Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Teknik Tradisional pada Struktur Rumah Panggung di Kabupaten Bima untuk Ketahanan terhadap Gempa Agus Dwi Hariyanto; Sugeng Triyadi; Andry Widyowijatnoko
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 7 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.042 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2020.v07.i01.p02

Abstract

This study aims to identify the structural system of stilt houses in Mbawa Village and their connection between elements that support earthquake resistance. Field observations were used to observe the system, form, and building materials. They were mainly conducted on local structural systems and construction as a critical part of the building to anticipate seismic force. The connections between post and beam and the logic of structural loading interpretation are carried out. The research found some unique detail and system to respond to the seismic load. The local technique of pa’a and ceko, which developed empirically by communities during centuries can reduce the vulnerability of their houses.. Keywords: structural system; wooden joint; stilt house; seismic load Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sistem struktural rumah panggung di Desa Mbawa dan hubungan antar elemen yang mendukung ketahanannya terhadap gempa. Observasi lapangan digunakan untuk mengamati sistem struktur dan konstruksi lokal, yaitu hubungan antar elemen sebagai bagian utama dari bangunan untuk mengantisipasi beban gempa. Interpretasi hubungan antar elemen struktur dan logika pembebanan struktur dilakukan. Beberapa hubungan elemen struktur yang unik untuk merespons beban gempa ditemukan. Teknik struktur lokal, yaitu pa’a dan ceko pada rumah panggung yang dikembangkan secara empiris oleh masyarakat selama bertahun-tahun dapat mengurangi kerentanan rumah mereka terhadap gempa. Kata kunci: sistem struktur; sambungan kayu; rumah panggung; beban gempa
Material Relationship with Nias House Structural System in Response to Earthquake Felicia Fantri; Ruth Aureline Marsha Buwono; Tiffany Aurelia Ongkojoyo; Josefira Jedine Santoso; Agus Dwi Hariyanto
Architectural Research Journal Vol. 2 No. 2 (2022): ARJ: Architectural Research Journal
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/arj.2.2.2022.57-64

Abstract

Nias Island is located on plates that collide with each other so it is very vulnerable to earthquakes. This is what makes the Nias community built so that they can adapt to the environment by utilizing wood materials in the structural system of the house. This study aims to determine the pattern of loading on Nias houses, as well as the placement of wood types in the composition of the structural elements of the house. This is to answer the formulation of the research problem, namely how is the relationship between the material and the structural system of the house to respond to the earthquake problem. The research was conducted by collecting data from journals and other sources, and making models from the data obtained. Then the data obtained were analyzed quantitatively by comparing the specifications of the wood to its placement in the structure of the house. The placement of the type of wood on the Nias house structure depends on the strength and durability of the wood, the higher the grade of wood, the wood is used as the main structure of the house and in the foundation of the house.
Adaptabilitas struktur pada rumah panggung kayu di Kabupaten Bima dalam konteks budaya seismik lokal Agus Dwi Hariyanto; Sugeng Triyadi; Andry Widyowijatnoko
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 8 No 1 (2023): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | Januari 2023 ~ April 2023
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v8i1.2130

Abstract

Earthquake-prone environmental conditions require the vernacular community in Bima Regency to adapt by carrying out 'innovations' in their stilt houses' structural and construction systems. The bottom structure tends to remain, while the top tends to change. This study aimed to identify the differences in the types of wood joints between the elements and the roof construction on wooden stilts of Mbawa, Maria, Sambori, and Kole Village, Bima Regency, in the context of their adaptability to earthquakes. Case studies through observation and documentation are carried out for data collection and identification processes. The documentation results are then analyzed to ensure the connection type between the elements on each part of the roof truss. Five types of roof truss construction are found, each with some wood connection type: pin, rigid, and friction joint. The integration between joints of the roof truss with the unique construction developed to date has proven to adapt to earthquake-prone environments. The changes made by the community to improve the seismic adaptability of uma panggu show that the local seismic culture is still developing in Bima Regency.
PERBANDINGAN KENYAMANAN TERMAL DALAM RUANGAN KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN SISTEM WALL MOUNTED SPLIT AIR CONDITIONING DAN FLOOR AIR CONDITIONING, STUDI KASUS : QUBIKA HOTEL, JAKARTA Selyna Chintya; Danny Santoso Mintorogo; Agus Dwi Hariyanto
Advances in Civil Engineering and Sustainable Architecture Vol. 4 No. 2 (2022): Advances in Civil Engineering and Sustainable Architecture
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/acesa.v4i2.12948

Abstract

Penggunaan AC di dalam ruangan kamar hotel berfungsi untuk mengatasi kondisi temperatur udara tinggi dengan kecepatan angin rendah yang seringkali membuat penghuni di dalam ruangan kamar hotel menjadi tidak nyaman. Dengan karakteristik kontainer yang bersifat non aristektural kemudian dialih fungsikan menjadi arsitektural, maka penting untuk penerapan sistem air conditioning yang tepat pada hotel kontainer, sehingga akan membantu meningkatkan kenyamanan termal bagi penghuninya. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kenyamanan termal dalam ruangan kamar hotel menggunakan sistem sistem wall mounted split air conditioning dan floor air conditioning (FAC) untuk mendapatkan kenyamanan termal terbaik. Perbandingan akan dilakukan berdasarkan nilai Air Diffusion Performance Index (ADPI) yang diperoleh dengan menggunakan simulasi CFD. Hasil penelitian ini menunjukkan ruangan yang menggunkan sistem floor air conditioning (FAC) mencapai kenyamanan termal lebih baik dibandingkan ruangan kamar hotel yang menggunakan sistem wall mounted split air conditioning.
Keragaman Bentuk dan Struktur Ume Kbubu di Pulau Timor Aditya Hanggara Timbulong; Christopher Daniel; Doni Chandra; Yvonne Krisna Putri; Agus Dwi Hariyanto
Advances in Civil Engineering and Sustainable Architecture Vol. 5 No. 1 (2023): Advances in Civil Engineering and Sustainable Architecture
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/acesa.v5i1.13393

Abstract

Provinsi NTT merupakan salah satu daerah yang memiliki berbagai suku, beragam rumah tradisional yang menyesuaikan dengan daerah tempat para suku berhuni. Salah satunya adalah suku Atoni yang merupakan penghuni asli pulau Timor yang menempati bagian barat dan bagian tengah pulau Timor. Keturunan dari suku Atoni adalah suku Boti yang mendiami Timor Tengah Selatan, dan juga mendiami desa Maslete dan Kaenbaun yang terletak di Timor Tengah Utara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan terhadap keaslian Ume Kbubupada desa ketiga melalui analisis bentuk dan struktur. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode arsip dengan studi literatur. Data yang sudah dikumpulkan dianalisis lebih dalam dengan membuat model 3D. Adanya perbedaan letak geologis menyebabkan perbedaan bentuk, struktur, dan material Ume Kbubu dari berbagai desa, namun juga terdapat beberapa perjanjian. Perbedaan pada Ume Kbubu di tiga desa berbeda disebabkan oleh sumber daya alam, kebiasaan dan sifat masyarakat yang berbeda-beda.
Persepsi Penghuni Rusunawa Terkait Aspek Privasi Pada Bukaan Jendela di Unit Kamar Rusunawa Surabaya Reinaldo Nathanael William; Agus Dwi Hariyanto; Aris Budhiyanto
Advances in Civil Engineering and Sustainable Architecture Vol. 5 No. 2 (2023): Advances in Civil Engineering and Sustainable Architecture
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/acesa.v5i2.13455

Abstract

Kenyamanan privasi yang terdapat pada unit kamar rusunawa terbentuk melalui batasan ruang yang terdiri dari elemen vertikal dan horizontal. Bukaan jendela dan pintu sebagai bagian dari batasan ruang yang berperan penting dalam mengontrol interaksi antara bagian dalam dengan bagian luar unit kamar. Penerapan bukaan jendela dan pintu pada unit kamar mempengaruhi kuat atau lemahnya batasan ruang dan tingkat privasi yang terdapat pada ruangan tersebut. Berdasarkan teori Hall tentang batasan dan privasi ruang dipengaruhi oleh respon panca indera manusia. Bukaan jendela dan pintu diartikan sebagai bagian yang mengontrol respon indera manusia dalam pembentukan batasan ruang.  Hasil analisis menunjukkan bukaan jendela dan pintu memiliki pengaruh yang erat dalam pembentukan privasi dan kontrol akan parameter privasi ruang. Dalam analisis terdapat tiga dari lima indera yang secara dominan mempengaruhi batasan ruang dan privasi unit kamar rusunawa yaitu penglihatan, aksesibilitas dan proximity atau kedekatan.
Hubungan Sistem Adat dengan Tahapan Konstruksi dan Sistem Struktur pada Rumah Vernakular di NTT terhadap Gempa Edwin Hariadi Sundoro; I Putu Trisna; Felicia Ranita; Princess Griffith; Agus Dwi Hariyanto
Advances in Civil Engineering and Sustainable Architecture Vol. 5 No. 2 (2023): Advances in Civil Engineering and Sustainable Architecture
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/acesa.v5i2.13461

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat serta sering mengalami gempa bumi, baik itu tektonik maupun vulkanik. Salah satu daerah yang sering terjadi gempa bumi adalah NTT. Di NTT, terdapat beberapa arsitektur vernakular yang memiliki bentuk yang unik. Arsitektur vernakular yang dipilih adalah Wae Rebo, Ammu Hawu dan Sao Ria. Ada beberapa penelitian yang melihat sistem adat dan konstruksinya, namun belum banyak yang melihat keterkaitan adat dengan respon gempa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan sistem adat dengan tahapan konstruksi dan sistem struktur pada rumah vernakular di NTT terhadap gempa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan literatur review untuk menganalisis hubungan sistem adat dan respon gempa. Hasil dari analisis menyimpulkan bahwa tahapan konstruksi tidak ada kaitannya dengan respon gempa, melainkan sistem struktur dan detail konstruksi yang merespon terhadap konteks gempa.
KRITERIA DESAIN FASAD APARTEMEN DENGAN PENDEKATAN REGIONALISME DI SURABAYA Terrence Seymour Luntungan; Timoticin Kwanda; Agus Dwi Hariyanto
Advances in Civil Engineering and Sustainable Architecture Vol. 4 No. 2 (2022): Advances in Civil Engineering and Sustainable Architecture
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/acesa.v4i2.12940

Abstract

Fasad adalah elemen yang penting dalam penyampaian fungsi serta makna budaya dimana bangunan itu berdiri. Penerapan fasad yang buruk dapat memburuknya kualitas visual kawasan dan lunturnya identitas. Fenomena tersebut terjadi di seluruh dunia, dimana desain arsitektur yang bergaya internasional menjadi referensi umum dalam merancang bangunan tanpa peduli identitas kawasan dan budayanya. Fenomena tersebut juga terjadi di Surabaya dimana penerapan desain tanpa memperdulikan identitas lokal. Beberapa arsitektur di Surabaya sudah menerapkan desain yang merespon budaya dan identitas lokal, tetapi masih belum ada apartemen di Surabaya yang desain arsitekturnya belum melibatkan budaya dan identitas lokal dalam perancangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik fasad pada sampel bangunan budaya di sekitar eksisting (Surabaya) dan juga sampel bangunan yang lain demi mendukung penelitian ini. Dari karakteristik yang di dapat dari sampel tersebut, diambil karakter pengikat yang dapat dijadikan kriteria desain fasad agar bangunan baru dapat dibangun selaras dan memperkuat identitas kawasan dengan pemikiran regionalisme.
THE CLIMATE IMPACT TOWARDS FORM, MATERIALS, AND CONSTRUCTION OF PAPUA VERNACULAR HOUSES Pricillia Soedhijanto; Georgeanne Elaine; Angelique Hillary; Leonard Amadeo; Agus Dwi Hariyanto
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v6i2.16615

Abstract

Climate is an important aspect in architectural design, including residential buildings. The climate will have a direct effect on the comfort of living for its inhabitants. Indonesia is a country with various tribes and cultures. The tribes are spread over various islands with very diverse local climatic conditions. Local communities have long ago designed their homes as a strategy to deal with climatic conditions, and the local Papuan people are no exception. Weather conditions in Papua which are quite extreme finally force residents to always adapt to their natural surroundings. The Dani, Asmat and Mee tribes are tribes living in Papua with contrasting climatic elements. The dwellings of these tribes: the Honai house, the Jew house, and the Yame Owaa house each have different shapes, materials and construction. The research aims to find the relationship between climatic elements and the shape, material, and construction of Papuan vernacular houses. The researcher conducted a literature review which was then analyzed using a qualitative approach. The results showed that each difference in form, material, and construction was also influenced by different climatic elements. Form, material, and construction also influence each other in dealing with local climatic conditions. Seeing the minimal number of traditional Papuan houses that are still standing, it is hoped that this research will be able to support and support research on the Papua region and its surroundings in the future. In addition, with an understanding and utilization of forms, materials and construction, the preservation of traditional Papuan houses can be maintained.
Metode Evaluasi Tipologi Street Front: Studi Kasus: Kembang Jepun, Surabaya Ruth Aureline Marsha Buwono; Rony Gunawan Sunaryo; Agus Dwi Hariyanto
ATRIUM: Jurnal Arsitektur Vol. 9 No. 2 (2023): ATRIUM: Jurnal Arsitektur
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/atrium.v9i2.216

Abstract

Title: Street Front Typology Evaluation Method; The Case of Kembang Jepun, Surabaya   The Kembang Jepun district is one of the old districts of Surabaya. Located on the banks of the Kalimas River, Kembang Jepun determines the pulse of trading activity in Surabaya. As a vital district in Surabaya, the district needs to maintain its image and vitality in its corridors. The quality of the street front is all the things and activities that occur in city corridors, between buildings and roads. The street front is one of the main factors in determining the image and life of the district. This study aims to determine the street front quality in Kembang Jepun, to identify the parts of the district with the best and worst quality of the street front, and to classify the determining elements of the quality of the street front. This study uses descriptive qualitative method research. The analysis found that the Kembang Jepun district is classified as a district with a low skewed street front quality. Jalan Kembang Jepun corridor, an arterial road for Surabaya City with high connectivity, was found to have the best street front quality. Then, Jalan Kalimas Utara Corridor facing Kalimas River, is the road with the worst street front quality. The determining elements of the quality of the street front include the quality of the building facade, the presence of pedestrian paths, activities in front of the building, building openings, and road connectivity.