Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Performa Dan Metabolit Darah Induk Kambing Bunting Yang Diberi Pakan Suplemen Selama Kebuntingan Murniati, Tati; Muchlis, Ahmad
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 21 No. 3 (2021): ECOSYSTEM Vol. 21 No 3, September - Desember Tahun 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v21i3.1258

Abstract

Ketersediaan nutrisi pada induk baik melalui suplai dari makanan maupun hasil metabolisme induk mempunyai pengaruh sangat luas pada pertumbuhan fetus selama kebuntingan.  Sangat diperlukan upaya perbaikan ketersediaan nutrisi melalui peningkatan sekresi endogen hormon metabolisme dan metabolit penting dan faktor-faktor pertumbuhan lainnya.  Pengetahuan profil metabolik dapat berguna dalam memprediksi masalah metabolik.  Penelitian ini dirancang mengikuti pola factorial  2 x 4 dengan 9 ulangan, sehingga jumlah kambing yang digunakan sebanyak 72 ekor induk kambing, yang terdiri dari kelompok kambing Peranakan Etawa dan kambing Kacang Pemberian pakan selama kebuntingan dibagi dalam 3 perlakuan  induk bunting awal (umur kebuntingan 1 sampai 3 bulan), induk bunting akhir (umur kebuntingan 3 sampai 5 bulan), induk bunting tampa pemberian pakan suplemen dan Induk bunting dengan suplementasi selama kebuntingan.  Pemberian pakan suplemen dapat meningkatkan pertambahan berat badan induk bunting.  Waktu yang optimum pemberian pakan suplemen pada induk bunting memberikan pertambahan berat badan yang tinggi pada umur kebuntingan 1 sampai 3 bulan (awal).  Kandungan glukosa darah dipengaruhi oleh jenis kambing dan umur kebuntingan.  Kandungan glukosa darah tertinggi pada induk yang diberi pakan suplemen selama kebuntingan tetapi tidak berbeda pada kebuntingan awal dan akhir.  Kandungan metabolit darah (urea dan kreatinine) tidak dipengaruhi oleh umur kebuntingan, dan kandungan metabolit darah relatif lebih tinggi pada ternak yang diberi pakan suplemen The availability of nutrients in the mother either through the supply of food or the results of the metabolism of the mother has a very broad influence on the growth of the fetus during pregnancy. It is necessary to improve the availability of nutrients by increasing the endogenous secretion of metabolic hormones and important metabolites and other growth factors. Knowledge of the metabolic profile can be useful in predicting metabolic problems. This study was designed to follow a 2 x 4 factorial pattern with 9 replications, so that the number of goats used were 72 mother goats, consisting of Etawa Peranakan goats and Kacang goats. 3 months), late pregnant women (gestational age 3 to 5 months), pregnant women without supplementation of feed and pregnant women with supplementation during pregnancy. Supplementary feeding can increase the weight gain of pregnant mothers. The optimum time of giving supplementary feed to pregnant mothers gives high weight gain at 1 to 3 months of gestation (early). Blood glucose content is influenced by the type of goat and gestational age. The blood glucose content was highest in broodstock fed supplements during pregnancy but did not differ in early and late pregnancy. The content of blood metabolites (urea and creatinine) was not affected by gestational age, and the content of blood metabolites was relatively higher in livestock fed supplementary diets.
Performans Sapihan (Weaning) Sapi Brahman Cross Pada Berbagai Umur Induk Murniati, Tati; Idrus, Muhammad
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 22 No. 2 (2022): ECOSYSTEM Vol. 22 No 2, Mei - Agustus Tahun 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v22i2.1556

Abstract

Bobot sapih biasanya dinyatakan sebaga bobot 205 hari yang disesuaikan, dimana bobot penyapihan disesuaikan dengan umur pedet dan bobot pedet.  Bobot anak  saat disapih  sifat yang penting  dihasilkan cow calf  bobot anak sapihan dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan induk memelihara anak.   Pengetahuan tentang bobot  sapih  penting untuk menaksir berat badan saat dewasa dari suatu bangsa sapi. Penelitian dilaksanakan di PT. Berdikari United Livestock Bila River Ranch, Kabupaten Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi Selatan.  Sapi yang diteliti anak sapihan  Brahman Cross sebanyak 737 ekor yang berasal dari induk sapi yang berumur 3 sampai 12 tahun  yang  diberi ransum hijauan dan konsentrat yang dilepas di padang penggembalaan.  Data bobot anak sapihan menggunakan data sapi yang dipelihara  di PT. Berdikari United Livestock, berasal dari catatan selama 5 tahun.   Data diperoleh melalui pengamatan langsung dan hasil recording.  Keterangan lain yang berhubungan dengan penelitian diperoleh melalui wawancara. Parameter yang diukur meliputi : umur induk pada waktu melahirkan sampai anak tersebut disapih.  Bobot sapih anak adalah berat anak sapi pada saat dimasukkan ke dalam feedlot dan di adjusted kebobot umur 205 hari. Kesimpulan penelitian terdapat perbedaan berat sapih umur 205 hari pada umur induk yang berbeda.  Berat sapih umur 205 hari tertinggi dicapai pada umur induk dihasilkan pada umur induk 6 tahun 7 tahun dan 8 tahun.  Ratan  bobot anak sapihan jantan 106 kg dan betina 104 kg. Kata Kunci: Berat Sapih, Umur induk ABSTRACT Weaning weight is usually expressed as an adjusted 205 day weight, where weaning weight is adjusted for calf age and calf weight. The weight of the calves at weaning, an important trait produced by cow calf, the weight of the weaning calves can be used as an indicator of the success of the cow in raising child. Knowledge of weaning weight is important for estimating the adult weight of a breed of cattle.The research was conducted at PT. Berdikari United Livestock Bila River Ranch, Sidenreng Rappang Regency, South Sulawesi Province. The cows studied were 737 weaning cows from Brahman Cross from cows aged 3 to 12 years which were fed forage and concentrate rations that were released in the pasture. Data on the weight of weaning calves used data on cows kept at PT. Berdikari United Livestock, comes from a record for 5 years. Data obtained through direct observation and recording results. Other information related to the research obtained through interviews. The parameters measured include: the age of the cows  at the time of delivery until the calf is weaned. The weaning weight of the calf is the weight of the calf when it is put into the feedlot and adjusted to the weight of 205 days old. The conclusion of the study was that there were differences in weaning weight at the age of 205 days at different ages of the brood. The highest weaning weight at the age of 205 days was achieved at the age of the cows produced at the age of 6 years, 7 years and 8 years. The average weight of weaning bull is 106 kg and weaning cow 104 kg.
Performa Induk Bunting Kambing Peranakan Etawa yang Diberi Pakan Suplemen di Peternakan Rakyat Murniati, Tati
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 22 No. 3 (2022): ECOSYSTEM Vol. 22 No 3, September-Desember Tahun 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v22i3.2013

Abstract

Salah satu masalah yang umum dihadapi oleh petani ternak tradisional rendahnya mutu pakan dengan kandungan zat nutrisi yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok, produksi dan reproduksi.  Perbaikan pakan dengan penambahan berbagai suplemen pada ternak kambing telah banyak dibuktikan dapat meningkatkan efisiensi reproduksi dan performans produksi Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu pemberian pakan suplemen yang tepat selama kebuntingan. Induk kambing sebanyak 57 ekor dibagi ke dalam kelompok perlakuan. Kelompok I diberi pakan suplemen selama kebuntingan umur 0 bulan sampai 1 bulan.  Kelompok II diberi pakan suplemen selama kebuntingan umur 1 sampai 3 bulan Kelompok III sebelum dan setelah melahirkan (umur 1 sampai 5 bulan), kelompok IV kontrol tan pa pakan suplemen selama kebuntingan, kelompok V kontrol setelah melahirkan dan kelompok VI diberi suplemen setelah melahirkan. Suplemen yang digunakan berupa Urea molasses multinutrient. Hasil penelitian maka didapat : Pemberian pakan suplemen dapat meningkatkan pertambahan berat badan induk bunting maupun yang sudah melahirkan. Waktu yang optimum pemberian pakan suplemen pada induk bunting yaitu umur kebuntingan 0 sampai 1 bulan. One of the common problems faced by traditional livestock farmers is the low quality of feed containing nutrients that cannot meet the basic needs of life, production and reproduction. Improvement of feed with the addition of various supplements in goats has been widely proven to increase reproductive efficiency and production performance. The aim of this study was to determine the right time of supplementary feeding during pregnancy. 57 goats were divided into treatment groups. Group I was given supplementary feed during pregnancy at the age of 0 months to 1 month. Group II was given supplemental feed during pregnancy aged 1 to 3 months. Group III was before and after delivery (aged 1 to 5 months), group IV was the control without supplementary feed during pregnancy, group V was the control after delivery and group VI was given supplementary feed after delivery. The supplement used is Urea molasses multinutrient. The results of the study obtained: Supplementary feeding can increase the weight gain of pregnant and postpartum mothers. The optimum time for giving supplementary feed to pregnant sows is 0 to 1 month of gestation.
Kualitas Telur Ayam Ras Yang Diawetkan Dengan Asap Cair Dengan Berbagai Konsentrasi Rahmatullah S., Nur; Murniati, Tati; Idrus, Muhammad
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu, Juni 2024
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perendaman telur ayam ras dalam berbagai konsentrasi asap cair dan lama penyimpanan terhadap kualitas telur. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur ayam ras konsumsi umur 1-3 hari sebanyak 36 butir (bobot 55-60 g), asap cair (liquid smoke) tempurung kelapa grade 2 dan aquades. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan digital, egg tray, spatula, micrometer scrub, baskom, gelas ukur, kaca datar, jangka sorong, cawan petridis, kertas label, wadah, tissue, pulpen dan sarung tangan. Parameter penelitian antara lain Tebal Kerabang, Indeks Putih Telur, Indeks Kuning Telur dan Warna Kuning Telur. Hasil penelitian ini diketahui bahwa perendaman telur ayam ras menggunakan asap cair tempurung kelapa dengan konsentrasi dan lama simpan yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0,5) atau tidak terjadi interaksi antara lama simpan dan konsentrasi asap cair terhadap Tebal Kerabang. Sedangkan hasil perendaman indeks putih telur, kuning telur, dan warna kuning telur berpengaruh nyata (P<0,05) dengan konsentrasi 20% memiliki nilai warna kuning telur yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanpa perendaman.
Efek Perbaikan Mutu Pakan terhadap Tingkat Fertilitas Sapi Dara yang Diinduksi Berahi dan Dilanjutkan dengan Inseminasi Buatan Muchlis, Ahmad; Sonjaya, Herry; Toleng, Abdul Latief; Firmiaty, Sri; Murniati, Tati
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu, Juni 2021
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.581 KB) | DOI: 10.56326/jitpu.v1i1.1086

Abstract

Penelitian ini berfokus untuk melihat pengaruh perbaikan mutu pakan dengan memberikan suplementasi pakan terhadap tingkat konsepsi pada sapi dara Brahman Cross yang diinduksi berahi dengan mengkombinasikan hormon Progestron dalam bentuk CIDR (Controlled Internal Drug) dilanjutkan dengan program IB. Dengan harapan dengan perlakuan perbaikan mutu pakan dan induksi berahi yang dilanjutkan dengan IB pada sapi dara, dapat mempercepat terjadinya berahi yang ditandai dengan peningkatan pertambahan berat badan, perkawinan, tingkat konsepsi dan kelahiran pertama yang pada gilirannya akan mempercepat pertambahan populasi ternak sapi. Alat dan bahan yang digunakan dalam untuk pemeliharaan Sapi dara penelitian ini adalah 20 ekor sapi dara Brahman Cross dengan kisaran umur 1 – 1,5 tahun, Urea Molases Multinutrient Block (UMMB), yang terdiri dari molases, urea, dedak, bungkil kelapa, tepung kerang, garam, kapur dan mineral, gerobak pakan, sekop, ember air dan garpu rumput. Sedangkan alat dan bahan yang digunakan untuk induksi berahi dan inseminasi buatan antara lain hormon Progesteron dalam bentuk CIDR (Controlled Internal Drug Release dispenser), Gonadotrophin Releasing Hormone (GnRH), straw berisi semen beku sapi Simmental asal BIB Singosari, kapas, alkohol, air, spoit 10 ml, jarum suntik, ember, dan alat-alat Inseminasi Buatan. Peningkatan mutu pakan pada ternak dengan penambahan UMMB tidak bermakna terhadap pertambahan berat badan dan tingkat kebuntingan Sapi dara GnRH. Perlu direkomendasikan penggunaan Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) sebagai pakan tambahan pada ternak sapi, akan tetapi sebaiknya tidak perlu lagi digunakan apabila pakan yang diberikan berkualitas tinggi.
Kinerja Rantai Pasokan Konsentrat Sapi Potong (Studi Kasus di CV. Putri Mitra Persada) Setiawan, Lukman; Yunus, Kafrawi; Paris, Yusran; Murniati, Tati; Supriadi, Supriadi; Ramli, Ramli
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu, Desember 2021
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.484 KB) | DOI: 10.56326/jitpu.v1i2.1312

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja rantai pasok suplemen konsentrat sapi potong pada perusahaan dengan menggunakan analisis SCOR. Penelitian ini dilakukan di CV. Putri Mitra Persada yang berada di kota Makassar. Analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja rantai pasok ini adalah menggunakan SCOR (Supply chain Operations Reference Model) merupakan suatu referensi model yang dikembangkan oleh supply chain council (SCC) yakni suatu lembaga nonprofit yang didirikan pada tahun 1996 dan diprakarsai oleh beberapa organisasi/perusahaan seperti Bayer; Compaq; Procter & Gamble; Lockheed Martin; Nortel; Rockwell Semiconductor; Texas Instruments; 3M; Cargill; Pittiglio, Rabin, Todd, and McGrath (PRTM); dan Advance Manufacturing Research (AMR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kinerja rantai pasok konsentrat sapi perah pada koperasi sangat baik. Terdapat biaya total yang berlebihan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja rantai pasok dalam menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik. Dalam hal ini perusahaan harus dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas juga menjaga konsistensi produk dengan merumuskan dan menghitung stok dengan benar untuk menghindari penyimpanan yang lebih lama.
Pemberian Pakan Suplemen Selama Kebuntingan pada Induk Kambing Etawa Murniati, Tati; Muchlis, Ahmad
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu, Desember 2021
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.293 KB) | DOI: 10.56326/jitpu.v1i2.1313

Abstract

Nutritional improvement in goats can be done by regulating the provision of rations during goat mother's pregnancy in utero conditions that can affect fetal growth. Adequate supply of nutrients during goat mother's pregnancy is a major factor in the internal environment of the unborn child, which is expected to have an impact on better performance for the next life. In addition to being given a basal ration based on the treatment, the mother goats were given supplementary feed. Supplementary feed in the form of Urea molasses multinutrient block (UMMB) provided as much as 100-150 g/head/day. All pregnant goats were grouped according to gestational age and given supplementary feed according to the length of gestational age status. Supplementary feed given to pregnant goat contained different levels of crude protein (PK), 23.75%, 25.26% and 27.16%. Pregnant goat without supplementation of feed during pregnancy, goat mothers aged 1 to 2 months of pregnancy were given supplementary feed (first trimester). Parent aged 3 to 5 months of gestation were given supplementary feed (third trimester). pregnant goat mothers are given supplementary feed during pregnancy. The results of the study that different levels of protein supplement feed had an effect on dry matter consumption of the ration, the highest consumption was in the third trimester of pregnancy (gestational age of 3 to 5 months). Supplementary feeding during pregnancy resulted in high maternal weight gain. The level of digestibility of the feed in vivo, the highest crude protein digestibility level was in the supplementary feed containing 23.75% crude protein.
Peningkatan Kinerja Ternak Babi melalui Penggunaan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) Mailang, Jumanto; Murniati, Tati; Muchlis, Ahmad
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu, Juni 2023
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/jitpu.v3i1.2776

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian eceng gondok (Eichornia crassipes) sebagai pakan tambahan terhadap performan untuk ternak babi di kecamatan Nosu kabupaten Mamasa provinsi Sulawesi Barat. Penelitian untuk mendapatkan data primer menggunakan 8 ekor babi Jantan jenis Landrace sebagai objek penelitian berumur 2 bulan 2 minggu, sementara itu dedak dan sisa sayuran di pasar sebagai pakan basal dan eceng gondok sebagai pakan tambahan. Sementara alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kandang dan peralatan kandang seperti tempat pakan dan tempat minum. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian eceng gondok sebagai pakan pakan tidak berpengaruh signifikan (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan berat badan, konversi pakan dan litter size indukan babi penelitian. Perlu penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan level penggunaan eceng gondok untuk mencapai tingkat performans babi yang lebih baik lagi. Keyword: eceng gondok, babi, performan.
Penambahan Usus Ayam, Touge Dan Ampas Kelapa Sebagai Ransum Tambahan Untuk Peningkatan Produktifitas Babi Landrace Edi, Kristoforus Reinoldis; Murniati, Tati; Muchlis, Ahmad
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu, Juni 2023
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/jitpu.v3i1.2842

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat produktivitas babi jantan Landrace setiap hari ketika diberi pakan tambahan dari limbah usus ayam, touge, ampas kelapa. Penelitian ini menggunakan babi jantan jenis Landrace berumur 2 bulan 2 minggu dan berjumlah 8 ekor untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Babi jantan ini diberikan pakan kangkung, limbah warung makan, daun ubi, dan batang pisang sebagai pakan basal. Dan diberikan usus ayam, touge, ampas kelapa sebagai pakan tambahan, dimana sistem pemberian pakannya yaitu pada pagi dan sore. Hasil penelitian yang dilakukan terdapat perbedaan yang sangat nyata lebih tinggi dibandingkan dengan babi Jantan Landrace yang diberikan pakan tambahan dengan yang tidak diberikan pakan tambahan terhadap konsumsi pakan, konsumsi air minum dan pertambahan berat badan babi jantan Landrace. Pemberian pakan tambahan usus ayam, touge dan ampas kelapa, pada babi jantan Landrace dapat meningkatkan pertambahan berat badan, nafsu makan di konsumsi pakan dan konsumsi air minum karena memberikan hasil yang positif, yang dapat mengurangi biaya pakan.
Studi Kualitas Telur Ayam Omega-3 yang Beredar pada Pasar Modern di Kota Makassar Lestari, Citra; Murniati, Tati; Idrus, Muhammad; Kamaluddin, Apiaty; Yunus, Muhammad Yusri
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu, Desember 2024
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/jitpu.v4i2.4578

Abstract

Telur ayam Omega-3 merupakan telur yang dihasilkan dari ayam petelur dimana induknya diberikan pakan yang mengandung suplemen omega-3. Pasar modern antara lain mall, supermarket, department store, shopping center, waralaba, toko mini swalayan, pasar serba ada, dan toko serba ada, dimana konsumen dalam membeli telur di supermarket/hypermarket sangat memperhatikan kualitas telur berupa besar telur dan warna kuning telur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas telur ayam Omega-3 yang beredar pada pasar modern di kota Makassar. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan digital, jangka sorong, micrometer skrup, egg trey, kaca bidang datar, pisau, yolk colour, wadah penampung telur alat tulis dan handphone. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 80 butir telur ayam Omega-3 masing-masing terdiri 20 butir dari 4 pasar modern yang diambil sampel penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kualitas telur ayam Omega-3 yang beredar pada pasar modern di kota Makassar ditinjau dari bobot telur, indeks albumen, indeks yolk, warna yolk, dan ketebalan kerabang terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05), akan tetapi dari indeks telur dan kedalaman rongga udara tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05), dan telur yang baik ditinjau dari indeks albumen, indeks yolk, dan indeks bentuk telur diperoleh dari pasar modern A yaitu pasar modern bagian selatan kota Makassar.