbentuk perumahan di Kabupaten Banyumas. Lokasi hunian perumahan tersebut tersebar sebagian besar dekat daerah perkotaan dan sebagian lagi berada di perdesaan. Perumahan Purwosari Indah merupakan salah satu hunian perumahan yang berada di Kabupaten Banyumas, berlokasi di Desa Purwosari Kecamatan Baturraden. Lahan pekarangan rumah dan pinggir jalan perumahan belum dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan produktif. Oleh karena itu pertanian perkotaan (Urban Farming) perlu diterapkan di perumahan untuk meningkatkan nilai tambah lahan dan pendapatan masyarakat disekitar perumahan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu PKK RT 4 RW 5 Perumahan Purwosari dan menambah pendapatan masyarakatnya serta ikut meningkatkan kelestarian lingkungan perumahan. Khalayak sasaran kegiatan ini adalah ibu PKK RT 4 RW 5 Perumahan Purwosari, Baturraden, Banyumas. Kegiatan alih teknologi berupa pelatihan, praktek langsung, dan pembuatan demplot di lokasi mitra. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan, praktek langsung demplot budidaya tanaman sayuran daun (caisim, kangkung, pakcoy, sawi, bawang daun, dan seledri) secara vertikultur dengan menggunakan polibag yang ditata secara bertingkat pada rak yang terbuat dari bambu serta talang yang diletakkan bertingkat dari rak bambu, serta tanaman sayuran yang ditanam di polibag yang diletakkan dalam polibag yang ditata rapi di pinggir jalan, di pekarangan maupun di dak rumah. Mitra telah mampu menanam tanaman sayuran daun dengan baik, sehingga mereka dapat melakukan panen sayuran untuk di konsumsi sendiri maupun diberikan ke tetangga. Panen sayuran masih terbatas sehingga hanya dikonsumsi sendiri dan belum dijual.   Kata kunci: Urban farming, tanaman sayuran, vertikultur.
ANALISIS iPREFERENSI iKONSUMEN iDALAM iPEMBELIAN iBUAH MANGGAi GEDONGi GINCUi DIi PASARi TRADISIONALi KADIPATEN KABUPATEN MAJALENGKA Sapara, Nadia; Rosyad, Anisur; Wijayanti, Irene Kartika Eka
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 9, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v9i2.10361

Abstract

Gedong gincu mango is one of tropical fruit plants produced in Majalengka Regency. Kadipaten traditional market in Majalengka Regency is the center of Gedong gincu mango commodity. During the decision-makingaprocess, consumersawill choose fruits according toatheir preferences.aTherefore, itais necessaryato conductaresearch toadetermine theacharacteristicsaof consumerapreferences and to analyzeathe extentato whichathese preferencesaaffectapurchasing decision for Gedongagincu mango. This study aimed to: (1) identify the attributes most considered by consumers in purchasing decision for Gedong gincu mango at the Kadipaten market and (2) identify the attributes that become preferences in purchasing decision for Gedong gincu mango at the Kadipaten Market. The research was conducted at the Kadipaten traditional market, Majalengka Regency from October to November 2022. Sampling was carried out using the Accidental Sampling technique with the total of 100 respondents. Data analysis used were Cochran test and conjoint test. The results of the Cochran analysis showed that the attributes considered in purchasing Gedong gincu mango were taste, skin color, and price, while the Conjoint analysis showed that consumer preferences for the attributes and sub-attributes of Gedong gincu mango were yellow redness skin color, sweet and sour taste, and the price of Rp. 20,000 per kg - Rp.25000 per kg.
Peranan Koperasi dalam Pemasaran Gula Kelapa Organik (Studi Kasus Koperasi Semedo Manise Sejahtera di Desa Semedo Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas) Hidayati, Rahmah Nur; Rosyad, Anisur; Nurdiani, Ulfah
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 10, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v10i1.12732

Abstract

Limited marketing reach and fluctuations in coconut sugar prices are problems for coconut sugar artisans in Semedo Village, Pekuncen District, Banyumas Regency. Semedo Manise Sejahtera Cooperative is an institution that helps coconut sugar artisans in marketing coconut sugar at decent prices. This study aims to determine the role of the Semedo Manise Sejahtera Cooperative in providing market certainty, price certainty, and increasing the acceptance of coconut sugar artisans to cooperative members. The results showed that the Semedo Manise Sejahtera Cooperative succeeded in providing market certainty and price certainty to coconut sugar artisans who were members of the cooperative, but the acceptance of coconut sugar artisans members of the cooperative showed a downward trend.
ANALISIS MODEL HABBERSTAD PADA PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS AGROINDUSTRI KEDELAIDI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH Hartati, Anny; Rosyad, Anisur
Agrin Vol 12, No 2 (2008): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2008.12.2.88

Abstract

Posisi keseimbangan penawaran dan permintaan nasional dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkanadanyakekurangan penawaran kedelai di dalam negeri. Tujuan dilakukan penelitian adalah mengetahui produktivitasparsial dan produktivitas total agroindustri berbasis komoditas kedelai dan produk olahannya di KabupatenBanyumas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada produktivitas parsial: 1) produktivitas tenaga kerja cenderungmenurun yang disebabkan oleh rendahnya produktivitas tenaga kerja itu sendiri: 2) produktivitas modal cenderungmenurun yang disebabkan oleh rendahnya volume penjualan dan meningkatnya jumlah modal; 3)produktivitasproduksi tidak menunjukkan fluktuasi yang mencolok yang disebabkan oleh peramalan permintaan; 4) perencanaandan pengendalian produksi yang relatif cermat; 5) produktivitas organisasi cenderung menurun yang disebabkan olehturunnya volume penjualan; 6) produktivitas penjualan cenderung menurun yang disebabkan oleh luaran bernilainegatif; dan7) produktivitas produk menurun yang disebabkan oleh pemborosan biaya produksi.Sedangkanproduktivitas total cenderung menurun yang disebabkan oleh pemborosan biaya produksi.Kata kunci : Habberstad, produksi, produktivitas, agroindustri, kedelai. ABSTRACTThe position of the national balance of supply and demand in the last ten years indicates a shortage ofsoybeans in the domestic supply. The objectives of the research were to determine partial and total productivity ofsoybean agro-based and processed products in Banyumas. The results showed that the partial productivity: laborproductivity tended to decline due to the low productivity of labor itself; capital productivity tended to decreasecaused by lower sales volume and theincreasing amount of capital, production productivity showed no strikingfluctuations caused by forecasting demand, production planning and control are relatively accurate; organizationalproductivity tended to decline due to the declining in sales volume, sales productivity tended to decline due to thenegativeoutcome, and productivity decreases product waste caused by production costs. The total productivity tendedto decrease caused by production costs.Key words: Habberstad, product, productivity, agro-industry, soybean.
KEWIRAUSAHAAN PETANI MUDA KAPULAGA DI DESA SAMBIRATA KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS Firdausa, Alda; Rosyad, Anisur; Nurdiani, Ulfah
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 7 No 1 (2024): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v7i1.3331

Abstract

Desa Sambirata merupakan salah satu desa di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas yang memiliki potensi dalam usaha tani kapulaga. Selain karena faktor lingkungan, Desa Sambirata juga telah bekerjasama dengan PT. Sidomuncul dan menjadi salah satu desa binaan kapulaga PT. Sidomuncul. Karena hal tersebut, petani banyak yang melakukan budidaya kapulaga termasuk para pemuda tani. Namun, petani muda di Desa Sambirata cenderung melakukan budidaya kapulaga secara tradisional dan apa adanya. Jiwa kewirausahaan petani sebagai pelaku usaha di sektor on farm sejauh ini masih belum terlalu diperhitungkan padahal sejatinya hal tersebut sangat diperlukan guna kemajuan petani dalam mengembangkan usahanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil petani muda, mengetahui tingkat kewirausahaan petani muda, dan mengetahui hubungan antara profil petani dengan tingkat kewirausahaan petani muda kapulaga di Desa Sambirata Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampel jenuh. Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif dan analisis Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa rata-rata petani muda muda merupakan lulusan sekolah dasar dengan latar belakang keluarga petani dan memiliki pengalaman usaha lebih dari lima tahun. Sebagian besar petani ikut serta dalam kegiatan usaha tani kapulaga sebagai pekerja dan pemodal. Tingkat kewirausahaan petani muda masuk kedalam kategori sedang yang berarti kewirausahaan petani muda sudah di Desa Sambirata sudah cukup baik. Tingkat pendidikan dan latar belakang keluarga tidak memiliki hubungan terhadap tingkat kewirausahaan petani muda kapulaga di Desa Sambirata  Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Sementara pengalaman usaha tani memiliki hubungan terhadap tingkat kewirausahaan petani muda kapulaga.