Claim Missing Document
Check
Articles

VARIASI PROSES DAN GRADE APEL (Malus sylvestris mill) PADA PENGOLAHAN MINUMAN SARI BUAH APEL: KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS JULI 2015] Marina Dohitra Yanuparinda Hapsari; Teti Estiasih
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Batu merupakan Kota yang memiliki hasil pertanian yang melimpah. Hasil pertanian yang banyak dihasilkan di Kota Batu berupa sayur dan buah. Salah satu buah-buahan yang melimpah di Kota Batu adalah buah apel. Berdasarkan Dokumen Kota Batu dalam Angka tingkat panen apel di Kota Batu mencapai 17.050 ton per hektarnya yang berarti memiliki tingkat panen yang tinggi.Terdapat banyak varietas buah apel yang dijual di Kota Batu, namun hanya beberapa saja yang dikenal oleh masyarakat. Beberapa varietas yang banyak dikenal oleh masyarakat adalah Varietas Manalagi, Varietas Anna, dan Varietas Romebeauty. Usaha Kecil Menengah di Kota Batu memiliki variasi proses dalam mengolah buah apel menjadi minuman sari buah. Beberapa UKM dengan bahan baku varietas buah apel yang berbeda memiliki  proses pengolahan yang berbeda pula. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan sifat fisika, kimia, dan organoleptik minuman sari buah apel.   Kata kunci: Apel, Grade, Minuman Sari Buah Apel, Mutu, Variasi Proses
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK MIE KERING BERBASIS TEPUNG UBI JALAR UNGU PADA BERBAGAI TINGKAT PENAMBAHAN GLUTEN [IN PRESS SEPTEMBER 2015] Roni Bagus Widiatmoko; Teti Estiasih
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 4 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi jalar ungu merupakan salah satu bahan tinggi karbohidrat dan dapat dimanfaatkan dalam pembuatan produk pangan berbasis tepung terigu, seperti mie kering berbahan dasar berupa tepung dari umbi umbian. Untuk mengganti bahan utama tepung terigu tersebut dipilih ubi jalar ungu. Pada pembuatan mie kering, diperlukan adanya gluten sebagai pembentuk struktur elastisitas pada produk mie kering. Penelitian ini dirancang menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam satu faktor, yaitu proporsi gluten (10%, 12.5%, 15%, 17.5% dan 20%) dengan tepung ubi jalar ungu (90%, 87.5%, 85%, 82.5%, 80%) yang terdiri dari 5 faktor dengan 3 kali ulangan sehingga didapat 15 satuan percobaan. Data dianalisis dengan ANOVA (α = 0.05).Uji lanjut menggunakan BNT taraf 5%. Uji organoleptik dilakukan dengan hedonic scale scoring dan pemilihan perlakuan terbaik dengan indeks efektifitas de Garmo. Berdasarkan %AKG (Angka Kecukupan Gizi) kebutuhan 2000 kkal, takaran saji/  serving size yaitu 1 kemasan (75 gr) dengan jumlah per sajian energi total 291.18 kkal.   Kata Kunci: Antosianin, Mie Kering, Ubi Jalar Ungu.
PENGEMBANGAN BISKUIT DARI TEPUNG UBI JALAR ORANYE (Ipomoea batatas L.) DAN TEPUNG JAGUNG (Zea mays) FERMENTASI : KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS SEPTEMBER 2015] Ricca Claudia; Teti Estiasih; Dian Widya Ningtyas; Endrika Widyastuti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 4 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi jalar dan jagung merupakan tanaman lokal yang banyak ditanam oleh petani di Indonesia. Hasil panen yang melimpah tidak disertai dengan pengolahan yang optimal dan hanya diolah menjadi makanan dengan proses pengolahan yang sederhana seperti pengukusan dan penggorengan. Ubi jalar dan jagung sangat berpotensi untuk ditepungkan sebagai bahan baku pembuatan biskuit. Tepung ubi jalar oranye dan tepung jagung sangat sesuai dijadikan bahan baku dalam pembuatan biskuit karena tidak diperlukan adanya gluten. Namun dalam proses pengolahannya masih terdapat beberapa kendala yaitu tekstur biskuit yang keras dan adanya senyawa anti nutrisi seperti fitat pada jagung. Tekstur biskuit yang keras disebabkan karena ukuran granula pati tepung jagung yang besar. Oleh sebab itu jagung diberi perlakuan fermentasi untuk mendegradasi fitat dan juga diperlukan penambahan kuning telur dalam pembuatan biskuit untuk memperbaiki karakteristik biskuit.   Kata kunci: biskuit, fermentasi, jagung, kuning telur, ubi jalar
ROTI TAWAR LAKTOGENIK, PERANGSANG ASI, BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr) [IN PRESS JANUARI 2014] Eryna Satyaningtyas; Teti Estiasih
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi ibu menyusui sangat penting dalam sistem produksi ASI. Selama masa laktasi, wanita mengalami peningkatan berat badan yang optimal maka sering kali ibu mengurangi konsumsi makanannya. Akibatnya terjadi penurunan berat badan yang cepat sehingga menghambat produksi susu dan berdampak buruk pada pengeluaran ASI. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk meningkatkan kuantitas ASI dengan mengonsumsi makanan laktogenik yang berefek laktogagum. Salah satunya adalah daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) yang terdapat senyawa steroid yang berperan dalam refleks prolaktin untuk memproduksi ASI, serta merangsang hormon oksitosin untuk memacu pengeluaran dan pengaliran ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan tepung terigu dan tepung daun katuk yang tepat untuk menciptakan roti tawar dengan karakteristik yang baik dari segi organoleptik dan fisikokimia yang berkhasiat sebagai pelancar ASI. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh perlakuan terbaik dari sifat fisikokimia dan organoleptik pada perlakuan perbandingan proporsi tepung terigu:tepung daun katuk (b/b) 90:10 atau substitusi tepung daun katuk 10%.   Kata kunci: ASI, Daun katuk, Laktogenik, Roti tawar
UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta L.) SEBAGAI BAHAN PANGAN MENGANDUNG SENYAWA BIOAKTIF : KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS JULI 2014] Aditya Yoga Prabowo; Teti Estiasih; Indria Purwantiningrum
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produk pangan berbasis tepung terigu di Indonesia banyak beredar di pasaran misalnya mie, roti, dan cookies. Hal ini tidak sejalan dengan masih diimpornya tepung terigu dari negara lain karena sulitnya gandum tumbuh di wilayah Indonesia yang beriklim tropis. Sedangkan umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia namun pemanfaatnannya masih terbatas. Umbi yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk pangan salah satunya adalah umbi gembili.  Gembili merupakan umbi keluarga Dioscorea yang memiliki kelebihan dapat tumbuh di bawah tegakan hutan tanpa perlakuan khusus, sehingga budidayanya dapat dilakukan secara mudah. Dibandingkan dengan menggunakan tepung terigu, tepung gembili memiliki tingkat ekonomis yang sama. Dengan teknologi yang ada sekarang gembili dapat menghasilkan rendemen sebesar 25%. Gembili dapat diolah menjadi keripik dan tepungnya sesuai untuk produksi kue dan roti. Keunggulan yang lain dari umbi gembili adalah tinggi karbohidrat dan mengandung senyawa bioaktif. Terdapat beberapa senyawa bioaktif seperti polisakarida larut air (PLA), dioscorin dan diosgenin yang dapat dimanfaatkan bagi kesehatan tubuh. Kandungan senyawa bioaktif tersebut dapat berfungsi sebagai immunomodulator, pencegah penyakti metabolik (hiperkolesterolemia, dislipidemia, diabetes dan obesitas) peradangan dan kanker.   Kata kunci: Gembili, Senyawa Bioaktif, PLA, Dioscorin, Diosgenin
EFEK HIPOGLIKEMIK POLISAKARIDA LARUT AIR UMBI GADUNG (Dioscorea hispida) DAN ALGINAT : KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS JULI 2014] Deni Maulida; Teti Estiasih
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rata-rata sekitar 3% dari penduduk dunia terjangkit diabetes melitus. Salah satu penyebabnya adalah tidak seimbangnya pola konsumsi yang tepat. Polisakarida larut air dari gadung (Dioscorea hispida Dennst.) dan alginat terbukti mampu menurunkan kadar gula darah pada tikus hiperglikemia. Penurunan ini berkaitan dengan proses absorbsi terhadap glukosa, respon terhadap adanya serat terutama serat larut air dalam sistem pencernaan, jumlah sisa pakan (berhubungan dengan dosis yang dikonsumsi) dan keadaan dari hewan coba itu sendiri. Polisakarida larut air dapat menghambat pencernaan makanan dan menghambat adsorbsi karbohidrat sehingga menghambat kenaikan postprandial dalam  glukosa darah dan  konsentrasi insulin. Serat larut air dari natrium alginat yang ditambahkan pada makanan juga dapat melemahkan respon glukosa pada penderita diabetes. Kata kunci: Alginat, Diabetes Melitus, Polisakarida Larut Air Gadung
EFEK PREBIOTIK DAN SINBIOTIK SIMPLISIA DAUN CINCAU HITAM (Mesona palustris BL) SECARA IN VIVO: KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS OKTOBER 2014] Meirza Senditya; Mohammad Sofyan Hadi; Teti Estiasih; Ella Saparianti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cincau hitam (Mesona palustris BL) merupakan tanaman khas Asia Tenggara. Tanaman ini banyak terdapat di Indonesia terutama di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Tanaman ini mengandung komponen pembentuk gel (KPG) berupa hidrokoloid jenis gum yang bersama-sama pati akan membentuk gel yang kokoh.Gum adalah bentuk serat pangan larut air yang tidak dapat diuraikan oleh sistem pencernaan manusia normal yangdiduga dapat difermentasi oleh bakteri probiotik dalam usus besar sehingga menghasilkan efek kesehatan bagi manusia. Kombinasi probiotik dan prebiotik tersebut dinamakan sinbiotik. Kombinasi ini memiliki keuntungan meningkatakan daya tahan hidup bakteri probiotik karena substrat yang spesifik telah tersedia untuk proses fermentasi sehingga manusia mendapatkan manfaat yang lebih sempurna dari kombinasi ini.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efek pemberian asupan prebiotik berupa KPG cincau hitam (Mesona palustris BL) dengan probiotik B. bifidumdan probiotik komersial (sinbiotik) terhadap pertumbuhan bakteri probiotik dan penghambatan bakteri E. coli pada saluran pencernaan tikus Sprague Dawley.   Kata kunci: Cincau hitam, Komponen pembentuk gel, Prebiotik, Probotik, Sinbiotik
JURNAL REVIEW: KOPIGMENTASI UBI JALAR UNGU (Ipomoea Batatas var. Ayamurasaki) DENGAN KOPIGMEN NA-KASEINAT DAN PROTEIN WHEY SERTA STABILITASNYA TERHADAP PEMANASAN [IN PRESS OKTOBER 2014] Wahyu Eka Arif Santoso; Teti Estiasih
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi jalar ungu merupakan salah satu komoditas yang cukup melimpah di Indonesia dengan produktivitas 1.9 juta ton per tahun. Semakin banyaknya industri pengolahan ubi jalar ungu yang berkembang semakin banyak pula menghasilkan limbah selama proses produksi, salah satunya adalah kulit. Di sisi lain, limbah kulit ubi jalar ungu mengandung sejumlah komponen bioaktif yang potensial, salah satunya berupa senyawa antosianin. Antosianin pada ubi jalar ungu berpotensi untuk dikembangkan sebagai kandidat pewarna alami fungsional, namun antosianin memiliki kelemahan yaitu tingkat kestabilan cukup rendah. Hal ini merupakan salah satu kendala dalam pengaplikasian antosianin sebagai pewarna alami. Untuk itu diperlukan penstabil yang berfungsi untuk mempertahankan kestabilan antosianin, salah satunya dengan kopigmentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kopigmentasi terhadap konsentrasi ekstrak antosianin dengan kopigmen whey protein dan kasein.   Kata Kunci : Antosianin, Kopigmentasi, Kulit Ubi Jalar Ungu, Stabilitas
SABUN DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT : KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS OKTOBER 2014] Mochamad Zulkifli; Teti Estiasih
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Distilat asam lemak minyak sawit (DALMS) adalah hasil samping dalam proses pemurnian minyak sawit kasar. Pada proses pemurnian minyak sawit kasar diperoleh 5% DALMS dari berat minyak sawit. Selama proses pemurnian, DALMS merupakan produk samping pada tahap deasidifikasi – deodorisasi yang mengandung beberapa bahan senyawa bioaktif. Berdasarkan data badan pusat statistik Indonesia tahun 2013 jumlah DALMS sebesar 33.6 juta ton. Jumlah DALMS yang melimpah belum dimanfaatkan secara optimal, hanya dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternakdan sebagian langsung diekspor ke luar negeri. DALMS banyak mengandung senyawa bioaktif, namun untuk mendapat senyawa bioaktif harus dilakukan pemisahan terlebih dahulu sehingga dihasilkan fraksi tidak tersabunkan yang mengandung senyawa bioaktif melalui proses saponifikasi. Sabun yang didapat dari proses saponifikasi harus memiliki kadar alkali bebas maksimal sebesar 0.1% sesuai standart nasional Indonesia.Kata Kunci: Alkali bebas, DALMS, Sabun, Saponifikasi, Senyawa Bioaktif
POTENSI SENYAWA BIOAKTIF RAMBUT JAGUNG (Zea mays L.) UNTUK TABIR SURYA ALAMI : KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS JANUARI 2016] Ismizana Jati Prasiddha; Rosalina Ariesta Laeliocattleya; Teti Estiasih; Jaya Mahar Maligan
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semua bagian jagung dapat dimanfaatkan termasuk rambutnya. Rambut jagung (Zea mays L.) merupakan perpanjangan stigma dari bunga betina tanaman jagung. Selama ini pemanfaatan rambut jagung yang merupakan limbah dari budidaya jagung terbatas sebagai obat untuk peluruh air seni dan penurun tekanan darah.  Rambut jagung berpotensi digunakan untuk tabir surya karena kaya akan senyawa bioaktif seperti senyawa fenolik terutama flavonoid. Senyawa tersebut memiliki ikatan terkonjugasi yang dapat beresonansi ketika terkena sinar ultraviolet (UV) sehingga bersifat photoprotective. Untuk itu, diperlukan pengujian senyawa bioaktif dalam rambut jagung berupa total fenol, total flavonoid, dan total karoten serta uji penentuan nilai SPF (Sun Protection Factor) untuk melihat bagaimana potensi rambut jagung untuk tabir surya alami. Kata kunci: rambut jagung, senyawa bioaktif, SPF, tabir surya
Co-Authors . Harijono Aditya Yoga Prabowo Agung Kurniawan Angky Wahyu Putranto Anugerah Dany Priyanto Asusti Asusti Avida Nur Hidayah Ayu Nur Aida Delicia Kusuma Della Angelina Dellyma Shinta Wahyu Ramadhani Deni Maulida Dian Widya Ningtyas Dini Nastiti Anjarasri Dwi Andiyas Kurniawan Ella Saparianti Endrika Widyastuti Eryna Satyaningtyas Fairuz Balqis Faizatur Rohmah Feronica Heppy Sriherfyna Fithri Choirun Nisa Fitriyah Kusumastuti Ginanjar Putra Jatmiko Gumilang Prakarsa Hanifah Rosyada Haryati Haryati Harzau Hazizah I Gusti Ngurah Pratama Putra Indria Purwantiningrum Ines Caesarina Irma Tri Kurniawati Ismizana Jati Prasiddha Jaya Mahar Maligan Kgs . Ahmadi Kgs Ahmadi Kgs Ahmadi Lailufary Ichda Noor Sa'adah Layly Alifatur Rizqiyah Leenawaty Limantara M. Wahyu Agung Prasetya Marina Dohitra Yanuparinda Hapsari Maylina Ilhami Khurniyati Meirza Senditya Moch Adnan Mochamad Zulkifli Mohammad Aulia Rahman Mohammad Sofyan Hadi Muhammad Naufal Arisyi Mustika Rohma Wardhani Nadhifatul Latifah Natalia Sari Susanto Novi Puspitasari Novita Wijayanti Nur Ida Panca Nugrahini Nurul Asthami Okky Mahendra Putra Arisandy Olivia Yofananda Prasetyo Sonny Saputro Rahmatul Mar'atirrosyida Ricca Claudia Rizki Dwi Prameswari Rizki Dwi Prameswari Rizki Mukti Adicandra Rodhia Dara Albike Roichatul Jannah Roni Bagus Widiatmoko Rosalina Ariesta Laeliocattleya Siti Fatimatul Mutmainah Siwi Ratna Sumunar Sudarma Dita Wijayanti Sulthan Alfathir Suparmo . Tiara Rahmania Yunisa Tranggono Tranggono Umiatun . Wahyu Eka Arif Santoso Widyasari Wijaya Christamanda Diass Zamnia Wahyuli