Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ADAPTASI GAMBAR HIAS SEBAGAI GAMBAR LATAR PADA APLIKASI DESAIN Deden Maulana Anggakarti; Muhammad Firdaus Benyamin
VISUALIDEAS Vol. 1 No. 1 (2021): Visual Ideas
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.502 KB)

Abstract

Khasanah gambar etnik yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia merupakan nilai-nilai budaya, sebagai kekayaan nyata yang dapat dipakai sebagai sumber inspiratif serta dapat di kembangkan untuk keragaman ragam hias. Dapat di katakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang cukup tinggi, sehingga sangat wajar akan bermunculan berbagai karya perupaan dalam bentuk ragam hias. Motif ragam hias adalah gambar ornamen bersifat dekoratif atau hiasan dengan perwujudan bentuk visual dengan berbagai pola yang bertujuan untuk memperindah suatu wadah. Motif ragam hias dapat ditempatkan pada suatu permukaan bidang datar, baik pada permukaan bidang dua dimensi atau bidang tiga dimensi yang mempunyai kedalaman. Terdapat beberapa jenis ragam hias atau motif yang berwujud sebagai tiruan dari alam (nature) atau bentuk-bentuk (shape) geometris serta unsur pigur atau penyederhanaan gambar manusia (figurative) untuk memvisualkan suatu makna. Sedangkan gambar latar (background) dalam item desain grafis dapat dikatakan sebagai gambar penguat kesatuan visual dengan tujuan untuk memberi penekanan atau pengikat visual dalam serangkaian rancangan media. Biasanya gambar latar di pakai untuk keseragaman item dalam kegiatan media promosi. Dalam gambar latar terdapat beberapa unsur, biasanya terdapat unsur bidang, garis, titik dan gambar etnik yang diperkuat dengan kesatuan warna yang harmonis. Sebagai ilustrasi yang paling menonjol pada gambar latar terdapat pada desain kemasan, seperti gambar latar yang menampilkan ilustrasi pemandangan, ilustrasi produk, blok warna (color flat) atau bidang (shape) yang tersusun dengan kombinasi beberap unsur lainnya, gambar latar ini diolah dengan cara teknik fotografis atau menggunakan komputer. Tujuan dari kegiatan penelitian ini, bagaimana desain gambar latar dengan cara menggunakan elemen gambar etnik tersebut dapat berperan sebagai khasanah untuk memperkaya pengembangan pencitraan suatu item atau media perancangan sebuah desain. Model penelitian dilakukan dengan cara pendekatan model eksperimen yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa supaya bisa memahami suatu cara, proses dan teknik dalam mengembangkan gambar etnik. Tahapan penelitian dilakukan dengan beberapa tahap studi kasus bersifat eksperimen pada data yang bersumber gambar entik. Gambar etnik dipilih sesuai dengan tingkat observasi keunikan motif yang disertai dengan narasi singkat tentang latar budaya daerah yang dianggap bisa mewakili sebagai dasar perancangan. Sebelum memulai ekperimen para mahasiswa melakukan diskusi kelompok dengan model dasar pendekatan masalah (problem base learning), diskusi (focus grup discussion) dan presentasi. Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat membuka pengetahuan mengenai wawasan terhadap ragam hias sebagai sumber data yang dapat dikembangkan sebagai dasar olah rupa untuk perancangan dalam kegiatan berkarya. Mahasiswa mendapat pengalaman dengan melakukan observasi, diskusi dan melakukan eksekusi dalam membuat desain pada gambar latar sebagai gambar identitas yang dapat menguatkan pesan secara visual.
Pelaksanaan Program Penelitian Implementasi Kebijakan MBKM dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS Anggakarti, Deden Maulana; Farid, Rudy; Benyamin, M. Firdaus; Pertiwi, Annisa Bela; Budiman, Budiman
Jurnal Visual Ideas Vol. 2 No. 1 (2022): Visualideas
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1205.124 KB) | DOI: 10.33197/visualideas.vol2.iss1.2022.853

Abstract

Implementasi program dan kebijakan pemerintah tentang pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di setiap perguruan tinggi telah mengubah paradigma sistem proses dan pembelajaran ke arah lebih revolusioner, walaupun masih terdapat ketimpangan sistem sosialisasi terhadap perguruan tinggi selama ini. Pro dan kontra adalah kewajaran karena ilmu pengatahuan memang di lahirkan untuk menemukan pembaharuan dan pembenaran dari suatu sistem untuk menemukan hasil yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan alamnya. Salah satu yang menjadi acuan ketepatan dalam pelaksanaan program MBKM tersebut maka perlu dilakukannya sebuah kerangka kerja yang dapat di lakukan mengenai evaluasi, pemahaman, kesiapan, dan pelaksanaan MBKM pada perguruan tinggi. Program studi Desain Grafis Fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Widyatama telah melakukan kegiatan sosialisasi berupa survei dengan cara daring yang disesuaikan dengan format dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada beberapa hari yang lalu. Sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja atas Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Berbasis Kerja Sama Industri dan Dunia Kerja dalam Rangka Mewujudkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing TA 2020 s.d. Semester I 2021. Maka program studi Desain grafis telah melakukan permintaan pengisian kuesioner melalui google form kepada para stake holder dimana kami telah menyelenggarakan program diploma dan sarjana terapan serta industri yang bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam rangka penyelenggaraan pendidikan vokasi. Sedangkan Target responden survei tersebut adalah Wakil Rektor Bidang Akademik, Dekan, Ketua Program Studi, Dosen, serta Para Mahasiswa dari perguruan tinggi di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuan dari pengisian survei ini adalah untuk menunjukan hasil pelaksanaan dan kesuksesan program MBKM pada program studi sebagai bahan evaluasi dan kemajuan dari program tersebut ke masa akan datang. Adapun tahapan pengisian quisoner ini dilakukan dengan cara daring dengan tautan http://spadadikti.id/survey yang mana telah dilakukan tersebut. Tahapan berikutnya melakukan analisis data dari hasil kuesioner serta dilaporkan dalam bentuk diagram infografis juga penjelasan berupa deskripsi untuk memberikan suatu gambaran mengenai pelaksanaan MBKM di program studi yang kami jalankan selama ini. Diharapkan dengan kegiatan pengisian mengenai quesoner ini, maka dapat terukur, evaluasi dan perbaikan mengenai tingkat pelaksanaan program MBKM yang sudah, sedang dan akan dijalankan menuju arah perbaikan dan pengembangan program tersebut pada semester berikutnya.
TRANSFORMASI LEGENDA SANGKURIANG DALAM SEKUENSIAL MOZAIK DIGITAL Anggakarti, Deden Maulana
International Conference on Humanity Education and Society (ICHES) Vol. 3 No. 1 (2024): Third International Conference on Humanity Education and Society (ICHES)
Publisher : FORPIM PTKIS ZONA TAPAL KUDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research focuses on the creation of digital mosaic art depicting the transformation of the Sangkuriang legend in sequential form. Traditional mosaic art has undergone substantial changes in its visual expression, particularly through the integration of software technology. The research aims to produce digitally transformed mosaic art, exploring the implications of such transformation within contemporary culture. The research methodology employs a creative experimental approach, incorporating historical and technical studies on mosaic art, digital mosaic design, the digital transformation process, and the creation of transitional digital mosaic works. The research utilizes literature studies and interviews with mosaic art experts and academics as stakeholders. Findings indicate that the creation of digital mosaic art enables the incorporation of digital elements such as animation and visual effects, enriching the narrative fragments of the Sangkuriang story. Positive responses from stakeholders reflect interest in innovation and a deeper understanding of mosaic art evolution through digital technology. In conclusion, the sequential transformation of mosaic art in the digital realm represents a significant development in contemporary fine arts, offering new opportunities for artistic expression, cultural promotion, and the preservation of cultural heritage, particularly in the evolving digital landscape of Indonesia.
TRANSFORMASI ADAPTASI PENCIPTAAN SENI MOZAIK SEKUENSIAL ( STUDI KASUS HIKAYAT LEGENDA SANGKURIANG) Deden Maulana Anggakarti; Marisa Astuti; M. Firdaus Benyamin
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 1 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v13i01.52869

Abstract

Traditional mosaic art has undergone substantial changes in its visual expression. One of them is the sequential mosaic art of the Legend of Sangkuriang in digital media, where its application uses a glass screen. The purpose of this study is to explore the influence of adaptation on the sequential mosaic art of the Sangkuriang Legend and its implications in contemporary culture. The research method used is a descriptive qualitative method that involves historical and technical studies on the development of mosaic art, digital mosaic design, and the process of digital adaptation with the content of the saga story of the Sangkuriang legend. Data collection techniques are in the form of documentation and literature studies. Data analysis was carried out with a descriptive qualitative approach to understand the impact of digital transformation and adaptation on mosaic art. The results of the study show that it creates a more dynamic and interactive visual experience. The creation of artworks allows artists to incorporate digital elements such as animation and dynamic visual effects in mosaic artwork. The positive response from visitors shows interest in innovation and a better understanding of the changing art of mosaic through digital technology. In conclusion, the sequential transformation of mosaic art in digital media is an important development in contemporary fine art. This opens up new opportunities for educational spaces, artistic expression, cultural promotion, and cultural heritage preservation. This research provides important insights into these changes and encourages further exploration in mosaic art in the ever-evolving digital age, especially in Indonesia.Keywords: transformation, mosaic, Sangkuriang, digital, cultureAbstrakSeni mozaik tradisional telah mengalami perubahan substansial dalam ekspresi visualnya. Salah satunya adalah seni mozaik sekuensial Legenda Sangkuriang dalam media digital, dimana penerapannya menggunakan layar kaca. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendalami pengaruh adaptasi terhadap seni mozaik sekuensial Legenda Sangkuriang dan implikasinya dalam budaya kontemporer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yang melibatkan studi historis dan teknis tentang perkembangan seni mozaik, perancangan mozaik digital, dan proses adaptasi digital dengan konten cerita hikayat legenda Sangkuriang. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memahami dampak transformasi dan adaptasi digital terhadap seni mozaik. Hasil penelitian menunjukkan menciptakan pengalaman visual yang lebih dinamis dan interaktif. Penciptaan karya seni memungkinkan seniman menggabungkan elemen-elemen digital seperti animasi dan efek visual yang dinamis dalam karya seni mozaik. Respons positif dari pengunjung menunjukkan minat terhadap inovasi dan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan seni mozaik melalui teknologi digital. Kesimpulannya, transformasi seni mozaik sekuensial dalam media digital adalah perkembangan penting dalam seni rupa kontemporer. Ini membuka peluang baru untuk ruang pendidikan, ekspresi seni, promosi budaya, dan pelestarian warisan budaya. Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang perubahan ini dan mendorong eksplorasi lebih lanjut dalam seni mozaik dalam era digital yang terus berkembang khususnya di Indonesia.Kata kunci : transformasi, mozaik, Sangkuriang, digital, budaya.Authors:Deden Maulana A : Universitas WidyatamaMarisa Astuti : Universitas WidyatamaM. Firdaus Benyamin : Universitas WidyatamaReferencesAnggakarti, D. M. (2023). TRANSFORMASI LEGENDA SANGKURIANG DALAM SEKUENSIAL MOZAIK DIGITAL. ICHES: International Conference on Humanity Education and Society, 2(1), 11.Busch, T., & Shepherd, T. (2014). Doing well by doing good? Normative tensions underlying Twitter™s corporate social responsibility ethos. Convergence, 20(3), 293“315. https://doi.org/10.1177/1354856514531533Devi, B. I. (2014). MOZAIK SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SDLB-C SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.Hasnawati, H., & Anggraini, D. (2018). Mozaiksebagai Sarana Pengembangan Kreativitas Anak Dalam Pembelajaran Seni Rupamenggunakan Metode Pembinaan Kreativitas Dan Keterampilan. Jurnal PGSD, 9(2), 226“235. https://doi.org/10.33369/pgsd.9.2.226-235Hermawan Wicaksono, H., & Nur Wijayani, Q. (2024). Kritik Sosial Melalui Kesenian: Analisis Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura dalam Konteks Kontemporer. Harmoni: Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Sosial, 2(1), 21“30. https://doi.org/10.59581/harmoni-widyakarya.v2i1.2296Murfianti, F., Sos, S., Med, M., & Kom, N. (2019). Hak Cipta Dan Karya Seni Di Era Digital Institut Seni Indonesia (Isi) Surakarta. 6867, 15.Nagy, P., & Koles, B. (2014). The digital transformation of human identity: Towards a conceptual model of virtual identity in virtual worlds. Convergence, 20(3), 276“292. https://doi.org/10.1177/1354856514531532Pasaribu, M. E., & Atmojo, W. T. (2023). Puzzle Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Motif Batik. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 12(1), 01. https://doi.org/10.24114/gr.v12i1.39438Revondya, F. P. (2011). Street Art Gallery Di Yogyakarta. 16“69. http://e-journal.uajy.ac.id/2223/Sherer, S. A., Meyerhoefer, C. D., & Peng, L. (2016). Applying institutional theory to the adoption of electronic health records in the U.S. Information and Management, 53(5), 570“580. https://doi.org/10.1016/j.im.2016.01.002Trantopoulos, K., Von Krogh, G., Wallin, M. W., & Woerter, M. (2017). External knowledge and information technology: Implications for process innovation performance. MIS Quarterly: Management Information Systems, 41(1), 287“300. https://doi.org/10.25300/MISQ/2017/41.1.15Yao, Q., Tang, H., Boadu, F., & Xie, Y. (2023). Digital Transformation and Firm Sustainable Growth: The Moderating Effects of Cross-border Search Capability and Managerial Digital Concern. Journal of the Knowledge Economy, 14(4), 4929“4953. https://doi.org/10.1007/s13132-022-01083-xYing-Yu, K. C., Yi-Long, J., & Yu-Hsien, W. (2016). Effect of Digital Transformation on Organisational Performance of SMEs: Evidence from the Taiwanese Textile Industry™s Web Portal. In Internet Research (Vol. 26, Issue 1).
TRANSFORMASI ADAPTASI PENCIPTAAN SENI MOZAIK SEKUENSIAL ( STUDI KASUS HIKAYAT LEGENDA SANGKURIANG) Anggakarti, Deden Maulana; Astuti, Marisa; Benyamin, M. Firdaus
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 1 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v13i01.52869

Abstract

Traditional mosaic art has undergone substantial changes in its visual expression. One of them is the sequential mosaic art of the Legend of Sangkuriang in digital media, where its application uses a glass screen. The purpose of this study is to explore the influence of adaptation on the sequential mosaic art of the Sangkuriang Legend and its implications in contemporary culture. The research method used is a descriptive qualitative method that involves historical and technical studies on the development of mosaic art, digital mosaic design, and the process of digital adaptation with the content of the saga story of the Sangkuriang legend. Data collection techniques are in the form of documentation and literature studies. Data analysis was carried out with a descriptive qualitative approach to understand the impact of digital transformation and adaptation on mosaic art. The results of the study show that it creates a more dynamic and interactive visual experience. The creation of artworks allows artists to incorporate digital elements such as animation and dynamic visual effects in mosaic artwork. The positive response from visitors shows interest in innovation and a better understanding of the changing art of mosaic through digital technology. In conclusion, the sequential transformation of mosaic art in digital media is an important development in contemporary fine art. This opens up new opportunities for educational spaces, artistic expression, cultural promotion, and cultural heritage preservation. This research provides important insights into these changes and encourages further exploration in mosaic art in the ever-evolving digital age, especially in Indonesia.Keywords: transformation, mosaic, Sangkuriang, digital, cultureAbstrakSeni mozaik tradisional telah mengalami perubahan substansial dalam ekspresi visualnya. Salah satunya adalah seni mozaik sekuensial Legenda Sangkuriang dalam media digital, dimana penerapannya menggunakan layar kaca. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendalami pengaruh adaptasi terhadap seni mozaik sekuensial Legenda Sangkuriang dan implikasinya dalam budaya kontemporer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yang melibatkan studi historis dan teknis tentang perkembangan seni mozaik, perancangan mozaik digital, dan proses adaptasi digital dengan konten cerita hikayat legenda Sangkuriang. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memahami dampak transformasi dan adaptasi digital terhadap seni mozaik. Hasil penelitian menunjukkan menciptakan pengalaman visual yang lebih dinamis dan interaktif. Penciptaan karya seni memungkinkan seniman menggabungkan elemen-elemen digital seperti animasi dan efek visual yang dinamis dalam karya seni mozaik. Respons positif dari pengunjung menunjukkan minat terhadap inovasi dan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan seni mozaik melalui teknologi digital. Kesimpulannya, transformasi seni mozaik sekuensial dalam media digital adalah perkembangan penting dalam seni rupa kontemporer. Ini membuka peluang baru untuk ruang pendidikan, ekspresi seni, promosi budaya, dan pelestarian warisan budaya. Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang perubahan ini dan mendorong eksplorasi lebih lanjut dalam seni mozaik dalam era digital yang terus berkembang khususnya di Indonesia.Kata kunci : transformasi, mozaik, Sangkuriang, digital, budaya.Authors:Deden Maulana A : Universitas WidyatamaMarisa Astuti : Universitas WidyatamaM. Firdaus Benyamin : Universitas WidyatamaReferencesAnggakarti, D. M. (2023). TRANSFORMASI LEGENDA SANGKURIANG DALAM SEKUENSIAL MOZAIK DIGITAL. ICHES: International Conference on Humanity Education and Society, 2(1), 11.Busch, T., & Shepherd, T. (2014). Doing well by doing good? Normative tensions underlying Twitter™s corporate social responsibility ethos. Convergence, 20(3), 293“315. https://doi.org/10.1177/1354856514531533Devi, B. I. (2014). MOZAIK SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SDLB-C SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.Hasnawati, H., & Anggraini, D. (2018). Mozaiksebagai Sarana Pengembangan Kreativitas Anak Dalam Pembelajaran Seni Rupamenggunakan Metode Pembinaan Kreativitas Dan Keterampilan. Jurnal PGSD, 9(2), 226“235. https://doi.org/10.33369/pgsd.9.2.226-235Hermawan Wicaksono, H., & Nur Wijayani, Q. (2024). Kritik Sosial Melalui Kesenian: Analisis Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura dalam Konteks Kontemporer. Harmoni: Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Sosial, 2(1), 21“30. https://doi.org/10.59581/harmoni-widyakarya.v2i1.2296Murfianti, F., Sos, S., Med, M., & Kom, N. (2019). Hak Cipta Dan Karya Seni Di Era Digital Institut Seni Indonesia (Isi) Surakarta. 6867, 15.Nagy, P., & Koles, B. (2014). The digital transformation of human identity: Towards a conceptual model of virtual identity in virtual worlds. Convergence, 20(3), 276“292. https://doi.org/10.1177/1354856514531532Pasaribu, M. E., & Atmojo, W. T. (2023). Puzzle Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Motif Batik. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 12(1), 01. https://doi.org/10.24114/gr.v12i1.39438Revondya, F. P. (2011). Street Art Gallery Di Yogyakarta. 16“69. http://e-journal.uajy.ac.id/2223/Sherer, S. A., Meyerhoefer, C. D., & Peng, L. (2016). Applying institutional theory to the adoption of electronic health records in the U.S. Information and Management, 53(5), 570“580. https://doi.org/10.1016/j.im.2016.01.002Trantopoulos, K., Von Krogh, G., Wallin, M. W., & Woerter, M. (2017). External knowledge and information technology: Implications for process innovation performance. MIS Quarterly: Management Information Systems, 41(1), 287“300. https://doi.org/10.25300/MISQ/2017/41.1.15Yao, Q., Tang, H., Boadu, F., & Xie, Y. (2023). Digital Transformation and Firm Sustainable Growth: The Moderating Effects of Cross-border Search Capability and Managerial Digital Concern. Journal of the Knowledge Economy, 14(4), 4929“4953. https://doi.org/10.1007/s13132-022-01083-xYing-Yu, K. C., Yi-Long, J., & Yu-Hsien, W. (2016). Effect of Digital Transformation on Organisational Performance of SMEs: Evidence from the Taiwanese Textile Industry™s Web Portal. In Internet Research (Vol. 26, Issue 1).
Eksplorasi Motif Batik Tamarin Berbasis Filosofi Tokoh Wayang Golek Dewi Drupadi di Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang Hadijah, Ijah; Anggakarti, Deden Maulana; Pertiwi, Annisa Bela; Wijaya, Maman
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v6i3.1054

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan mengeksplorasi dan mengembangkan motif Batik Tamarin yang terinspirasi dari filosofi tokoh wayang golek Dewi Drupadi sebagai upaya pelestarian budaya lokal sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan adalah partisipatif dengan tahapan observasi, sosialisasi, pelatihan membatik, penerapan teknologi tepat guna, pendampingan produksi, hingga evaluasi. Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan terlihat sangat antusias, meskipun sebelumnya belum mengenal tradisi membatik. Beberapa motif telah berhasil dirancang, di antaranya Drupadi Berjuang, Gunungan Sunda, Alam Cikurubuk, dan Golek Karuhun. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai filosofis tokoh wayang golek dengan keterampilan membatik dapat menjadi strategi pemberdayaan desa berbasis ekonomi kreatif dan pelestarian budaya.