Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Penggunaan Kompos Sampah Kota dalam Upaya Merehabilitasi Tanah Sawah Terdegradasi di Desa Aras Kabu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Fitra Syawal Harahap; Hilwa Walida; Badrul Ainy Dalimunthe; Abdul Rauf; Simon Haholongan Sidabuke; Rosmidah Hasibuan
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 3 No 1 (2020): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v3i1.85

Abstract

Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji alternatif pengelolaan lahan sawah melalui pemberian pupuk organik kompos sampah kota di Desa Aras Kabu, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Metode Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan di Desa Aras Kabu Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang dengan ketinggian 11 meter diatas permukaan laut. Analisa tanah dilaksanakan di Laboratorium Fisika Tanah, Konservasi Tanah & Air, dan Laboratorium Riset Teknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret-Juli 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok non-faktorial dengan dosis bahan organik (B) kompos sampah kota, yaitu B0 = kontrol, B1 = 1,5% (28,70 ton/ha), B2 = 3,0% (57,40 ton/ha), B3 = 4,5% (96,10 ton/ha), B4 = 6,0% (104,80 ton/ha). Hasil Penelitian: Pemberian kompos sampah kota sebanyak 96,10 - 104,80 ton/ha dapat memperbaiki sifat tanah di Desa Aras Kabu, Kecamatan Beringin hingga kandungan bahan organik tanah mencapai 3%.
ANALISIS KUALITAS PUPUK KASCING DARI CAMPURAN KOTORAN AYAM, BONGGOL PISANG DAN AMPAS TAHU Febri Andriawan; Hilwa Walida; Fitra Syawal Harahap; Yusmaidar Sepriani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1908

Abstract

Kascing merupakan salah satu jenis pupuk organik yang dihasilkan dari proses pencernaan dalam tubuh cacing. Jumlah dan bahan pakan yang diberikan mempengaruhi kualitas dan kuantitas dari kascing yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan unsur hara kascing dari campuran kotoran ayam, bonggol pisang dan ampas tahu yang selanjutnya dibandingkan dengan standar kompos SNI-19-7030-2004. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2021 sampai dengan Maret 2022 di Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan dengan membudidayakan cacing tanah yang diberi pakan 1 kg kotoran ayam yang telah diencerkan dengan air 500 ml ditambah limbah bonggol pisang sebanyak 500 gr dan ampas tahu 500 gr. selama 4 minggu. Hasil uji menunjukkan bahwa kascing ini memiliki kelembapan sebesar 66,24%, C-Org sebesar 9,759%, N sebesar 2,72%, P sebesar 0,80%, K sebesar 0,29%, C/N sebesar 3,588, Mg sebesar 0,32%, pH sebesar 5,18. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa kascing dari campuran kotoran ayam, bonggol pisang dan ampas tahu mengandung unsur hara makro N,P, K yang memenuhi standart kompos SNI, sedangkan untuk kadar air, Corg dan C/N dan pH masih belum mem
ANALISIS PEMBIAYAAN MODAL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L) DI LAHAN AFD II KECAMATAN BILAH BARAT KABUPATEN LABUHAN BATU Devi Pristikawati; Khairul Rizal; Yusmaidar Sepriani; Hilwa Walida
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1905

Abstract

Cabai merupakan salah satu komoditas tanaman sayur-sayuran yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi. Permintaan kebutuhan cabai merah setiap tahunnya selalu melonjak naik terus-menerus hal itu terjadi dikarenakan peningkatan jumlah penduduk yang ada di Indonesia tiap tahunnya. Karena cabai merah ini merupakan kebutuhan yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam rumah tangga terutama bagi ibu-ibu,warung,restoran,dan lain sebagainya. Cabai merah ini merupakan kebutuhan pelengkap dalam setiap masakan yang dihidangkan dimanapun berada, cabai merah ini juga bisa menjadi pewarna alami untuk makanan. Penelitian ini dilakukan di lahan pasca perumahan yang terletak di PTPN III AFD II Kec. Bila Barat Kab. Labuhan Batu yang bertujuan untuk mengidentifikasi pembiayaan modal produksi dalam penanaman cabai merah dengan menganalisis beberapa faktornya yang termasuk biaya modal tetap dan modal tidak tetap atau bisa disebut dengan biaya variabel.
PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP PERTUMBUHAN KENIKIR LOKAL LABUHANBATU (Cosmos caudatus kunth) Reza Nazaruddin Dalimunthe; Kamsia Dorliana Sitanggang; Badrul Ainy Dalimunthe; Hilwa Walida
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1962

Abstract

Kenikir merupakan tanaman obat-obatan yang mana memiliki banyak manfaat, bagian tanaman kenikir yang sering di manfaatkan iyalah daun kenikir,daun kenikir sendiri banyak di manfaat kan sebagai antihipertensi, antiinflamasi, dan anti kanker selain itu daun kenikir juga memiliki anti oksidan yang tinggi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan serta perubahan morfologi yang terjadi pada tanaman kenikir Penelitian ini dilaksanakan di Labuhanbatu dan Bogor. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji bunga kenikir lokal labuhanbatu,selanjutnya biji di iradiasi dengan 7 taraf dosis yang berbeda pengamatan yang di amati adalah perkecambahan, tinggi tanaman, jumlah daun, dan perubahan morfologi pada tanaman, hasil penelitian ini menjukjakan hasil yang berbeda-beda dengan tanaman kontrol.
KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA TANAH GAMBUT DI LAHAN KELAPA SAWIT DI DESA TANJUNG MEDAN KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN Ardiansyah Ardiansyah; Dini Hariyati Adam; Badrul Ainy Dalimunthe; Hilwa Walida
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1986

Abstract

Tanah gambut terbentuk dari timbunan bahan organik, sehingga kandungan karbon pada tanah gambut sangat besar. Fraksi organik tanah gambut di Indonesia lebih dari 95%, kurang dari 5% sisanya adalah fraksi anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia tanah gambut di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Penelitian dilakukan di Desa Tanjung Medan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Sampel tanah kemudian dianalisis di PT. SOCFINDO, Provinsi Sumatera Utara. Pengamatan dan pengambilan sampel tanah di perkebunan kelapa sawit lahan gambut menggunakan metode zigzag dalam 1 blok dengan 3 titik pengambilan. Sampel tanah dari perkebunan kelapa sawit di lahan gambut diambil pada 3 titik yang berbeda dengan jarak 20 meter secara zigzag dalam 1 blok. Hasil penelitian diperoleh data kandungan beberapa sifat kimia tanah mengalami perubahan, baik itu nilai pH, Mg, K, C, Na, N, P, Kation dan Ca. Peningkatan C Organik pada lahan gambut yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit sebesar 0,1-0,5% dan nilai N, Kation, P, dan Ca masih moderat, sedangkan nilai Mg, K dan Na menurun dengan nilai yang bervariasi. Karakteristik sifat kimia tanah gambut Kabupaten Labuhanbatu Selatan di dapat nilai terbaik pada pH dengan nilai 4,74, Mg 0,76, K 0,87, C Organik 10,92%, Na 0,48, N 0,80%, P 346,53, Kation 62,39 dan Ca 3,18.
KOMBINASI ZPT EKSTRAK BAWANG MERAH DAN PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica chinensis L.) Yuda Frastia; Dini Hariyati Adam; Hilwa Walida; Badrul Ainy Dalimunthe
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1975

Abstract

Pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang termasuk dalam famili Brassicaceae. Tanaman pakcoy berasal dari China dan telah banyak dibudidayakan setelah abad ke-5 di China Selatan dan Tengah serta Taiwan. Ekstrak bawang merah mengandung zat pengatur tumbuh yang berperan sebagai hormon auksin. Hormon auksin paling aktif untuk berbagai tanaman dan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan yang optimal. Pupuk organik dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk organik padat dan cair. Salah satu alternatif pupuk organik padat, adalah kotoran ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ZPT ekstrak bawang merah dan kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rappa L). Penelitian ini akan dilaksanakan di Pondok Sentosa No. 27 Aek Nabara dengan ketinggian tempat ± 27 meter di atas permukaan laut. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis kombinasi ekstrak bawang merah dan kotoran ayam berpengaruh nyata terhadap parameter berat kering dengan perlakuan ekstrak bawang merah 20-40% (2,08 g) dan perlakuan pupuk kotoran ayam dengan dosis 158-316 g/polybag (2,08 g) sedangkan parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan berat basah tidak berpengaruh nyata pada kedua perlakuan dan tidak berpengaruh nyata terhadap interaksi kedua faktor perlakuan.
ANALISIS KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA TANAH GAMBUT SETELAH DIINKUBASI DENGAN KASCING DARI CAMPURAN KOTORAN AYAM, BONGGOL PISANG DAN AMPAS TAHU Rini Sulistiowati; Hilwa Walida; Khairul Rizal; Novilda Elizabeth Mustamu
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1987

Abstract

Lahan gambut perlu mendapatkan pengelolaan yang khas agar tidak terjadi perubahan karakteristik yang menyebabkan produktivitas lahan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat fisika tanah gambut yang telah diinkubasi pupuk kascing dari campuran kotoran ayam, bonggol pisang dan ampas tahu. Penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan yaitu P0 = 1 kg tanah gambut, P1 = 1 kg tanah gambut + 500 gram kascing, P2 = 1 kg tanah gambut + 1 kg kascing. Parameter yang diamati yaitu sifat fisika tanah yang meliputi bulk density, total ruang pori, kapasitas lapang dan titik layu. Karakteristik kepadatan massa(berat isi)pada perlakuan P0 sebesar 0,13; P1 sebesar 0,16 dan P2 sebesar 0,175. Karakteristik porositas/total ruang pori pada perlakuan P0 sebesar 42,85; P1 sebesar 45,22 dan P2 sebesar 47,22. Karakteristik kapasistas lapang pada perlakuan P0 sebesar 243,7; P1 sebesar 254,77 dan P2 sebesar 254,87.  Karakteristik titik layu pada perlakuan P0 sebesar 126,2; P1 sebesar 128,22 dan P2 sebesar 133,72. Pemberian kascing dari campuran kotoran ayam, bonggol pisang dan ampas tahu pada tanah gambut dapat memperbaiki sifat fisika tanah gambut yaitu dengan meningkatkan bulk density pada P1 sebesar 0,03 dan pada P2 sebesar 0,045 gr dari P0; total ruang pori pada P1 sebesar 2,37% dan pada P2 sebesar 4,37% dari P0; kapasitas lapang pada P1 sebesar 11,055% dan pada P2 sebesar 11,155% dari P0; dan titik layu pada P1 sebesar 2,055% dan pada P2 sebesar 7,55% dari P0.
ANALISIS SIFAT KIMIA TANAH DI LAHAN GAMBUT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT HERFINTA DESA TANJUNG MEDAN Pani Prayoga; Badrul Ainy Dalimunthe; Hilwa Walida; Ika Ayu Putri Septyani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1952

Abstract

Lahan gambut merupakan lahan hasil akumulasi bahan organik yang terbentuk dari pelapukan vegetasi dan terbentuk secara alami dalam jangka waktu yang lama. Pemanfaatan lahan gambut untuk pembangunan pertanian, banyak kendala yang berkaitan dengan sifat gambut itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kimia lahan gambut yang ditanami kelapa sawit di Desa PT Herfinta Tanjung Medan, Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Pengambilan sampel tanah diambil dari satu blok dengan tiga titik yang berbeda menggunakan metode zig-zag. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kandungan sifat kimia lahan gambut mengalami perubahan, nilai pH sebesar 4,56, Mg tertukar sebesar 0,31, K tertukar sebesar 0,47, C organik sebesar 9,98%, Na tertukar sebesar 0,33, total N sebesar 0,69%, Kapasitas Tukar Kation sebesar 38,93 dan Ca tertukar sebesar 0,48. Peningkatan C organik di lahan gambut yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit sebesar 0,1-0,4%. Konversi lahan gambut murni menjadi perkebunan kelapa sawit menunjukkan adanya perubahan sifat kimia lahan gambut. Perlakuan pemupukan sebagai upaya mengembalikan unsur hara yang diangkut oleh tanaman pada saat panen tidak berlangsung secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan unsur hara tanah agar kondisi tidak semakin parah.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI DESA SOSOPAN KECAMATAN KOTAPINANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN Redi Kurniawan; Khairul Rizal; Kamsia Dorliana Sitanggang; Hilwa Walida
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1959

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian lahan tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Di wilayah Desa Sosopan Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara pengambilan contoh tanah di lapngan yang dilanutkan dengan analisis di laboratorium. Kegiatan penelitian ini meliputi 4 tahap yaitu : Persiapn, Kegiatan Lapangan, Analisis Laboratorium dan Pengolahan Data, pembuatan peta dan penyusunan laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di daerah penelitian yaitu kelas S2 (Cukup sesuai) pada sample 1,2, dan  dengan luas lahan 3 ha.
PENGARUH PEMBERIAN KOTORAN SAPI DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN PEMBIBITAN UTAMA KELAPA SAWIT (Elaeis guinensis Jacq) Hery Kiswanto; Kamsia Dorliana Sitanggang; Khairul Rizal; Hilwa Walida
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3333

Abstract

This research was aim to identification the utilization of cow manure to improving the average of height, midrib, stems diameter, and leave area on the seddlings of oil palm on main nursery. This research was conducted on Bau Tunggal Village North Labuhanbatu District on March until June 2023. This research used blocked randomized design consisted of 6 level those are P0 = 100 g/polybag, P1 = 200 g/polybag, P2 = 300g/polybag, P3=400 g/polybag, P4=500 g/polybag, P6=600 g/polybag and each treatment have 3 repetition. The results showed the used of cow manure could improving the growth of oil palm seedlings at main nursery. P5 or 500g/polybag have the highest growth of oil palm seedlings and could support the height by 6 cm, midrib by 2 cm, stem diameter by 2 cm and leave area by 9 cm compared to control.Keywords: Compost, Oil palm, PlantINTISARITujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pemanfaatan kotoran sapi dalam meningkatkan rata-rata tinggi, pelepah, diameter batang, dan luas daun pembibitan utama kelapa sawit. Riset ini telah dilakukan di Desa Batu Tunggal Kabupaten Labuhan Batu Utara pada bulan maret hingga Juni 2023. Percobaan disusun berdasarkan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 6 dosis yaitu P0 = kotoran sapi(100 g/polybag),P1 = kotoran sapi (200 g/polybag),P2 = kotoran sapi (300 g/polybag),P3 = kotoran sapi (400 g/polybag),P4 = kotoran sapi (500 g/polybag),P5 = kotoran sapi (600 g/polybag) dengan 3 ulangan. Hasil dari penelitian ini melaporkan bahwa pemberian kotoran sapi dapat meningkatka. Peetumbuhan bibit utama sawit. Kotoran sapi dengan dosis P5 ( 600 g/ polybag ) mampu mendukung pertumbuhan tinggi bibit sebesar 6 cm, jumlah pelepah sebanyak 2 pelepah, diameter batang sebesar 2 cm dan luas daun sebesar 9 cm di banding tanpa pemberian kotoran sapi. Kata kunci: Kompos, Sawit, Tanaman