Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KEWIRAUSAHAAN PETANI MUDA KAPULAGA DI DESA SAMBIRATA KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS Firdausa, Alda; Rosyad, Anisur; Nurdiani, Ulfah
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 7, No 1 (2024): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v7i1.3331

Abstract

Desa Sambirata merupakan salah satu desa di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas yang memiliki potensi dalam usaha tani kapulaga. Selain karena faktor lingkungan, Desa Sambirata juga telah bekerjasama dengan PT. Sidomuncul dan menjadi salah satu desa binaan kapulaga PT. Sidomuncul. Karena hal tersebut, petani banyak yang melakukan budidaya kapulaga termasuk para pemuda tani. Namun, petani muda di Desa Sambirata cenderung melakukan budidaya kapulaga secara tradisional dan apa adanya. Jiwa kewirausahaan petani sebagai pelaku usaha di sektor on farm sejauh ini masih belum terlalu diperhitungkan padahal sejatinya hal tersebut sangat diperlukan guna kemajuan petani dalam mengembangkan usahanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil petani muda, mengetahui tingkat kewirausahaan petani muda, dan mengetahui hubungan antara profil petani dengan tingkat kewirausahaan petani muda kapulaga di Desa Sambirata Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampel jenuh. Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif dan analisis Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa rata-rata petani muda muda merupakan lulusan sekolah dasar dengan latar belakang keluarga petani dan memiliki pengalaman usaha lebih dari lima tahun. Sebagian besar petani ikut serta dalam kegiatan usaha tani kapulaga sebagai pekerja dan pemodal. Tingkat kewirausahaan petani muda masuk kedalam kategori sedang yang berarti kewirausahaan petani muda sudah di Desa Sambirata sudah cukup baik. Tingkat pendidikan dan latar belakang keluarga tidak memiliki hubungan terhadap tingkat kewirausahaan petani muda kapulaga di Desa Sambirata  Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Sementara pengalaman usaha tani memiliki hubungan terhadap tingkat kewirausahaan petani muda kapulaga.
Faktor yang Memengaruhi Persepsi Petani dalam Usahatani Kapulaga di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Nurdiani, Ulfah; Karim, Akhmad Rizqul; Mandamdari, Alpha Nadeira; Sukmaya, Syahrul Ganda
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i1.16897

Abstract

The increase in production and productivity of cardamom plants is a continuous effort by the Banyumas Regency Government. One of the efforts made is through a cardamom development program. Farmers' perceptions  of  cardamom  farming  are  a  crucial  factor  in  the  development  of  cardamom,  as  they  can influence the decision to engage in farming. This research aims to: (1) understand farmers' perceptions of cardamom farming, and (2) identify the factors influencing farmers' perceptions of cardamom farming. The study was conducted in July 2024 in Sambirata Village, Cilongok District. A total of 40 cardamom farmers were selected as research respondents. Primary data were collected through observations and interviews using a prepared questionnaire. Secondary data were gathered from various sources, literature, and records related to the research. The data were processed and analyzed descriptively to determine the level of perception and using multiple linear regression analysis to identify the factors influencing perceptions. The results of the research indicate that the overall level of farmers' perceptions of cardamom farming in Banyumas Regency falls into the good category, with a percentage of 77.71%. Factors influencing farmers' perceptions of cardamom farming include age, formal education, number of family dependents, farming experience, and institutional support. Meanwhile, perceptions are not influenced by non-formal education and income (Sig value <0.05).
OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI KABUPATEN BANYUMAS Nurdiani, Ulfah; Prasetyo, Kunandar; Utami, Dewanti Risa
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 9, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v9i2.11081

Abstract

Maize has a fairly large level of need in Indonesia, namely 41% for food, 28% for feed, and 31% for other needs, such as seeds and scattered seeds. Sumbang Sub-District as a maize production center contributing 23.09 percent of the total harvested area in Banyumas Regency has a productivity level that is apparently lower than national productivity. Allocation of optimal production inputs can provide maximum productivity as well, which can increase profits for farmers. This study aims to determine the factors that affect corn production and the most optimal level of use of production inputs in corn farming in the corn production center area in Banyumas Regency. The site selection was carried out purposively in Sumbang District as the center of corn production in Banyumas Regency using the sampling method, namely nonpropotional quota sampling with a sample of 50 corn farmer respondents. The data analysis method used in this study is to use the Cobb-douglass frontier stochastic production function to determine the production factors that affect corn production, namely land area, seeds, labor, organic fertilizers, urea fertilizers, phonska fertilizers, pesticides and herbicides. This study provides results that production inputs that have a real influence on corn production in the production center of Banyumas Regency are land area, seeds, organic fertilizers, urea fertilizers and pesticides with the achievement of possible optimization, namely increasing the use of land area, seeds, labor, organic fertilizers and herbicides accompanied by the use of optimal production inputs according to the dosage recommended by the Ministry of Agriculture.
Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Lkm-A Puap Subur Di Kabupaten Purbalingga Meyda Surya, Rosana; Nurdiani, Ulfah; Lutfi Zulkifli
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 8 No 1 (2025): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v8i1.42430

Abstract

Member satisfaction with LKM-A services is an indicator of success in improving member welfare. The problem that emerged at the LKM-A PUAP Subur Cooperative was a decrease in the number of members. The aim of this research is to understand the characteristics of respondents, the level of satisfaction, and the factors that farmers prioritize regarding the services provided by cooperatives. The case study method was used to provide detailed and in-depth explanations regarding farmer members of the LKM-A PUAP Subur Cooperative in Purbalingga Regency. The respondents were 45 rice farmers members of the LKM-A PUAP Subur Cooperative using simple random sampling techniques. Data collection took place from May to June 2024. Information was obtained through the interview process, filling out questionnaires, observations and literature studies. Data analysis was carried out using the Customer Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis (IPA), and description analysis. This research found that most farmers are men over 60 years old, have a high level of education, and have an average family of 3 to 4 people. The CSI calculation results of 80.30 percent show that farmers are satisfied with cooperative services, but there are several aspects that need to be improved based on IPA calculations, such as holding RATs on time, management can provide clear information, and management always maintains good relationships with members.
Edukasi pembukuan keuangan pada poklahsar menggunakan buku kas sederhana Nurdiani, Ulfah; Mustaufik; Saputro, Wahyu Adhi
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v4i2.20696

Abstract

Permasalahan umum yang masih dialami oleh kelompok usaha adalah mengenai pencatatan keuangan. Permasalahan ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dari sumber daya manusia yang ada. Desa Panembangan merupakan wilayah dengan sektor pertanian dan perikanan sangat baik di Kabupaten Banyumas. Desa Panembangan juga memiliki kelompok pengolah dan pemasar Ikan (Poklahsar) yang mengalami permasalahan mengenai pembukuan keuangan. Maka dari itu kegiatan pengabdian ini memiliki tujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi pembukuan keuangan terhadap poklahsar yang ada di Desa Panembangan menggunakan aplikasi buku kas. Sosialisasi dan edukasi pembukuan keuangan dilakukan dengan pemberian materi terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawaban. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah service learning. Sosialisasi dan edukasi menjadi hal yang penting dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada tiga poklahsar yang ada di Desa Panembangan. Pembiasaan diri untuk melakukan pencatatan keuangan juga menjadi perhatian penting dan harus dilakukan bagi pengelola maupun anggota kelompok poklahsar. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan pemberian materi terlebih dahulu di awal kemudian diselingi dengan diskusi dan tanya jawab dengan peserta kegiatan pengabdian. Peserta kegiatan pengabdian mengakui bahwa dengan adanya kegiatan pengabdian akan mengupgrade skills dari masing-masing individu dalam pemahaman berbagai macam hal baru. Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah penggunaan sistem informasi akuntansi dalam pembukuan keuangan yang bisa diterapkan oleh poklahsar Desa Panembangan.
Upscaling dan Diversifikasi Nilai Tambah Produk Unggulan Kelompok Wanita Tani Tunas Mulia Nurdiani, Ulfah; Harahap, Fitri Amalinda; Maksum, Ali; Saputro, Wahyu Adhi
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 5 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i5.2101

Abstract

Empowering women's farmer groups (KWT) is crucial for community development. One such growing KWT is the Tunas Mulia Women's Group (KWT) in Tambaksogra Village, Sumbang District, Banyumas Regency, which has a melon and pakcoy (vegetable) cultivation program. The availability of melons and pakcoy at KWT Tunas Mulia is quite high at certain times, resulting in low prices and some unsold surpluses. KWT Tunas Mulia still lacks understanding of product processing. This community service activity aims to upscale and diversify the added value of KWT Tunas Mulia's products. The community service method uses service learning, starting with education and counseling and ending with practical processing of melon products into ice cream and pakcoy into vegetable chips. The partners in this community service activity are all 15 members of KWT Tunas Mulia. This community service activity was carried out in August 2025. Based on the results of the community service activity, there was a transfer of knowledge understanding regarding the importance of product processing by KWT Tunas Mulia as well as the success of direct practice in processing melon and pakcoy harvested by KWT Tunas Mulia into ice cream and pakcoy vegetable chips optimally. The results of the evaluation questionnaire that measured the success of this community service had a percentage of 80%, so it can be concluded that this community service program is running well.ABSTRAKPemberdayaan kelompok wanita tani (KWT) penting dilakukan dalam rangka pembangunan masyarakat. Salah satu KWT yang sedang berkembang adalah KWT Tunas Mulia yang ada di Desa Tambaksogra, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas yang memiliki program budidaya melon dan sayuran berupa pakcoy. Periode ketersediaan melon dan pakcoy di KWT Tunas Mulia pada waktu tertentu cukup banyak sehingga menyebabkan harga menjadi murah dan beberapa sisa tidak laku. Pemahaman pengolahan produk masih belum dilakukan oleh KWT Tunas Mulia. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk upscaling dan diversifikasi nilai tambah produk dari KWT Tunas Mulia. Metode kegiatan pengabdian ini dengan service learning dimulai dengan edukasi dan penyuluhan dan diakhiri dengan praktik pengolahan produk melon menjadi es krim dan pakcoy menjadi keripik sayur. Mitra kegiatan pengabdian ini adalah seluruh anggota KWT Tunas Mulia sebanyak 15 orang. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada Bulan Agustus 2025. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian terjadi transfer knowledge pemahaman mengenai pentingnya pengolahan produk oleh KWT Tunas Mulia serta keberhasilan praktik langsung dalam mengolah melon dan pakcoy hasil panen KWT Tunas Mulia menjadi es krim dan keripik sayur pakcoy secara optimal. Hasil kuesioner evaluasi yang mengukur keberhasilan pengabdian ini memiliki persentase sebesar 80% dengan begitu dapat disimpulkan bahwa program kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik.
Peranan Koperasi dalam Pemasaran Gula Kelapa Organik (Studi Kasus Koperasi Semedo Manise Sejahtera di Desa Semedo Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas) Hidayati, Rahmah Nur; Rosyad, Anisur; Nurdiani, Ulfah
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 10, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v10i1.12732

Abstract

Limited marketing reach and fluctuations in coconut sugar prices are problems for coconut sugar artisans in Semedo Village, Pekuncen District, Banyumas Regency. Semedo Manise Sejahtera Cooperative is an institution that helps coconut sugar artisans in marketing coconut sugar at decent prices. This study aims to determine the role of the Semedo Manise Sejahtera Cooperative in providing market certainty, price certainty, and increasing the acceptance of coconut sugar artisans to cooperative members. The results showed that the Semedo Manise Sejahtera Cooperative succeeded in providing market certainty and price certainty to coconut sugar artisans who were members of the cooperative, but the acceptance of coconut sugar artisans members of the cooperative showed a downward trend.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BANYUMAS Nurdiani, Ulfah; Widjojoko, Tatang
Agrin Vol 20, No 2 (2016): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2016.20.2.324

Abstract

Poverty and food security are two the phenomenon of being intertwined ,even could be considered havingthe relationship of cause and effect. Limited capital good resulted in poor households in urban cannot access foodfairly both in the quality and quantity .The purpose of this research is to know the condition of food security poorhouseholds in urban areas Banyumas Regency and the factors that influence it. Research methodology that is usedis a method of surveying , and techniques of the sample collection use multi stages of sampling. An analysis offood security in this research used the share of food expenditure. While the factors that affect food security usinglinear regression .The results of the study showed food security poor households in urban areas BanyumasRegency is 63,34 % did not food secure and only 36,67% household food secure. This is because household incomethose who are low namely the average Rp.1.259.041,00/ month. Factors that influence the food security poorhouseholds in urban areas Banyumas Regency are income, the education level of mothers, the number of the familymembers and oil price.Keywords: poverty, food security, share food expenditure ABSTRAKKemiskinan dan ketahanan pangan merupakan dua fenomena yang saling terkait, bahkan dapat dipandangmemiliki hubungan sebab akibat. Keterbatasan modal mengakibatkan rumah tangga miskin di perkotaan tidak bisamengakses pangan secara cukup baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahuikondisi ketahanan pangan rumah tangga miskin di wilayah perkotaan Kabupaten Banyumas dan faktor-faktor yangmempengaruhinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, dan teknik pengambilan sampelmenggunakan Multi Stages Sampling. Analisis ketahanan pangan dalam penelitian ini menggunakan pendekatanpangsa pengeluaran pangan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan menggunakanregresi linear model ordinary least square (OLS). Hasil penelitian menunjukan ketahanan pangan rumah tanggamiskin di wilayah perkotaan Kabupaten Banyumas adalah 63,34% tidak tahan pangan dan hanya 36,67% tahanpangan. Hal itu terjadi karena pendapatan rumah tangga responden yang tergolong rendah yaitu rata-rataRp1.259.041,00/bulan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan rumah tangga miskindiwilayah perkotaan Kabupateen Banyumas adalah pendapatan, tingkat pendidikan ibu, jumlah anggota keluargadan harga minyak goreng.Kata kunci : kemiskinan, ketahanan pangan, pangsa pengeluaran pangan
Edukasi dan Pendampingan Pembukuan Keuangan Sederhana Bagi KWT Sejahtera Mandiri Saputro, Wahyu Adhi; Nurdiani, Ulfah; Harahap, Fitri Amalinda; Prabowoputra, Dandun Mahesa; Akhmad Yani, Ameliyana Rizky Syamara Putri; Lenggana, Bhre Wangsa
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4326

Abstract

Permasalahan mengenai pembukuan keuangan nyatanya masih dialami oleh beberapa kelompok salah satunya KWT Sejahtera Mandiri. Kelompok ini memiliki beberapa usaha yang dijalani seperti budidaya hortikultura namun kelompok ini kurang megnetahui apakah usaha yang dijalani mengalami keuntungan atau tidak mengingat tidak adanya pembukuan keuangan yang dilakukan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan pembukuan keuangan bagi KWT Sejahtera Mandiri. Metode kegiatan pengabdian ini dilakukan secara service learning pada 20 orang anggota aktif KWT Sejahtera Mandiri. Pengukuran peningkatan pengetahuan dan keterampilan digunakan kuesioner before dan after.  Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan mengalami kesuksesan penyelenggaraan khususnya dalam hal transfer knowledge dan praktik secara langsung pembukuan keuangan sederhana menggunakan buku kwarto kas. Hasil kegiatan juga menyatakan adanya kenaikan pengetahuan dan keterampilan sebesar 30% dalam hal pembukuan keuangan sederhana yang dialami oleh anggota KWT Sejahtera Mandiri. Tentunya kegiatan pengabdian ini juga akan ditindaklanjuti dengan penggunaan aplikasi berbasis digital untuk membantu meringankan tugas anggota KWT Sejahtera Mandiri dalam pembukuan keuangan mengigat perkembangan teknologi saat ini sangat berkembang.
PERILAKU PETANI TERHADAP RISIKO PRODUKSI KEDELAI DI KECAMATAN KEBASEN KABUPATEN BANYUMAS Boru Saragih, Selvani Damaryanty; Wijayanti, Irene Kartika Eka; Nurdiani, Ulfah; Putri, Dindy Darmawati; Mulyani, Altri; Saputro, Wahyu Adhi; Kusnaman, Djeimy
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3928

Abstract

The purpose of this study was to determine the factors affecting soybean production, the level of risk of soybean production, and farmers' behavior towards soybean production risk. This research was conducted using the cluster sampling method. The number of samples in this study was 61 soybean farmers. The results showed that the factors of land area, and the number of seeds partially had a significant effect on soybean production. The level of risk of soybean production is included in the medium production risk. The behavior of soybean farmers in facing production risk is mostly risk aversion. This can be seen from farmers who reduce the use of production inputs so that in the event of crop failure, the losses experienced by farmers are not large. Keywords: Farmer behavior, production risk, soybean INTISARITujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kedelai, tingkat risiko produksi kedelai, dan perilaku petani terhadap risiko produksi kedelai. Penelitian ini dilakukan dengan metode cluster sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 61 petani kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor luas lahan, dan jumlah benih secara parsial berpengaruh nyata terhadap produksi kedelai. Tingkat risiko produksi kedelai termasuk dalam risiko produksi sedang. Perilaku petani kedelai dalam menghadapi risiko produksi sebagian besar adalah menghidari risiko. Hal ini dapat dilihat dari petani yang mengurangi penggunaan input produksi sehingga apabila terjadi kegagalan panen, kerugian yang dialami petani tidak besar. Kata Kunci: Kedelai, perilaku petani, risiko produksi