Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Deteksi Dini Dan Edukasi Kesehatan Pada Jemaat IHOP Mangga Besar Jakarta Belet Lydia Ingrit; Marisa Manik; Veronica Paula; Fransiska Ompusunggu; Tirolyn Panjaitan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.591 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.292

Abstract

Jemaat gereja IHOP Mangga Besar merupakan salah satu komunitas yang berada di pusat kota dengan beragam karakteristik jemaat yang terdiri dari lansia, dewasa muda dan remaja. Karakteristik jemaat yang beragam dengan status ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah menjadi salah satu faktor kendala dalam meningkatkan status kesehatan mereka. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui status kesehatan jemaat IHOP Mangga Besar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, tinggi badan, pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat serta edukasi kesehatan dan pengobatan gratis. Hasil didapatkan jumlah jemaat yang hadir sebanyak 91 orang (52,7% perempuan dan 47,3% laki-laki) dengan kisaran usia 20 – 75 tahun. Masalah kesehatan yang terjadi adalah pre hipertensi sebanyak 24.2% (22 orang) dan hipertensi 19.8% (18 orang), underweight 8.7% (8 orang) dan overeweight 30.9% (28 orang), kolesterol tinggi sebanyak 14.3% (13 orang), asam urat tinggi 24.2% (22 orang) dan kadar gula darah darah yang tinggi sebanyak 5.4% (5 orang). Kesimpulan yang didapatkan sebagian dari jemaat IHOP memiliki status kesehatan yang rendah dan butuh untuk pemeriksaan lebih lanjut (berkelanjutan).
Penyuluhan Gizi Pada Ibu Serta Pengembangan Kegiatan Posyandu Di Rw 6 Kampung Babakan, Tangerang Martina Pakpahan; Ni Gusti Ayu Eka; Mega Sampepadang; Deborah Siregar; Novita Barus; Tirolyn Panjaitan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.463 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.392

Abstract

RW 06 Kampung Babakan, Binong memiliki jarak relatif jauh ke Puskesmas Binong. Hal ini menyebabkan warga terutama ibu hamil, ibu menyusui dan ibu dengan balita tidak rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas. Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa profesi Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan tahun 2017 diketahui terdapat 39 ibu hamil, 23 orang ibu menyusui dan 132 bayi dan balita. Forum RW 06 sudah mengembangkan satu fasilitas milik masyarakat yang kemudian digunakan sebagai tempat pelaksanaan Posyandu dalam meningkatkan kesehatan masyarakat terutama Ibu dan anak. Melalui kerjasama Fakultas Keperawatan dan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa; pemeriksaan kesehatan, penyuluhan gizi kepada 32 ibu, pelatihan kepada 9 orang kader Posyandu serta penyediaan sarana penunjang fasilitas kesehatan. Hasil kegiatan setelah diberikan edukasi didapatkan peningkatan rerata pengetahuan ibu sebesar 23.61 point ( 56.08 %) dan peningkatan rerata pengetahuan kader posyandu sebesar 5.55 point ( 6.4 %). Diketahui mayoritas ibu memiliki berat badan berlebih sebesar 25%, Tekanan darah optimal sebesar 66% dan ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) normal sebesar 94%. Sarana soundsystem portable dan alat-alat kesehatan juga diberikan untuk menunjang program posyandu. Diharapkan masyarakat semakin berdaya dalam mencapai status gizi yang baik.
1000 Hari Pertama Kehidupan: Nutrisi dan Tumbuh Kembang Anak Adventina Delima Hutapea; Fiorentina Nova; Tirolyn Panjaitan; Glory Clementine; Angelina Angelina
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.6473

Abstract

ABSTRAK 1000 hari pertama kehidupan merupakan masa krusial (golden age) bagi anak, karena akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan baik dari pengetahuan dan fisik anak. Apabila dalam 1000 hari pertama terjadi gangguan gizi atau malnutrisi, selain dari anak mengalami gangguan pertumbuhan, tetapi akan berperawakan pendek, namun perkembangan otak juga akan terganggu dan memengaruhi kecerdasan anak, serta mengalami kerentanan penyakit. Gangguan tumbuh kembang ini disebut dengan stunting. Masalah stunting merupakan masalah gizi yang cukup besar terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, pencegahan terjadinya stunting sangat diperlukan melalui pemberian edukasi kepada masyarakat khususnya tentang nutrisi dan tumbuh kembang anak di masa golden age.  Webinar edukasi ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang nutrisi khususnya dalam prinsip MPASI (makanan pendamping ASI) serta mendeteksi tumbuh kembang anak khususnya di 1000 hari pertama kehidupan. Webinar edukasi ini dilakukan dua sesi, dan di setiap sesi diberikan pertanyaan kepada peserta. Sesi pertama berkaitan dengan MPASI dan diberikan pooling tentang pengetahuan ASI dan MPASI, dan diperoleh pengetahuan peserta baik dimana 60% memahami manfaat ASI dan MPASI. Secara keseluruhan kegiatan ini berlangsung dengan baik dan peserta sangat antusias dengan banyak pertanyaan tentang kedua materi. 46% peserta menyatakan bahwa materi sesuai dengan masalah yang terjadi saat ini, dan diharapkan pada webinar selanjutnya dapat dilaksanakan secara berkala tentang tumbuh kembang dan nutrisi anak. Kata kunci: 1000 Hari Pertama Kehidupan, Tumbuh Kembang, Nutrisi  ABSTRACT The first 1000 days of life is a crucial period (golden age) for children, because it will affect the growth and development of knowledge and physical of children. If there is a nutritional disorder or malnutrition in the first 1000 days, besides the child has experiencing growth disorders, but will be short stature, and brain development will also be disrupted and affect the child’s intelligence, and experience disease susceptibility. This growth and development disorder is called stunting. Stunting is a large nutritional problem, especially in Indonesia. Therefore, the prevention of stunting is very necessary through the provision of education to the public about nutrition and child development during the golden age. The aim of webinar was to increasing public knowledge about nutrition, especially about the principles of complementary food for breast milk and detecting child growth and development in the first 1000 days of life. This webinar was conducted in two sessions, and in each session, questions were given to participants. The first session was related to complementary food for breast milk and provided with pooling on knowledge of breast feeding and complementary food, and the participants’ knowledge was good where 60% understood the benefits of breastfeeding and and complementary food element. Overall of this activity going well and the participants were very enthusiastic with many questions about material. Based on evaluation from participants, 46% of participants stated that the material was in accordance with the current problems, and it was hoped that it would be continued regarding child growth-development and nutrition. Keywords: 1000 Days of Life, Growth and Development, Nutrition
Deteksi Dini dan Edukasi Penatalaksanaan Perawatan Diabetes Melitus Marisa Manik; Ineke Patrisia; Fiolenty Sitorus; Deborah Siregar; Ester Silitonga; Heman Pailak; Chriska Sinaga; Tirolyn Panjaitan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i11.12167

Abstract

ABSTRAK Diabetes adalah penyebab utama komplikasi kesehatan yang serius dan termasuk dalam 10 penyebab kematian di dunia. Prevalensi dan kejadian Diabetes Melitus tipe 2 meningkat pesat di seluruh dunia. Beban komplikasi DM juga akan meningkat seiring dengan prevalensi penyakit yang terus meningkat. Untuk mengatasi beban ini maka diperlukan strategi pencegahan yang efektif seperti deteksi dini dan pendidikan kesehatan kepada individu maupun masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya deteksi dini dan penatalaksanaan perawatan Diabetes Melitus. Kegiatan PkM ini dilakukan pada 23 Maret 2023 dan 30 Maret 2023. Metode pembelajaran adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan return-demonstration. Media pembelajaran yang digunakan adalah PowerPoint dan alat peraga berupa kertas koran. Hasil dari kegiatan ini adalah bahwa pengetahuan peserta didik pada kegiatan pertama (23 Maret 2023) meningkat dengan skor rata-rata 60 dan pengetahuan peserta didik pada kegiatan kedua (30 Maret 2023) meningkat dengan skor rata-rata 53,33. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan seseorang. Mengingat komplikasi dari Diabetes Melitus yang serius dan dapat menurunkan kulitas hidup seseorang maka rekomendasi dari kegiatan ini adalah diperlukan deteksi dini dan pendidikan kesehatan kepada individu atau masyarakat secara berkelanjutan. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Deteksi Dini, Pendidikan Kesehatan  ABSTRACT Diabetes is the leading cause of serious health complications and one of the top ten causes of death worldwide. The prevalence and incidence of type 2 Diabetes Mellitus are rapidly increasing around the world. The burden of diabetes complications will increase in line with the disease's prevalence. Effective prevention strategies, such as early detection and health education for individuals and communities, are required to reduce this burden. This activity aims to raise awareness of the significance of early detection and management of diabetes Mellitus treatment. This activity was carried out on March 23, 2023, and March 30, 2023. The method was lectures, discussions, demonstrations, and return demonstrations. PowerPoint and newsprint teaching aids are used as learning media. The results obtained from this activity were that the knowledge of participants in the first activity (23 March 2023) increased with an average score of 60 and the knowledge of participants in the second activity (30 March 2023) increased with an average score of 53.33. Based on the findings, we can conclude that health education plays a role in increasing an individual's knowledge. Diabetes Mellitus can reduce a person's quality of life, therefore the recommendation from this activity is that early detection and ongoing health education are required for individuals or communities. Keywords: Diabetes Mellitus, Early Detection, Health Education