Oki Mardiawan
Universitas Islam Bandung

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Proses Adaptasi Kaum Muda yang Bermigrasi ke Kota Yogyakarta dan Bandung Atika Dwi Aryand; Oki Mardiawan; F. A. Nurdiyanto
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 25 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol25.iss2.art4

Abstract

Yogyakarta dan Bandung merupakan kota favorit untuk menempuh pendidikan. Ketika bermigrasi, kaum muda akan menghadapi proses adaptasi dengan lingkungan baru. Kegagalan saat beradaptasi dengan lingkungan baru akan memicu masalah psikologis seperti stres, cemas, dan gegar budaya (culture shock). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi pengalaman kaum muda dalam beradaptasi selama bermigrasi ke kota Yogyakarta dan Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 200 mahasiswa di Yogyakarta dan Bandung. Diskusi Kelompok Terarah (DKT) dilakukan dengan menggunakan analisis data tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ketika kaum muda bermigrasi dan melakukan proses adaptasi, mereka cenderung mencari informasi, berinteraksi, dan menyesuaikan diri. Terdapat juga faktor predisposisi yang memengaruhi proses adaptasi kaum muda selama bermigrasi, yaitu faktor penghambat dan faktor pendukung selama beradaptasi. Penelitian ini memberikan sumbangsih terhadap perkembangan ilmu psikologi mengenai proses adaptasi dan faktor predisposisi pada kaum muda yang bermigrasi ke kota Yogyakarta dan Bandung. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada kaum muda yang memiliki pengalaman pertama melakukan migrasi ke kota besar.Kata kunci: kaum muda, migrasi, proses adaptasiAdaptation Process among Youths’ Migration to Yogyakarta and BandungAbstract. Yogyakarta and Bandung as best favorite cities for education. When migrating, youth will face the process of adaptation to the new environment. The failure when adapting to the new environment will trigger psychological problems such as stress, anxiety, and fear (culture shock). Therefore, this study try to explore the experience of youth adapting during migration to the cities of Yogyakarta and Bandung. The study was involved 200 students in Yogyakarta and Bandung. Focus Group Discussions (FGD) are conducted by using thematic data analysis. The results show that young people migrate through the process of adaptation by finding information, interacting, and adjusting. On the other side, There also a predisposition factors influenced youth adaptation process during migration, namely inhibiting and supporting factors during adaptation. Therefore, This research might have contribution to the development of psychology science regarding the process of adaptation and youth predisposition factors who migrate to the cities of Yogyakarta and Bandung. Hopefully, the research would highly provide knowledge to young people with first experience migrating to big cities.Keywords: adaptation process, migration, youth
Pengaruh Mindfulness terhadap Work Engagement pada Pekerja Startup Digital di Indonesia Pratiwi Utami; Oki Mardiawan
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 1, Juli 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.489 KB) | DOI: 10.29313/jrp.v2i1.834

Abstract

Abstract. This study aims to determine the level of mindfulness at work and work engagement, and to see how much influence mindfulness at work has on work engagement for digital startup workers in Indonesia. The author uses the theoretical concept of [1] to explain the concept of mindfulness and the theory of [2] to explain the concept of work engagement. This study uses a non-experimental quantitative approach, with a cross-sectional survey study design to explain the influence of the mindfulness at work variable on the work engagement variable. Participants in this study were 259 digital startup workers in Indonesia who filled out online questionnaires. The measuring instrument used in this study is the Mindfulness at Work scale which is constructed based on the concept of [1] to measure the level of mindfulness at work. Meanwhile, to measure the level of work engagement, [2] used the Utrecht Work Engagement Scale (UWES 9) which has been adapted into Indonesian by [3]. The results of this study indicate that there is an effect of mindfulness at work on work engagement for digital startup workers in Indonesia by 13.9%. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat mindfulness at work dan work engagement, serta untuk melihat seberapa besar pengaruh mindfulness at work terhadap work engagement pekerja startup digital di Indonesia. Penulis menggunakan konsep teori [1] untuk menjelaskan konsep mindfulness dan teori [2] untuk menjelaskan konsep work engagement. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non eksperimental, dengan desain penelitian cross sectional survey untuk menjelaskan pengaruh variabel mindfulness at work terhadap variabel work engagement. Partisipan dalam penelitian ini adalah 259 pekerja startup digital di Indonesia yang mengisi kuesioner secara online. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Mindfulness at Work yang dibangun berdasarkan konsep [1] untuk mengukur tingkat mindfulness di tempat kerja. Sedangkan untuk mengukur tingkat keterikatan kerja, [2] menggunakan Utrecht Work Engagement Scale (UWES 9) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh [3]. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh mindfulness at work terhadap work engagement bagi pekerja digital startup di Indonesia sebesar 13,9%.
Studi Deskriptif Entrepreneurial Resilience pada Wirausahawan Mahasiswa di Masa Pandemik Covid-19 Muhammad Rizki Pratama; Oki Mardiawan
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.327 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.713

Abstract

Abstract. Entrepreneurial resilience is one of the most important skills needed by entrepreneurs in dealing with difficult situations that occur in their environment (Ayala & Manzano, 2014). One of these difficult situations is the Covid-19 pandemic which is not only felt by adult entrepreneurs and has been doing entrepreneurial activities for a long time, but the negative impact of the Covid-19 pandemic is also felt by student entrepreneurs and just starting their business. Therefore, when in difficult conditions such as the Covid-19 pandemic, a student entrepreneur needs resilience skills to be able to get through these difficult situations (Linnenluecke, 2017). The purpose of this study was to get an overview of Student Entrepreneurial Resilience in the Covid-19 Pandemic Period. In addition, in this study, researchers also want to see differences in entrepreneurial resilience between sexes and duration of entrepreneurship. In this study, researchers used the concept of Ayala & Manzano (2014) regarding entrepreneurial resilience. This research was conducted on 74 students of the Islamic University of Bandung who have had a minimum of 1 year of entrepreneurship and felt the impact of the Covid-19 pandemic. The measuring instrument used is the entrepreneurial resilience scale from Ayala & Manzano (2014) which then after being tested for validity and reliability, there are 21 items. The results of this study indicate that entrepreneurial resilience tends to be in the high category of student entrepreneurs at the Islamic University of Bandung. Abstrak. Entrepreneurial resilience menjadi salah satu kemampuan penting yang diperlukan wirausahawan dalam menghadapi adanya situasi sulit yang terjadi di lingkungannya (Ayala & Manzano, 2014). Salah satu situasi sulit tersebut adalah pandemik Covid-19 yang bukan hanya dirasakan oleh wirausahawan usia dewasa dan sudah lama melakukan kegiatan wirausaha, namun dampak negatif dari pandemik Covid-19 juga dirasakan oleh wirausahawan mahasiswa dan baru memulai bisnis mereka. Oleh karena itu ketika berada di kondisi sulit seperti pandemik Covid-19 seseorang wirausahawan mahasiswa memerlukan kemampuan resiliensi untuk dapat melewati situasi sulit tersebut (Linnenluecke, 2017). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai Entrepreneurial Resilience Wirausahawan Mahasiswa di Masa Pandemik Covid-19. Selain itu pada penelitian ini juga peneliti juga ingin melihat perbedaan entrepreneurial resilience antar jenis kelamin dan lamanya berwirausaha. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan konsep Ayala & Manzano (2014) mengenai entrepreneurial resilience. Penelitian ini dilakukan pada 74 orang mahasiswa Universitas Islam Bandung yang telah memiliki wirausaha minimal 1 tahun dan merasakan dampak dari pandemik Covid-19. Alat ukur yang digunakan adalah skala entrepreneurial resilience dari Ayala & Manzano (2014) yang kemudian setelah dilakukan uji validitas dan realibilitas berjumlah 21 item. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa entrepreneurial resilience cenderung berada di kategori yang tinggi pada wirausahawan mahasiswa Universitas Islam Bandung.
Identifikasi Gaya Pengambilan Keputusan Mahasiswa sebagai Konsumen Coffeeshop Pandu Waso Yustitia; Oki Mardiawan
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.048 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.1893

Abstract

Abstract. Previous studies examining consumer decision-making styles in different subjects and contexts have had different results. So that the results of research in the context of coffeeshop consumers will be different from previous research. The amount of coffee consumption in Indonesia continues to increase every year whose consumer dominance is young people, especially students. By making students as young people become the main target in the coffee industry, it becomes important to know their decision-making style. This research aims to get an idea of the decision-making style of students as coffeeshop consumers. The instrument used is the adaptation of Consumer Style Inventory (CSI) into the Indonesian language and the context of coffeeshop consumers. Respondents to this study were college students in the Bandung Raya agglomeration area who had bought / consumed coffee in coffeeshop as many as 211 students (141 women and 70 men) obtained through online questionnaires and determined by purposive sampling techniques. This research design is a descriptive study with categorization analysis techniques, the U Mann-Whitney Test and the Kruskal-Wallis Test. The results of this study found five styles namely Hedonistic, Perfectionism, Confusion from Overchoice, Novelty Consciousness, and Brand Consciousness. Hedonistic style as the most dominating style in students as a consumer of coffeeshop. Abstrak. Penelitian-penelitian sebelumnya yang meneliti gaya pengambilan keputusan konsumen pada subjek dan konteks berbeda didapatkan hasil yang berbeda. Sehingga hasil penelitian pada konteks konsumen coffeeshop akan berbeda dari penelitian sebelumnya. Jumlah konsumsi kopi di Indonesia pun terus meningkat setiap tahunnya yang dominasi konsumennya merupakan orang muda, khususnya mahasiswa. Dengan dijadikannya mahasiswa sebagai orang muda menjadi target utama dalam industri kopi, maka menjadi penting untuk mengetahui gaya pengambilan keputusannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran gaya pengambilan keputusan mahasiswa sebagai konsumen coffeeshop. Instrumen yang digunakan adalah adaptasi Consumer Style Inventory (CSI) kedalam bahasa Indonesia dan konteks konsumen coffeeshop. Responden penelitian ini merupakan mahasiswa perguruan tinggi di wilayah aglomerasi Bandung Raya yang pernah membeli/mengkonsumsi kopi di coffeeshop sebanyak 211 mahasiswa (141 perempuan dan 70 laki-laki) yang diperoleh melalui online kuesioner serta ditentukan dengan teknik purposive sampling. Desain Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan teknik analisis kategorisasi, Uji U Mann-Whitney dan Uji Kruskal-Wallis. Hasil pada penelitian ini ditemukan lima gaya yaitu Hedonistic, Perfectionism, Confusion from Overchoice, Novelty Consciousness, dan Brand Consciousness. Dengan gaya Hedonistic sebagai gaya yang paling mendominasi pada mahasiswa sebagai konsumen coffeeshop.
Hubungan Kesesuaian Kepribadian dengan Lingkungan Pekerjaan terhadap Komitmen Organisasi Pengajar Villa Merah Lisa Widawati; Oki Mardiawan; Shinta Febrina
SCHEMA (Journal of Psychological Research) Volume 2 No.1 Januari 2011
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3548.362 KB) | DOI: 10.29313/schema.v0i0.2479

Abstract

Penelitian korelasional ini dilakukan terhadap populasi 18 orang pengajar bimbingan belajar Villa Merah. Persoalan yang muncul bersumber dari tingginya tingkat turn over yang terjadi pada umumnya pengajar, namun demikian masih ada sebagian kecil yang tetap menunjukkan loyalitas dan komitmennya. Faktor personal terkait dengan kepribadian yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan menjadi penting yang membedakan bagaimana seorang pengajar memaknakan lingkungan pekerjaan yang ada sehingga mampu tetap bertahan ataupun tidak. Melalui penelitian dengan mencari keeratan hubungan antara kesesuaian tipe kepribadian dengan karakteristik lingkungan pekerjaan dari teori J.P. Holland terhadap komitmen organisasi yang mengacu pada teori Steer & Porter, diharapkan dapat diperoleh manfaat dalam mengatasi persoalan turn over tersebut. Hasil perhitungan melalui Rank Spearman menggambarkan terdapat korelasi sebesar r = 0,764, artinya terdapat hubungan erat yang signifikan antara kesesuaian tipe kepribadian dengan lingkungan pekerjaan terhadap komitmen organisasi pada para pengajar di bimbingan belajar Villa Merah Bandung.
Pengaruh Jenis dan Tempo Musik Terhadap Produktivitas Pekerja Bagian Cetak Industri Kue Kering PT. X di Bandung Oki Mardiawan; Asri Sugiharti
SCHEMA (Journal of Psychological Research) Volume 2 No.2 Juni 2011
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7609.191 KB) | DOI: 10.29313/schema.v0i0.2431

Abstract

The main purpose of this report is to determine whether there is influence of the type and tempo of music on the productivity of an employee while carrying out his job. Two types of music used in this study: classical music and dangdut music. Some employees were divided into 4 groups, each group provided music accompaniment at work, with the type and tempo of music is different, for 30 minutes .After it was seen that the resulting number of cookie cutters. Statistical program ANOVA and t-test was used to analyze the results. In result, it looks kind of music that is very significant effect on productivity is dangdut with fast tempo and classical music with fast tempo. So the kind of classical and dangdut music with fast tempo will affect aspects of existing within the individual that is the attitude, cognitive, and emotional. Where the type and tempo was perceived as a positive stimulation so that the individual is highly motivated then the individual will work with the maximum and this will be seen from the productivity increase as well and vice versa
Pengaruh Resilience at Work terhadap Job Satisfaction pada Karyawan PT. X Muhammad Reza Indrasukma; Oki Mardiawan
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsps.v4i1.10089

Abstract

Abstract. The aim of this study is to find out how the influence of resilience at work on job satisfaction among PT. X employees. The theoretical concept used is Winwood's (2013) resilience at work which was redeveloped by Malik & Garg (2018) to explain the concept of Resilience at work, and Spector's (1997) job satisfaction theory to explain the concept of job satisfaction. The method used is non-experimental quantitative research using a cross-sectional study with a total of 122 respondents. The measuring tools used are Job Satisfaction Survey Spector (1997) and the Resilience at Work Malik & Garg (2018) measuring tool which was adapted into Indonesian by Muiz in 2018. The data analysis technique used was multiple regression analysis. Based on the results of the hypothesis test, it was found that there was no significant influence of work resilience on job satisfaction, namely 9.60%. Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh resilience at work terhadap job satisfaction pada karyawan PT.X. Konsep teori yang digunakan yaitu resilience at work Winwood (2013) yang dikembangkan kembali oleh Malik & Garg (2018) untuk menjelaskan konsep resilience at work, dan teori job satisfaction Spector (1997) untuk menjelaskan konsep job satisfaction. Metode yang digunakan adalah penelitian ini adalah kuantitatif non-eksperimental dengan menggunakan studi cross sectional dengan jumlah responden 122 orang. Alat Ukur yang digunakan Job Satisfaction Survey Spector (1997) dan alat ukur Resilience at Work Malik & Garg (2018) yang sudah di adaptasi kedalam Bahasa Indonesia oleh Muiz pada tahun 2018. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil uji hipotesis didapatkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan resilience at work terhadap job satisfaction yaitu sebesar 9,60%.
Studi Banding Gender terhadap Self-Presentation Pengguna Aplikasi Kencan di Kota Bandung Byanda Wian Putri; Mardiawan, Oki
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsps.v4i2.12949

Abstract

Abstract. Dating apps have become increasingly popular for finding partners in the digital age. This study aims to gather empirical data on gender differences in self-presentation among dating app users in Bandung City. The study draws on Michikyan's (2014) theoretical framework on self-presentation to interpret the observed phenomena. A quantitative research approach was used, with data analyzed through chi-square tests. The data was collected via Google Forms questionnaires, with a total of 237 participants. The research utilized the Self-presentation on Facebook Questionnaire (SPFBQ) as a measurement tool. The results indicate that there are no significant gender differences in the way male and female dating app users present their real or false selves. Abstrak. Aplikasi kencan semakin populer sebagai media untuk mencari pasangan di era digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data empiris tentang perbedaan gender dalam presentasi diri di kalangan pengguna aplikasi kencan di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan kerangka teori dari Michikyan (2014) mengenai presentasi diri untuk menginterpretasikan fenomena yang diamati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan analisis data dilakukan melalui uji chi-square. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diakses via Google Forms, dengan total 237 peserta. Penelitian ini menggunakan alat ukur Self-presentation on Facebook Questionnaire (SPFBQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengguna pria dan wanita dalam cara mereka menampilkan presentasi diri yang sebenarnya atau yang palsu.
Studi Komparatif Friend Phubbing berdasarkan Gender Ghefira Aurellia Nur Muttaqien; Mardiawan, Oki
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsps.v4i2.12954

Abstract

Abstract. The phenomenon of phubbing is rampant along with technological developments that increasingly dominate human activities, including in friendship relationships. Individuals prefer online interactions to ongoing offline interactions which are shown by focusing more on their smartphones. It was found that gender has a role in influencing phubbing behavior. The purpose of this study is to review the differences in friend phubbing based on gender. This study used quantitative methods by distributing questionnaires to 271 Z generation aged 19-28 years in Bandung City who fit the research criteria. Measurements were taken with the Generic Scale of Phubbing (GSP) to measure friend phubbing behavior. Data was obtained by distributing questionnaires through social media such as whatsapp, instagram and twitter. Data were analyzed using chi-square difference test with the help of JASP. The results showed that there was a significant difference in friend phubbing on gender with women having a higher tendency to do friend phubbing than men. Abstrak. Fenomena phubbing marak terjadi seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin mendominasi aktivitas manusia, termasuk dalam relasi pertemanan. Individu lebih memilih interaksi di online dibandingkan interaksi offline yang sedang berlangsung yang ditunjukkan dengan lebih fokus pada smartphone nya. Ditemukan bahwa gender memiliki peran dalam mempengaruhi perilaku phubbing. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji kembali perbedaan friend phubbing berdasarkan gender. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 271 generasi Z yang berusia 19-28 tahun di Kota Bandung yang sesuai dengan kriteria penelitian. Pengukuran dilakukan dengan Generic Scale of Phubbing (GSP) untuk mengukur perilaku friend phubbing. Data diperoleh dengan menyebarkan kuisioner melalui media sosial seperti, whatsapp, instagram dan twitter. Data dianalisis menggunakan uji beda chi-square dengan bantuan JASP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan friend phubbing terhadap gender dengan perempuan memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk melakukan friend phubbing dibandingkan laki-laki.
Bystander Effect: Literatur Review Respon Pengamat dalam Situasi Darurat Farah Balqis Firdaus; Mardiawan, Oki
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsps.v4i2.12981

Abstract

Abstract. The Bystander Effect occurs when people are less likely to help in an emergency because they believe the responsibility is shared with others present (Darley & Latané, 1968). This study aims to explore the reasons why someone might react in a certain way during an emergency, whether the situation is clear or ambiguous. Using a literature review method, factors influencing the decision to help or not were identified. Reasons for helping include empathy, sympathy, self-awareness, gender roles, moral responsibility, the absence of other bystanders, and a connection with the victim. Conversely, reasons for not helping involve the risk of physical harm, fear of negative reactions, diffusion of responsibility, and the perception that the situation is not serious enough. Abstrak. Efek Bystander terjadi ketika orang cenderung tidak membantu dalam situasi darurat karena mereka menganggap tanggung jawab dibagi dengan orang lain yang hadir (Darley & Latané, 1968). Studi ini bertujuan untuk meneliti alasan-alasan mengapa seseorang mungkin bereaksi dalam situasi darurat, baik yang jelas maupun yang ambigu. Dengan metode tinjauan literatur, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk membantu atau tidak ditemukan. Alasan untuk membantu termasuk empati, simpati, kesadaran diri, peran gender, tanggung jawab moral, ketiadaan pengamat lain, dan hubungan dengan korban. Sebaliknya, alasan untuk tidak membantu meliputi risiko ancaman fisik, ketakutan akan reaksi negatif, pembagian tanggung jawab, dan anggapan bahwa situasi tidak cukup serius.