Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed

Pemberian Inokulum Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) Campuran terhadap Kemunculan Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Semangka [Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. & Nankai] Berbiji dan Non Biji Febriyana, Riska; Dwiputranto, Uki; Purwati, Endang Sri
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 2 No 2 (2020): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2020.2.2.2006

Abstract

Watermelon (Citrullus lanatus) is a plant originating from the dry region of North Africa and is now cultivated in almost all regions of the world as a fruit that has high economic value. Efforts to cultivate and breed watermelons become very important related to defense against disease. One of the dominant diseases in watermelon is fusarium wilt disease caused by Fusarium oxysporum. Mycorrhiza is a symbiotic mutualism between certain fungi and higher plants. Arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) can be used as an alternative in reducing fusarium wilt effect. The purpose of this research is to know the effect and effective dose of AMF mixture inoculum to reduce Fusarium wilt disease in seeded and seedless watermelon. This research used a completely randomized design (CRD) with different doses of mixed AMF inoculums (0, 5, 10, 15, 20 g) AMF with zeolite/plant carrier medium. The main parameters discussed are the disease intensity and disease incubation period, while the supporting parameters observed were pH, temperature, humidity, and degree of infection. The data obtained were analyzed using Variance Test (F test) with a Standard Error of 5%. The results of this research shows that there is effect of inoculation AMF mixture inoculum to reduce Fusarium wilt disease in seeded and seedless watermelon. The effective dose of AMF mixture to reduce the Fusarium wilt disease in seeded watermelon is inoculation AMF mixture dose 10 g / plant and inoculation AMF mixture dose 15 g/ plant in seedless watermelon.
Genera Jamur Patogen dan Persentase Penyakit Bercak Daun yang ditemukan pada Pertanaman Sawi Hijau (Brassica juncea) di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga Hartatik, Nia Sri; Sucianto, Eddy Tri; Purwati, Endang Sri
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 2 No 3 (2020): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2020.2.3.3387

Abstract

Green mustard (Brassica juncea) is an annual or horticultural plant of the Brassica genus. The purpose of this research is to knowledge the type of fungi that cause leaf spot disease on green mustard plants and to know the large percentage of leaf spot diseases caused by fungus on mustard greens in Serang Village, Karangreja District, Purbalingga. This research is used survey method by taking purposive random sampling at two different locations. The type of fungus that causes leaf spot disease on (B. juncea) mustard green can be identified by isolating the part of plants are sick then identified. Identification of fungi is doing by two stages of observation, that is observation macromorphological characters and micromorphological characters. Observation of macromorphological characters includes colony color, colony shape, the edge of colony shape and colony reverse color. Observation of the micromorphology character includes the presence of hyphae, hyphae (insulated or non-insulated), conidia shape, conidia color, additional devices and conidiophores. The next stage to find out the type of fungus that causes leaf spot disease is Koch's Postulate.The results obtained there is one type of disease in green mustard plants. Leaf spot is one of the diseases of mustard greens caused by the fungus Alternaria sp, with a frequency of leaf spot disease as many as 196 times, and the percentage of disease of 51,30%.
Identifikasi Jamur Penyebab Penyakit pada Tanaman Sawi Putih (Brassica rapa L.) dan Persentase Penyakitnya di Desa Serang Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga Apriliani, Siti Hanifah Nur; Sucianto, Eddy Tri; Purwati, Endang Sri
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 2 No 4 (2020): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2020.2.3.3394

Abstract

Sawi putih (Brassica rapa L.) adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daunnya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi putih termasuk ke dalam tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Beberapa spesies dari genus Brassica memiliki kemiripan satu sama lain. Sawi memiliki kandungan nutrisi seperti kalsium, asam folat, dan magnesium serta vitamin A, B, C, E, dan K. Petani di desa Serang memiliki masalah tidak hanya di bidang biaya produksi, tetapi juga pernah mengalami kegagalan panen akibat penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme, sehingga perlu adanya pengendalian untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawi putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur pada tanaman sawi putih, mengetahui jamur yang menyebabkan penyakit pada tanaman sawi putih serta mengetahui persentase kemunculan jamur penyebab penyakit pada tanaman sawi putih di desa Serang Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling pada dua lokasi yang berbeda di Desa Serang Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Identifikasi penyakit dilakukan dengan melihat tanda serta gejala secara makroskopis, sedangkan jamur penyebab penyakit diamati karakter mikromorfologi dan makromorfologinya. Identifikasi, dilanjutkan dengan Postulat Koch. Hasil penelitian di Desa Serang Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga didapatkan jenis penyakit pada tanaman sawi putih adalah penyakit layu daun dan bercak daun. Penyakit layu daun disebabkan oleh jamur Fusarium sp. dan penyakit bercak daun disebabkan oleh Botryodiplodia sp. Penyakit yang paling banyak muncul pada tanaman sawi putih yaitu penyakit layu daun oleh Fusarium sp dengan frekuensi kemunculan sebanyak 199 kali dan persentase penyakit sebesar 50,95% dan frekuensi kemuncula untuk bercak daun Botryodiplodia sp. sebanyak 70 kali dan persentase penyakit sebesar 17,9%.
Pengaruh Kadar Garam terhadap Karakter Anatomi Daun Kedelai [Glycine max (L.) Merr.] Kultivar Grobogan Setiana, Devi Vira; Juwarno, Juwarno; Purwati, Endang Sri
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 5 No 1 (2023): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2023.5.1.4735

Abstract

Kedelai [Glycine max (L.) Merr.] saat ini kebutuhannya semakin meningkat namun tidak diimbangi oleh produksinya. Kegagalan produksi tersebut salah satunya akibat kurangnya lahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar garam terhadap karakter anatomi daun kedelai kultivar Grobogan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diamati meliputi tebal epidermis adaksial dan abaksial, tebal kutikula adaksial dan abaksial, tebal mesofil, panjang stomata, lebar stomata, kerapatan stomata, kerapatan trikomata. Data dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA), dengan tingkat kesalahan 5%. Perlakuan yang memberikan pengaruh nyata, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan Standar Kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan kadar garam 100 mM dapat meningkatkan ukuran tebal epidermis adaksial dan epidermis abaksial. Kadar garam 0 mM meningkatkan panjang stomata abaksial dan kerapatan stomata adaksial.